MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Benarkah allah swt maha tahu? EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Benarkah allah swt maha tahu? EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Benarkah allah swt maha tahu? EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Benarkah allah swt maha tahu? EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Benarkah allah swt maha tahu? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Benarkah allah swt maha tahu? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Benarkah allah swt maha tahu? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Benarkah allah swt maha tahu? EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Benarkah allah swt maha tahu? EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Benarkah allah swt maha tahu? Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 114 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 114 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Benarkah allah swt maha tahu?

3 posters

Go down

Benarkah allah swt maha tahu? Empty Benarkah allah swt maha tahu?

Post by admin Sun 23 Sep 2012, 11:03 am

Benarkah allah swt maha tahu?


Allah swt adalah sosok ciptaan Muhammad. Pengetahuan Allah swt adalah pengetahuan Muhammad. Jadi, sebanyak apa pengetahuan Muhammad, maka sebanyak itulah pengetahuan awloh.

Al-A'raaf ayat 52. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

awloh alias Muhammad, berkata: "Atas dasar pengetahuan kami".
Mari bandingkan dengan kalimat:
1) Atas dasar pengetahuan saya, besok dia mungkin akan datang.
2) Dia menjelaskan semua itu semampunya, atas dasar pengetahuannya.
3) Atas dasar pengetahuan kita, tak ada yang salah dari orang itu.

Kalimat di atas, tidak pantas diucapkan oleh Tuhan yang adalah SUMBER PENGETAHUAN & SUMBER KEBIJAKSANAAN. Hanya manusia yang pengetahuannya terbatas, yang didapat dari belajar dan pengalaman, sehingga manusia mengatakan: "Atas dasar pengetahuan saya/kami". Itu artinya, masih ada hal-hal lain yang sekiranya belum diketahuinya. Kalimat itu adalah kalimat merendahkan diri, sebagai bentuk pengakuan kalau pengetahuannya tidaklah lengkap.

Nah, sekarang mari kita buktikan, apakah benar pengetahuan awloh si tuhan buatan Muhammad ini pengetahuannya terbatas alias tidak lengkap?

1) Apakah awloh tahu, siapa nama anak Abraham yang hendak dikurbankan?

2) Apakah awloh tahu, siapa nama nabi yang dimaksud dalam ayat ini:
    Al-Baqoroh ayat 246. Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah." Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang." Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim.

3) Siapa nama istri Adam?

4) Siapa nama saudara Qabil (Kain)?

5) Apa arti kata "Almasih" yang disematkan pada diri nabi Isa?

6) Apa nama kota yang dihancurkan Tuhan pada zaman Luth?

7) Siapa nama saudara-saudara Yusuf?

8 ) Yusuf dijual oleh para musafir yang menemukannya di dalam sumur, seharga berapa? Dan benarkah satuan mata uang dirham pada zaman Yusuf sudah dikenal? Benarkah allah swt maha tahu? Icon_lol

    Yusuf ayat 20. Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.

9) Siapa nama orang Mesir yang membeli Yusuf dan siapa nama istrinya?

10) Siapa nama orang yang wajahnya diserupakan dengan Isa dan kemudian dijadikan tumbal untuk menggantikan Isa di tiang salib?

Cukup dengan 10 bukti ketidaktahuan awloh ini, maka semakin memperjelas kalau awloh tidak maha tahu. Tuhan Sejati tentu saja mengetahui apapun yang di surga dan di bumi, tetapi awloh pengetahuannya tidak sempurna, karena yang berperan menjadi awloh adalah Muhammad.
admin
admin
ADMINISTRATOR
ADMINISTRATOR

Male
Number of posts : 1234
Age : 22
Reputation : -4
Points : 8023
Registration date : 2008-12-18

http://groups.yahoo.com/group/MURTADIN_KAFIRUN/

Back to top Go down

Benarkah allah swt maha tahu? Empty Re: Benarkah allah swt maha tahu?

Post by Gerabah Sun 23 Sep 2012, 12:31 pm

1) Apakah awloh tahu, siapa nama anak Abraham yang hendak dikurbankan?

JAWABAN :
Tentang nama tidak disebutkan, tapi Allah memberikan ciri sifat anak yang dikurbankan.
QS Ash Shaaffaat 100-113
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
101. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
-------------------
113. Kami limpahkan keberkatan atasnya (nama Ismail tdk tertulis) dan atas Ishaq (tertulis). Dan diantara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang Zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.

Nabi Ibrahim berdoa agar Tuhan menganugerahinya anak. Doa nya adalah :
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh).
Lalu Tuhan berfirman :
Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
Kedewasaan anak Ibrahim itu dapat dimengerti dari disifatinya dia sebagai seorang yang halim, yakni sikap lapang dada, kesabaran yang baik, dan ketidakliaran dalam segala hal.
Dan anak ini adalah Ismail, karena Ismail adalah anak pertama yang diberitakan kepada Ibrahim sebagai kabar gembira. Dia lebih tua daripada Ishak. Demikian menurut kesepakatan ulama Muslim dan kalangan Ahlulkitab (Yahudi dan Nasrani). Bahkan dalam Taurat mereka dinyatakan bahwa Ismail dilahirkan ketika Ibrahim berusia 86 tahun, sedangkan Ishak lahir dikala Ibrahim berumur 100 tahun.
Memang kesabaran manakah seperti kesabaran Ismail karena di kala ia hampir dewasa, ayahnya datang kepadanya dan hendak menyembelihnya. Namun Ismail justru berkata :
Satajidunii insyaa Alloohu minashshoobiriin.
(Engkau akan mendapatiku, insya Allah termasuk orang-orang yang sabar).
Dan memang benar Ismail menepati janjinya, dan melaksanakan dengan baik dan patuh dalam menunaikan apa yang diperintahkan kepadanya. Oleh sebab itu, Allah SWT berfirman dalam QS Maryam ayat 54 tentang Ismail :
Wadzkurfilkitaabi ismaa’iila innahukaana shoodiqolwadi wa kaana roosuulannabiyyaa
(Dan ceritakanlah kisah Ismail di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi)
Kemudian Allah menceritakan jalannya pelaksanaan kisah itu. Firman-Nya :
Falammaa aslamaa watallahuliljabiin
(Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, (nyatalah kesabaran keduanya ).
Dan tatkala kedua orang itu berserah diri dan tunduk kepada perintah Allah dan menyerahkan segala urusan kepada Allah, tentang qadha dan qadarnya, dan Ibrahim telah menelungkupkan wajah anaknya dengan memberi isyarat kepadanya, sehingga dia tidak melihat wajah anaknya itu yang bisa mengakibatkan rasa kasihan kepadanya.
KISAH DALAM BIBLE
Pada QS Ash Shaffat :102, disebutkan bahwa tatkala usia anak yang dilahirkan pertama tersebut, dalam hal ini adalah Ismail sudah mencapai usia yang cukup untuk mengerti, maka Allah mengadakan ujian bagi Ibrahim antara kecintaannya terhadap Allah dan kecintaannya terhadap anak yang selama ini sudah dia nanti-nantikan.
Kisah ini jika kita kembalikan pada kitab Kejadian, sangat bersesuaian, dimana pada usia Ismail yang sudah lebih dari 10 tahun itu, beliau sudah cukup mengerti untuk berpikir dan tengah meranjak menuju kepada fase kekedewasan.
Ibrahim yang mendapatkan perintah dari Allah itu, melakukan dialog tukar pikiran dengan putranya mengenai pengorbanan yang diminta oleh Allah terhadap diri anaknya ini. Lalu bagaimana dengan penuturan Taurat, kita lihat dibawah ini :
Kejadian 22:2
“Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
Dari sini saja kita sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa Kitab Kejadian 22:2 sudah mengalami distorsi dengan penyebutan anak tunggal itu adalah Ishak (Isaac).
Kejadian 16:16
“Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.”
Kejadian 21:5
“Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.”
Berdasarkan kedua ayat itu, maka anak Ibrahim yang lahir lebih dahulu ialah Ismail; Jika Kejadian 22:2 menerangkan bahwa firman Tuhan kepada Ibrahim untuk mengorbankan “anak tunggal”, jelas pada waktu itu anak Ibrahim baru satu orang. Lalu kemana anak yang satunya lagi ? Padahal kedua anak tersebut masih sama-sama hidup !
Jadi seharusnya ayat yang menerangkan kelahiran Ishaq itu letaknya sesudah ayat pengorbanan. Jadi setelah ayat yang menceritakan pengorbanan barulah diikuti oleh ayat kelahiran Ishak. Inilah yang disebut dengan “tahrif” oleh al-Qur’an, yaitu mengubah letak ayat dari tempatnya yang asli ketempat lain sebagaimana yang disitir oleh QS An Nisa’ ayat 46 :
QS An-Nisa 46
“Diantara orang-orang Yahudi itu, mereka mengubah perkataan dari tempatnya…”
Dengan begitu semakin jelas saja bahwa Taurat memang mengandung tahrif (pengubahan, penambahan, pengurangan dsb), dan jelas pula bahwa kitab yang sudah diubah-ubah itu tidak dapat dikatakan otentik dari Tuhan melainkan merupakan kitab yang terdistorsi oleh ulah tangan-tangan manusia.
Orang Kristen berargumen bahwa penyebutan Ishak sebagai anak tunggal Ibrahim tidak lain karena Ismail terlahir dari budak dan merupakan anak tidak sah….. menurut saya pendapat ini konyol dan tidak beralasan… sebab Kitab Kejadian 16:3 secara jelas menyebutkan bahwa sebelum Hajar melahirkan Ismail, ia telah di nikahi secara sah oleh Ibrahim.
Kejadian 16:3
“Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, —yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan—,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.”
Adapula orang Kristen yang membantah dengan merujuk Kejadian 21:12 bahwa yang dimaksud dengan keturunan Ibrahim adalah yang berasal dari benih Sarah :
“Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak”. (Kejadian 21:12)
Tetapi pernyataan ini tertolak sendiri dengan ayat berikutnya yaitu Kejadian 21:13
Kejadian 21:13
“Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu”
Sehingga yang dimaksud oleh ayat Kejadian 21:13 bukan soal “Ishak adalah anak asli keturunan Ibrahim dan menjadi anak tunggalnya” namun karena masalah warisan Ibrahim sebagaimana isi dari ayat Kejadian 21:9-10
Kejadian 21:9-10
“Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.. Berkatalah Sara kepada Abraham: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.”
Seandainya Kristen berargumentasi bahwa Ismail diusir Ibrahim, atau karena Ibrahim membenci Ismail….. jawaban saya atas pernyataan tersebut adalah “itu adalah kedustaan para pendeta Yahudi yang mengedit Taurat”!…. Ibrahim tidaklah mengusir Hajar (Kejadian 21:11 itu ayat editan Yahudi saja)…. Bahkan sebenarnya hubungan antara Ibrahim, Ismail, dan Ishak sangat erat. Taurat mencatat setelah Ibrahim wafat, anak-anaknya (termasuk Ismail) menguburkan ayahnya bersama-sama. Ini menandakan hubungan keakraban mereka.
Kejadian 25:7-9
“Abraham mencapai umur seratus tujuh puluh lima tahun, lalu ia meninggal…..Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela…..”
Bila memang benar Sarah cemburu dan mengusir mereka, itu adalah masalah lain. Namun yang terpenting adalah Ibrahim, Ismail, dan Ishak saling mencintai satu sama lain. Kita bisa sama-sama melihat hubungan antara Ishak dan Ismail yang sangat akrab, melalui pernikahan antara anak Ishak (Esau bin Ishak) dan anak Ismail (Mahalat bin Ismail dan Basmat bin Ismail).
Kejadian 28: 8-9
“maka Esaupun menyadari, bahwa perempuan Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya. Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada. Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot.”
Kejadian 36:2-3
“Esau mengambil….. Basmat, anak Ismael, adik Nebayot.”
Ishak menginginkan agar keturunannya tidak bercampur dengan darah bangsa lain. Oleh karena itu Esau memperistrikan anak Ismail. Jadi kesimpulannya anak-anak Ismail adalah bangsa Ibrani juga. Ishak tidak akan membiarkan Esau memperisti anak Ismail jika Ishak menganggap anak Ismail adalah bukan Ibrani. Jadi Ibrani bukanlah hanya dialamatkan untuk bangsa Israel saja, melainkan bangsa-bangsa lain yang sedarah dengan Ibrahim.
Anak Remaja atau masih Balita ? Bukti Taurat Hasil Editan Yahudi
Untuk lebih mempertajam analisa saya mengenai kebenaran isi ayat al-Qur’an yang menyebutkan bahwa alkitab itu sudah terdistorsi oleh tangan-tangan jahil manusia, maka pada kesempatan ini sayapun akan memperlihatkan bukti-bukti lain mengenainya yang masih berhubungan erat dengan kasus Ismail dan Ishak ini.
Pengusiran Ismail dan Ibunya, Hajar yang dilakukan oleh Sarah sebagaimana yang dimuat didalam Kitab Kejadian terjadi pada waktu Ishak masih disapih karena ketakutan Sarah akan ikut terjatuhnya warisan ketangan Ismail yang juga merupakan putra dari Ibrahim (Lihat Kejadian 21:8-10).
Kejadian 21:8-10
“Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu. Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. Berkatalah Sara kepada Abraham: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.”
Silahkan pembaca perhatikan, betapa Kejadian 21:8-10 kontradiksi dengan Kejadian 21:14-21
Kejadian 21:14-21
14. Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
15. Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,
16. dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: “Tidak tahan aku melihat anak itu mati.” Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring.
17. Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.
18. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.”
19. Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum.
20. Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
21. Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.
Kejadian 21:8-10 menceritakan Ismail sudah dewasa (berumur 14 tahun lebih) dan bermain dengan Ishak yang masih balita, hal ini membuat Sarah marah dan mengusir Ismail.
Keesokan harinya….nah inilah yang aneh…. cerita Kejadian 21:14-21 justru menceritakan hal yang bertentangan dengan ayat yang sebelumnya diceritakan.
Kenapa bertentangan ?
Karena dalam Kejadian 21:14-21 digambarkan seolah-olah Ismail masih seorang bayi yang digendong dibahu ibunya, kemudian Ismail yang menurut kitab Kejadian sendiri saat itu sudah berusia 16 tahun yang notabene sudah cukup dewasa kembali digambarkan bagai anak kecil yang mesti dibaringkan dibawah semak-semak (Kejadian 21:15) lalu diperintahkan untuk diangkat, digendong (Kejadian 21:18).
Masa iya sih Hagar harus menggendong seorang anak laki-laki “dewasa” yang berusia 16 tahun, apa tidak terbalik seharusnya Ismail yang menggendong Hagar ?
Kemudian disambung pada Kejadian 21:20 seolah Ismail masih sangat belia sekali sehingga dikatakan “…Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah”.
Jadi dari sini saja sudah kelihatan telah terjadi kerusakan dan manipulasi sejarah dan fakta yang ada pada ayat-ayat Taurat, jelas sudah Taurat adalah kitab suci editan para pendeta Yahudi.
QS An-Nisa 46
“Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya…..”
Dalam satu perdiskusian agama dimilis Islamic Network beberapa tahun yang lampau, seorang rekan Kristen membantah kalimat “untuk diangkat, digendong… ” yang termuat didalam kitab Kejadian ini adalah dalam bentuk kiasan, jadi disana jangan diartikan secara harfiah, karena maksud yang ada pada ayat itu bahwa nasib hidup dan makan dari Ismail ada dipundak Hagar.
Padahal jika kita mau melihat kedalam konteks ayat-ayat aslinya, akan nyatalah bahwa apa yang dimaksudkan dengan bentuk kiasan tersebut sama sekali tidak menunjukkan seperti itu.
Mari kita kupas :
Kejadian 21:14 (Alkitab LAI 1974)
“Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
Tidak lupa saya akan mengutip juga beberapa terjemahan ayat diatas didalam beberapa versi alkitab yakni Douay Rheims Bible (DRB), English Standard Version (ESV), dan King James Version (KJV) :
(DRB) So Abraham rose up in the morning, and taking bread and a bottle of water, put it upon her shoulder, and delivered the boy, and sent her away. And she departed, and wandered in the wilderness of Bersabee.
(ESV) So Abraham rose early in the morning and took bread and a skin of water and gave it to Hagar, putting it on her shoulder, along with the child, and sent her away. And she departed and wandered in the wilderness of Beersheba.
(KJV) And Abraham rose up early in the morning, and took bread, and a bottle of water, and gave it unto Hagar, putting it on her shoulder, and the child, and sent her away: and she departed, and wandered in the wilderness of Beersheba.
Jadi menurut Taurat, Ibraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi
Lihat kalimat bahasa Inggris tidak menyebutkan Hagar dan Ismail tetapi hanya menyebutkan kata “…and sent HER away: and SHE departed, and wandered”[9]
Jadi jelas yang diusir dan berjalan disana adalah Hagar sendirian, sebab Ismail ada dalam gendongan Hagar. Mustahil anak berusia 16 tahun digendong!!
Lalu kita lanjutkan pada kalimat berikutnya :
Kejadian 21:15 Alkitab LAI 1974
“Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,”
(DRB) And when the water in the bottle was spent, she cast the boy under one of the trees that were there.
(ESV) When the water in the skin was gone, she put the child under one of the bushes.
(KJV) And the water was spent in the bottle, and she cast the child under one of the shrubs.
Jadi semakin jelas, ketika bekal air didalam kirbat sudah habis, lalu Ismail (yang secara jelas disebut sebagai THE CHILD dan THE BOY) yang digendong itu diturunkan dari tubuhnya dan dibaringkan dibawah pohon.
Apakah masih mau bersikeras dengan mengatakan kalau kata “menggendong atau memikul” THE CHILD disana bukan dalam arti yang sebenarnya ?
Lalu kita lihat sendiri pada ayat-ayat berikutnya dimana Hagar akhirnya mendapatkan mata air dan memberi minum kepada anaknya (THE CHILD) yang menangis kehausan lalu anak tersebut dibawah bimbingan Tuhan meranjak dewasa, jadi anak itu pada masa tersebut belumlah dewasa, padahal usianya kala itu sudah hampir 17 tahun.
Lelucon Kejadian pasal 22
Ada 3 poin utama yang harus di perhatikan mengenai lokasi tempat tinggal :
Hajar dan Ismail melewati Bersyeba (kejadian 21:14), kemudian tiba dan berdomisili di Paran (Kejadian 21:21)
Benarkah allah swt maha tahu? Timur-tengah
Peta Timur Tengah
# Ibrahim sedang berada di Bersyeba (Kejadian 21:33)
# Sarah dan Ishak berdomisili di Hebron, Sarah wafat di Hebron (kejadian 23:2)
Benarkah allah swt maha tahu? Israel
Peta Bersyeba dan Hebron
Pada pasal 22,
langsung disebutkan bahwa nabi Ibrahim mendapat perintah untuk menyembelih anak tunggalnya. Artinya Ibrahim masih berada di Bersyeba.


Kejadian pasal 22

1. Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.”
2. Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
3. Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
4. Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
5. Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.”
6. Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
7. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Bapa.” Sahut Abraham: “Ya, anakku.” Bertanyalah ia: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?”
8. Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
9. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
10. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
11. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: “Abraham, Abraham.” Sahutnya: “Ya, Tuhan.”
12. Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”
13. Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
14. Dan Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan”; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.”
15. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,
16. kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri—demikianlah firman TUHAN—:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
17. maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
18. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.”
19. Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.

Bila kita simak dengan seksama, maka Kejadian pasal 22 memiliki dua keganjilan yakni :

Kejanggalan pertama
Kejadian pasal 22 ini mengisahkan seolah-olah Ishak berada di Bersyeba. Padahal tidak ada anak Ibrahim yang berdomisili di Bersyeba. Ishak dan ibunya justru tinggal di Hebron.


Kejanggalan Kedua
Setelah selesai ritual, pada Kejadaian 22:19 Ibrahim dan Ishak pulang ke Bersyeba. Jadi seolah-olah Sarah berdomisili di Bersyeba. Padahal Taurat mencatat Sarah berdomisili di Hebron hingga wafatnya (Kejadian 23:1-2).


Kesimpulannya :
Seandainya Ishak yang disembelih, seharusnya Kejadian pasal 22 menceritakan kepulangan Ibrahim ke Hebron, tempat tinggal Sarah, untuk membawa Ishak yang hendak dikurbankan. Kemudian setelah acara ritual pengurbanan selesai, mestinya Ibrahim mengembalikan Ishak kepada ibunya di Hebron. BUKAN DI BERSYEBA. Kedengkian pendeta Yahudi mengedit taurat sudah terlalu jelas didepan mata. Pendeta Yahudi mengedit nama tempat Paran (lokasi tempat tinggal Ismail) menjadi nama tempat tinggal Ishak. Namun pendeta Yahudi terburu-buru mengedit Paran menjadi Bersyeba, padahal harusnya Hebron. Serapat-rapatnya menutupi kebenaran akhirnya ketahuan juga, itulah perumpamaan untuk pengedit Taurat.


Allah berfirman :
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (QS Al Baqarah 79)

Akhir Kata

“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. ” (QS Al Maa’idah 15)

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS An Nisaa’ 115)

“….. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran” (QS Al Baqarah 269)

Benarkah allah swt maha tahu? 76436
Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Benarkah allah swt maha tahu? Empty Re: Benarkah allah swt maha tahu?

Post by Gerabah Sun 23 Sep 2012, 1:36 pm

2) Apakah awloh tahu, siapa nama nabi yang dimaksud dalam ayat ini:


Al-Baqoroh ayat 246


Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israel sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab: “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang.” Mereka menjawab: “Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?” Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang dzalim.Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu”. Mereka menjawab: “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi mereka) berkata: “Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh Malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman. (QS. Albaqarah (2): 246-248).


Inti dari (pesan ajaran) kisah tersebut adalah keingkaran Bani Israil terhadap janji jihad yang mereka berjanji sendiri. Nama Nabinya tidak perlu disebutkan karena tidak penting. Karena siapapun Nabi yang mereka datangi namun mereka ingkar terhadap janji mereka sendiri.


maka inilah kisah aslinya;
(sumber dari para ahli hadits dan tafsir)
Masa setelah Nabi Musa a.s. wafat dan kemunculan Nabi Daud a.s. ada kekosongan kenabian selama beberapa ratus tahun, saat itu hanya ada beberapa Nabi setempat (lokal) diantaranya bernama Syamwil atau disebut juga Syam’un bin Shafiyyah bin ‘Alqamah bain Lawi bin Ya’qub. Bani Israil meminta pada Nabi Syamwil untuk menunjuk seorang pemimpin, karena ada penguasa yang rakus yang bernama Jalut yang menjajah daerah yang luas untuk kepentingan kerajaannya sendiri, tetapi Nabi Syamwil mempertanyakan apakah Bani Israil siap untuk berperang bila sudah diwajibkan oleh Allah? Ternyata setelah diwajibkan berperang maka kebanyakan Bani Israil yang tidak mau berperang.


Nabi mereka berbicara bila Allah SWT telah mengutus Thalut sebagai pemimpin, tetapi ditolak oleh Bani Israil karena Thalut dianggap orang miskin yang hanya sebagai seorang tukang kebun. Namun Nabi mereka menyebutkan bahwa Thalut mempunyai kelebihan Ilmu dan fisik, salah satu keahliannya adalah untuk membuat perkiraan dan membuat rencana jangka panjang, hingga 10 tahun ke depan. Dikatakan pula bahwa Thalut juga memiliki kelebihan fisik yang mampu mendirikan tembok benteng yang pernah diangkat oleh 80 orang. Nabi Syamwil mengatakan bahwa tanda kekuasaan kerajaan Thalut adalah datangnya kotak (Thabut) yang isinya akan memberikan ketenangan.


Pada saat kekosongan antara Nabi Musa dan Daud banyak versi Taurat, tetapi Thabut disebutkan sebagai Taurat peninggalan keluarga Nabi Musa yang menegaskan tentang legitimasi kepemimpinan Thalut.


Kebijakan pertama raja Thalut setelah diangkat sebagai pemimpin adalah melakukan perjalanan bersama pasukannya menuju tempat Jalut yang jauh dan panas. Thalut berpesan pada pasukannya bila nanti melewati sungai, jangan meminum airnya, kecuali satu ciduk. Thalut sebagai pemimpin yang membuat aturan, namun ternyata hanya sedikit dari anggota pasukan yang mengikuti pesan Thalut untuk tidak memuaskan nafsunya dengan minum air sungai sebanyak mungkin. Pasukan yang minum air banyak ini tidak sanggup melanjutkan perjalanan untuk bertempur dengan Jalut. Thalut bersama pasukan yang sedikit ini berdo’a saat menghadapi Jalut dan tentaranya, do’a yang diucapkan :


رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ


Wahai Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran/ketabahan atas diri kami, dan kokohkanlah kaki kami dan menangkanlah kami terhadap orang-orang kafir“. (QS. Al-Baqarah (2):250).


Thalut bersama pasukannya mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah. Diantara pasukan Thalut ada Daud yang masih belia, namun dapat membunuh Jalut. Sebagian tafsir menyebutkan, karena masih belia, Thalut tetap memimpin selama 10 tahun, hingga Daud menerima hikmah yang berarti kenabian.


Itulah kisah yang benar tentang kisah Raja Thalut bersama Daud calon Nabi menghancurkan rezim raja Jalut. Orang-orang kristen menyebut ada nama Gedion. Siapa Gedion? Bibel memang suatu kitab fiktif yang bagus.


Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Benarkah allah swt maha tahu? Empty Re: Benarkah allah swt maha tahu?

Post by Gerabah Sun 23 Sep 2012, 1:54 pm

3) Siapa nama istri Adam ?

Sumber pengajaran dan hukum dalam Islam adalah Al Quran dan Al hadits. Maka untuk nama istri Adam terdapat dalam Hadits.

“Dan Kami berfirman: “”Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang lalim.”(QS 2:35)

DALAM HADITS :

“Sesungguhnya syaithan mengalir di dalam manusia seiring dengan aliran darah”. Dan istri Adam alaihisalam adalah Hawa’ alaihasalam, dan dialah yang pertama kali menamainya demikian itu ketika ia (Hawa) diciptakan dari tulang rusuknya (Adam) supaya Adam alaihisalam menyukainya, karena laki-laki menyukai perempuan. (Hadist Shahih Bukhari (Kitabun Nikah), diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu anhu)

Disebutkan dalam Shahihain, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Aisyah radliyallahu ‘anhu, “Ini adalah suatu perkara yang ditetapkan Allah atas anak-anak perempuan keturunan Adam.”

Haid pertama kali dialami oleh Hawa, istri Nabi Adam ‘alaihis salam. Ucapan ini dinisbatkan oleh Al-Hafidz Ibnul Hajar dalam Fathul Baari (1/400) kepada al-Hakim dan Ibnul Mundzir dengan sanad shahih dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhu, yang berkata, “Sesungguhnya haid yang pertama kali terjadi adalah haid yang menimpa Hawa, setelah ia dikeluarkan dari surga.”
Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Benarkah allah swt maha tahu? Empty Re: Benarkah allah swt maha tahu?

Post by barabasmurtad77 Mon 24 Sep 2012, 10:05 pm

Gerabah wrote:
1) Apakah awloh tahu, siapa nama anak Abraham yang hendak dikurbankan?

JAWABAN :
Tentang nama tidak disebutkan, tapi Allah memberikan ciri sifat anak yang dikurbankan.
QS Ash Shaaffaat 100-113
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
101. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
-------------------
113. Kami limpahkan keberkatan atasnya (nama Ismail tdk tertulis) dan atas Ishaq (tertulis). Dan diantara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang Zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.

Nabi Ibrahim berdoa agar Tuhan menganugerahinya anak. Doa nya adalah :
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh).
Lalu Tuhan berfirman :
Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
Kedewasaan anak Ibrahim itu dapat dimengerti dari disifatinya dia sebagai seorang yang halim, yakni sikap lapang dada, kesabaran yang baik, dan ketidakliaran dalam segala hal.
Dan anak ini adalah Ismail, karena Ismail adalah anak pertama yang diberitakan kepada Ibrahim sebagai kabar gembira. Dia lebih tua daripada Ishak. Demikian menurut kesepakatan ulama Muslim dan kalangan Ahlulkitab (Yahudi dan Nasrani). Bahkan dalam Taurat mereka dinyatakan bahwa Ismail dilahirkan ketika Ibrahim berusia 86 tahun, sedangkan Ishak lahir dikala Ibrahim berumur 100 tahun.
Memang kesabaran manakah seperti kesabaran Ismail karena di kala ia hampir dewasa, ayahnya datang kepadanya dan hendak menyembelihnya. Namun Ismail justru berkata :
Satajidunii insyaa Alloohu minashshoobiriin.
(Engkau akan mendapatiku, insya Allah termasuk orang-orang yang sabar).
Dan memang benar Ismail menepati janjinya, dan melaksanakan dengan baik dan patuh dalam menunaikan apa yang diperintahkan kepadanya. Oleh sebab itu, Allah SWT berfirman dalam QS Maryam ayat 54 tentang Ismail :
Wadzkurfilkitaabi ismaa’iila innahukaana shoodiqolwadi wa kaana roosuulannabiyyaa
(Dan ceritakanlah kisah Ismail di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi)
Kemudian Allah menceritakan jalannya pelaksanaan kisah itu. Firman-Nya :
Falammaa aslamaa watallahuliljabiin
(Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, (nyatalah kesabaran keduanya ).
Dan tatkala kedua orang itu berserah diri dan tunduk kepada perintah Allah dan menyerahkan segala urusan kepada Allah, tentang qadha dan qadarnya, dan Ibrahim telah menelungkupkan wajah anaknya dengan memberi isyarat kepadanya, sehingga dia tidak melihat wajah anaknya itu yang bisa mengakibatkan rasa kasihan kepadanya.
KISAH DALAM BIBLE
Pada QS Ash Shaffat :102, disebutkan bahwa tatkala usia anak yang dilahirkan pertama tersebut, dalam hal ini adalah Ismail sudah mencapai usia yang cukup untuk mengerti, maka Allah mengadakan ujian bagi Ibrahim antara kecintaannya terhadap Allah dan kecintaannya terhadap anak yang selama ini sudah dia nanti-nantikan.
Kisah ini jika kita kembalikan pada kitab Kejadian, sangat bersesuaian, dimana pada usia Ismail yang sudah lebih dari 10 tahun itu, beliau sudah cukup mengerti untuk berpikir dan tengah meranjak menuju kepada fase kekedewasan.
Ibrahim yang mendapatkan perintah dari Allah itu, melakukan dialog tukar pikiran dengan putranya mengenai pengorbanan yang diminta oleh Allah terhadap diri anaknya ini. Lalu bagaimana dengan penuturan Taurat, kita lihat dibawah ini :
Kejadian 22:2
“Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
Dari sini saja kita sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa Kitab Kejadian 22:2 sudah mengalami distorsi dengan penyebutan anak tunggal itu adalah Ishak (Isaac).
Kejadian 16:16
“Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.”
Kejadian 21:5
“Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.”
Berdasarkan kedua ayat itu, maka anak Ibrahim yang lahir lebih dahulu ialah Ismail; Jika Kejadian 22:2 menerangkan bahwa firman Tuhan kepada Ibrahim untuk mengorbankan “anak tunggal”, jelas pada waktu itu anak Ibrahim baru satu orang. Lalu kemana anak yang satunya lagi ? Padahal kedua anak tersebut masih sama-sama hidup !
Jadi seharusnya ayat yang menerangkan kelahiran Ishaq itu letaknya sesudah ayat pengorbanan. Jadi setelah ayat yang menceritakan pengorbanan barulah diikuti oleh ayat kelahiran Ishak. Inilah yang disebut dengan “tahrif” oleh al-Qur’an, yaitu mengubah letak ayat dari tempatnya yang asli ketempat lain sebagaimana yang disitir oleh QS An Nisa’ ayat 46 :
QS An-Nisa 46
“Diantara orang-orang Yahudi itu, mereka mengubah perkataan dari tempatnya…”
Dengan begitu semakin jelas saja bahwa Taurat memang mengandung tahrif (pengubahan, penambahan, pengurangan dsb), dan jelas pula bahwa kitab yang sudah diubah-ubah itu tidak dapat dikatakan otentik dari Tuhan melainkan merupakan kitab yang terdistorsi oleh ulah tangan-tangan manusia.
Orang Kristen berargumen bahwa penyebutan Ishak sebagai anak tunggal Ibrahim tidak lain karena Ismail terlahir dari budak dan merupakan anak tidak sah….. menurut saya pendapat ini konyol dan tidak beralasan… sebab Kitab Kejadian 16:3 secara jelas menyebutkan bahwa sebelum Hajar melahirkan Ismail, ia telah di nikahi secara sah oleh Ibrahim.
Kejadian 16:3
“Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, —yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan—,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.”
Adapula orang Kristen yang membantah dengan merujuk Kejadian 21:12 bahwa yang dimaksud dengan keturunan Ibrahim adalah yang berasal dari benih Sarah :
“Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak”. (Kejadian 21:12)
Tetapi pernyataan ini tertolak sendiri dengan ayat berikutnya yaitu Kejadian 21:13
Kejadian 21:13
“Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu”
Sehingga yang dimaksud oleh ayat Kejadian 21:13 bukan soal “Ishak adalah anak asli keturunan Ibrahim dan menjadi anak tunggalnya” namun karena masalah warisan Ibrahim sebagaimana isi dari ayat Kejadian 21:9-10
Kejadian 21:9-10
“Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.. Berkatalah Sara kepada Abraham: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.”
Seandainya Kristen berargumentasi bahwa Ismail diusir Ibrahim, atau karena Ibrahim membenci Ismail….. jawaban saya atas pernyataan tersebut adalah “itu adalah kedustaan para pendeta Yahudi yang mengedit Taurat”!…. Ibrahim tidaklah mengusir Hajar (Kejadian 21:11 itu ayat editan Yahudi saja)…. Bahkan sebenarnya hubungan antara Ibrahim, Ismail, dan Ishak sangat erat. Taurat mencatat setelah Ibrahim wafat, anak-anaknya (termasuk Ismail) menguburkan ayahnya bersama-sama. Ini menandakan hubungan keakraban mereka.
Kejadian 25:7-9
“Abraham mencapai umur seratus tujuh puluh lima tahun, lalu ia meninggal…..Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela…..”
Bila memang benar Sarah cemburu dan mengusir mereka, itu adalah masalah lain. Namun yang terpenting adalah Ibrahim, Ismail, dan Ishak saling mencintai satu sama lain. Kita bisa sama-sama melihat hubungan antara Ishak dan Ismail yang sangat akrab, melalui pernikahan antara anak Ishak (Esau bin Ishak) dan anak Ismail (Mahalat bin Ismail dan Basmat bin Ismail).
Kejadian 28: 8-9
“maka Esaupun menyadari, bahwa perempuan Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya. Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada. Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot.”
Kejadian 36:2-3
“Esau mengambil….. Basmat, anak Ismael, adik Nebayot.”
Ishak menginginkan agar keturunannya tidak bercampur dengan darah bangsa lain. Oleh karena itu Esau memperistrikan anak Ismail. Jadi kesimpulannya anak-anak Ismail adalah bangsa Ibrani juga. Ishak tidak akan membiarkan Esau memperisti anak Ismail jika Ishak menganggap anak Ismail adalah bukan Ibrani. Jadi Ibrani bukanlah hanya dialamatkan untuk bangsa Israel saja, melainkan bangsa-bangsa lain yang sedarah dengan Ibrahim.
Anak Remaja atau masih Balita ? Bukti Taurat Hasil Editan Yahudi
Untuk lebih mempertajam analisa saya mengenai kebenaran isi ayat al-Qur’an yang menyebutkan bahwa alkitab itu sudah terdistorsi oleh tangan-tangan jahil manusia, maka pada kesempatan ini sayapun akan memperlihatkan bukti-bukti lain mengenainya yang masih berhubungan erat dengan kasus Ismail dan Ishak ini.
Pengusiran Ismail dan Ibunya, Hajar yang dilakukan oleh Sarah sebagaimana yang dimuat didalam Kitab Kejadian terjadi pada waktu Ishak masih disapih karena ketakutan Sarah akan ikut terjatuhnya warisan ketangan Ismail yang juga merupakan putra dari Ibrahim (Lihat Kejadian 21:8-10).
Kejadian 21:8-10
“Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu. Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. Berkatalah Sara kepada Abraham: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.”
Silahkan pembaca perhatikan, betapa Kejadian 21:8-10 kontradiksi dengan Kejadian 21:14-21
Kejadian 21:14-21
14. Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
15. Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,
16. dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: “Tidak tahan aku melihat anak itu mati.” Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring.
17. Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.
18. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.”
19. Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum.
20. Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
21. Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.
Kejadian 21:8-10 menceritakan Ismail sudah dewasa (berumur 14 tahun lebih) dan bermain dengan Ishak yang masih balita, hal ini membuat Sarah marah dan mengusir Ismail.
Keesokan harinya….nah inilah yang aneh…. cerita Kejadian 21:14-21 justru menceritakan hal yang bertentangan dengan ayat yang sebelumnya diceritakan.
Kenapa bertentangan ?
Karena dalam Kejadian 21:14-21 digambarkan seolah-olah Ismail masih seorang bayi yang digendong dibahu ibunya, kemudian Ismail yang menurut kitab Kejadian sendiri saat itu sudah berusia 16 tahun yang notabene sudah cukup dewasa kembali digambarkan bagai anak kecil yang mesti dibaringkan dibawah semak-semak (Kejadian 21:15) lalu diperintahkan untuk diangkat, digendong (Kejadian 21:18).
Masa iya sih Hagar harus menggendong seorang anak laki-laki “dewasa” yang berusia 16 tahun, apa tidak terbalik seharusnya Ismail yang menggendong Hagar ?
Kemudian disambung pada Kejadian 21:20 seolah Ismail masih sangat belia sekali sehingga dikatakan “…Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah”.
Jadi dari sini saja sudah kelihatan telah terjadi kerusakan dan manipulasi sejarah dan fakta yang ada pada ayat-ayat Taurat, jelas sudah Taurat adalah kitab suci editan para pendeta Yahudi.
QS An-Nisa 46
“Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya…..”
Dalam satu perdiskusian agama dimilis Islamic Network beberapa tahun yang lampau, seorang rekan Kristen membantah kalimat “untuk diangkat, digendong… ” yang termuat didalam kitab Kejadian ini adalah dalam bentuk kiasan, jadi disana jangan diartikan secara harfiah, karena maksud yang ada pada ayat itu bahwa nasib hidup dan makan dari Ismail ada dipundak Hagar.
Padahal jika kita mau melihat kedalam konteks ayat-ayat aslinya, akan nyatalah bahwa apa yang dimaksudkan dengan bentuk kiasan tersebut sama sekali tidak menunjukkan seperti itu.
Mari kita kupas :
Kejadian 21:14 (Alkitab LAI 1974)
“Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
Tidak lupa saya akan mengutip juga beberapa terjemahan ayat diatas didalam beberapa versi alkitab yakni Douay Rheims Bible (DRB), English Standard Version (ESV), dan King James Version (KJV) :
(DRB) So Abraham rose up in the morning, and taking bread and a bottle of water, put it upon her shoulder, and delivered the boy, and sent her away. And she departed, and wandered in the wilderness of Bersabee.
(ESV) So Abraham rose early in the morning and took bread and a skin of water and gave it to Hagar, putting it on her shoulder, along with the child, and sent her away. And she departed and wandered in the wilderness of Beersheba.
(KJV) And Abraham rose up early in the morning, and took bread, and a bottle of water, and gave it unto Hagar, putting it on her shoulder, and the child, and sent her away: and she departed, and wandered in the wilderness of Beersheba.
Jadi menurut Taurat, Ibraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi
Lihat kalimat bahasa Inggris tidak menyebutkan Hagar dan Ismail tetapi hanya menyebutkan kata “…and sent HER away: and SHE departed, and wandered”[9]
Jadi jelas yang diusir dan berjalan disana adalah Hagar sendirian, sebab Ismail ada dalam gendongan Hagar. Mustahil anak berusia 16 tahun digendong!!
Lalu kita lanjutkan pada kalimat berikutnya :
Kejadian 21:15 Alkitab LAI 1974
“Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,”
(DRB) And when the water in the bottle was spent, she cast the boy under one of the trees that were there.
(ESV) When the water in the skin was gone, she put the child under one of the bushes.
(KJV) And the water was spent in the bottle, and she cast the child under one of the shrubs.
Jadi semakin jelas, ketika bekal air didalam kirbat sudah habis, lalu Ismail (yang secara jelas disebut sebagai THE CHILD dan THE BOY) yang digendong itu diturunkan dari tubuhnya dan dibaringkan dibawah pohon.
Apakah masih mau bersikeras dengan mengatakan kalau kata “menggendong atau memikul” THE CHILD disana bukan dalam arti yang sebenarnya ?
Lalu kita lihat sendiri pada ayat-ayat berikutnya dimana Hagar akhirnya mendapatkan mata air dan memberi minum kepada anaknya (THE CHILD) yang menangis kehausan lalu anak tersebut dibawah bimbingan Tuhan meranjak dewasa, jadi anak itu pada masa tersebut belumlah dewasa, padahal usianya kala itu sudah hampir 17 tahun.
Lelucon Kejadian pasal 22
Ada 3 poin utama yang harus di perhatikan mengenai lokasi tempat tinggal :
Hajar dan Ismail melewati Bersyeba (kejadian 21:14), kemudian tiba dan berdomisili di Paran (Kejadian 21:21)
Benarkah allah swt maha tahu? Timur-tengah
Peta Timur Tengah
# Ibrahim sedang berada di Bersyeba (Kejadian 21:33)
# Sarah dan Ishak berdomisili di Hebron, Sarah wafat di Hebron (kejadian 23:2)
Benarkah allah swt maha tahu? Israel
Peta Bersyeba dan Hebron
Pada pasal 22,
langsung disebutkan bahwa nabi Ibrahim mendapat perintah untuk menyembelih anak tunggalnya. Artinya Ibrahim masih berada di Bersyeba.


Kejadian pasal 22

1. Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.”
2. Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
3. Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
4. Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
5. Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.”
6. Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
7. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Bapa.” Sahut Abraham: “Ya, anakku.” Bertanyalah ia: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?”
8. Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
9. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
10. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
11. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: “Abraham, Abraham.” Sahutnya: “Ya, Tuhan.”
12. Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”
13. Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
14. Dan Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan”; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.”
15. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,
16. kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri—demikianlah firman TUHAN—:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
17. maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
18. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.”
19. Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.

Bila kita simak dengan seksama, maka Kejadian pasal 22 memiliki dua keganjilan yakni :

Kejanggalan pertama
Kejadian pasal 22 ini mengisahkan seolah-olah Ishak berada di Bersyeba. Padahal tidak ada anak Ibrahim yang berdomisili di Bersyeba. Ishak dan ibunya justru tinggal di Hebron.


Kejanggalan Kedua
Setelah selesai ritual, pada Kejadaian 22:19 Ibrahim dan Ishak pulang ke Bersyeba. Jadi seolah-olah Sarah berdomisili di Bersyeba. Padahal Taurat mencatat Sarah berdomisili di Hebron hingga wafatnya (Kejadian 23:1-2).


Kesimpulannya :
Seandainya Ishak yang disembelih, seharusnya Kejadian pasal 22 menceritakan kepulangan Ibrahim ke Hebron, tempat tinggal Sarah, untuk membawa Ishak yang hendak dikurbankan. Kemudian setelah acara ritual pengurbanan selesai, mestinya Ibrahim mengembalikan Ishak kepada ibunya di Hebron. BUKAN DI BERSYEBA. Kedengkian pendeta Yahudi mengedit taurat sudah terlalu jelas didepan mata. Pendeta Yahudi mengedit nama tempat Paran (lokasi tempat tinggal Ismail) menjadi nama tempat tinggal Ishak. Namun pendeta Yahudi terburu-buru mengedit Paran menjadi Bersyeba, padahal harusnya Hebron. Serapat-rapatnya menutupi kebenaran akhirnya ketahuan juga, itulah perumpamaan untuk pengedit Taurat.


Allah berfirman :
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (QS Al Baqarah 79)

Akhir Kata

“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. ” (QS Al Maa’idah 15)

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS An Nisaa’ 115)

“….. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran” (QS Al Baqarah 269)

Benarkah allah swt maha tahu? 76436

INILAH PENJELASAN TENTANG KEJ.21:14 MENURUT TAFSIR GILL

Gen 21:14 So Abraham rose early in the morning and took bread and a skin of water and gave it to Hagar, putting it on her shoulder, along with the child, and sent her away. And she departed and wandered in the wilderness of Beersheba.


and gave it unto Hagar, putting it on her shoulder; that is, the bread and the water, which might be put in one parcel or bundle, or in a basket, and so laid and carried on her shoulder: the Targum of Jonathan adds,"and bound it to her loins, to show that she was an handmaid:"

and the child; not that the child was "on her shoulder", which is quite improbable; for, since he was thirteen years of age when he was circumcised, he must be fourteen when Isaac was born; and if Isaac was two years old when weaned, Ishmael must be sixteen; and if he was three years of age, he must be seventeen; and if five years, he must be nineteen: some of the Jewish writers say (z), he was twenty seven years of age when he went out of his father's house; but they seem to come nearest the truth that make this event to be when he was at the age of seventeen (a), and when he must be too big to be carried on his mother's shoulder: but the sense is, that Abraham, when he put the provision on her shoulder, gave Ishmael to her, delivered him into her hand, to be taken care of by her; and very probably she led him in her hand:

Gen 22:1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
Gen 22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."


thine only son Isaac; for, though Ishmael was his son, he was a son by his maid, by his concubine, and not by his wife; Isaac was his only legitimate son, his only son by his lawful wife Sarah; the only son of the promise, his only son, in whom his seed was to be called:

whom thou lovest; on whom his affections were strongly set, being a lovely youth, a dutiful son, and the child of promise; on whom all his hope and expectation of a numerous offspring promised him was built, and in whose line the Messiah was to spring from him; even Isaac, which stands last in the original text: so that, if what had been said was not sufficient to describe him, he is expressed by name, and the description is gradually given, and the name of his son reserved to the last, that he might be by degrees prepared to receive the shocking order; every word is emphatic and striking, and enough to pierce any tender heart, and especially when told what was to be done to him. The Jews (i) represent God and Abraham in a discourse together upon this head: God said, take now thy son; says Abraham, I have two sons; take thine only son; says he, they are both only sons to their mothers; take him whom thou lovest; I love them both, replied he; then take Isaac; thus ended the debate:

MENGAPA ISHAK DIKATAKAN SEBAGAI ANAK TUNGGAL ABRAHAM??? KARENA PADA WAKTU ALLAH MEMERINTAHKAN ABRAHAM UNTUK MEMPERSEMBAHKAN ANAKNYA, MAKA YANG TINGGAL BERSAMA DIA HANYALAH ISHAK KARENA ISMAEL TELAH DIUSIR.
NAH, KALAU MENURUT ANDA ISMAEL LAH YANG DIKORBANKAN, MAKA SEBUTKANLAH APA ALASAN ALLAH UNTUK MENGORBANKAN ISMAEL; APAKAH UNTUK ISENG2???
KALAU MENURUT ANDA SIAPAKAH YANG LEBIH BERHAK MENERIMA WARISAN DARI ABRAHAM ISMAEL ATAUKAH ISHAK MENGINGAT BAHWA ISHAK ADALAH ANAK ABRAHAM DARI SARA, ISTRINYA YANG SAH, SEDANGKAN ISMAEL ADALAH ANAK DARI HAGAR, BUDAKNYA YANG DIPERSEMBAHKAN SARA KEPADA ABRAHAM!!!!

barabasmurtad77
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 625
Reputation : 0
Points : 5199
Registration date : 2011-11-01

Back to top Go down

Benarkah allah swt maha tahu? Empty Re: Benarkah allah swt maha tahu?

Post by Gerabah Mon 24 Sep 2012, 10:40 pm

barabasmurtad77 wrote:
INILAH PENJELASAN TENTANG KEJ.21:14 MENURUT TAFSIR GILL

1)MENGAPA ISHAK DIKATAKAN SEBAGAI ANAK TUNGGAL ABRAHAM??? KARENA PADA WAKTU ALLAH MEMERINTAHKAN ABRAHAM UNTUK MEMPERSEMBAHKAN ANAKNYA, MAKA YANG TINGGAL BERSAMA DIA HANYALAH ISHAK KARENA ISMAEL TELAH DIUSIR.
2)NAH, KALAU MENURUT ANDA ISMAEL LAH YANG DIKORBANKAN, MAKA SEBUTKANLAH APA ALASAN ALLAH UNTUK MENGORBANKAN ISMAEL; APAKAH UNTUK ISENG2???
3)KALAU MENURUT ANDA SIAPAKAH YANG LEBIH BERHAK MENERIMA WARISAN DARI ABRAHAM ISMAEL ATAUKAH ISHAK MENGINGAT BAHWA ISHAK ADALAH ANAK ABRAHAM DARI SARA, ISTRINYA YANG SAH, SEDANGKAN ISMAEL ADALAH ANAK DARI HAGAR, BUDAKNYA YANG DIPERSEMBAHKAN SARA KEPADA ABRAHAM!!!!

1) Kalau penyebutan anak tunggal dengan alasan bahwa yang tinggal bersama adalah Ishak sedangkan Ismael diusir. Itu alasan karanganmu. sebab TUHAN menyeut bahwa Ismael itu anaknya juga.

Kejadian 21:13
“Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu”

Kejadian 25:7-9
“Abraham mencapai umur seratus tujuh puluh lima tahun, lalu ia meninggal…..Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela…..”

2) Menurut Kejadian 22:12
Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”

Abraham mau mengorbankan anaknya (Ismael) karena takut atau taat perintah Allah;

Menurut Al Quran :

Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku diperintahkan Allah menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).


Ibrahim mau mengorbankan anaknya (Ismael) kerena taat perintah Allah.

3) Hagar adalah istri yang sah Abraham.


Kejadian 16:3
“Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, —yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan—,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.”


Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Benarkah allah swt maha tahu? Empty Re: Benarkah allah swt maha tahu?

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum