Mengapa Muhammad Sangat Mengasihi Saya?

by admin Sat 10 Aug 2013, 11:46 pm

Saya bertanya-tanya berapa lama penyiksaan terhadap Muhammad akan berlangsung? Menurut saya itu akan berlangsung selama orang yang menjadi korban dustanya masih menjadi korban. Tiba-tiba, saya menyadari bahwa saya adalah harapan terbaik bagi Muhammad. Dengan mengekspos kebohongannya dan mengakhiri kejahatan yang dibawanya ke dalam dunia ini, saya sedang melepaskannya dari penyiksaan kekal. Inilah satu-satunya kesempatan baginya untuk keluar dari nerakanya. Dapatkah anda melihat mengapa ia sekarang sedang mendoakan keberhasilan saya?

Tontonlah VIDEO: Penderitaan Muhammad di dasar neraka

Oleh: Ali Sina – 21 Juli 2013

Hari ini terlintas dalam pikiran saya bahwa saya adalah orang yang paling dikasihi Muhammad. Saya tidak bergurau.

Saya telah mendedikasikan hidup saya untuk memerangi Islam dan membebaskan dunia dari kutuk ini yang tidak membawa apa-apa selain kesengsaraan dan kepedihan kepada banyak orang selama berabad-abad. Saya bekerja keras untuk membantu orang Muslim melihat kebenaran dan meninggalkan agama mereka yang penuh kebencian dan kekerasan. Jadi bagaimana Muhammad dapat mengasihi saya? Bukankah saya membatalkan segala pekerjaannya? Bagaimana ia dapat mengasihi saya lebih dari siapapun?

Saya tidak percaya jika Tuhan mempunyai neraka untuk membakar manusia. Ini bertentangan dengan sifat Tuhan. Jika Tuhan itu kasih dan kasih Tuhan itu tidak bersyarat, maka neraka tidak selaras dengan sifat Tuhan.

Namun demikian, ini tidak berarti bahwa neraka itu tidak ada. Sekalipun Tuhan tidak menghukum manusia dan tidak mempunyai ruang-ruang penyiksaan seperti yang digambarkan Muhammad, tidak berarti bahwa kita tidak menghukum diri kita sendiri.

Seperti yang telah saya katakan dalam artikel sebelumnya, “Haruskah Kita takut Kepada Tuhan?”, dunia ini adalah sebuah ilusi. Inilah yang dikatakan oleh para ahli fisika abad 21 kepada kita. Kita tidak ada disini. Kita ada dalam matriks dalam sebuah dimensi yang sangat berbeda, dan mengendalikan hologram 3 dimensi kita yang kita sebut dengan tubuh kita. Pada satu titik dalam waktu, hologram ini, yang berwujud tubuh jasmani kita, akan berhenti meresponi perintah-perintah kita dan kita kehilangan kendali atasnya. Tidak ada yang terjadi pada kita, ingatan kita dan kesadaran kita tidak terpengaruh. Itu seperti mobil anda tiba-tiba mogok saat anda sedang mengemudikannya. Anda keluar dari mobil anda. Anda memandang mobil anda dari luar. Kelihatannya aneh, karena biasanya anda berada di dalamnya. Tetapi anda masih tetap anda. Tidak ada yang berubah. Hanya saja anda tidak memiliki mobil anda. Awalnya kita mungkin bahkan tidak menyadari bahwa kita telah kehilangan kontrol atas diri kita. Faktanya kita akan mendapati bahwa kita telah memperoleh beberapa kemampuan yang luar biasa seperti terbang dan kita bertanya-tanya bagaimana kita dapat melakukan hal itu. Ketika kita melihat tubuh kita dari luar dan melihatnya tergeletak tidak bergerak, dan menyadari bahwa itu adalah tubuh kita sendiri, lalu kita sadar bahwa kita sudah mati. Pada saat itu, tiba-tiba ilusi dunia ini menghilang. Rasanya seperti terbangun dari mimpi. Kita menyadari apa yang telah kita lakukan dan bagaimana kita telah memainkan “permainan” kehidupan kita. Momen kebangkitan ini dan menjadi saat yang menyenangkan dan penuh sukacita, atau menyedihkan dan penuh penyesalan. Semua itu tergantung pada bagaimana kita telah menjalani kehidupan kita dan apa yang telah kita lakukan dengan hidup kita. Tuhan akan senantiasa mengasihi kita. Ia akan mengampuni kita apapun yang terjadi karena demikianlah sifat-Nya. Tetapi apakah kita akan mengampuni diri kita sendiri atau tidak, itu adalah masalah lain.

Dalam dunia ini, orang-orang yang sosiopat tidak mempunyai nurani. Mereka melakukan kejahatan dan tidak merasa sedih karena telah menjahati orang lain. Salah satu karakteristik sosiopat dan narsisistik parah adalah tidak adanya empati. Bukan karena mereka tidak sadar kalau mereka telah menyakiti orang lain. Mereka hanya tidak peduli dan bahkan menikmati menzolimi orang lain. Tindakan itu memberikan mereka rasa mempunyai kuasa ketika mereka melihat orang lain menjerit dan menderita. Muhammad sangat menyadari bahwa apa yang dilakukannya kepada orang lain adalah kejahatan. Ia merampok, membantai dan menjarah ribuan orang tetapi ketika beberapa orang Bedouin membunuh salah seorang pengikutnya dan mencuri beberapa unta hasil curiannya, ia mengutus orang untuk mengejar mereka, menangkap memotong tangan dan kaki mereka dan membiarkan mereka mati perlahan di bawah terik matahari. Ia mencuri harta orang lain tetapi mengatakan barangsiapa mencuri barang-barang curian maka orang itu akan masuk neraka. Ia mempunyai kesadaran, tetapi ia tidak mempunyai hati nurani.

Ketika kita mati, kita akan terbangun dari mimpi ini yang kita sebut kehidupan dan kita akan melihat apa yang telah kita tulis. Itulah saat dimana kita akan dipenuhi rasa bersalah, penyesalan dan malu, atau sukacita besar. Kita akan menyadari betapa kita telah mengabaikan hak istimewa untuk hidup dalam kehidupan ini dan kita telah mengabaikan kesempatan untuk berkembang secara spiritual. Kita menyadari tingkat penderitaan yang telah kita timbulkan.

Dalam dunia ini kita mempunyai ilusi bahwa kita adalah individu-individu yang terpisah dan jauh. Dalam dunia nyata (dunia spiritual), jarak ini kabur. Dalam jiwa kita, kita akan hidup dalam kepedihan yang kita timbulkan pada orang lain. Kepedihan para korban kita menjadi kepedihan kita. Mungkin anda pernah mendengar, apa yang anda lakukan pada orang lain anda lakukan pada diri anda sendiri. Nah, inilah realita di dunia lain. Sesungguhnya kita menghidupi pengalaman-pengalaman orang yang berhubungan dengan kita di dunia ini (lihat: contact ). Jika kita mengasihi mereka, kita akan merasakan kasih itu. Dan jika kita menyakiti mereka, kita akan mengalami kepedihannya.

Dunia jasmaniah ini mempunyai hukum. Kita tahu tentang gravitasi. Jika anda menjatuhkan diri dari ketinggian, anada akan terluka. Tidak seorangpun yang menghukum anda dan doa yang banyak pun tidak dapat menyelamatkan anda. Hukum gravitasi menopang anda dan hukum itu berlaku untuk semua orang. Dunia berikutnya mempunyai hukumnya sendiri. Dalam dunia tersebut kita menjadi satu. Kita saling menghidupi pengalaman orang lain. Kita dapat melihat pikiran sesama kita dan merasakan perasaan sesama kita. Jika di dalam dunia sekarang ini saya telah membahagiakan anda, maka saya akan merasakan kebahagiaan itu di dunia berikutnya. Ituseperti bumerang bagi saya. Jika saya menyakiti anda, maka saya akan mengalami kepedihan itu dalam jiwa saya. Itulah yang kita kenal dengan surga dan neraka. Di akhirat tidak ada rumah bordil atau tempat penyiksaan. Apapun yang kita lakukan kepada orang lain akan menjadi bumerang bagi kita. Tidak ada penghakiman. Tetapi kita akan mengalami perasaan yang kita timbulkan pada orang lain. Dan itu karena jiwa kita menyatu. Apapun yang kita lakukan terhadap orang lain, sesungguhnya kita melakukannya kepada diri kita sendiri. Jika tangan kanan saya mencubit tangan kiri saya, rasa sakitnya dirasakan di seluruh tubuh saya. Tangan kiri dan tangan kanan saya tidak terpisah satu dengan yang lainnya. Demikian pula esensi spiritual kita adalah satu realita.

Kini bayangkan jika anda adalah pembunuh massal di dunia sekarang ini. Maka anda kemudian akan membawa rasa sakit dari semua korban anda dan kepedihan semua kekasih mereka. Anda akan menghidupi kesakitan mereka. Tetapi bagaimana jika anda bernama Hitler atau Muhammad? Berapa banyak kesakitan yang telah anda timbulkan dalam dunia ini? Berapa banyak penderitaan yang telah anda berikan kepada orang lain? Ratusan atau jutaan orang? Tidak. Korban Muhammad mencapai lebih dari milyaran orang dan terus bertambah. Ia merasakan kesakitan semua orang ini. Ini tidak melebihi kemampuan orang untuk menanggungnya. Saya telah menyakiti orang oleh karena ketidakmengertian saya dan walaupun banyak tahun telah berlalu saya masih merasa pedih memikirkannya. Penyesalan saya tidak dapat menolong saya karena bila saya telah meninggalkan tubuh ilusi ini, saya akan merasakan kepedihan yang pernah saya timbulkan. Informasi itu tidak hilang. Tidak ada yang dihapus. Saya tidak membunuh siapapun. Saya tidak mencurangi siapapun. Saya tidak menyakiti siapapun. Saya menyakiti perasaan orang dengan perkataan saya yang tidak ramah. Dan sekarang saya menyadari, saya tahu bahwa saya akan merasakan kepedihan yang telah saya timbulkan. Tetapi saya juga telah melakukan perbuatan-perbuatan baik dan dikasihi. Saya akan merasakan hal itu juga. Saya berharap semua itu akan menutupi kepedihan yang telah saya timbulkan. Bagaimana Muhammad dapat menanggung rasa sakit yang telah ditimbulkannya kepada milyaran korbannya? Ia pasti merasakan kepedihan orang-orang yang juga disakiti oleh para pengikutnya. Dialah yang paling harus bertanggung-jawab atas apa yang mereka lakukan. Jika anda melakukan kejahatan, karena saya meyakinkan anda untuk melakukannya, maka anda dan saya bersalah.

Kita datang ke dunia ini untuk mengasihi. Itulah alasan dasar untuk semesta ini. Alih-alih, Muhammad mempromosikan kebencian. Ia berdusta, menipu, merampok, menjarah, membunuh, memperbudak, memerkosa dan melakukan segala jenis kejahatan mengerikan dan tindakan yang menjijikkan yang tidak dilakukan oleh binatang apapun, semua itu demi nafsu akan kekuasaan dan kemuliaan sia-sia. Sekarang dia sudah mati dan selubung yang memisahkannya telah diangkat, ia telah menyadari apa yang telah diperbuatnya. Dalam dunia sekarang ini, nafsu akan kekuasaan telah membutakannya. Di akhirat ia sadar sepenuhnya akan tindakan jahatnya dan konsekuensi tindakan-tindakan itu. Ia menghidupi semua itu dan mengalaminya satu per satu di dalam jiwanya.

Tuhan bahkan akan mengampuni Muhammad. Tetapi ia akan merasakan lagi semua kesakitan itu. Ia akan bersembunyi jauh dari Tuhan, dan keterpisahan dari Tuhan adalah neraka. Neraka adalah tempat dimana kasih tidak eksis.

Untuk setiap aksi ada reaksi. Jika kita menabur benih kasih, kita akan menuai kasih dan jika kita menabur benih kebencian maka kita akan menuai kebencian. Seperti sebuah batu yang menciptakan riak gelombang jika batu itu dilemparkan ke danau, perbuatan-perbuatan kita menggema bahkan setelah kita mati, kadangkala selama berabad-abad dan bahkan milenia.

Saya bertanya-tanya berapa lama penyiksaan terhadap Muhammad akan berlangsung? Menurut saya itu akan berlangsung selama orang yang menjadi korban dustanya masih menjadi korban. Tiba-tiba, saya menyadari bahwa saya adalah harapan terbaik bagi Muhammad. Dengan mengekspos kebohongannya dan mengakhiri kejahatan yang dibawanya ke dalam dunia ini, saya sedang melepaskannya dari penyiksaan kekal. Inilah satu-satunya kesempatan baginya untuk keluar dari nerakanya. Dapatkah anda melihat mengapa ia sekarang sedang mendoakan keberhasilan saya?

Empatpuluh pelajar SMU yang tidak berdosa dibantai beberapa minggu lalu di Nigeria. Mereka dibunuh oleh para pengikut Muhammad yang percaya pada dustanya bahwa semua pengetahuan yang tidak berasal dari Quran bersifat satanis (Taghooti) dan Jahiliyah. Empatpuluh keluarga akan berduka seumur hidup mereka. Muhammad akan merasakan dan menanggung kepedihan setiap mereka. Ketika orang Muslim membunuh orang-orang tidak berdosa dalam nama Muhammad dan Allahnya yang penuh omong kosong itu, mereka melakukannya kepada diri mereka sendiri dan juga kepada Muhammad.

Ia akan tetap berada di neraka selama ada orang-orang yang melakukan kejahatan dalam namanya. Kita dapat membebaskannya jika kita mengakhiri kejahatan yang telah dilepaskannya. Orang Muslim mendoakan kedamaian bagi nabi mereka selama 1400 tahun, tetapi jiwanya akan tetap terbakar di neraka selama dustanya terus mengorbankan orang. Satu-satunya jalan agar ia dapat memperoleh kedamaian adalah jika ajaran sesatnya dihapuskan dan pengaruh jahatnya diakhiri.

Kepedihan yang ditimbulkan Hitler telah berakhir. Suatu hari nanti ia akan dibebaskan dari siksaan. Tetapi penderitaan yang ditimbulkan Muhammad sudah menggunung. Ia pasti berada di dasar neraka. Marilah kita berbelas kasihan padanya. Jika kita menyingkirkan pengaruh jahatnya, ia akan dibebaskan dari api penyesalan yang sedang memakan jiwanya.

by Pi-One Sun 11 Aug 2013, 6:18 pm

by Piss Sun 11 Aug 2013, 6:34 pm

Pi-One wrote:

hihihihi..

segoblok-gobloknya yang bikin trit ini..

masih lebih goblok lagi yang nyembah batu hitam dan dewa bulan pagan arab hihihi..

sampai tereak-tereak dan nungging-nungging saat gerhana..

hhihihihii...

ga sanggup jawab trit ini dengan logika...

jadinya hina saja pembuat trit ini....hihihi...

khas orang-orang penderita inferioritas complex...

hihihihi..

biasa muslim...kasihan....

hihihi...

by Sponsored content

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Mengapa Muhammad Sangat Mengasihi Saya?

Mengapa Muhammad Sangat Mengasihi Saya?

Re: Mengapa Muhammad Sangat Mengasihi Saya?

Re: Mengapa Muhammad Sangat Mengasihi Saya?

Re: Mengapa Muhammad Sangat Mengasihi Saya?