MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Selamat Idul Adha EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Selamat Idul Adha EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Selamat Idul Adha EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Selamat Idul Adha EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Selamat Idul Adha EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Selamat Idul Adha EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Selamat Idul Adha EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Selamat Idul Adha EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Selamat Idul Adha EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Selamat Idul Adha Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 75 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 75 Guests :: 3 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Selamat Idul Adha

2 posters

Go down

Selamat Idul Adha Empty Selamat Idul Adha

Post by Murid Rabi Thu 26 Nov 2009, 10:35 pm

menjelang idul adha , saya coba cari - cari artikel tentang kurban , akhirnya dapat di : http://id.wikipedia.org/wiki/Ismail , ini saya copykan artikel yang ada di situ






Kisah Nabi Ismail


Nabi Ibrahim yang berhijrah
meninggalkan Mesir
bersama Sarah, isterinya dan Hajar, dayangnya di tempat tujuannya di Palestina. Ia
telah membawa pindah juga semua hewan ternaknya dan harta miliknya yang telah
diperolehnya sebagai hasil usaha dagangnya di Mesir. Al-Bukhari meriwayatkan
daripada Ibnu Abbas r.a. berkata:


"Pertama-tama yang menggunakan setagi {setagen}
ialah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti
Sarah yang telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga
hamil. Tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahsia yang
disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. Dan sebagai lazimnya seorang
isteri sebagai Siti Sarah merasa telah dikalahkan oleh Siti Hajar sebagai
seorang dayangnya yang diberikan kepada Nabi Ibrahim a.s. Dan sejak itulah Siti
Sarah merasakan bahawa Nabi Ibrahim a.s. lebih banyak mendekati Hajar kerana
merasa sangat gembira dengan puteranya yang tunggal dan pertama itu, hal ini
yang menyebabkan permulaan ada keratakan dalam rumahtangga Nabi Ibrahim a.s.
sehingga Siti Sarah merasa tidak tahan hati jika melihat Siti Hajar dan minta
pada Nabi Ibrahim a.s. supaya menjauhkannya dari matanya dan menempatkannya di
lain tempat."


Untuk sesuatu hikmah yang belum
diketahui dan disadari oleh Nabi Ibrahim Allah s.w.t. mewahyukan kepadanya agar
keinginan dan permintaan Sarah isterinya dipenuhi dan dijauhkanlah Ismail
bersama Hajar ibunya dan Sarah ke suatu tempat di mana yang ia akan tuju dan di
mana Ismail puteranya bersama ibunya akan ditempatkan dan kepada siapa akan
ditinggalkan.


Maka dengan tawakkal kepada Allah berangkatlah
Nabi Ibrahim meninggalkan rumah membawa Hajar dan Ismail yang diboncengkan di
atas untanya tanpa
tempat tujuan yang tertentu. Ia hanya berserah diri kepada Allah yang akan
memberi arah kepada binatang tunggangannya. Dan berjalanlah unta Nabi Ibrahim
dengan tiga hamba Allah yang berada di atas punggungnya keluar kota
masuk ke lautan pasir dan padang
terbuka di mana terik matahari dengan pedihnya menyengat tubuh dan angin yang
kencang menghembur-hamburkan debu-debu pasir.


Ismail dan ibunya Hajar ditinggalkan di Makkah


Setelah berminggu-minggu berada
dalam perjalanan jauh yang memenatkan, tibalah pada akhirnya Nabi Ibrahim
bersama Ismail dan ibunya di Makkah kota
suci dimana Kaabah
didirikan dan menjadi pujaan manusia dari seluruh dunia. Di tempat di mana
Masjidil Haram sekarang berada, berhentilah unta Nabi Ibrahim mengakhiri
perjalanannya dan di situlah ia meninggalkan Hajar bersama puteranya dengan
hanya dibekali dengan serantang bekal makanan dan minuman sedangkan keadaan
sekitarnya tiada tumbuh-tumbuhan, tiada air mengalir, yang terlihat hanyalah
batu dan pasir kering. Alangkah sedih dan cemasnya Hajar ketika akan
ditinggalkan oleh Ibrahim seorang diri bersama dengan anaknya yang masih kecil
di tempat yang sunyi senyap dari segala-galanya kecuali batu gunung dan pasir.
Ia seraya merintih dan menangis, memegang kuat-kuat baju Nabi Ibrahim memohon
belas kasihnya, janganlah ia ditinggalkan seorang diri di tempat yang kosong
itu, tiada seorang manusia, tiada seekor binatang, tiada pohon dan tidak
terlihat pula air mengalir, sedangkan ia masih menanggung beban mengasuh anak
yang kecil yang masih menyusu. Nabi Ibrahim mendengar keluh kesah Hajar merasa
tidak tergamak meninggalkannya seorang diri di tempat itu bersama puteranya
yang sangat disayangi akan tetapi ia sedar bahwa apa yang dilakukan nya itu
adalah kehendak Allah s.w.t. yang tentu mengandungi hikmat yang masih
terselubung baginya dan ia sedar pula bahawa Allah akan melindungi Ismail dan
ibunya dalam tempat pengasingan itu dan segala kesukaran dan penderitaan. Ia
berkata kepada Hajar:


"Bertawakkallah kepada Allah yang telah menentukan
kehendak-Nya, percayalah kepada kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya. Dialah yang
memerintah aku membawa kamu ke sini dan Dialah yang akan melindungi mu dan
menyertaimu di tempat yang sunyi ini. Sesungguh kalau bukan perintah dan
wahyunya, tidak sesekali aku tergamak meninggalkan kamu di sini seorang diri
bersama puteraku yang sangat ku cintai ini. Percayalah wahai Hajar bahwa Allah
Yang Maha Kuasa tidak akan melantarkan kamu berdua tanpa perlindungan-Nya.
Rahmat dan barakah-Nya akan tetap turun di atas kamu untuk selamanya,
insya-Allah."


Mendengar kata-kata Ibrahim itu
segeralah Hajar melepaskan genggamannya pada baju Ibrahim dan dilepaskannyalah
beliau menunggang untanya kembali ke Palestin dengan iringan air mata yang
bercurahan membasahi tubuh Ismail yang sedang menetak. Sedang Nabi Ibrahim pun
tidak dapat menahan air matanya keetika ia turun dari dataran tinggi
meninggalkan Makkah menuju kembali ke Palestin di mana isterinya Sarah sedang
menanti. Ia tidak henti-henti selama dalam perjalanan kembali memohon kepada
Allah perlindungan, rahmat dan barakah serta kurniaan rezeki bagi putera dan
ibunya yang ditinggalkan di tempat terasing itu. Ia berkata dalam doanya:"
Wahai Tuhanku! Aku telah tempatkan puteraku dan anak-anak keturunannya di dekat
rumah-Mu (Baitullahil Haram) di lembah yang sunyi dari tanaman dan manusia agar
mereka mendirikan solat
dan beribadat kepada-Mu. Jadikanlah hati sebahagian manusia cenderung kepada
mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan yang lazat, mudah-mudahan
mereka bersyukur kepada-Mu."


Mata air Zamzam


Sepeninggal Nabi Ibrahim
tinggallah Hajar dan puteranya di tempat yang terpencil dan sunyi itu. Ia harus
menerima nasib yang telah ditakdirkan oleh Allah atas dirinya dengan kesabaran
dan keyakinan penuh akan perlindungan-Nya. Bekalan makanan dan minuman yang
dibawanya dalam perjalanan pada akhirnya habis dimakan selama beberapa hari
sepeninggalan Nabi Ibrahim. Maka mulailah terasa oleh Hajar beratnya beban
hidup yang harus ditanggungnya sendiri tanpa bantuan suaminya. Ia masih harus
meneteki anaknya, namun air teteknya makin lama makin mengering disebabkan
kekurangan makan. Anak yang tidak dapat minuman yang memuaskan dari tetek
ibunya mulai menjadi cerewet dan tidak henti-hentinya menangis. Ibunya menjadi
panik, bingung dan cemas mendengar tangisan anaknya yang sgt menyayat hati itu.
Ia menoleh ke kanan dan ke kiri serta lari ke sana ke sini mencari sesuap makanan atau
seteguk air yang dapat meringankan kelaparannya dan meredakan tangisan anaknya,
namun sia-sialah usahanya. Ia pergi berlari harwalah menuju bukit Shafa
kalau-kalau ia boleh mendapatkan sesuatu yang dapat menolongnya tetapi hanya
batu dan pasir yang didapatnya disitu, kemudian dari bukit Shafa ia melihat
bayangan air yang mengalir di atas bukit Marwah dan larilah ia berharwahlah ke
tempat itu namun ternyata bahawa yang disangkanya air adalha fatamorangana
{bayangan} belaka dan kembalilah ke bukit Shafa karena mendengar seakan-akan
ada suara yang memanggilnya tetapi gagal dan melesetlah dugaannya. Demikianlah
maka kerana dorongan hajat hidupnya dan hidup anaknya yang sangat disayangi,
Hajar mundar-mundir berlari sampai tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah
yang pada akhirnya ia duduk termenung merasa penat dan hampir berputus asa.


Diriwayatkan bahawa selagi
Hajar berada dalam keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa kecuali dari
rahmat Allah dan pertolongan-Nya datanglah kepadanya malaikat Jibril bertanya:
"Siapakah sebenarnya engkau ini?" "Aku adalah hamba sahaya
Ibrahim", jawab Hajar. "Kepada siapa engkau dititipkan di sini?"
tanya Jibril. "Hanya kepada Allah",jawab Hajar. Lalu berkata Jibril:
"Jika demikian, maka engkau telah dititipkan kepada Dzat Yang Maha Pemurah
Lagi Maha Pengasih, yang akan melindungimu, mencukupi keperluan hidupmu dan
tidak akan mensia-siakan kepercayaan ayah puteramu kepada-Nya."


Kemudian diajaklah Hajar
mengikutinya pergi ke suatu tempat di mana Jibril menginjakkan telapak kakinya
kuat-kuat di atas tanah dan segeralah memancur dari bekas telapak kaki itu air
yang jernih dengan kuasa Allah. Itulah dia mata air Zamzam yang sehingga
kini dianggap keramat oleh jemaah haji, berdesakan sekelilingnya bagi mendapatkan setitik atau
seteguk air daripadanya dan kerana sejarahnya mata air itu disebut orang
"Injakan Jibril".


Alangkah gembiranya dan lega
dada Hajar melihat air yang mancur itu. Segera ia membasahi bibir puteranya
dengan air keramat itu dan segera pula terlihat wajah puteranya segar kembali,
demikian pula wajah si ibu yang merasa sangat bahagia dengan datangnya mukjizat
dari sisi Tuhan yang mengembalikan kesegaran hidup kepadanya dan kepada
puteranya sesudah dibayang-bayangi oleh bayangan mati kelaparan yang mencekam
dada.


Mancurnya air Zamzam telah
menarik burung-burung berterbangan mengelilingi daerah itu menarik pula
perhatian sekelompok bangsa Arab dari suku Jurhum yang merantau dan sedang
berkhemah di sekitar Makkah. Mereka mengetahui dari pengalaman bahawa di mana
ada terlihat burung di udara, nescaya dibawanya terdapat air, maka diutuslah
oleh mereka beberapa orang untuk memeriksa kebenaran teori ini. Para pemeriksa itu pergi mengunjungi daerah di mana Hajar
berada, kemudian kembali membawa berita gembira kepada kaumnya tentang mata air
Zamzam dan keadaan Hajar bersama puteranya. Segera sekelompok suku Jurhum itu
memindahkan perkhemahannya ke tempat sekitar Zamzam, di mana kedatangan mereka
disambut dengan gembira oleh Hajar kerana adanya sekelompok suku Jurhum di
sekitarnya, ia memperolehi jiran-jiran yang akan menghilangkan kesunyian dan
kesepian yang selama ini dirasakan di dalam hidupnya berduaan dengan puteranya
saja.


Hajar bersyukur kepada Allah
yang dengan rahmatnya telah membuka hati orang-orang itu cenderung datang
meramaikan dan memecahkan kesunyian lembah di mana ia ditinggalkan sendirian
oleh Ibrahim.


Ismail membantu ayahnya membangun Kaabah


Nabi Ismail dibesarkan di
Makkah (pekarangan Kaabah). Apabila dewasa beliau berkahwin dengan wanita
daripada puak Jurhum. Walaupun tinggal di Makkah, Ismail sering dikunjungi
bapanya.


Pada satu ketika, bapanya
menerima wahyu daripada Allah supaya membina Kaabah. Perkara itu disampaikan
kepada anaknya. Ismail berkata: “Kerjakanlah apa yang diperintahkan Tuhanmu
kepadamu dan aku akan membantumu dalam pekerjaan mulia itu.”Ketika membina
Kaabah, Nabi Ibrahim berkata kepada Ismail: “Bawakan batu yang baik kepadaku
untuk aku letakkan di satu sudut supaya ia menjadi tanda kepada
manusia.”Kemudian Jibril memberi ilham kepada Ismail supaya mencari batu hitam
untuk diserahkan kepada Nabi Ibrahim.Setiap kali bangun, mereka berdoa: “Wahai
Tuhan kami, terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”Bangunan (Kaabah) itu menjadi tinggi dan
Ibrahim makin lemah untuk mengangkat batu. Dia berdiri di satu sudut, kini
dikenali Makam Ibrahim.


Nabi Ibrahim sering
berulang-alik mengunjungi anaknya. Pada satu hari, beliau tiba di Makkah dan
mengunjungi rumah anaknya.Bagaimanapun, Ismail tiada di rumah ketika itu
melainkan isterinya. Isteri Ismail tidak mengenali orang tua itu adalah bapa
Ismail.Apabila Nabi Ibrahim bertanya isteri Nabi Ismail mengenai suaminya itu,
beliau diberitahu anaknya keluar berburu. Seterusnya Nabi Ibrahim bertanya keadaan
mereka berdua. Isterinya berkata: “Kami berada dalam kesempitan.”Nabi Ibrahim
berkata: “Apakah kamu mempunyai jamuan, makanan dan minuman?“ Dijawab isteri
Ismail: “Aku tidak mempunyainya, malah apa pun tiada.”Kelakukan isteri Nabi
Ismail itu tidak manis dipandang Nabi Ibrahim kerana kelihatan tidak reda
dengan pemberian Allah dan jemu untuk hidup bersama suaminya. Malah, dia
kelihatan bersifat kedekut kerana tidak mengalu-alukan kedatangan
tetamu.Akhirnya Nabi Ibrahim berkata kepada isteri anaknya: “Jika suamimu
kembali, sampaikanlah salamku kepadanya dan katakan kepadanya supaya dia
menggantikan pintunya.”


Selepas itu Nabi Ibrahim
beredar dari situ. Sejurus kemudian, Nabi Ismail pulang ke rumah dengan hati
gembira kerana dia menganggap tiada perkara tidak diingini berlaku sepanjang
ketiadaannya di rumah. Nabi Ismail bertanya isterinya: “Apakah ada orang datang
menemui kamu?“Isterinya berkata: “Ya, ada orang tua kunjungi kita.” Ismail
berkata: “Apakah dia mewasiatkan sesuatu kepadamu?“ Isterinya berkata: “Ya, dia
menyuruhku menyampaikan salam kepadamu dan memintaku mengatakan kepadamu supaya
menggantikan pintumu.”Ismail berkata: “Dia adalah bapaku. Sesungguhnya dia
menyuruhku supaya menceraikanmu, maka kembalilah kepada keluargamu.”Selepas
menceraikan isterinya, Nabi Ismail berkahwin lain, kali ini dengan seorang lagi
wanita daripada kaum Jurhum. Isteri baru itu mendapat keredaan bapanya kerana
pandai menghormati tetamu, tidak menceritakan perkara yang menjatuhkan maruah
suami dan bersyukur dengan nikmat Allah. Ismail hidup bersama isteri barunya
itu hingga melahirkan beberapa anak.


Nabi Ismail mempunyai 12 anak
lelaki dan seorang anak perempuan yang dikahwinkan dengan anak saudaranya,
iaitu Al-’Ish bin Ishak. Daripada keturunan Nabi Ismail lahir Nabi Muhammad
s.a.w. Keturunan Nabi Ismail juga mewujudkan bangsa Arab Musta’ribah.


Nabi Ismail sebagai Qurban


Nabi Ibrahim dari masa ke
semasa pergi ke Makkah untuk mengunjungi dan menjenguk Ismail di tempat
pengasingannya bagi menghilangkan rasa rindu hatinya kepada puteranya yang ia
sayangi serta menenangkan hatinya yang selalu rungsing bila mengenangkan
keadaan puteranya bersama ibunya yang ditinggalkan di tempat yang tandus, jauh
dari masyarakat kota
dan pengaulan umum.


Sewaktu Nabi Ismail mencapai
usia remajanya Nabi Ibrahim a.s. mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih
Ismail puteranya. Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara
turunnya wahyu Allah, maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus
dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim. Ia duduk sejurus termenung memikirkan ujian
yang maha berat yang ia hadapi. Sebagai seorang ayah yang dikurniai seorang putera
yang sejak puluhan tahun diharap-harapkan dan didambakan, seorang putera yang
telah mencapai usia di mana jasa-jasanya sudah dapat dimanfaatkan oleh si ayah,
seorang putera yang diharapkan menjadi pewarisnya dan penyampung kelangsungan
keturunannya, tiba-tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut nyawa oleh
tangan si ayah sendiri.


Namun ia sebagai seorang Nabi, pesuruh Allah dan pembawa agama yang seharusnya
menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalam bertaat kepada Allah,
menjalankan segala perintah-Nya dan menempatkan cintanya kepada Allah di atas
cintanya kepada anak, isteri, harta benda dan lain-lain. Ia harus melaksanakan
perintah Allah yang diwahyukan melalui mimpinya, apa pun yang akan terjadi
sebagai akibat pelaksanaan perintah itu.


Sungguh amat berat ujian yang
dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud:
"Allah lebih mengetahui di mana dan kepada siapa Dia mengamanatkan
risalahnya". Nabi Ibrahim tidak membuang masa lagi, berazam (niat) tetap
akan menyembelih Nabi Ismail puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah
Allah yang telah diterimanya. Dan berangkatlah serta merta Nabi Ibrahim menuju
ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yang Allah
perintahkan.


Nabi Ismail sebagai anak yang
soleh yang sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika
diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali ini tanpa ragu-ragu dan
berfikir panjang berkata kepada ayahnya:


"Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah
diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai
seorang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalam
melaksanakan perintah Allah itu, agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku
tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua agar menanggalkan
pakaianku supaya tidak terkena darah yang akan menyebabkan berkurangnya
pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan
percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar menringankan penderitaan dan
rasa pedihku, keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku
berikanlah kepadanya pakaian ku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan
dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya."


Kemudian dipeluknyalah Ismail
dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata: "Bahagialah aku
mempunyai seorang putera yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang
dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah".


Saat penyembelihan yang
mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Ismail, dibaringkanlah
ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan sambil memegang parang di
tangannya, kedua mata nabi Ibrahim yang tergenang air berpindah memandang dari
wajah puteranya ke parang yang mengilap di tangannya, seakan-akan pada masa itu
hati beliau menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu
pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yang lain. Pada akhirnya dengan
memejamkan matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail dan
penyembelihan di lakukan . Akan tetapi apa daya, parang yang sudah demikian
tajamnya itu ternyata menjadi tumpul dileher Nabi Ismail dan tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.


Kejadian tersebut merupakan
suatu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah perkorbanan Ismail itu
hanya suatu ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta
dan taat mereka kepada Allah. Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang
sangat berat itu. Nabi Ibrahim telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan
perkorbanan puteranya. untuk berbakti melaksanakan perintah Allah sedangkan
Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam memperagakan kebaktiannya
kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk
dikorbankan, sampai-sampai terjadi seketika merasa bahwa parang itu tidak lut
memotong lehernya, berkatalah ia kepada ayahnya:" Wahai ayahku!
Rupa-rupanya engkau tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku,
cubalah telangkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku.
"Akan tetapi parang itu tetap tidak berdaya mengeluarkan setitik darah pun dari daging
Ismail walau ia telah ditelangkupkan dan dicuba memotong lehernya dari
belakang.


Dalam keadaan bingung dan sedih
hati, kerana gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi
Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya: "Wahai Ibrahim! Engkau telah
berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah kami akan membalas orang-orang yang
berbuat kebajikkan". Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa, Ismail telah
diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing yang
telah tersedia di sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beliau
dengan parang yang tumpul di leher puteranya Ismail itu. Dan inilah asal
permulaan sunnah berqurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap Hari Raya Idul Adha di seluruh pelosok dunia.


yang mau saya tanyakan kepada kalian , orang islam , bisa dong kalian bagi sumber - sumber menurut quarn , hadist kalian tentang kisah ini .
saya tunggu yaaa , thanks .

Murid Rabi
KAFIRUN
KAFIRUN

Number of posts : 490
Reputation : -71
Points : 5804
Registration date : 2009-09-05

Back to top Go down

Selamat Idul Adha Empty Re: Selamat Idul Adha

Post by yantjess Fri 27 Nov 2009, 11:04 am

Kota Mekah / Makah tidak pernah ada pada zaman ismael & hagar. Kota makah sendiri baru ada menjelang zaman Christianity. Suatu kebohongan besar bahwa Abraham yang membangun Kabah. sedang Abraham sendiri tidak pernah ke mekah.

http://www.religionresearchinstitute.org/
yantjess
yantjess
KAFIRUN
KAFIRUN

Number of posts : 106
Reputation : -12
Points : 5497
Registration date : 2009-08-04

Back to top Go down

Selamat Idul Adha Empty Re: Selamat Idul Adha

Post by Murid Rabi Fri 27 Nov 2009, 11:38 am

buat yantjess , terimakasih atas informasinya GBU , tapi topik ini saya tujukan kepada orang - orang islam , karena saya yakin bahwa salah satu " keberanian " orang islam mengakui muhamad seorang "nabi " karena dia berasal dari orang arab yang " katanya " keturunan abraham melalui ismail , karena itu saya ingin tahu saja , sejarah abraham mengorbankan anaknya menurut islam / quran yang di pahami oleh orang - orang islam tersebut

Murid Rabi
KAFIRUN
KAFIRUN

Number of posts : 490
Reputation : -71
Points : 5804
Registration date : 2009-09-05

Back to top Go down

Selamat Idul Adha Empty Re: Selamat Idul Adha

Post by yantjess Fri 27 Nov 2009, 11:45 am

iya hehehe..kasihan sekali umat islam dibohongi oleh muhammad & alquran. cerita yang dikarang2 tanpa mengetahui yang benar... Maju terus di dalam Yesus...
yantjess
yantjess
KAFIRUN
KAFIRUN

Number of posts : 106
Reputation : -12
Points : 5497
Registration date : 2009-08-04

Back to top Go down

Selamat Idul Adha Empty Re: Selamat Idul Adha

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum