MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Yesus dalam Quran  EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Yesus dalam Quran  EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Yesus dalam Quran  EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Yesus dalam Quran  EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Yesus dalam Quran  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Yesus dalam Quran  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Yesus dalam Quran  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Yesus dalam Quran  EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Yesus dalam Quran  EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Yesus dalam Quran  Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 71 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 71 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Yesus dalam Quran

3 posters

Go down

Yesus dalam Quran  Empty Yesus dalam Quran

Post by admin Sat 31 Jul 2010, 8:14 am

Yesus dalam Quran

Pengumuman akan Kelahiran dari seorang Perawan

Quran berkata bahwa Yesus secara ajaib lahir dari Perawan Maria. Ini dikisahkan dalam surah 19.16-21 dan surah 3.45-48:

“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh." Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.”

Meski ini juga masih menjadi prinsip teologi kristen ortodoks, kristen liberal dan banyak kristen lain, bahkan uskup Durham (inggris) tidak lagi menerima kisah ini secara harafiah, mereka lebih suka menafsirkan ‘perawan/virgin’ sebagai “murni” atau secara moral tanpa cela. Martin Luther (1483-1546) yg menulis diabad 16 mengakui bahwa “Kami orang kristen seperti orang2 bodoh karena percaya bahwa Maria adalah ibu kandung dari anak ini tapi masih perawan. Karena bukan saja ini bertentangan dengan akal, tapi juga dengan penciptaan Tuhan, yang mengatakan pada Adam dan Hawa utk ‘bergunalah, beranakcuculah dan bertambah banyak.’”[78]

Pengujian para scholar kristen untuk masalah ini adalah contoh yang baik tentang bagaimana muslim tidak bisa sembunyi dari kesimpulan2 mereka sendiri, karena kesimpulan2 ini punya efek langsung pada kejujuran atau setidaknya pada kebenaran harafiah dari Quran. Charles Guignebert (1867-1939)[79] telah membuat penelaahan rinci akan legenda Kelahiran dari Perawan ini. Guignebert menunjukkan kesamaan legenda ini dengan legenda dari Greco-Roman:

Disini kita temukan legenda dari Perseus, lahir dari Danae, seorang perawan yang mengandung karena hujan emas, dan kisah dari Attis yang beribukan Nana, yg mengandung karena memakan buah delima. Disini juga ada kelahiran orang2 terkenal – Phytagoras, Plato, Augustus – yg cenderung dijelaskan lewat kisah semacam parthenogenesis (reproduksi dari sebuah ovum tanpa pembuahan), atau lewat campur tangan misterius dari Tuhan. Sangat mungkin bahwa dalam sebuah masyarakat dimana terdapat banyak kisah2 semacam ini beredar, orang2 kristen yg sedang begitu semangat menunjukkan keyakinan imannya akan ketuhanan dari Yesus memakai cara mengemukakan pertanda2 yang manusia anggap sebagai pertanda dari Tuhan. Tidak salah lagi ini tentunya adalah sebuah tiruan dari kisah yang sama tapi dipengaruhi oleh atmosfir kepercayaan tertentu.

Scholar2 lain, seperti Adolf Harnack (1851-1930), percaya bahwa legenda Kelahiran dari Perawan ini muncul dari tafsiran ayat2 Perjanjian Lama, sebut saja Yesaya 7.14, sesuai dengan teks yunani dari Septuagint, terjemahan dibuat ditahun 132 SM. Pada kejadian ini, Ahaz Raja Yudea, takut akan serangan baru dari persekutuan raja2 Siria dan Israel, yang telah gagal mengambil Yerusalem. Nabi Yesaya meyakinkan Ahaz dan berkata:

[7:14-16] Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong.

Orang2 kristen dulu waktu mencari-cari semua perkataan2 nubuat mengenai Messiah, menemukan ayat dari Yesaya ini dan mengambilnya keluar dari konteks, membuatnya punya arti bagi messiah. Yang lebih penting lagi, tulisan asli Hebrewnya tidak ada kata “virgin” (Bethulah) tapi kata “perempuan muda” (Haalmah); dalam bahasa Yunani, “Parthenos” dan “neanis”. Guignebert menyatakan,

Teolog ortodoks berusaha membuktikan bahwa “haalmah” bisa berarti ‘virgin’ tapi tidak ada hasil. Nabi Yesaya tidak berpikir utk meramalkan sebuah mukjjijat, dan orang2 Yahudi ketika menyerang orang kristen tidak melewatkan kesempatan menunjuk ayat ini yang bagi mereka adalah sebuah kesalahan tafsir.

Guignebert sendiri tidak menerima teori asal muasal Kelahiran Perawan yang dinyatakan oleh Harnack. Malah, Guignebert mengemukakan hipotesanya sendiri [hal.247]:

Ditelaah bahwa dalam tulisan2 Paul, john dan Mark, tak seorangpun dari mereka yg percaya pada Kelahiran dari Perawan, Yesus dikarakterisasikan sebagai anak Tuhan. Penjelasan ini muncul sebelum penetapan kepercayaan mukjijat yang disampaikan oleh Matius dan Lukas, dan bukan berasal dari itu. Segera setelah mereka yakin bahwa, bukan hanya karena Yesus telah diangkat oleh Tuhan dan sebagai manusia yang penuh Roh Kudus serta yg merampungkan rencanaNya, tapi juga bahwa kelahirannya kedunia ini oleh Tuhan telah ditakdirkan dan dimuliakan oleh Roh Kudus, maka mereka mesti berusaha menandai dan mengungkapkan hubungan spesial antara Yesus dan Tuhan. Mereka bilang dia adalah ‘anaknya’, karena hanya istilah itu satu-satunya yang dikenal dalam bahasa manusia dan bisa dimengerti meski tidak sepenuhnya dan secukupnya menerangkan hubungan spesial sebenarnya. Karena gagasan sebagai anak/turunan langsung dari Tuhan tampak seperti kemustahilan bagi orang Yahudi, tapi ungkapan ini bagi orang2 Palestina pada kenyataannya hanya cara pengucapan belaka, hanya metafora.

Jelas Yesus sendiri tidak pernah menerapkan hal itu mengenai dirinya, dan bahwa di Israel sendiri sampai sekarang tidak ada kepentingan yg berhubungan dg Messiah. Maksudnya adalah, orang Yahudi tidak memberi Julukan Anak Tuhan pada Messiah yang mereka harapkan. Messiah mestinya bagi mereka bukanlah berarti Anak, tapi Pelayan dari Tuhan (Ebed Yahweh), karena hal itu adalah penunjukkan akan “orang2nya Yahweh.” Tapi di Yunani, para kristolog menemukan lingkungan yang sangat berbeda dari Palestina. Disana gagasan prokreasi manusia oleh Tuhan sudah ada dan dikenal dalam budaya mereka dan hubungan yang nyata dari anak-Bapak antara Kristus dan Tuhan Bapa tidak akan mengagetkan orang2 sana… sebaliknya, istilah Anak Tuhan malah mungkin bisa dipakai utk menarik simpati disana daripada memakai istilah yang keyahudi-yahudian, yg terlalu nasionalistik seperti istilah ‘Messiah’. Dg demikian, dari semua kemungkinan, dimasyarakat kristen pertama, diantara para Gentiles (orang2 bukan yahudi), istilah tersebut mengemuka. Pertamanya, mungkin, hanya terjemahan belaka dari Ebed Yahweh-nya Palestina, karena kata yunani dari ‘pais’ bisa berarti ‘pelayan’ sekaligus ‘anak-anak/bani’, dan ini transisi yang mudah dari bani menjadi anak. Tapi segera mendapatkan pewarnaan dari gagasan asli kristologi, gagasan yang menemukan kebutuhan dari lingkungannya ini diambil dan diungkap dalam Surat2 Paulus. Gagasan ini menemukan pembenaran dari pengikut Paulus dan Johannine dalam doktrin keberadaan ilahi serta inkarnasi Tuhan. Legenda Kelahiran dari Perawan adalah pembenaran lainnya lagi, muncul dari lingkungan intelektual yang sama sekali berbeda, tapi mirip dengan yang disebutkan diatas, dan menemukan konfirmasi dari ayat2 biblenya, ketika kebutuhan muncul utk membela kontroversi yang dikemukakan oleh orang sekitar, dalam Yesaya 7:14. Matius dan Lukas menampilkan dua perwujudan yang kongkrit, berbeda dalam bentuk tapi sama dalam semangat dan arti dari kepercayaan kristen: “Dia adalah Anak Tuhan. Dia lahir dari Roh Kudus.”


Kelahiran Yesus

Kisah kelahiran Yesus dalam surah 19.22-34 menunjukkan kemiripan yang luarbiasa bukan hanya pada kisah dari Leto, seperti yang ditunjukkan Sale, tapi juga pada kisah yang belum pernah saya lihat dikutip dimanapun, yaitu kelahiran yang bersejarah dari Buddha. Mari kita lihat versi Quran lebih dulu, surah 19.22-34:

“Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusia pun pada hari ini". Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.”

Leto – atau dalam bahasa Latin, Latona – adalah Titaness, anak perempuan dari Coeus dan Phoebe. Menurut himne Homer kepada Delian Apollo, Leto melahirkan Apollo ketika mencengkeram pohon palem Keramat. Apollo juga dikatakan telah bisa berkata-kata ketika masih dalam kandungan. Callimachus (ca. 305-240SM) dalam karyanya “Hymn in Delum” mengulangi kisah yang sama.

Menurut legenda kelahiran sang Buddha, Ratu Maya Devi bermimpi seekor gajah putih menghampiri sisi kanannya. Banyak Brahmin meyakinkan sang raja dan ratu bahwa anak mereka suatu hari akan menjadi raja yang besar atau seorang Buddha. Ajaibnya kandungan ini berumur hingga 10 bulan. Ketika menuju orang tuanya, Ratu Maya Devi melahirkan, ia memasuki taman Lumbini dimana ketika itu dia berpegangan pada cabang pohon Shala, sang anak mucnul dari sisi kanannya. Segera setelah lahir, calon Buddha ini berdiri dan berjalan tujuh langkah kearah utara, lalu kearah pusat mata angin bumi utk mengumumkan kepemilikannya akan jagat raya, dan mengumumkan bahwa ini adalah kelahirannya yang terakhir. Kita sudah mengisahkan kemungkinan sumber langsung dari kisah kelahiran Yesus di Quran, yakni, sebuah buku apocrypha (=yg sebenarnya diragukan kebenarannya) yang berjudul “The History of the Nativity of Mary and the Saviour’s Infancy.”

Apakah Yesus benar2 ada?

Mungkin orang muslim akan kaget jika tahu bahwa ada dan masih ada scholar yang meragukan keaslian sejarah tentang Yesus, yang keberadaannya oleh para Muslim benar2 dipercayai. Bruno Bauer (1809-1882), J.M. Robertson (1856-1933), Arthur Drews (1865-1935), van den Bergh van Eysinga, Albert Kalthoff, dan yang lebih baru Guy Fau (Le Fable de Jesus Christ, Paris, 1967), Prosper Alfaric (Origines Sociales du Christianisme, Paris 1959), W.B. Smith (The Birth of the Gospel, New York, 1957), dan Professor G.A. Wells dari Birbeck College, University of London telah mengembangkan semua teori “Mitos Kristus” ini[80]. Professor Joseph Hoffman merangkum situasi demikian sbb:

Pendapat para scholar masih tetap (meski tidak ngotot) pada dalil figur sejarah dimana kisah kehidupannya banyak diliputi oleh aktivitas2 pembuat mitos sebuah pengkultusan. (Scholar2 lainnya) berpegangan pada pendapat bahwa dalil sebuah figur sejarah tidaklah selalu perlu digunakan utk menjelaskan keistimewaan “biografikal” dari injil. Penilaian yang jujur atas bukti yang ada kelihatannya lebih condong pada pendapat yang terakhir, tapi kita juga tidak dapat dengan mudah menghilangkan kemungkinan bahwa benar ada sebuah figur sejarah dibelakang legenda Yesus dalam Perjanjian Baru[81].

Saya lebih suka mendiskusikan bukti2 yang ‘tidak bisa begitu saja disepelekan’ akan pendapat bahwa Yesus tidak benar2 ada karena beberapa alasan:

1. Pertama, umumnya debat2, diskusi2 dan argumen2 mengenai mitos Yesus menjadi perhatian para muslim selain para kristen juga; atau setidaknya jika para muslim tidak menaruh perhatian, maka harusnya mereka menaruh perhatian. Saya mengira tidak ada buku tentang islam yang pernah mendiskusikan pandangan2 dari Bauer atau pandangan2 sekolah Radical Dutch mengenai sejarah Yesus. Harusnya menjadi perhatian besar semua orang2 terpelajar yang tertarik akan asal muasal dan warisan spiritual serta intelektual kita. Sejarah awal kekristenan adalah salah satu bagian penting dari sejarah peradaban. Bagi para muslim, Yesus adalah salah seorang nabi Tuhan dan seorang figur sejarah yang melakukan banyak mukjijat, dan yang akan datang lagi dihari Terakhir serta membunuh Dajjal (Anti Kristus). Jika bisa ditunjukkan bahwa Yesus tidak pernah ada, maka akan ada konsekwensi yang pasti bagi semua muslim, karena ini akan otomatis menganggap kejujuran wahyu Quran mereka dipertanyakan.

Tapi, ini bukan hanya sekedar mempertanyakan sejarah Yesus, tapi apa yang kita lakukan dan dapat kita ketahui tentang dia. Pertanyaan ini harusnya sangat penting bagi semua, khususnya muslim. Muslim percaya Yesus itu pernah ada, dg demikian semua riset2 dan semua yang didedikasikan oleh intelektual dan sejarawan terkenal tentang Yesus ini harusnya jadi perhatian penuh mereka. Muslim, dan juga kristen, harusnya menaruh perhatian akan kebenaran dari masalah ini. Bahkan teolog kristen yang menerima keberadaan Yesus juga menghadapi sejumlah masalah dari sebagian kehidupan Yesus yang belum terpecahkan. Kebanyakan kisah2 dalam Perjanjian Baru mengenai kehidupannya sekarang telah diterima sebagai legenda tanpa dasar sejarah, bahkan oleh teolog kristen konservatif sekalipun. Scholar Perjanjian Baru Ernst Kasemann menyimpulkan: “Dalam beberapa subjek jika ada pertentangan pendapat yg pahit diantara para scholar selama dua abad ini maka itu adalah mengenai kisah2 mukjijat dalam Injil.. Kita bisa bilang saat ini pertentangan itu telah selesai, mungkin demikian diarena kehidupan gereja, tapi dalam bidang teologi sains tidaklah demikian. Pertentangan ini berakhir dengan kekalahan konsep mukjijat yang menjadi tradisi pada gereja2.”[82]

Lalu dimana posisi Quran? Tidak satupun kisah2 Yesus dalam Quran diterima sebagai kebenaran; kebanyakan kisah2 itu berisi takhyul dan mukjijat yang keterlaluan yang hanya dipercaya oleh orang2 yg percaya Quran saja. Layak disebutkan bahwa jika Quran itu sungguh2 benar dan merupakan Kalimat Langsung dari Tuhan, lalu kenapa tidak ada teolog Kristen yang memakainya sebagai bukti dari Keberadaan Yesus? Tidak ada sejarawan yang pernah sekali saja melirik Quran sebagai penerang sejarah, dengan alasan yang sama seperti juga tidak ada sejarawan yang akan melirik sebuah dokumen, dimana dokumen tsb berupa karya manusia yang ditulis 600 tahun setelah kejadian, padahal sudah ada dokumen2 yang ditulis hanya 50-60 tahun setelah kejadian itu. Kita juga tahu sumber2 dari kisah2 dalam Quran, yaitu berasal dari injil2 Gnostik Penghujat seperti Injil Thomas, yang dianggap oleh para sejarawan sebagai bertentangan dengan sejarah.

Bahkan meski jika kita tidak menerima tesis bahwa Yesus pernah ada, kesimpulan dari para sejarawan Perjanjian Baru menghasilkan sesuatu yang memberi pertumbuhan positif dalam agama dan mitologi religius; lebih jauh lagi, mereka menunjuk pada kemiripan yg ada pada teori2 baru yang diajukan oleh para scholar islam dalam kebangkitan islam dan legenda Muhammad dalam hadis2nya.

2. Banyak kecaman dari kekristenan yang ditemukan dalam karya2 yang didiskusikan, pengubahan2, yg ada dalam seluruh agama2, termasuk islam.

3. Diskusi mengenai kesejarahan Yesus telah dilakukan di Eropa dan Amerika selama lebih dari 150 tahun, tanpa ada satupun scholar yang menyangkal keberadaaan sejarah Yesus terancam dibunuh. Benar, Bauer dikeluarkan dari posisi teologinya di Universitas di Bonn tahun 1842, tapi dia terus mempublikasikan karyanya sampai meninggal. Professor Wells masih hidup (1994) dan sehat serta mengajar di Universit of London sampai 1971 dan dia masih tetap menyangkal bahwa Yesus pernah ada. Ini semua bisa jadi pelajaran bagi dunia islam.

4. Dogmatisme buta telah mengurung muslim dari tantangan dan kemeriahan riset, debat dan diskusi satu setengah abad belakangan ini. Meminjam perkataan Joseph Hoffman: “Lewat diskusi2 demikian kita menghindar dari dogmatisme masa lalu dan belajar menghormat ketidak pastian sebagai pertanda pencerahan.”[83]

5. Juga ada metodologi moral yang lebih mendalam utk dipelajari dari diskusi berikut ini. Kebaikan dari pertanyaan2 sejarah disepelekan meski jika kita membawanya kedalam iman islam atau kristen. Riset sejarah hanya berujung pada pendekatan kebenaran objektif, setelah sebuah proses dugaan dan pembuktian kesalahan, pemikiran kritis, argumen rasional, penyajian bukti dan lain-lain. Tapi, jika kita membawa subjektifitas iman religius dengan kepastian dogmatismenya kedalam “proses perkiraan sejarah, hal ini jelas menyepelekan apa yang R.G. Collingwood perdebatkan berupa atribut fundamental dari sejarawan kritis, skeptis mengenai kesaksian akan masa lalu.”[84]

Argumen-argumen

Strauss

Dalam karyanya Life of Jesus Critically Examined (1835), David Strauss menunjukkan bahwa kita tidak bisa mengambil injil sebagai biografi sejarah; bukan itu fungsi utamanya. Kristen2 awal ingin memenangkan orang agar masuk kristen ‘lewat propagasi mitos religius yang sintetis.”[85]

Tesis utama Strauss adalah bahwa kisah2 dalam perjanjian baru adalah hasil dari harapan2 messianik orang2 yahudi.

Para penginjil membuat seakan Yesus melakukan dan mengatakan apa yang mereka inginkan – dari pengetahuan yg mereka dapat di Perjanjian Lama – bahwa Messiah akan melakukan anu dan mengatakan anu; dan banyak ayat2 yang nyatanya tidak ada referensinya bagi Messiah tapi diambil juga seakan sebagai ramalan tentang Messiah. Dg demikian, “Yesaya 35:5 Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan” mengungkapkan kegembiraan orang2 yahudi buangan di Babylon ketika mengetahui kabar akan dibebaskannya mereka, tapi diartikan oleh para penginjil sebagai ramalan akan Messiah yang akan menyembuhkan orang buta, yang lalu mereka buat seakan memang Yesus melakukan itu.[86]

Bauer

Bauer lebih berani lagi dan menyatakan bahwa orang2 kristen awal menemukan Yesus Kristus dari penggambaran nabi2 yang ada dalam Perjanjian Lama. Yesus tidak pernah ada dan kekristenan yg bangkit di pertengahan abad pertama berasal dari gabungan gagasan Judaic dan Greco-Roman. Bauer berpendapat, contohnya, bahwa orang kristen memakai istilah Yunani “Logos” yang berasal dari Philo, Stoicisme, dan Heraclitus. Bagi Philo, Logos adalah kekuatan kreatif yang memerintah dunia dan sebagai perantara manusia dengan Tuhan. Tentu saja, dalam injil Yohanes, Logos disamakan dengan Tuhan, yang lalu berinkarnasi jadi Yesus Kristus.

Sedang utk pengaruh2 klasik lainnya dalam kekeristenan mulai diawal abad 4 penulis2 anti kristen menunjuk pada kemiripan kehidupan Yesus dengan kehidupan dari Apollonius dari Tyana, seorang pengajar Neo-Pythagorean yang lahir sebelum era kristen. Dia melakukan kehidupan berkelana dan bertapa, mengaku punya kekuatan mukjijat, dan selalu berada dalam bahaya sepanjang kehidupannya selama kekuasaan Kaisar Roma Nero dan Domitian. Para pengikutnya menyebut dia sebagai Anak Tuhan; mereka juga bilang Dia dibangkitkan didepan mata mereka sendiri dan naik ke surga.

Misteri kultus Mithra ini pertamanya ada didunia Romawi pada pertengahan abad pertama SM. Kultus ini mengembangkan ritual dan upacara serta tahapan2 rahasia utk inisiasi para pengabdi dewa2 itu untuk lulus. Misteri Mithraic juga menunjukkan kemiripan dengan Baptisan dan Ekaristi kekristenan.

Kristen2 awal menyebutkan perkataan2 Yesus yang pada kenyataannya hanyalah gambaran dari pengalaman, keyakinan dan harapan2 dari masyarakat2 Kristen itu sendiri, bukan benar2 perkataan dari Yesus. Contoh, Markus 1:14-15: Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

Yesus tidak pernah mengucapkan ini – perkataan2 itu hanyalah :

Ungkapan dan pendapat komunitas kristen awal yang menyatakan bahwa waktunya sudah tiba utk kemunculan dan penyebaran kekristenan. Tapi seiring waktu banyak usaha2 dilakukan utk menemukan indikasi2 sejarahnya – hari2 di jaman itu yang tercatat dalam Perjanjian Baru hingga jaman Kekaisaran – Bahwa persiapan yang progresif utk jaman keselamatan sudah jelas. Masing2 generasi baru menganggap jamannya adlah jaman Penggenapan Perjanjian. Kristen awal juga percaya, lewat pengetahuan mereka dari perjanjian Lama, bahwa sebelum Penyelamat datang Eliya akan kembali ke bumi. Setelah mereka menganggap Yohanes pembaptis sebagai kembalinya Eliya, mereka secara otomatis percaya bahwa Penyelamat yang berikutnya akan segera datang; dan pada akhirnya sebuah cerita dibuat dimana “sang penyelamat” ini dibuat seakan menyebut Yohanes Pembaptis sebagai Eliya. (Markus 9.13)[87]

Wrede

Mengakui karyanya berhutang pada karya Bauer, Wilhelm Wrede yg menulis diawal abad 20 menunjukkan bahwa injil Markus “disaring dengan kepercayaan teologis dari komunitas kristen awal. Bukannya sebuah biografi, injil ini adalah pembacaan kembali kedalam kehidupan Yesus, iman dan harapan dari gereja2 awal yang menganggap Yesus sebagai Mesiah dan Anak Tuhan.”[88]

Kalthoff

Albert Kalthoff, juga menulis diawal abad ini, berpendapat bahwa kita bisa menjelaskan asal muasal kekristenan tanpa harus menempatkan penmu sejarah. Kekristenan bangkit dengan ledakan spontan ketika “materi religius dan sosial yang mudah terbakar, yang dikumpulkan oleh kekaisaran Romawi, bergesekan dengan harapan2 akan kedatangan Messiah milik orang Yahudi.”[89] “Dari sudut pandang sosio-religius, figur Kristus adalah ungkapan religius yang dihaluskan utk kekuatan2 sosial dan etikal yang sedang bekerja pada perioda tertentu.”

Bukti2 Non Kristen

Meski ada fakta sekitar 60 sejarawan aktif diabad pertama kekaisaran Romawi, tapi sedikit sekali koroborasi (bukti2 yang menguatkan) akan kisah kristen tentang Yesus yang berasal dari luar tradisi kristen. Yang ada malah sangat tidak meyakinkan dan tidak menolong sama sekali, seperti Josephus, Tacitus, Suetonius, Plinty.[90]

Injil2

Kita mengenal bahwa injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohannes) tidak ditulis oleh murid2 Yesus. Injil itu bukanlah kesaksian langsung, dan ditulis oleh penulis yang tidak dikenal sekitar 40 sampai 80 tahun setelah penyaliban Kristus. Matius, Markus dan Lukas biasanya disebut Injil Sinoptik karena kesamaan subjek dan kemiripan frase pada ketiganya. Markus dianggap yang lebih awal dari ketiga injil itu dan mungkin juga dipakai sebagai sumber oleh dua injil lain. Sangat tidak mungkin bahwa apa yang katanya diucapkan oleh Yesus dalam injil benar2 pernah diucapkan oleh figur sejarah Yesus yang sebenarnya. Seperti disimpulkan oleh Hoffmann:

Sangat Sulit bahkan utk membicarakan sekalipun seorang Yesus yg asli menurut “sejarah”, jika melihat proporsi dan kesegeraan proses pembuatan mitos yang mengkarakterisasi hari2 awal pengultusan Yesus. Apa benar ada pendiri sejarahnya atau tidak (dan ini tidak begitu diperlukan karena kesaksian misteri dari agama2, demi suksesnya sebuah pengultusan dan kisah2 yang berkaitan dengan pendirinya itu), para scholar sekarang menganggap pasti bahwa Injil adalah kompilasi atau kumpulan ‘tradisi2/hadis2’ yang ditulis oleh orang2 kristen awal bukannya oleh penulis2 sejarah.[91]

Pengadilan Sanhedrin, pengadilan dihadapan Pilatus, dan faktor utama dalam kisah Passion of Christ, punya masalah serius, dan kita tidak dapat menganggapnya sebagai kejadian sejarah; tapi semua itu dikarang oleh kristen2 awal. Seperti Nineham katakan, kebanyakan yang kita temukan dalam injil Markus mungkin adalah kesimpulan dari ramalan2 Perjanjian Lama mengenai apa yang ‘harusnya’ terjadi ketika Sang Messias datang.”[92]


Surat2 Paulus

Surat2 Paulus ditulis sebelum Injil Markus dan mengherankan bahwa didalamnya tidak ditemukan rincian mengenai kehidupan Yesus spt yang kita temukan dalam injil; tidak ada rujukan tentang orang tua Yesus, atau kelahiran dari seorang Perawan, atau tempat kelahiran Yesus; tidak juga disebutkan tentang Yohanes Pembaptis, Yudas, atau tentang penyangkalan Petrus. Seperti G.A. Wells[93] tunjukkan, “tidak ada indikasi ttg waktu atau tempat keberadaan Yesus dibumi. Tidak pernah ada acuan tentang pengadilan dihadapan petinggi Romawi, tidak juga tentang Yerusalem sebagai tempat eksekusinya. Tidak disebutkan ttg mukjijat2 yang katanya dia lakukan.” Bahkan doktrin2 Yesus dalam injil yg jelas bisa dipakai oleh Paulus dalam doktrinnya, tetap tidak ada.

Surat2 Paulus awal yg ditulis sebelum 90M, juga tidak memberikan perincian sejarah yang meyakinkan. Hanya dalam surat2 yang terakhir, yang ditulis sekitar 90M – 110 M, kita mendapatkan rincian yang kita telah kenal lewat injil. Akibatnya, Wells[94] menyimpulkan:

Sejak itu, surat2 terakhir ini memberikan biografi Yesus, jadi tidak bisa dikatakan bahwa secara keseluruhan surat2 Paulus ini tidak tertarik akan biografi Yesus, dan perlu ditanya kenapa surat2 awal lainnya (bukan hanya surat Paulus) menulis sejarahnya Yesus dengan cuma sekilas saja. Perubahan penulisan mengenai Yesus setelah tahun 90M dapat dimengerti jika kita menerima bahwa kehidupannya dibumi pada abad pertama di Palestina ini hanya dikarang belakangan saja. Tapi utk menganggap eksistensi Yesus saat itu sbg fakta sejarah tetap akan mengundang teka teki.

Penanggalan Injil Markus

Kapan dan kenapa biografi Yesus pertama kali dikembangkan? Perincian kehidupan Yesus pertama muncul dalam tulisan2 Markus, yang dianggap sebagai injil awal dan banyak scholar Perjanjian Baru menetapkan tanggal pembuatannya ditahun 70M. Tapi G.A. Wells berkeras bahwa Markus ditulis sekitar 90M, ketika “Agama Kristen di Palestina disibukkan oleh Perang Yahudi vs Romawi, dan orang2 Kristen Gentile (bukan yahudi) yg pertama menghubungkan Yesus dengan Pilatus dan memberi kehidupan Yesus sebuah setting sejarah, hanya mendapatkan pengetahuan tidak lengkap akan apa yang benar2 terjadi di Palestina pada sekitar tahun 30M.”[95] Para pembela Kristen mengarang setting sejarah dan perincian akan kehidupan Yesus agar bisa menjawab tentangan Docetisme (Doktrin yang percaya bahwa tubuh kristus bukan tubuh manusia, tapi fantasi atau memang berupa tulang dan daging tapi berasal dari luar angkasa) yang menyangkal kemanusiaannya Yesus, menangkal mitos2 yg beredar di kalangan Kristen, utk menetapkan realitas akan kebangkitannya, dan umumnya utk menjawab pertanyaan2 yang diajukan oleh dunia yang sangar dan skeptis terhdp Kristen saat itu.

Bangkitnya Islam dan asal muasal Agama Kristen

Dalam bab 3 kita melihat teori kebangkitan islam dari generasi baru akademisi islam. Kita sekarang berada dalam posisi utk menilai kemiripan dari teori ini dengan teori2 yang disajikan diatas mengenai asal muasal dari Agama Kristen. Kita mencatat sebelumnya bagaimana Goldziher mengabaikan banyak hadis tentang kehidupan Nabi, karena dianggap palsu. Goldziher menganggap sejauh ini bagian terbesar dari hadis adalah merupakan pengembangan sosial, religius dan sejarah dari Islam selama dua abad awalnya. Hadis tidak berguna sebagai dasar sejarah apapun dan hanya berfungsi sebagai penggambaran kecenderungan komunitas muslim awal. Dalam bagian berikutnya, kita mencatat bagaimana Kristen2 awal menempelkan perkataan2 pada Yesus padahal kenyataannya perkataan2 itu hanya menggambarkan pengalaman, harapan dan pendirian dari komunitas Kristen belaka.

Sama seperti telah kita temukan bahwa orang2 Kristen awal mengarang perincian kehidupan Yesus utk menjawab masalah2 doktrin mereka, kita juga menemukan orang2 Arab pembawa kisah mengarang materi2 biografi tentang Muhammad dg tujuan utk menjelaskan ayat2 sulit dan membingungkan dalam Quran.

Mari kita bandingkan komentar Schacht[96] mengenai hadis dalam konteks legalnya dan apa yang kita dapatkan dari penilaian Wredetentang Injil Markus.

Tradisi dibentuk secara polemik demi menyanggah doktrin2 atau praktek2 yg bertentangan; doktrin2 yg ada dalam atmosfir polemik ini dengan seringnya disebutkan berasal dari otoritas yg lebih tinggi: “Hadis2 dari nabi menjadi hadis dari sahabat (nabi) dan hadis dari sahabat menjadi hadis dari nabi.” Perincian dari kehidupan sang Nabi dikarang demi mendukung dan melegalkan doktrin2 tsb.

Wrede menunjukkan bahwa Injil Markus penuh dengan kepercayaan dan harapan2 dari komunitas Kristen awal, bukannya kisah sebenarnya dari Yesus.[97]

Kedua agama itu pada awal munculnya, ketika kontak dan konflik dengan komunitas lain yang memiliki tradisi religius sendiri, berkembang dan mengeluarkan pembelaan akan posisi doktrin mereka dengan mengarang rincian biografi dari pendiri agama tsb yang lalu mereka proyeksikan kembali kedalam asal muasal sumbernya yaitu Arab (utk islam) dan Palestina (untuk kristen). Agama Kristen bangkit dari gabungan gagasan Yudaisme dan Yunani-Romawi, Islam bangkit dari Talmud, Yudaisme, kristen Siria dan secara tidak langsung juga dari Yunani-Romawi.

Seperti Morton Smith[98] nyatakan, “gereja2 abad awal tidak punya tubuh injil yang tetap, jangankan Perjanjian Baru.” Sementara itu, kini jelas bahwa teks2 definitif dalam Quran masih juga belum dicapai pada abad ke-9.

Hari Kiamat

Pusat dari dalil islam adalah doktrin Hari Kiamat. Beberapa istilah dipakai dalam Quran utk menandakan hari ‘menakjubkan’ ini; Day of Standing Up, Day of Separation, Day of Reckoning, Day of Awakening, Day of Judgment, The Encompassing Day, atau lebih sederhana dan mengerikan lagi, The Hour. Sumber mutakhir dari ide2 Muhammad akan Hari Kiamat ini berasal dari Aliran Kristen SYRIA.

Kisah2 dari Siria tentang hari Kiamat tsb jelas2 mencengkeram imajinasi Muhammad, karena Quran penuh dengan perincian mendetil akan hari Kiamat ini; kejadian ini akan ditandai dgn tiupan terompet, terbelahnya surga/langit, hancurnya gunung2 jadi debu, menggelapnya langit, mendidihnya laut, terbukanya kuburan2 dgn dipanggilnya manusia dan
jin. Makhluk2 ini lalu akan ditimbang perbuatan baiknya oleh sebuah Timbangan, dinilai oleh Tuhan, lalu ditetapkan apakah masuk Surga atau disiksa dalam neraka. Teror dari hari Kiamat ditekankan lagi dan lagi, khususnya dalam ayat2 Mekah paling akhir, tepat sebelum Muhammad
hijrah ke Medinah. Lelaki dan perempuan akan dibangkitkan, yi dibangkitkan dlm arti sebenarnya bersama dengan tubuh fisik mereka.

Kita tahu bahwa gagasan kebangkitan tubuh ini asing bagi pemikiran Arab, karena orang2 pagan/berhala Mekah mengejek ide absurd ini. Filsuf2 Pagan dalam polemiknya dengan orang Kristen juga mengajukan pertanyaan yg mirip: “Bagaimana caranya orang mati bangkit? Dan memakai tubuh siapa mereka bangkitnya? Apa yang sudah membusuk akan segar kembali, apa anggota tubuh yang berlepasan akan disatukan kembali, apa bagian tubuh yg termakan bisa dikembalikan… Orang2 yang tenggelam di laut, orang yang dicabik2 dan yang dimakan binatang liar, yang tidak bisa dikembalikan ketanah.”[99]

Semua doktrin mengenai kelangsungan hidup, keabadian, kebangkitan menghadapi tantangan yang jelas bahwa semua manusia, lelaki atau perempuan, akan mati dan dikubur atau dikremasi, bahkan jika dikuburpun tubuh mereka akan hancur, busuk – yang sudah busuk tidak akan jadi segar lagi.

Doktrin Muslim berdasarkan pada kelangsungan hidup tubuh secara fisik: “Itulah balasan bagi mereka, karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami dan (karena mereka) berkata: "Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?" Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang lalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran.” (Surah 17.9Yesus dalam Quran  Icon_cool

Tapi ada satu keberatan akan cerita demikian, yang Antony Flew[100] kemukakan:

Jelas Allah yang Maha Kuasa mestinya punya “kekuatan utk menciptakan tubuh yg serupa dgn mereka.” Tapi jika Allah melakukan itu, berarti sang Nabi telah keseleo bicara. Karena dg membuat objek tubuh yang persis, mirip, tak bisa dibedakan dari objek pertama yang sudah rusak total dan yg sudah menghilang, sama saja dengan membuat ‘bukan objek yang sama’, tapi sebuah ‘replika’. Menghukum atau memberi pahala pada sebuah replika yang dibuat pada hari Kiamat karena dosa dan kebaikan dari si Antony Flew lama yang sudah mati dan dikremasi ditahun 1984 sangatlah tidak pantas dan tidak adil, sama saja dgn memberi pahala atau menghukum seorang kembar identik akan sesuatu yang dilakukan oleh saudara kembarnya yang mati duluan tadi.

Muslim semakin tertimpa oleh kontradiksi. Mereka bilang semua manusia akan menghadap penciptanya (atau pencipta replika kita) di hari Kiamat, TAPI pada surah 2.159 dan surah 3.169 dikatakan bahwa pejihad yang meninggal dalam peperangan di Jalan Allah akan hidup dan berada dihadapannya saat itu juga. Tuhan dg demikian membangkitkan mereka sebelum Hari Kiamat. Demikian pula dengan musuh2 islam, Tuhan akan mengirim mereka langsung keneraka, tanpa menunggu hari Kiamat terlebih dahulu. Pertanyaan menarik muncul di jaman transplantasi organ sekarang ini. Jika seorang pejuang suci islam mati ketika berperang dijalan Allah, dan disaat itu organnya, misal jantung, ditransplantasikan keorang lain, bagaimana si pejuang suci itu dibangkitkan tubuhnya. Dalam hal ini, tubuh yang sama tidak akan ‘sama’, karena hanya sebuah replika dengan jantung yang ‘lain’.

Jawaban “semuanya mungkin bagi Allah” hanyalah pengakuan akan irasionalitas mendasar dari doktrin kebangkitan ini. Secara umum, meski selama berabad-abad ada budaya pemanggilan arwah, medium, sihir dan segala macam mistik, tak satupun pernah ada bukti yang meyakinkan akan keberadaan hidup sesudah mati. Selain dari kesombongan pribadi, jelas rasa takut mati adalah penyebab adanya kepercayaan akan hidup dimasa datang, meski semua indikasi mengatakan sebaliknya.

Keberatan Moral mengenai Doktrin Kiamat

Apa hal yang belakangan dipinjam Muhammad dari Kristen ? Penemuan Paulus, tujuannya melanggengkan tirani ulama, pengelompokan orang: kepercayaan akan imortalitas – itulah doktrin hari kiamat.
- Nietzsche, The Anti Christ[101]


Diluar keberatan logis dan empiris mengenai doktrin kebangkitan tubuh, ada keberatan moral yang kuat terhadap pendapat islam mengenai hidup sesudah mati. Nietzsche berpendapat dalam Twilight of the Idols dan The Anti Christ bahwa membicarakan Hidup Sesudah Mati sama saja dengan merendahkan, menghinakan dan menodai kehidupan yang sekarang. Bukannya membuat kehidupan yang sekarang menjadi berarti, doktrin Hidup Sesudah Mati malah membuat kehidupan sekarang jadi tak berarti.

Menciptakan dongeng tentang sebuah dunia ‘lain’ selain dunia ini tidak ada artinya sama sekali, kecuali cuma menjadi fitnah, umpatan, pengurangan dan curiga akan hidup yang telah diberikan pada kita sekarang; sepertinya kita membalas dendam akan hidup yg sekarang dengan sebuah khayalan akan kehidupan lain yang ‘lebih baik’.[102]

Hari Kiamat adalah balas dendam yang nikmat… Alam Baka (Beyond) –
alam disebut 'baka' hanya utk menghina dunia yang ada ini ?[103]


Terlebih lagi, alam baka adalah sebuah cara bagi orang yg mengaku nabi utk mempertahankan kekuasaannya, utk menteror orang dg siksaan neraka dan juga membujuk mereka dengan kenikmatan surgawi. Konsep alam baka, Hari Kiamat, keabadian jiwa dan jiwa itu sendiri adalah sebuah alat penyiksaan, sistem kejam yang mempertahankan nabi agar tetap menjadi tuan.[104]

Muhammad mampu mengembangkan salah satu warisan terjelek dalam ajaran Quran, yaitu Perang Jihad (dibahas di bab 10), dengan pertolongan pahala disurga bagi para martir/syuhada/sahid yang mati dijalan Islam. Seperti kata Russel, “pada tahap tertentu pengembangannya, spt dibuktikan oleh para Mohammedan, kepercayaan akan Surga punya nilai militer yang sangat besar utk memperkuat sifat2 suka beperang mereka.”[105]

Sepanjang sejarah Islam, mereka yang siap mati demi agama telah
diperalat secara mengerikan, para martir dipakai sebagai pembunuh2 (assassin) politik, jauh sebelum pembunuh2 modern bermunculan diabad 11 dan 12. Teroris Timur Tengah diabad modern atau Mujahidin dianggap sebagai martir dan dimanipulasi untuk alasan2 politis dengan hasil yang hebat. Kebanyakan dari mereka telah kebal dari rasa takut. Spt kata Dawkins, “Karena kebanyakan dari mereka sungguh2 percaya bahwa seorang martir yang mati akan dikirim langsung ke surga. Benar2 senjata yang hebat! Kepercayaan pada agama ini layak mendapat bab tersendiri dalam buku sejarah teknologi Perang, sejajar dengan Panah Besar, Kuda Perang, Tank dan Bom Netron.”[106]

Hidup harusnya membuat manusia sadar akan keindahan dan keberhargaannya. Fakta nyata bahwa hanya inilah satu2nya kehidupan yang kita punya harusnya membuat kita mencoba dan memperbaikinya sebaik mungkin.

Jika pusat kehidupan seseorang tidak berada pada kehidupan yang sekarang, tapi pada alam baka, orang itu sama saja mencerabut seluruh kehidupannya (kehidupan yg sekarang dan kehidupan alam baka yang dia percayai ada padahal tidak ada). Kebohongan besar akan keabadian manusia menghancurkan segala alasan, segala naluri alaminya, naluri kebaikan dan setiap naluri utk memajukan kehidupan berubah menjadi kecurigaan. Hidup macam itu, bahwa seakan tidak ada gunanya lagi, ITULAH yg kini menjadi "tujuan" hidup, yi utk secepatnya mati di jalan Allah. Untuk apa rasa kebersamaan, untuk apa keturunan dan nenek moyang, bekerja sama, percaya, memajukan dan membayangkan kesejahteraan bersama?[107]

Etika Rasa Takut

Agama utamanya dan pokoknya didasarkan pada rasa takut. Sebagian karena rasa takut atau teror akan hal2 yang tidak kita ketahui, dan sebagian lagi pada keinginan utk merasakan bahwa kita punya seseorang/sesuatu yang akan membantu dalam segala kesulitan dan pergumulan. Rasa takut adalah dasar dari semuanya – rasa takut akan misteri, akan kalah, akan mati. Rasa takut adalah Induk kekejaman, tidak heran jika kekejaman dan agama selalu berjalan bersamaan.
- Bertrand Russel, Why I Am not A Christian[108]


Kita sudah mengacu pada fakta bahwa sistem etika Quran seluruhnya didasarkan pada rasa takut. Muhammad memakai kemarahan Tuhan sebagai senjata untuk mengancam musuh2nya, menteror pengikutnya sendiri agar bertindak sesuai keinginannya dan patuh sepenuhnya pada dia. Seperti dikatakan Sir Hamilton Gibb, “Bahwa Tuhan adalah Tuan yg Maha Kuasa dan manusia adalah makhlukNya yang selalu ada dalam bahaya akan kemarahanNya – inilah dasar dari semua teologi dan etika muslim.”[109]

Gagasan akan hukuman tiada akhir juga tidak sesuai dan tidak pantas dengan ide Tuhan Maha Pemurah dan Maha Penyayang; bahkan lebih tidak sesuai lagi jika kita gabungkan dengan doktrin Quran akan takdir. Tuhan khusus menciptakan makhluk utk mengisi neraka.

Terakhir, rasa takut merusak semua moralitas sejati – dibawah beban rasa takut ini manusia bertindak diluar hal2 bijaksana demi menghindari siksaan neraka, yang sama tidak nyatanya seperti kenikmatan tempat pelacuran surga yang ditawarkannya.

Hukuman Ilahi

Quran menjatuhkan hukuman yang hanya bisa disebut barbar. Para relativis membela kebiasaan2 tidak manusiawi yang dituliskan dalam Quran ini dg mengklaim bahwa itu semua adalah praktek2 normal dijamannya tapi mereka mendapatkan diri mereka terdiam ketika dihadapkan pada kekejian yang ditimbulkan ketika hukuman2 itu dilakukan diabad 20, abad yang katanya telah dicerahkan. Padahal Quran adalah perkataan Tuhan – harus selalu benar utk segala jaman.

Amputasi (Pemotongan anggota tubuh)

Surah 5.38 mengatakan : “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”Menurut hukum islam, “tangan kanan pencuri harus dipotong pada pergelangan tangan dan ujung lengannya bekas potongan tsb lalu dibakar, dan utk pencurian kedua, kaki kiri dipotong, utk pencurian berikutnya dia harus ditambah dg menderita dipenjara.”[110]

Penyaliban

Surah yang sama 5.33 berkata: “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,”

Wanita dipenjara

Karena tindakan zinah, Quran tidak mengatakan apapun akan perajaman sebagai hukuman zinah. Tapi Quran mengatakan dalam surah 4.15 : “Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan zinah, hendaklah ada empat orang saksi di antara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan yang lain kepadanya.”

Pencambukan

Tapi dalam sura 24.2-4 dikatakan seratus cambukan utk zinah: “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah”

Rajam diterapkan pada tahap berikutnya. Seperti kita catat sebelumnya, ayat rajam bisa jadi pernah menjadi bagian dari Quran, tapi ini disangkal oleh beberapa scholar islam.

Para pembela islam sering berpendapat bahwa hukum islam sesuai dengan Hak Asasi Manusia. Artikel 5 dari Deklarasi HAM 1948 menyatakan, “tidak boleh ada penyiksaan atau perlakuan atau hukuman yang merendahkan, tidak manusiawi atau kejam.” Jadi ... memotong tangan, mencambuk dan merajam itu manusiawi atau tidak yah ? Yesus dalam Quran  Icon_rolleyes

Kesalahan Sejarah dalam Quran

Dalam Surah 40.36 Quran keliru mengidentifikasi Haman, yang aslinya adalah mentri Raja Persia Ahasuerus (ada dalam kitab Ester), di Quran Haman disebut sebagai mentrinya Firaun di jaman Musa.

Kita juga sudah tahu kekeliruan Maria, ibunya Yesus, dengan Maria saudara perempuannya Musa dan Harun dalam surat 19.28. Dalam surah 2.249 dan 250 jelas ada kebingungan antara kisah Saul disana dengan kisah Gideon di Hakim-hakim 7.5

Kisah Aleksander Agung dalam Quran (18.83) kacau parah secara sejarah; kita yakin bahwa kisah dalam Quran itu didasarkan pada roman sejarah dari Aleksander Agung. Dilihat dari hal apapun, orang Macedonia itu bukanlah seorang muslim dan tidak hidup dijaman kuno ataupun sejaman dengan Abraham seperti yang dipercaya muslim.

Peraturan bagi komunitas Muslim

Quran berisi juga aturan2 dan kaidah2 lain utk bertingkah laku sebagaimananya seorang muslim dalam komunitasnya. Kita bisa melihat posisi wanita, tentang perkawinan dan cerai didalam surah 14, institusi perbudakan dan doktrin perang suci di surah 8 dan 9, dan larangan2 makan minum tertentu di surah 15. Resep sosial lain mengenai zakat, bunga, warisan, sholat, ibadah haji dan puasa. Sebagian dilakukan sebagai kewajiban dan yg lainnya bukan. Quran juga menggabungkan banyak aturan moral yang, meski bukan orisinil ataupun dalam, tapi tak ada yang protes: tentang kebaikan dan rasa hormat pada orang yg lebih tua dan pada orang tua, murah hati pada yang miskin, memaafkan bukannya membalas. Juga berisi ayat2 tentang keindahan dan kebesaran. Tapi utk keseimbangan, efek ajaran Quran membuat bencana bagi kemajuan akal dan sosial, intelektual dan moral. Jauh sekali jika disebut perkataan2 dari Tuhan, karena isinya banyak prinsip2 barbar yang tidak pantas berasal dari makhluk Maha Kuasa yang Maha Pemurah. Bukti2 banyak dan cukup disediakan yang menunjukkan bahwa Quran berisi jejak2 Muhammad, yang nilai moralnya serupa dengan pandangan dunia diabad ke-7 sat itu, sebuah pandangan yang tidak lagi kita anggap sebagai valid/sah.

Tentang Agama Umumnya, dan Islam Khususnya

Orang sering diberitahu bahwa menyerang sebuah agama adalah salah karena agama membuat orang jadi baik. Sayapun diberitahu; tapi saya tidak melihat itu benar.
-Bertrand Russell, Why I Am Not a Christian[111]


Tidak ada alasan yang cukup utk percaya agama manapun itu benar. Malah kebanyakan hanya membuat klaim yang menunjukkannya sebagai palsu atau tidak mungkin. Meski begitu, beberapa filsuf terkenal berpendapat bahwa, meski palsu, agama2 ini perlu utk bimbingan moral, pengendalian moral dan kestabilan sosial. Filsuf Quine berkata, “Tetap ada pertanyaan akan nilai sosial dari pengendalian dan tujuan yang ditanamkan dalam agama2 tertentu, walau fakta2 yg ada tentang agama itu palsu. Jika nilai agama ini memang sebesar yang saya kira, maka akan timbul dilemma melankolis antara pencerahan sains dan pengembangan delusi.”[112]

Pandangan demikian salah secara empiris dan menjijikan secara moral. Mari kita lihat bukti, pertama, seperti Russel[113] kemukakan:

"Berdasarkan fakta, semakin hebat sebuah agama dan semakin besar kepercayaan dogmatisnya, semakin besar juga kekejaman dan keburukannya. Dijaman ketika orang sungguh2 percaya akan agama Kristen, ada Inkuisisi dengan siksaan2nya, dimana jutaan wanita malang dibakar dg tuduhan tukang sihir; dan banyak lagi segala macam kekejaman yg dipraktekkan dalam nama agama."

Kita semua fasih benar akan perang2 yang dilakukan atas nama agama Kristen, tapi kita sama sekali blo-on akan perang2 yang dilakukan Muslim utk Islam. Saya mendiskusikan intoleransi dan kekejaman islam di bab 9. Saya hanya akan tunjukkan beberapa kekejian yang dilakukan atas nama Allah di abad 20. Selama beberapa tahun belakangan ini, para pemimpin sok suci dan sok berbudi dari kelompok2 islam di Afghanistan telah melakukan peperangan sipil yang mengerikan utk mendapatkan kekuasaan. Diantara lima sholat wajib pada Auloh SWT, mereka mampu membunuh ratusan sipil tak bersalah. Ribuan orang terusir kenegara Pakistan dimana mereka membayangkan nostalgia hari2 damai dibawah pemerintahan komunis. Menurut sebuah laporan dari International Herald Tribune (26 April 1994), perang sipil disana (MUSLIM vs MUSLIM), yang ketika itu memasuki tahun ketiga mengambil nyawa lebih dari 10.000 orang. Di Kabul saja 1500 orang terbunuh antara bulan Januari dan April 1994.

Sudan

Saat tulisan ini dibuat (Juni 1994), pembantaian berlangsung di Sudan dinama hukum islam didirikan oleh Diktator Jendral Numeiri tahun 1983, meski hampir sepertiga populasinya bukan muslim, tapi orang kristen dan animisme. The Islamic North of Sudan telah memerangi orang kristen dan animis di selatan. Sejak 1983, lebih dari setengah juta orang terbunuh. Jumlah yang sama dipaksa keluar dari Khartoum, ibukota Sudan, utk mendirikan kemah2 digurun pasir dimana suhunya mencapai 120 derajat F, dan tidak ada fasilitas kesehatan, air, makanan atau sanitasi. Dalam artikel di the Economist (9 April 1994) yang berjudul “The Blessings of Religion”(Berkat2 Agama) dikatakan, “Didanai oleh Iran, pemerintah telah mempersenjatai tentaranya dengan senjata2 modern buatan Cina. Dibulan belakangan ini perang masih berbau jihad, ketika sekelompok tentara termakan oleh sejumlah besar mujahiden muda Sudan, yang siap mati demi islam.”

Indonesia

Pembantaian sekitar 250 ribu hingga 600 ribu orang indonesia ditahun 1965 hanya awal belaka. Setelah kegagalan pengambil alihan kekuasaan di tahun 1965, tentara indonesia (dg persetujuan AS) dibantu oleh para muslim membalas dendam kepada orang2 komunis. Tentara mendorong para nasionalis dan muslim utk membalas dendam lama; gang2 muslim muda membantai para keturunan cina dengan cara yang sangat mengerikan. “Tak ada yang berani keluar setelah jam 6 sore,” kata seorang keturunan cina yang keluarganya lari dari Jawa Timur. “Mereka memotong buah dada para wanita; membuang banyak mayat kelaut hingga orang tidak mau memakan ikan laut utk waktu yang lama. Saudara saya masih bekerja ditoko ketika pagi itu para anak muda muslim datang menyerbu dengan memakai kalung bertahtakan kuping manusia.”(Guardian Weekly 23 September 1990). Dalam penyerangan indonesia ke Timor Timur th 1975, sedikitnya 200 ribu sipil terbunuh.

Saya menegaskan kengerian2 ini sebagai balasan akan omong kosong sentimental tentang “dunia timur yang spiritual,” dimana kita terus menerus diberitahukan sebagai dunia yang lebih superior dari pada dunia barat yang ateis dan amoral; dan sebagai contoh balasan pada kepercayaan bahwa agama membuat orang jadi baik. Orang Eropa dan Asia, Kristen dan Muslim sama-sama bersalah akan kekejaman yang mengerikan; dimana ribuan orang ateis yang bukan saja menjalani kehidupan tak bersalah tapi juga bekerja keras bagi kebaikan sesama manusia.

[Dan jangan lupa pula bahwa di abad 20 atheisme dibawah pameng 'sosialisme-komunisme' membantai 30 juta orang sipil di Cina dan 20 juta orang di Rusia, belum lagi di negara2 Eropa Timur lainnya. Belum lagi gerakan2 sosialisme lain di Spanyol misalnya, sampai menyebabkan perang saudara sampai puluhan tahun ! Serta jangan lupa juga korban2 'fasisme' -yg merupakan bentuk lain atheisme- membunuh 6 juta Yahudi & 6 juta orang Eropa lainnya !! - penerjemah]


Keberatan Moral akan Kegunaan

Saran pragmatis bahwa kita lebih baik mengajarkan agama Kristen, baik itu benar atau tidak, karena dg demikian orang akan jadi berkurang kekriminalannya, adalah sesuatu hal yang memuakkan dan merendahkan.. dan hal itu adalah sebuah konsekwensi alam dari sikap agama fundamental bahwa kenyamanan dan keamanan harus selalu menang diatas pertanyaan2 rasional. -Robinson[114]

Pendapat bahwa meski agama itu palsu tapi kita harus tetap memegangnya demi mendapatkan bimbingan moral, juga sama-sama patut dicela secara moral, karena itu adalah alasan dan kemunafikan yang tak wajar, yg berujung pada diabaikannya gagasan kebenaran. Russel menyatakannya demikian;

Begitu kita percaya bahwa agama apapun penting artinya untuk alasan2 selain kebenaran, maka kejahatan sudah siap2 muncul. Diredamnya keingintahuan.. adalah yang pertama muncul, yang lainnya pastilah menyusul. Posisi kekuasaan akan terbuka bagi kaum ortodoks. Catatan sejarah harus dipalsukan jika mereka meragukan pendapat2 yang telah diterima. Cepat atau lambat orang2 unortodoks akan dianggap sebagai kriminal yang harus disingkirkan, dimusnahkan atau dipenjarakan. Saya bisa menghormati orang yang berpendapat bahwa agama itu benar dg demikian bisa dipercaya, tapi saya hanya merasa sebal pada mereka yang bilang agama itu harus dipercaya karena berguna dan utk mempertanyakan kebenarannya adalah buang2 waktu saja.[115]

Bahkan ada orang yang sungguh2 percaya pendapat demikian. Prof. Watt berkali2 mengatkan bahwa kebenaran sejarah kurang penting daripada kebenaran “simbolis” atau “ikonis”. Tapi ini adalah ketidakjujuran intelektual. Dengan kata lain dari Paulus:“Jika Kristus itu dikatakan bangkit dari kematian, bagaimana bisa ada diantara kalian yg bilang bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Jika tidak ada kebangkitan itu, maka Kristus tidaklah dibangkitkan: Dan jika Kristus tidak bangkit, maka khotbah2 kita percuma saja, juga iman anda” (1 Korintus 15.12-14)

Muslim sungguh2 percaya bahwa Abraham membangun Kabah; tapi, seluruh peziarah haji jadi tak berarti – ‘iman anda juga percuma’ – jika kebenaran sejarah diungkapkan, bahwa Abraham tidak pernah menginjakkan kakinya di Arab, dan mungkin juga Abraham itu tidak pernah ada. Ini juga sebuah argumen mengagumkan dari manusia yang percaya pada Tuhan. Pastinya Tuhan akan menyetujui pencarian manusia akan kebenaran. Mungkinkah Tuhan mau berbohong dan berdalih agar manusia menyembahNya?

Saya memikirkan sebuah kasus orang yang sedang menderita hebat; atau orang yang tidak punya jalan lain utk memperbaiki hidupnya dibumi – orang yang mendapatkan kekejaman hidup. Apakah kita punya hak utk mengatakan pada dia bahwa kepercayaan dia akan Tuhannya dan Hari2 sesudah kematian adalah mimpi belaka, ditengah2 ketidakadilan yg menimpanya? Kepercayaan dia adalah satu-satunya hal yang membuat dia bisa bertahan menghadapi hidup ini. Saya tidak punya jawaban utk ini. Tapi, tentu saja, pertanyaan ini jangan menjadi alasan bagi kita utk tidak melakukan apapun yg memperbaiki kehidupan kita – lewat pendidikan dan tindakan sosial maupun politik.

---------------------------
[93] Wells, G.A. Art. “Jesus, Historicity of.” In KU, vol.1. Hal.364
[94] Ibid., hal.365
[95] Wells, G.A. Art. In Free Inquiry, vol 3., no.4, Fall 1983.
[96] Shacht, Joseph, and C.E. Bosworth. The Legacy of Islam. Oxford, 1974. Hal.156
[97] Hoffmann, R. Joseph and G.A. Larue, eds. Jesus in History and Myth. Amherst, N.Y., 1986. Hal.15
[98] Ibid., hal.48
[99] Momigliano, A., ed. The Conflict between Paganism and Christianity in the 4th Century. Oxford, 1970. Hal.161
[100] Flew, Antony. God, Freedom and Immortality. Amherst, N.Y., 1984. Hal.107
[101] Nietzsche. The Portable Nietzsche. Ed. W. Kaufmann. New York, 1974. Hal.618
[102] Ibid., hal.484
[103] Ibid., hal.535
[104] Ibid., hal.612
[105] Russell, Bertrand. Why I Am Not a Christian. London, 1921. Hal.72
[106] Dawkins, Richard. “A Deplorable Affair.” Dalam New Humanist, vol.104, London, May 1989.
[107] Nietzsche. The Portable Nietzsche. Ed. W. Kaufmann. New York, 1974. Hal.618
[108] Russell, Bertrand. Why I Am Not a Christian. London, 1921. Hal.25
[109] Gibb, H.A.R. Islam, Oxford, 1953. Hal.27
[110] Dictionary of Islam, hal.285
[111] Russell, Bertrand. Why I Am Not a Christian. London, 1921. Hal.24
[112] Quine, W.V.O Quiddities. An Intermittently Philosophical Dictionary. Cambridge, 1987. Hal.209
[113] Russell, Bertrand. Why I Am Not a Christian. London, 1921. Hal.24
[114] Robinson, Richard. An Atheist’s Values. Oxford, 1964. Hal.117
[115] Russell, Bertrand. Why I Am Not a Christian. London, 1921. Hal.25
_________________
Para Muslim tidaklah bodoh. Mereka bisa melihat bahwa Islam adalah salah. Mereka tahu ayat2 Quran bertentangan satu sama lain. Mereka tahu Islam bertentangan dengan kecerdasan manusia dan tidak masuk akal, tapi mereka begitu terjebak di dalamnya sehingga mereka tidak bisa meninggalkannya. Mereka memaksa diri mereka untuk percaya, karena tanpa itu, mereka bagaikan tersesat.
- Ali Sina
admin
admin
ADMINISTRATOR
ADMINISTRATOR

Male
Number of posts : 1234
Age : 22
Reputation : -4
Points : 8023
Registration date : 2008-12-18

http://groups.yahoo.com/group/MURTADIN_KAFIRUN/

Back to top Go down

Yesus dalam Quran  Empty Re: Yesus dalam Quran

Post by multatuli Mon 09 Aug 2010, 12:43 am

Masih sepi juga...
Kemana saudara2 muslim?
multatuli
multatuli
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 49
Reputation : -4
Points : 5093
Registration date : 2010-07-07

Back to top Go down

Yesus dalam Quran  Empty Re: Yesus dalam Quran

Post by admin. Mon 09 Aug 2010, 1:26 am

multatuli wrote:Masih sepi juga...
Kemana saudara2 muslim?


jiakakakakak, seperti biasa lagi nih mas, saya minta ringkasan saudara dari postingan tuan admin ini, panjang banget mas, maklum saya pake iphone jadi kurang begitu jelas kalo postingannya panjang banget...

admin.
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Female
Number of posts : 712
Location : Kandang Domba
Job/hobbies : Mengajarkan cinta kasih...
Humor : oh yes... oh no...
Reputation : 19
Points : 5817
Registration date : 2010-07-10

Back to top Go down

Yesus dalam Quran  Empty Re: Yesus dalam Quran

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum