MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Yesus dalam Quran EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Yesus dalam Quran EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Yesus dalam Quran EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Yesus dalam Quran EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Yesus dalam Quran EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Yesus dalam Quran EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Yesus dalam Quran EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Yesus dalam Quran EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Yesus dalam Quran EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Yesus dalam Quran Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 80 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 80 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Yesus dalam Quran

2 posters

Go down

Yesus dalam Quran Empty Yesus dalam Quran

Post by feifei_fairy Sun 15 Aug 2010, 2:44 pm

Yesus
dalam Quran


Pengumuman
akan Kelahiran dari seorang Perawan


Quran berkata bahwa
Yesus secara ajaib lahir dari Perawan Maria. Ini dikisahkan dalam surah
19.16-21 dan surah 3.45-48:

“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai
Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang
putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya,
namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di
akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia
berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia
termasuk di antara orang-orang yang saleh." Maryam berkata: "Ya Tuhanku,
betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh
oleh
seorang laki-laki pun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril):
"Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah
berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata
kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. Dan Allah akan mengajarkan
kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.”


Meski
ini juga masih menjadi prinsip teologi kristen ortodoks, kristen
liberal dan banyak kristen lain, bahkan uskup Durham (inggris) tidak
lagi menerima kisah ini secara harafiah, mereka lebih suka menafsirkan
‘perawan/virgin’ sebagai “murni” atau secara moral tanpa cela. Martin
Luther (1483-1546) yg menulis diabad 16 mengakui bahwa “Kami orang
kristen seperti orang2 bodoh karena percaya bahwa Maria adalah ibu
kandung dari anak ini tapi masih perawan. Karena bukan saja ini
bertentangan dengan akal, tapi juga dengan penciptaan Tuhan, yang
mengatakan
pada Adam dan Hawa utk ‘bergunalah, beranakcuculah dan bertambah
banyak.’”[78]


Pengujian para scholar kristen untuk
masalah ini adalah contoh yang baik tentang bagaimana muslim tidak bisa
sembunyi dari kesimpulan2 mereka sendiri, karena kesimpulan2 ini punya
efek langsung pada kejujuran atau setidaknya pada kebenaran harafiah
dari Quran. Charles Guignebert (1867-1939)[79] telah membuat penelaahan
rinci akan legenda Kelahiran dari Perawan ini. Guignebert menunjukkan
kesamaan legenda ini dengan legenda dari Greco-Roman:

Disini
kita temukan legenda dari Perseus, lahir dari Danae, seorang perawan
yang mengandung karena hujan emas, dan kisah dari Attis yang beribukan
Nana, yg mengandung karena memakan buah delima. Disini juga ada
kelahiran orang2 terkenal – Phytagoras, Plato, Augustus – yg cenderung
dijelaskan lewat kisah semacam parthenogenesis (reproduksi dari sebuah
ovum tanpa pembuahan), atau lewat campur tangan
misterius dari Tuhan. Sangat mungkin bahwa dalam sebuah masyarakat
dimana terdapat banyak kisah2 semacam ini beredar, orang2 kristen yg
sedang begitu semangat menunjukkan keyakinan imannya akan ketuhanan dari
Yesus memakai cara mengemukakan pertanda2 yang manusia anggap sebagai
pertanda dari Tuhan. Tidak salah lagi ini tentunya adalah sebuah tiruan
dari kisah yang sama tapi dipengaruhi oleh atmosfir kepercayaan
tertentu.

Scholar2 lain, seperti Adolf Harnack (1851-1930),
percaya bahwa legenda Kelahiran dari Perawan ini muncul dari tafsiran
ayat2 Perjanjian Lama, sebut saja Yesaya 7.14, sesuai dengan teks yunani
dari Septuagint, terjemahan dibuat ditahun 132 SM. Pada kejadian ini,
Ahaz Raja Yudea, takut akan serangan baru dari persekutuan raja2 Siria
dan Israel, yang telah gagal mengambil Yerusalem. Nabi Yesaya meyakinkan
Ahaz dan berkata:

[7:14-16] Sebab itu Tuhan sendirilah yang
akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan
muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan
menamakan Dia Imanuel. Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu
menolak yang jahat dan memilih yang baik, sebab sebelum anak itu tahu
menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya
engkau takuti akan ditinggalkan kosong.


Orang2
kristen dulu waktu mencari-cari semua perkataan2 nubuat mengenai
Messiah, menemukan ayat dari Yesaya ini dan mengambilnya keluar dari
konteks, membuatnya punya arti bagi messiah. Yang lebih penting lagi,
tulisan asli Hebrewnya tidak ada kata “virgin” (Bethulah) tapi kata
“perempuan muda” (Haalmah); dalam bahasa Yunani, “Parthenos” dan
“neanis”. Guignebert menyatakan,

Teolog ortodoks berusaha
membuktikan bahwa “haalmah” bisa berarti ‘virgin’ tapi tidak ada hasil.
Nabi Yesaya tidak berpikir utk meramalkan
sebuah mukjjijat, dan orang2 Yahudi ketika menyerang orang kristen tidak
melewatkan kesempatan menunjuk ayat ini yang bagi mereka adalah sebuah
kesalahan tafsir.

Guignebert sendiri tidak menerima teori asal
muasal Kelahiran Perawan yang dinyatakan oleh Harnack. Malah, Guignebert
mengemukakan hipotesanya sendiri [hal.247]:

Ditelaah
bahwa dalam tulisan2 Paul, john dan Mark, tak seorangpun dari mereka yg
percaya pada Kelahiran dari Perawan, Yesus dikarakterisasikan sebagai
anak Tuhan. Penjelasan ini muncul sebelum penetapan kepercayaan mukjijat
yang disampaikan oleh Matius dan Lukas, dan bukan berasal dari itu.
Segera setelah mereka yakin bahwa, bukan hanya karena Yesus telah
diangkat oleh Tuhan dan sebagai manusia yang penuh Roh Kudus serta yg
merampungkan rencanaNya, tapi juga bahwa kelahirannya kedunia ini oleh
Tuhan telah ditakdirkan dan dimuliakan oleh Roh
Kudus, maka mereka mesti berusaha menandai dan mengungkapkan hubungan
spesial antara Yesus dan Tuhan. Mereka bilang dia adalah ‘anaknya’,
karena hanya istilah itu satu-satunya yang dikenal dalam bahasa manusia
dan bisa dimengerti meski tidak sepenuhnya dan secukupnya menerangkan
hubungan spesial sebenarnya. Karena gagasan sebagai anak/turunan
langsung dari Tuhan tampak seperti kemustahilan bagi orang Yahudi, tapi
ungkapan ini bagi orang2 Palestina pada kenyataannya hanya cara
pengucapan belaka, hanya metafora.

Jelas Yesus sendiri tidak
pernah menerapkan hal itu mengenai dirinya, dan bahwa di Israel sendiri
sampai sekarang tidak ada kepentingan yg berhubungan dg Messiah.
Maksudnya adalah, orang Yahudi tidak memberi Julukan Anak Tuhan pada
Messiah yang mereka harapkan. Messiah mestinya bagi mereka bukanlah
berarti Anak, tapi Pelayan dari Tuhan (Ebed Yahweh), karena hal itu
adalah penunjukkan akan “orang2nya Yahweh.” Tapi di Yunani, para
kristolog menemukan lingkungan yang sangat berbeda dari Palestina.
Disana gagasan prokreasi manusia oleh Tuhan sudah ada dan dikenal dalam
budaya mereka dan hubungan yang nyata dari anak-Bapak antara Kristus dan
Tuhan Bapa tidak akan mengagetkan orang2 sana… sebaliknya, istilah Anak
Tuhan malah mungkin bisa dipakai utk menarik simpati disana daripada
memakai istilah yang keyahudi-yahudian, yg terlalu nasionalistik seperti
istilah ‘Messiah’. Dg demikian, dari semua kemungkinan, dimasyarakat
kristen pertama, diantara para Gentiles (orang2 bukan yahudi), istilah
tersebut mengemuka. Pertamanya, mungkin, hanya terjemahan belaka dari
Ebed Yahweh-nya Palestina, karena kata yunani dari ‘pais’ bisa berarti
‘pelayan’ sekaligus ‘anak-anak/bani’, dan ini transisi yang mudah dari
bani menjadi anak. Tapi segera mendapatkan pewarnaan dari gagasan asli
kristologi, gagasan yang menemukan kebutuhan dari lingkungannya ini
diambil dan diungkap dalam
Surat2 Paulus. Gagasan ini menemukan pembenaran dari pengikut Paulus dan
Johannine dalam doktrin keberadaan ilahi serta inkarnasi Tuhan. Legenda
Kelahiran dari Perawan adalah pembenaran lainnya lagi, muncul dari
lingkungan intelektual yang sama sekali berbeda, tapi mirip dengan yang
disebutkan diatas, dan menemukan konfirmasi dari ayat2 biblenya, ketika
kebutuhan muncul utk membela kontroversi yang dikemukakan oleh orang
sekitar, dalam Yesaya 7:14. Matius dan Lukas menampilkan dua perwujudan
yang kongkrit, berbeda dalam bentuk tapi sama dalam semangat dan arti
dari kepercayaan kristen: “Dia adalah Anak Tuhan. Dia lahir dari Roh
Kudus.”


Kelahiran
Yesus


Kisah kelahiran Yesus dalam surah 19.22-34
menunjukkan kemiripan yang luarbiasa bukan hanya pada kisah dari Leto,
seperti yang ditunjukkan Sale, tapi juga pada kisah yang belum pernah
saya lihat dikutip dimanapun, yaitu
kelahiran yang bersejarah dari Buddha. Mari kita lihat versi Quran lebih
dulu, surah 19.22-34:

“Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan
diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan
melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia
berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi
sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". Maka Jibril menyerunya
dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya
Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal
pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah
kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu.
Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku
telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak
akan berbicara dengan seorang Manusia pun pada hari
ini". Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya.
Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu
yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali
bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang
pezina", maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana
kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?" Berkata
Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil)
dan Dia menjadikan aku seorang nabi. dan Dia menjadikan aku seorang yang
diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku
(mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti
kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku
dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup
kembali". Itulah Isa putra Maryam, yang
mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang
kebenarannya.”


Leto – atau dalam bahasa Latin,
Latona – adalah Titaness, anak perempuan dari Coeus dan Phoebe. Menurut
himne Homer kepada Delian Apollo, Leto melahirkan Apollo ketika
mencengkeram pohon palem Keramat. Apollo juga dikatakan telah bisa
berkata-kata ketika masih dalam kandungan. Callimachus (ca. 305-240SM)
dalam karyanya “Hymn in Delum” mengulangi kisah yang sama.

Menurut
legenda kelahiran sang Buddha, Ratu Maya Devi bermimpi seekor gajah
putih menghampiri sisi kanannya. Banyak Brahmin meyakinkan sang raja dan
ratu bahwa anak mereka suatu hari akan menjadi raja yang besar atau
seorang Buddha. Ajaibnya kandungan ini berumur hingga 10 bulan. Ketika
menuju orang tuanya, Ratu Maya Devi melahirkan, ia memasuki taman
Lumbini dimana ketika itu dia berpegangan pada cabang pohon Shala, sang
anak mucnul dari sisi kanannya. Segera setelah
lahir, calon Buddha ini berdiri dan berjalan tujuh langkah kearah utara,
lalu kearah pusat mata angin bumi utk mengumumkan kepemilikannya akan
jagat raya, dan mengumumkan bahwa ini adalah kelahirannya yang terakhir.
Kita sudah mengisahkan kemungkinan sumber langsung dari kisah kelahiran
Yesus di Quran, yakni, sebuah buku apocrypha (=yg sebenarnya diragukan
kebenarannya) yang berjudul “The History of
the Nativity of Mary and the Saviour’s Infancy.”


Apakah Yesus benar2 ada?

Mungkin
orang muslim akan kaget jika tahu bahwa ada dan masih ada scholar yang
meragukan keaslian sejarah tentang Yesus, yang keberadaannya oleh para
Muslim benar2 dipercayai. Bruno Bauer (1809-1882), J.M. Robertson
(1856-1933), Arthur Drews (1865-1935), van den Bergh van Eysinga, Albert
Kalthoff, dan yang lebih baru Guy Fau (Le Fable de Jesus Christ, Paris,
1967), Prosper Alfaric (Origines
Sociales du Christianisme, Paris 1959), W.B. Smith (The Birth of the
Gospel, New York, 1957), dan Professor G.A. Wells dari Birbeck College,
University of London telah mengembangkan semua teori “Mitos Kristus”
ini[80]. Professor Joseph Hoffman merangkum situasi demikian sbb:

Pendapat para
scholar masih tetap (meski tidak ngotot) pada dalil figur sejarah dimana
kisah kehidupannya banyak diliputi oleh aktivitas2 pembuat mitos sebuah
pengkultusan. (Scholar2 lainnya) berpegangan pada pendapat bahwa dalil
sebuah figur sejarah tidaklah selalu perlu digunakan utk menjelaskan
keistimewaan “biografikal” dari injil. Penilaian yang jujur atas bukti
yang ada kelihatannya lebih condong pada pendapat yang terakhir, tapi
kita juga tidak dapat dengan mudah menghilangkan kemungkinan bahwa benar
ada sebuah figur sejarah dibelakang legenda Yesus dalam Perjanjian
Baru[81].


Saya
lebih suka mendiskusikan bukti2 yang ‘tidak bisa begitu saja
disepelekan’ akan pendapat bahwa Yesus tidak benar2 ada karena beberapa
alasan:

1. Pertama, umumnya debat2, diskusi2 dan argumen2
mengenai mitos Yesus menjadi perhatian para muslim selain para kristen
juga; atau setidaknya jika para muslim tidak menaruh perhatian, maka
harusnya mereka menaruh perhatian. Saya mengira tidak ada buku tentang
islam yang pernah mendiskusikan pandangan2 dari Bauer atau pandangan2
sekolah Radical Dutch mengenai sejarah Yesus. Harusnya menjadi perhatian
besar semua orang2 terpelajar yang tertarik akan asal muasal dan
warisan spiritual serta intelektual kita. Sejarah awal kekristenan
adalah salah satu bagian penting dari sejarah peradaban. Bagi para
muslim, Yesus adalah salah seorang nabi Tuhan dan seorang figur sejarah
yang melakukan banyak mukjijat, dan yang akan datang lagi dihari
Terakhir serta membunuh Dajjal (Anti Kristus). Jika bisa ditunjukkan
bahwa
Yesus tidak pernah ada, maka akan ada konsekwensi yang pasti bagi semua
muslim, karena ini akan otomatis menganggap kejujuran wahyu Quran mereka
dipertanyakan.

Tapi, ini bukan hanya sekedar mempertanyakan
sejarah Yesus, tapi apa yang kita lakukan dan dapat kita ketahui tentang
dia. Pertanyaan ini harusnya sangat penting bagi semua, khususnya
muslim. Muslim percaya Yesus itu pernah ada, dg demikian semua riset2
dan semua yang didedikasikan oleh intelektual dan sejarawan terkenal
tentang Yesus ini harusnya jadi perhatian penuh mereka. Muslim, dan juga
kristen, harusnya menaruh perhatian akan kebenaran dari masalah ini.
Bahkan teolog kristen yang menerima keberadaan Yesus juga menghadapi
sejumlah masalah dari sebagian kehidupan Yesus yang belum terpecahkan.
Kebanyakan kisah2 dalam Perjanjian Baru mengenai kehidupannya sekarang
telah diterima sebagai legenda tanpa dasar sejarah, bahkan oleh teolog
kristen konservatif sekalipun. Scholar Perjanjian
Baru Ernst Kasemann menyimpulkan: “Dalam beberapa subjek jika ada
pertentangan pendapat yg pahit diantara para scholar selama dua abad ini
maka itu adalah mengenai kisah2 mukjijat dalam Injil.. Kita bisa bilang
saat ini pertentangan itu telah selesai, mungkin demikian diarena
kehidupan gereja, tapi dalam bidang teologi sains tidaklah demikian.
Pertentangan ini berakhir dengan kekalahan konsep mukjijat yang menjadi
tradisi pada gereja2.”[82]

Lalu dimana posisi Quran? Tidak
satupun kisah2 Yesus dalam Quran diterima sebagai kebenaran; kebanyakan
kisah2 itu berisi takhyul dan mukjijat yang keterlaluan yang hanya
dipercaya oleh orang2 yg percaya Quran saja. Layak disebutkan bahwa jika
Quran itu sungguh2 benar dan merupakan Kalimat Langsung dari Tuhan,
lalu kenapa tidak ada teolog Kristen yang memakainya sebagai bukti dari
Keberadaan Yesus? Tidak ada sejarawan yang pernah sekali saja melirik
Quran sebagai penerang sejarah, dengan alasan yang sama
seperti juga tidak ada sejarawan yang akan melirik sebuah dokumen,
dimana dokumen tsb berupa karya manusia yang ditulis 600 tahun setelah
kejadian, padahal sudah ada dokumen2 yang ditulis hanya 50-60 tahun
setelah kejadian itu. Kita juga tahu sumber2 dari kisah2 dalam Quran,
yaitu berasal dari injil2 Gnostik Penghujat seperti Injil Thomas, yang
dianggap oleh para sejarawan sebagai bertentangan dengan sejarah.

Bahkan
meski jika kita tidak menerima tesis bahwa Yesus pernah ada, kesimpulan
dari para sejarawan Perjanjian Baru menghasilkan sesuatu yang memberi
pertumbuhan positif dalam agama dan mitologi religius; lebih jauh lagi,
mereka menunjuk pada kemiripan yg ada pada teori2 baru yang diajukan
oleh para scholar islam dalam kebangkitan islam dan legenda Muhammad
dalam hadis2nya.

2. Banyak kecaman dari kekristenan yang
ditemukan dalam karya2 yang didiskusikan, pengubahan2, yg ada dalam
seluruh agama2, termasuk islam.

3. Diskusi
mengenai kesejarahan Yesus telah dilakukan di Eropa dan Amerika selama
lebih dari 150 tahun, tanpa ada satupun scholar yang menyangkal
keberadaaan sejarah Yesus terancam dibunuh. Benar, Bauer dikeluarkan
dari posisi teologinya di Universitas di Bonn tahun 1842, tapi dia terus
mempublikasikan karyanya sampai meninggal. Professor Wells masih hidup
(1994) dan sehat serta mengajar di Universit of London sampai 1971 dan
dia masih tetap menyangkal bahwa Yesus pernah ada. Ini semua bisa jadi
pelajaran bagi dunia islam.

4. Dogmatisme buta telah mengurung
muslim dari tantangan dan kemeriahan riset, debat dan diskusi satu
setengah abad belakangan ini. Meminjam perkataan Joseph Hoffman: “Lewat
diskusi2 demikian kita menghindar dari dogmatisme masa lalu dan belajar
menghormat ketidak pastian sebagai pertanda pencerahan.”[83]

5.
Juga ada metodologi moral yang lebih mendalam utk dipelajari dari
diskusi berikut ini. Kebaikan dari pertanyaan2
sejarah disepelekan meski jika kita membawanya kedalam iman islam atau
kristen. Riset sejarah hanya berujung pada pendekatan kebenaran
objektif, setelah sebuah proses dugaan dan pembuktian kesalahan,
pemikiran kritis, argumen rasional, penyajian bukti dan lain-lain. Tapi,
jika kita membawa subjektifitas iman religius dengan kepastian
dogmatismenya kedalam “proses perkiraan sejarah, hal ini jelas
menyepelekan apa yang R.G. Collingwood perdebatkan berupa atribut
fundamental dari sejarawan kritis, skeptis mengenai kesaksian akan masa
lalu.”[84]

Argumen-argumen


Strauss

Dalam
karyanya Life of Jesus Critically Examined (1835), David Strauss
menunjukkan bahwa kita tidak bisa mengambil injil sebagai biografi
sejarah; bukan itu fungsi utamanya. Kristen2 awal ingin memenangkan
orang agar masuk kristen ‘lewat propagasi mitos religius yang
sintetis.”[85]

Tesis utama Strauss adalah bahwa kisah2 dalam
perjanjian baru adalah hasil dari harapan2 messianik orang2 yahudi.

Para penginjil
membuat seakan Yesus melakukan dan mengatakan apa yang mereka inginkan –
dari pengetahuan yg mereka dapat di Perjanjian Lama – bahwa Messiah
akan melakukan anu dan mengatakan anu; dan banyak ayat2 yang nyatanya
tidak ada referensinya bagi Messiah tapi diambil juga seakan sebagai
ramalan tentang Messiah. Dg demikian, “Yesaya 35:5 Pada waktu itu mata
orang-orang buta akan dicelikkan” mengungkapkan kegembiraan orang2
yahudi buangan di Babylon ketika mengetahui kabar akan dibebaskannya
mereka, tapi diartikan oleh para penginjil sebagai ramalan akan Messiah
yang akan menyembuhkan orang buta, yang lalu mereka buat seakan memang
Yesus melakukan itu.[86]


Bauer


Bauer lebih berani lagi dan menyatakan bahwa orang2 kristen awal
menemukan Yesus Kristus dari penggambaran nabi2 yang ada dalam
Perjanjian Lama. Yesus tidak pernah ada dan kekristenan yg bangkit di
pertengahan abad pertama berasal dari gabungan gagasan Judaic dan
Greco-Roman. Bauer berpendapat, contohnya, bahwa orang kristen memakai
istilah Yunani “Logos” yang berasal dari Philo, Stoicisme, dan
Heraclitus. Bagi Philo, Logos adalah kekuatan kreatif yang memerintah
dunia dan sebagai perantara manusia dengan Tuhan. Tentu saja, dalam
injil Yohanes, Logos disamakan dengan Tuhan, yang lalu berinkarnasi jadi
Yesus Kristus.

Sedang utk pengaruh2 klasik lainnya dalam
kekeristenan mulai diawal abad 4 penulis2 anti kristen menunjuk pada
kemiripan kehidupan Yesus dengan kehidupan dari Apollonius dari Tyana,
seorang pengajar Neo-Pythagorean yang lahir sebelum era kristen. Dia
melakukan kehidupan berkelana dan bertapa, mengaku punya kekuatan
mukjijat, dan selalu berada dalam bahaya sepanjang kehidupannya selama
kekuasaan Kaisar Roma Nero dan Domitian. Para pengikutnya menyebut dia
sebagai Anak Tuhan; mereka juga bilang Dia dibangkitkan didepan mata
mereka sendiri dan naik ke surga.

Misteri kultus Mithra ini
pertamanya ada didunia Romawi pada pertengahan abad pertama SM. Kultus
ini mengembangkan ritual dan upacara serta tahapan2 rahasia utk inisiasi
para pengabdi dewa2 itu untuk lulus. Misteri Mithraic juga menunjukkan
kemiripan dengan Baptisan dan Ekaristi kekristenan.

Kristen2
awal menyebutkan perkataan2 Yesus yang pada kenyataannya hanyalah
gambaran dari pengalaman, keyakinan dan harapan2 dari masyarakat2
Kristen itu sendiri, bukan benar2 perkataan dari Yesus. Contoh, Markus 1:14-15:
Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil
Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah
dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"


Yesus
tidak pernah mengucapkan ini – perkataan2 itu hanyalah :

Ungkapan dan
pendapat komunitas kristen awal yang menyatakan bahwa waktunya sudah
tiba utk kemunculan dan penyebaran kekristenan. Tapi seiring waktu
banyak usaha2 dilakukan utk menemukan indikasi2 sejarahnya – hari2 di
jaman itu yang tercatat dalam Perjanjian Baru hingga jaman Kekaisaran –
Bahwa persiapan yang progresif utk jaman keselamatan sudah jelas.
Masing2 generasi baru menganggap jamannya adlah jaman Penggenapan
Perjanjian. Kristen awal juga percaya, lewat pengetahuan mereka dari
perjanjian Lama, bahwa sebelum Penyelamat datang Eliya akan kembali ke
bumi. Setelah mereka menganggap Yohanes pembaptis sebagai kembalinya
Eliya, mereka secara otomatis percaya bahwa Penyelamat yang berikutnya
akan segera datang; dan pada akhirnya sebuah cerita dibuat
dimana “sang penyelamat” ini dibuat seakan menyebut Yohanes Pembaptis
sebagai Eliya. (Markus 9.13)[87]


Wrede

Mengakui
karyanya berhutang pada karya Bauer, Wilhelm Wrede yg menulis diawal
abad 20 menunjukkan bahwa injil Markus “disaring dengan kepercayaan
teologis dari komunitas kristen awal. Bukannya sebuah biografi, injil
ini adalah pembacaan kembali kedalam kehidupan Yesus, iman dan harapan
dari gereja2 awal yang menganggap Yesus sebagai Mesiah dan Anak
Tuhan.”[88]

Kalthoff


Albert Kalthoff, juga menulis diawal abad ini, berpendapat
bahwa kita bisa menjelaskan asal muasal kekristenan tanpa harus
menempatkan penmu sejarah. Kekristenan bangkit dengan ledakan spontan
ketika “materi religius dan sosial yang mudah terbakar, yang dikumpulkan
oleh kekaisaran Romawi, bergesekan dengan harapan2 akan kedatangan
Messiah milik orang Yahudi.”[89] “Dari sudut pandang sosio-religius,
figur Kristus adalah ungkapan religius yang dihaluskan utk kekuatan2
sosial dan etikal yang sedang bekerja pada perioda tertentu.”

Bukti2 Non Kristen

Meski
ada fakta sekitar 60 sejarawan aktif diabad pertama kekaisaran Romawi,
tapi sedikit sekali koroborasi (bukti2 yang menguatkan) akan kisah
kristen tentang Yesus yang berasal dari luar tradisi kristen. Yang ada
malah sangat tidak meyakinkan dan tidak menolong sama sekali, seperti
Josephus, Tacitus, Suetonius, Plinty.[90]

Injil2

Kita mengenal
bahwa injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohannes) tidak ditulis oleh
murid2 Yesus. Injil itu bukanlah kesaksian langsung, dan ditulis oleh
penulis yang tidak dikenal sekitar 40 sampai 80 tahun setelah penyaliban
Kristus. Matius, Markus dan Lukas biasanya disebut
Injil Sinoptik karena kesamaan subjek dan kemiripan frase pada
ketiganya. Markus dianggap yang lebih awal dari ketiga injil itu dan
mungkin juga dipakai sebagai sumber oleh dua injil lain. Sangat tidak
mungkin bahwa apa yang katanya diucapkan oleh Yesus dalam injil benar2
pernah diucapkan oleh figur sejarah Yesus yang sebenarnya. Seperti
disimpulkan oleh Hoffmann:

Sangat Sulit bahkan utk membicarakan sekalipun
seorang Yesus yg asli menurut “sejarah”, jika melihat proporsi dan
kesegeraan proses pembuatan mitos yang mengkarakterisasi hari2 awal
pengultusan Yesus. Apa benar ada pendiri sejarahnya atau tidak (dan ini
tidak begitu diperlukan karena kesaksian misteri dari agama2, demi
suksesnya sebuah pengultusan dan kisah2 yang berkaitan dengan pendirinya
itu), para scholar sekarang menganggap pasti bahwa Injil adalah
kompilasi atau kumpulan ‘tradisi2/hadis2’ yang ditulis oleh orang2
kristen awal bukannya oleh penulis2 sejarah.[91]


Pengadilan
Sanhedrin, pengadilan dihadapan Pilatus, dan faktor utama dalam kisah
Passion of Christ, punya masalah serius, dan kita tidak dapat
menganggapnya sebagai kejadian sejarah; tapi semua itu dikarang oleh
kristen2 awal. Seperti Nineham katakan, kebanyakan yang kita temukan
dalam injil Markus mungkin adalah kesimpulan dari ramalan2 Perjanjian
Lama mengenai apa yang ‘harusnya’ terjadi ketika Sang Messias
datang.”[92]

-----------
[78] Dikutip oleh Feuerbach, hal.304
[79] Hoffmann, R.
Joseph and G.A. Larue, eds. Jesus in History and Myth. Amherst, N.Y.,
1986. Hal.233-252
[80] Artikel Wells, G.A. “Jesus, Historicity of.”
In KU, vol.1.
[81] Hoffmann, R. Joseph and G.A. Larue, eds. Jesus in
History and Myth. Amherst, N.Y., 1986. Hal.179
[82] Dikutip dalam
Hoffmann, R. Joseph and G.A. Larue, eds.
Jesus in History and Myth. Amherst, N.Y., 1986, Hal.135-136
[83]
Hoffmann, R. Joseph and G.A. Larue, eds. Jesus in History and Myth.
Amherst, N.Y., 1986. Hal.21-22
[84] Ibid., hal.199
[85] Ibid.,
hal.13
[86] Wells, G.A. Artikel “Strauss.” In KU, vol. 2. Hal.657
[87]
Wells, G.A. Artikel “Bauer.” In KU, vol.1. hal.44-46
[88] Hoffmann,
R. Joseph and G.A. Larue, eds. Jesus in History and Myth. Amherst,
N.Y., 1986. Hal.15
[89] Ibid., hal.184
[90] Stein, Gordon. An
Anthology of Atheism and Rationalism. Amherst, N.Y., 1980. Hal.178
[91]
Hoffmann, R. Joseph. The Origins of Christianity. Amherst, N.Y., 1985.
Hal.177
[92] Ibid., hal.184
feifei_fairy
feifei_fairy
KAFIRUN
KAFIRUN

Female
Number of posts : 802
Reputation : -14
Points : 7243
Registration date : 2008-12-20

https://www.facebook.com/Feifeifairy

Back to top Go down

Yesus dalam Quran Empty Re: Yesus dalam Quran

Post by answering-ff Mon 16 Aug 2010, 9:26 am

yesus menurut Islam [escaped from crucifixion]:

Ibn Abi Hatim recorded that Ibn `Abbas said, "Just before Allah raised `Isa to the heavens, `Isa went to his companions, who were twelve inside the house. When he arrived, his hair was dripping water and he said, `There are those among you who will disbelieve in me twelve times after he had believed in me.' He then asked, `Who volunteers that his image appear as mine, and be killed in my place. He will be with me (in Paradise)' One of the youngest ones among them volunteered and `Isa asked him to sit down. `Isa again asked for a volunteer, and the young man kept volunteering and `Isa asking him to sit down. Then the young man volunteered again and `Isa said, `You will be that man,' and the resemblance of `Isa was cast over that man while `Isa ascended to heaven from a hole in the house. When the Jews came looking for `Isa, they found that young man and crucified him. Some of `Isa's followers disbelieved in him twelve times after they had believed in him. They then divided into three groups. One group, Al-Ya`qubiyyah (Jacobites), said, `Allah remained with us as long as He willed and then ascended to heaven.' Another group, An-Nasturiyyah (Nestorians), said, `The son of Allah was with us as long as he willed and Allah took him to heaven.' Another group, Muslims, said, `The servant and Messenger of Allah remained with us as long as Allah willed, and Allah then took him to Him.' The two disbelieving groups cooperated against the Muslim group and they killed them. Ever since that happened, Islam was then veiled until Allah sent Muhammad .'' This statement has an authentic chain of narration leading to Ibn `Abbas, and An-Nasa'i narrated it through Abu Kurayb who reported it from Abu Mu`awiyah.
answering-ff
answering-ff
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 3333
Location : ruang humor
Humor : "gile ada yang ngrampok baju gw, Tuhan elu", kata Yesus
Reputation : 10
Points : 8921
Registration date : 2009-11-13

http://www.aboutkutukupret.tk

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum