Satu lagi Cara Pengikut "Agama Damai" yang menjadi "Rahmat Bagi Semesta" menolong allah wts

silakan di klik http://www.mediaindonesia.com/read/2010/09/17/169147/37/5/Penyerangan-HKBP-Ciketing-Direncanakan
di jelaskan oleh Kepala Bidang Penerangan Umum Komisaris Besar Marwoto Soeto bahwa penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap jemaat HKBP direncanakan di sebuaaaahhh . . . .mesjid .
berarti pelakunya adalah . . . . . . . .islamer - islamer pembela islam yang berusaha menolong auloh wts

Yhowshua wrote:silakan di klik http://www.mediaindonesia.com/read/2010/09/17/169147/37/5/Penyerangan-HKBP-Ciketing-Direncanakan
di jelaskan oleh Kepala Bidang Penerangan Umum Komisaris Besar Marwoto Soeto bahwa penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap jemaat HKBP direncanakan di sebuaaaahhh . . . .gereja .
berarti pelakunya adalah . . . . . . . .kristian - kristen pembela kristen yang berusaha menolong Allah SWT

Anda sedang membicarakan kasus HKBP ya? Coba Anda simak menurut kacamata toleransi. Patutkah menurut anda jika HKBP memaksakan kehendak golongannya sendiri. Dengan berkedok UU kebebasan beragama dan menjalankan ibadah, mereka memaksakan kehendaknya sendiri ingin mendirikan tempat ibadah. Padahal lahan yang mereka tempati masih dalam sengketa. dan mereka hanya kaum pendatang bukan bermukim di tempat itu. Aneh, ada sekelompok orang yang tempat tinggalnya di Jakarta tapi tempat ibadahnya ada di Bekasi. Ini yang namanya TIRANI MINORITAS.
Kalau kita berkaca pada kasus di Papua, di mana ketika ada orang muslim ingin mendirikan masjid tapi mendapat penolakan dari warga sekitar. Orang muslim ya dengan ikhlas dan LEGAWA mengalah dan mendirikan masjid di tempat lain yang mana masyarakat sekitar memberikan ijin. Karena orang Muslim tahu, tidak baik memaksakan kehendak karena hal itu hanya akan menimbulkan konflik dengan warga lokal. Ini yang namanya warga tahu toleransi. Tetapi kalau yang di Bekasi kan tidak seperti itu. Orang-orang Kristen yang sombong, angkuh, angker, dan keras kepala itu tetap ngotot ingin beribadah di lokasi sengketa itu. Itu kan namanya memancing perilaku provokativ. Itu namanya ADIGANG ADIGUNG ADIGUNO (Puncak dari sebuah Kesombongan). Seharusnya orang-orang HKBP itu harus tahu diri lah, mereka kan hidup di tanah Jawa. Harus tahu peribahasa "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung". Jangan sampai sikap arogansi mereka, justru malah memancing konflik antar suku seperti yang terjadi di Kalimantan (Konflik antara Suku Dayak dan Madura). Semoga ALLAH SWT menyadarkan hati orang-orang HKBP agar tahu mana batas-batas toleransi antar umat beragama.

Sal-iblis pengikut iblis melalui ajaran islam wrote:
Anda sedang membicarakan kasus HKBP ya? Coba Anda simak menurut kacamata toleransi. Patutkah menurut anda jika HKBP memaksakan kehendak golongannya sendiri. Dengan berkedok UU kebebasan beragama dan menjalankan ibadah, mereka memaksakan kehendaknya sendiri ingin mendirikan tempat ibadah. Padahal lahan yang mereka tempati masih dalam sengketa. dan mereka hanya kaum pendatang bukan bermukim di tempat itu. Aneh, ada sekelompok orang yang tempat tinggalnya di Jakarta tapi tempat ibadahnya ada di Bekasi. Ini yang namanya TIRANI MINORITAS.
Kalau kita berkaca pada kasus di Papua, di mana ketika ada orang muslim ingin mendirikan masjid tapi mendapat penolakan dari warga sekitar. Orang muslim ya dengan ikhlas dan LEGAWA mengalah dan mendirikan masjid di tempat lain yang mana masyarakat sekitar memberikan ijin. Karena orang Muslim tahu, tidak baik memaksakan kehendak karena hal itu hanya akan menimbulkan konflik dengan warga lokal. Ini yang namanya warga tahu toleransi. Tetapi kalau yang di Bekasi kan tidak seperti itu. Orang-orang Kristen yang sombong, angkuh, angker, dan keras kepala itu tetap ngotot ingin beribadah di lokasi sengketa itu. Itu kan namanya memancing perilaku provokativ. Itu namanya ADIGANG ADIGUNG ADIGUNO (Puncak dari sebuah Kesombongan). Seharusnya orang-orang HKBP itu harus tahu diri lah, mereka kan hidup di tanah Jawa. Harus tahu peribahasa "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung". Jangan sampai sikap arogansi mereka, justru malah memancing konflik antar suku seperti yang terjadi di Kalimantan (Konflik antara Suku Dayak dan Madura). Semoga ALLAH SWT menyadarkan hati orang-orang HKBP agar tahu mana batas-batas toleransi antar umat beragama.

mengenai pernyataan kamu ini sudah saya jawab di https://murtadinkafirun.forumotion.com/islam-f9/alhamdulillah-ka-bah-menggetarkan-hati-pekerja-cina-t7670.htm#29081 dan saya tidak mau terjebak dalam dialog yang muter - muter , di situ saja .
karena itu saya akan mengomentari pernyataanmu sesuai dengan thread saya ini ..
- apakah menurut kalian pantaskah kalian para pengikut "agama damai" yang kalian klaim sebagai "rahmat bagi semesta" merencanakan kejahatan untuk menyerang umat agama lain di dalam mesjid ? apa memang mesjid selain untuk berkumpul menyembah batu , juga untuk merencanakan kejahatan menyerang agama lain ?
- tidak bisakah kalian menolong auloh si batu hitam serta "agama auloh" dengan cara yang damai , tanpa penghancuran , tanpa kekerasan ? gak bisa khan , mau bukti ? lihat saja sepak terjang saudara kalian yang paling gigih membela auloh si batu hitam dan "agama auloh" yaitu Front Pembela Islam !!!