Voodoo Islam: Binatang dan Serangga

Voodoo Islam: Binatang dan Serangga
Bagian 3
oleh Abul Kasem
08 Nov, 2007

Perhatian: Isi artikel ini mungkin dapat menyinggung perasaan sebagian pembaca.

Dalam Qur¡¦an terdapat sebuah Sura yang berjudul an-Nam atau Ternak (Sura 6). Ini adalah Sura Mekah. Diyakini bahwa Allah menurunkan Sura ini setahun sebelum Hijrah. Ahli2 sejarah Muslim menyatakan bahwa masyarakat pagan Mekah memaksa Muhammad meninggalkan Mekah setelah tiga belas tahun berkhotbah agama barunya tanpa banyak sukses. Muhammad pun minta bantuan orang2 asing. Menurut Ibn Kathir, Allah menurunkan Sura ini di Mekah di malam hari, di hadapan 70.000 malaikat. Yang menarik dari Sura ini adalah Q 6:38. Di ayat ini, Allah mengatakan bahwa dia tidak mengurangi apapun dari Qur¡¦an, dan semua makhluk, termasuk burung2 bersayap, membentuk kelompok masyarakat seperti manusia. Makhluk2 ini (binatang2 seperti burung2, ternak, ikan, serangga, dll) juga nantinya akan dibangkitkan. Berdasarkan pengertian ayat ini, semua binatang ini nantinya juga akan menghadapi penghakiman Allah di hari kiamat. Mereka akan dibangkitkan kembali, sama seperti manusia.

Sura2 lain dalam Qur¡¦an yang diberi nama binatang dan serangga adalah: Sapi (Sura 2), Semut (Sura 27), Lebah (Sura 16), Laba2 (Sura 29), dan Gajah (Sura 105). Mari kita telaah beberapa hal menarik dari binatang2 Islam ini.


Binatang2 dan Serangga Islam adalah Muslim; mereka juga punya Nabi2 mereka sendiri

Jika kita harus percaya pada apa yang dikatakan Allah di ayat Q 6:38, maka kita harus juga percaya bahwa binatang2, termasuk burung, cacing, ikan dan serangga adalah Muslim semuanya. Untuk menegaskan bahwa Allah benar2 serius akan hal ini, Dia berkata di Q 35:24 bahwa tiada satupun umat yang tidak diberi peringatan olehNya. Ash Shifa, buku tulisan Qadi ¡¥Iyad ibn Musa al-Yahsubi yang terkenal dan dianggap oleh umat Islam sebagai salah satu keterangan terpenting tentang Muhammad dan Qur¡¦an, menegaskan bahwa Allah memang mengirim utusan2 kepada para binatang. Qadi Iyad menulis bahwa binatang2 seperti monyet, babi, binatang2 tunggang, dll, semua punya pemberi peringatan dan nabi (Ash Shifa, hal. 426). Qur¡¦an tidak menjelaskan tentang spesies nabi binatang; atau apakah yang dikirim bagi binatang itu adalah nabi manusia pria atau apakah setiap spesies binatang punya nabi dari spesies tersebut. Lebih tepatnya, apakah nabi monyet diutus bagi monyet, nabi harimau bagi harimau, nabi babi bagi babi, nabi kuda bagi kuda, dan seterusnya.

Di Q 27:82, Allah bahkan mengatakan Dia mengirim seekor binatang melata dari bumi untuk bicara pada para kafir setelah Allah menghukum mereka. Ibn Abbas membenarkan bahwa seekor binatang muncul dari tongkat Musa. Jalalain berkata bahwa seekor binatang akan berkhotbah dalam bahasa Arab. Ibn Kathir menulis bagaimana bentuk binatang Muslim ini:

Dilaporkan oleh Ibn Majah. Ibn Jurayj melaporkan bahwa Ibn Az-Zubayr menjabarkan binatang tersebut dan berkata, ¡§Kepalanya seperti kepala kerbau, matanya seperti mata babi, kupingnya seperti kuping gajah, tanduknya seperti tanduk kijang, lehernya seperti leher burung unta, dadanya seperti dada singa, warnanya seperti warna harimau, paha belakangnya seperti paha belakang kucing, ekornya seperti ekor kambing, kakinya seperti kaki unta. Jarak dari kaki yang satu ke kaki yang lain adalah 12 kubit (= 548.64 cm). Binatang ini akan membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman. Semua Muslim akan diberinya tanda titik putih di wajahnya dan kemudian titik putih ini menyebar sampai seluruh wajah jadi mengkilat putih karenanya; dan semua non-Muslim akan diberi tanda titik hitam di wajahnya dan kemudian titik hitam ini menyebar sampai seluruh wajah jadi hitam; dan ketika orang2 berdagang di pasar, mereka berkata, ¡¥Berapa harganya ini, wahai Muslim¡¦, ¡¥Berapa banyaknya ini, wahai non-Muslim¡¦. Dan ketika anggota2 keluarga duduk bersama untuk makan, mereka akan tahu mana yang Muslim dan mana yang non-Muslim. Maka sang binatang akan berkata, ¡¥Wahai ini dan itu, bersukacitalah, karena kau termasuk orang2 surgawi.¡¦ Dan dia akan berkata, ¡¥Wahai ini dan itu, kau termasuk orang2 Neraka.¡¦


Allah Merubah Manusia jadi Binatang

Kadang kala Allah merubah manusia jadi binatang. Di Q 6:74, kita mengetahui bahwa Ibrahim menegur ayahnya (Terah atau Azar) karena menyembah berhala. Ibh Kathir menulis bahwa di hari Kiamat, Allah akan mengubah ayah Ibrahim jadi hiena jantan yang berlumuran tinja, dan melemparnya ke dalam neraka.

Bahkan di dunia yang fana sekalipun, Allah juga merubah manusia jadi hewan. Dalam Q 2:65 (juga lihat 5:60, 7:163, dan 7:166) dikatakan bahwa sekelompok Yahudi (anak2 Israel) tidak mengindahkan hari Sabath, sehingga Allah merubah mereka jadi babi dan monyet. Penulis tafsir Qur¡¦an Ibn Kathir menulis bahwa mereka (orang2 Yahudi) tidak menghargai hari Sabbath karena menggunakan jala dan tali untuk memancing ikan sebelum hari Sabbath. Ketika mereka berhasil menangkap banyak ikan, mereka tidak beristirahat di hari Sabbath dan terus bekerja sampai malam tanpa istirahat. Karena itu, Allah merubah mereka dari wujud manusia menjadi monyet, binatang yang paling serupa dengan orang; anak2 mudanya berubah jadi monyet yang suka melolong dengan ekor putih, sedangkan orang2 yang lebih tua berubah jadi babi. Mereka hanya hidup tiga hari. Mereka tidak minum, makan, atau punya anak.

Ibn Abbas menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi di jaman Daud.


Kafir Lebih Buruk daripada Binatang Islam

Allah rupanya senang sekali dengan binatang2 Islam, terutama onta. Di sejumlah ayat (seperti Q 2:171, 7:179, 8:22, 62:5), Allah terus-menerus mengatakan bahwa kafir lebih buruk daripada binatang2 Muslim. Untuk menjelaskan Q 62:5, ibn Kathir menulis bahwa orang2 Yahudi lebih buruk daripada keledai. Dalam penjelasannya tentang Q 8:55, Jalalain dan ibn Abbas mengatakan bahwa Allah menganggap bani Yahudi Qurayzah lebih buruk daripada binatang ternak. Ibn Kathir bahkan menambah garam di luka. Dia berkata bahwa orang2 kafir yang tidak mau memeluk Islam dan memutuskan perjanjian merupakan makhluk2 terburuk yang berjalan di bumi. Muslim harus menghukum mereka dengan keras dan melakukan kerusakan berat terhadap mereka.

Ibn Kathir menjelaskan alasan mengapa Allah menganggap kafir lebih buruk daripada binatang. Dia menulis keterangan ini sehubungan dengan Q 25:44 sebagai berikut:

Mereka lebih buruk daripada binatang ternak yang merumput. Binatang ternak hanya melakukan kegiatan yang menjadi alasan mereka diciptakan, tapi orang2 kafir diciptakan untuk menyembah Allah saja tanpa menduakanNya, tapi mereka menyembah illah lain selain Allah meskipun bukti kuat sudah dinyatakan pada mereka dan Rasul2 sudah dikirim bagi mereka.

Kita mungkin bertanya-tanya seperti apa sih tepatnya binatang2 Islam itu, terutama ternak Islam. Allah menyediakan jawabannya di Q 6:143, 36:71-73, 39:6, and 42:11.

Di ayat2 ini, Allah berkata bahwa Dia menciptakan binatang2 ternak dengan tanganNya sendiri (Allah punya tangan, lho) bagi keuntungan manusia (Q 36:71-73). Karena murninya ciptaan Allah yakni binatang2 Islam, ibn Kathir menulis bahwa kau bisa meminum kencing binatang2 ternak sebagai obat. Ini berarti kencing onta, sapi (termasuk sapi jantan), kambing, dan domba adalah obat Islam.

Di Q 6:143, Allah berkata bahwa Dia menciptakan delapan binatang berpasangan - dua pasang domba (jantan dan betina, jadi jumlah total empat domba) dan dua pasang kambing (jantan dan betina, jadi jumlah total empat kambing), dan membuat binatang2 ini, termasuk janinnya, halal semua. Di Q 39:6, Allah berkata bahwa Dia menciptakan manusia dari seorang pria, lalu menciptakan pasangannya, dan menurunkan delapan binatang ternak yang berpasangan (kambing, domba, onta, dan kerbau; jadi ini berarti empat kambing, empat domba, empat onta, dan empat kerbau; jumlah total binatang2 Islam adalah enambelas.)
Jadi binatang2 ternak Islam berarti onta, sapi, domba, dan kambing. Di Q 45:3-4, Allah berkata bahwa binatang2 ini merupakan tanda2Nya di bumi.


Binatang2 Islam Punya Kemampuan Berbicara Seperti Manusia

Menarik untuk diamati bahwa di dalam beberapa ahadis kita temukan banyak binatang2 Islam yang mampu bicara dengan manusia. Ini beberapa contohnya:
„X Muhammad, Abu Bakr, and Umar percaya bahwa sapi bisa bicara seperti manusia¡K(Sahih Bukhari, 3.39.514)
„X Seekor srigala bicara pada Unais¡K (Sahih Bukhari, 3.39.517)
„X Seekor sapi dan srigala bicara; Muhammad dan Umar percaya pada mereka¡K(Sahih Bukhari, 4.56.677)
„X Onta yang lelah mengatakan pada Muhammad bahwa dia lapar¡K(Sunaan Abu Dawud, 2.14.2543)
Muhammad dan Abu Bakr percaya bahwa sapi2 dan srigala2 bisa bicara seperti manusia¡K(Sahih Muslim, 31.5881)
„X Seekor srigala Muslim bicara pada seeorang penggembala¡K (Ash Shifa, hal.172)
„X Muhammad bicara pada seekora kadal yang lalu menjawabnya dengan jelas¡K(Ash Shifa, hal.171)
Ibn Ishaq (hal.93) menulis bahwa perut seekor sapi yang disembelih bisa bicara.

Qur¡¦an juga menyatakan bahwa Nabi Sulaiman punya kemampuan bicara dengan binatang2 dan serangga, termasuk semut (Q 27:19). Sura 27 (Semut2) menuliskan kisah ini yang terjadi atas Sulaiman Islam.


Allah Sangat Suka Darah Binatang; Penjagalan Binatang cara Islam yang Seram

Allah sangat suka penyembelihan binatang. Dia sangat haus akan darah binatang. Allah bahkan menganjurkan Muslim untuk menyiksa binatang sebelum menyembelihnya dengan cara Islam. Ini contoh2 hadis yang menerangkan kesenangan Allah menyiksa binatang2 ternak:

„X Darah binatang sangat disukai Allah¡K(Sunaan ibn Majah, 4.3126)
„X Setelah menyembelih, celupkan sandal ke dalam darah binatang¡K(Sunaan ibn Majah, 4.3105, 3106)
„X Sebelum membunuh binatang, sembunyikan pisau¡K(Sunaan ibn Majah, 4.3172)
„X Menyembelih binatang setahun sekali merupakan kewajiban ¡K (Sunaan ibn Majah, 4.3125)
„X Hiasi kambing sebelum menyembelihnya ¡K (Sunaan ibn Majah, 4.3096)
„X Siksa onta sebelum menyembelihnya¡ K (Sunaan ibn Majah, 4.3097)
„X Tunggangi binatang sebelum menyembelihnya¡ K (Sunaan ibn Majah, 4.3103, 3104)
„X Jika onta betina yang akan disembelih melahirkan anak ketika dibawa ke pejagalan, maka bayinya harus dibunuh juga bersama-sama induknya¡K(Malik¡¦ s Muwatta, 20.43.144)
„X Jika binatang yang akan disembelih punya anak, maka sembelih anaknya bersama induknya; kau boleh menungganginya, dan bahkan boleh meminum susunya sebelum menyembelihnya¡ K(Malik¡¦s Muwatta, 20.43.145)
„X Hiasi onta atau sapi sembelihan dengan dua sandal di lehernya dan tusuk binatang itu sehingga darah mengucur dari sisinya¡K(Malik¡¦ s Muwatta, 20.57.191)
„X Jika seekor binatang sembelihan terluka, maka buanglah hiasannya ke dalam darahnya, dan orang lain boleh memakan dagingnya, tapi pemilik binatang itu tidak boleh¡K(Malik¡¦ s Muwatta, 20.45.154, 155)
„X Jika seekor unta betina disembelih maka apa yang terdapat dalam kandungannya, jika bayi sudah terbentuk sempurna dan sudah tumbuh rambut, maka bayi harus dibunuh juga; jika bayi sudah ke luar dari kandungan maka bayi itu juga harus dibunuh sehingga darah mengalir ke luar dari jantungnya¡K( Malik¡¦s Muwatta, 24.4.8, 9)
„X Jika binatang2 sembelihan lelah, maka sembelihlah mereka, celupkan kuku2 kaki mereka ke dalam darahnya dan letakkan pada sisi tubuhnya, jangan makan dagingnya¡K(Sahih Muslim, 7.3054, 3056)


Binatang2 Islam akan Menghukum Muslim yang Tak Mau Bayar Zakat

Allah menggunakan binatang2Nya untuk menarik zakat dari Muslim. Ini yang dilakukan Allah terhadap Muslim yang tidak mau bayar zakat.
„X Onta dan domba akan menghukum majikan2nya jika mereka tidak mau bayar zakat ...(Sahih Bukhari, 2.24.485, 539)
„X Jika kau tidak mau bayar zakat atas ontamu, maka mereka akan menghukummu tanpa ampun¡K(Sahih Muslim, 5.2166, 2167)
„X Binatang2 ternakmu akan menghukummu jika kau tidak bayar zakat binatang ¡K(Sahih Muslim, 5.2170)
„X Onta, kambing, dan sapi akan menginjak-injakmu jika kau tidak mau bayar zakat ¡K(Sunaan ibn Majah, 3.1785, 1786)

Beberapa binatang Islam bahkan melakukan Sharia. Contohnya di Sahih Bukhari (6.60.254), tertulis bahwa sekelompok monyet merajam seekor monyet betina yang melakukan zinah!! Akan tetapi, beberapa binatang malah melanggar Sharia. Di hadis ibn Majah tertulis bahwa para kadal melakukan zinah.


Beberapa Binatang2 Liar Islam Halal

Selain daging ternak, Allah juga menghalalkan daging2 binatang liar.
„X Halal untuk memakan belalang ¡K (Sahih Muslim, 21.4801)
„X Belalang berasal dari laut; kau boleh memakannya¡K (Sunaan ibn Majah, 4.3222)
„X Belalang merupakan tentara Allah, kau boleh memakannya ¡K (Sunaan ibn Majah, 4.3219, 3220)
„X Memakan daging hiena adalah halal ¡K (Sunaan ibn Majah, 4.3236)
„X Muhammad mengijinkan makan daging hiena¡K (Sunaan Tirmidhi, 830)
„X Halal untuk makan daging kuda ¡K (Sahih Muslim, 21.4804)
„X Muhammad tidak makan daging kadal tapi dia tidak melarang untuk memakannya¡K. (Sahih Muslim, 21.4783, 4784, 4787)