Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 54 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 54 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Wahai Muslim, ketahuilah….!!! Semula ajaran TUHAN, tetapi Iblis membuat versi PALSU…!!!
3 posters
Page 1 of 1
Wahai Muslim, ketahuilah….!!! Semula ajaran TUHAN, tetapi Iblis membuat versi PALSU…!!!
Apa yang semula adalah ajaran TUHAN, Allah Israel, sekarang telah dipakai oleh Iblis dalam menjerat umat manusia. Zaman dahulu sebelum ada Kitab Suci (ALKITAB), Abraham disuruh melakukan sunat dan korban bakaran (kambing domba). Demikian pula pada zaman Musa, dupa ukupan (hio), kemenyan, korban bakaran dan makanan2 haram adalah suatu cara TUHAN agar umat manusia (Israel) bisa berinteraksi dengan TUHAN, dengan cara melakukan Hukum dan Peraturan-Nya (10 Perintah Allah dan Hukum Taurat). Pada zaman Salomo (Sulaiman) didirikan Bait Allah, sebuah bangunan untuk beribadah bagi umat YAHUDI. Di Bait Allahlah umat YAHUDI boleh mempersembahkan korban bakaran. Kota Yerusalem (Sion) menjadi arah kiblat ibadah orang YAHUDI. Semua Hukum dan Ritual ibadah ke arah Yerusalem (Sion)/Kota Daud dan penyembelihan hewan korban adalah ritual agama YAHUDI. Semua ritual-ritual ibadah kepada TUHAN tersebut adalah gambaran masa depan tentang Juruselamat yang akan datang, yakni Tuhan Yesus Kristus.
Korban Bakaran/Penyembelihan Hewan
Sebagai Penebusan Dosa
Imamat 4:
1 TUHAN berfirman kepada Musa:
2 "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seseorang tidak dengan sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal yang dilarang TUHAN dan ia memang melakukan salah satu dari padanya,
3 maka jikalau yang berbuat dosa itu imam yang diurapi, sehingga bangsanya turut bersalah, haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN karena dosa yang telah diperbuatnya itu, seekor lembu jantan muda yang tidak bercela sebagai korban penghapus dosa.
4 Ia harus membawa lembu itu ke pintu Kemah Pertemuan, ke hadapan TUHAN, lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala lembu itu, dan menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN.
5 Imam yang diurapi itu harus mengambil sebagian dari darah lembu itu, lalu membawanya ke dalam Kemah Pertemuan.
6 Imam harus mencelupkan jarinya ke dalam darah itu, dan memercikkan sedikit dari darah itu, tujuh kali di hadapan TUHAN, di depan tabir penyekat tempat kudus.
7 Kemudian imam itu harus membubuh sedikit dari darah itu pada tanduk-tanduk mezbah pembakaran ukupan dari wangi-wangian, yang ada di hadapan TUHAN di dalam Kemah Pertemuan, dan semua darah selebihnya harus dicurahkannya kepada bagian bawah mezbah korban bakaran yang di depan pintu Kemah Pertemuan.
8 Segala lemak lembu jantan korban penghapus dosa itu harus dikhususkannya dari lembu itu, yakni lemak yang menyelubungi isi perut dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu,
9 dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang ada pada pinggang, dan umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang itu,
10 sama seperti yang dikhususkan dari lembu korban keselamatan. Imam harus membakar semuanya di atas mezbah korban bakaran.
Komentar:
Pada zaman dahulu, seperti zaman Abraham korban bakaran/penyembelihan hewan dilakukan agar umat manusia bisa berhubungan dengan TUHAN. Pada zaman Musa, korban bakaran/penyembelihan hewan dilakukan salah satunya untuk ritual penebusan dosa umat manusia. Hukum ini dibuat agar manusia berinteraksi dengan Sang Pencipta dengan hewan korban (qurban) karena zaman dahulu belum ada Kitab Suci (ALKITAB). Hukum hewan korban juga merupakan gambaran masa depan tentang korban MAHASUCI yang akan datang, yakni Tuhan Yesus Kristus yang datang sebagai Anak Manusia. Namun, di zaman moderen sekarang, tinggal Muslim yang masih melakukan ritual idhul qurban (bukan bakaran)/penyembelihan hewan di kabah dan di mana-mana di seluruh negara2 Muslim. Sedangkan umat YAHUDI sudah tidak melakukan penyembelihan hewan lagi karena tempat yang kudus menurut peraturan TUHAN, yakni Kemah Pertemuan (di zaman Musa waktu di padang gurun) sudah tidak ada dan Bait Allah sudah hancur, belum sempat dibangun lagi.
Dupa ukupan, yakni hio (alat sembahyang orang Tionghoa) dan kemenyan asal mulanya adalah dari TUHAN, Allah Israel.
Keluaran 30:
34 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Ambillah wangi-wangian, yakni getah okum , kulit lokan dan getah rasamala, wangi-wangian itu serta kemenyan yang tulen, masing-masing sama banyaknya.
35 Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus.
36 Sebagian dari ukupan itu haruslah kaugiling sampai halus, dan sedikit dari padanya kauletakkanlah di hadapan tabut okum di dalam Kemah Pertemuan, di mana Aku akan bertemu dengan engkau; haruslah itu maha kudus bagimu.
37 Dan tentang ukupan yang harus kaubuat menurut campuran yang seperti itu juga janganlah kamu buat bagi kamu sendiri; itulah bagian untuk TUHAN, yang kudus bagimu
Imamat 26:30
Dan bukit-bukit pengorbananmu akan Kupunahkan, dan segala pedupaanmu akan Kulenyapkan. Aku akan melemparkan bangkai-bangkaimu ke atas bangkai-bangkai berhalamu dan hati-Ku akan muak melihat kamu.
Komentar:
Dupa (hio) yang digunakan untuk menyembah Tian Shen (Allah Yang Maha Esa) masih dianggap wajar, tapi sekarang telah disalahgunakan untuk melakukan ritual2 berhubungan dengan roh2 orang mati. Kalau kemenyan, jangan tanya deh, zaman sekarang kemenyan dipakai di dunia perdukunan dan dipakai juga sebagai persembahan kepada roh yang katanya “penunggu rumah”. Sebenarnya dupa (hio) dan kemenyan adalah gambaran persembahan masa depan yang lebih harum lagi, yakni doa dan puji-pujian kepada Tuhan Yesus Kristus
Binatang Haram dan Halal
Imamat 11:
1 Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada mereka:
2 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi:
3 setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan.
4 Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
5 Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
6 Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.
7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.
9 Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air: segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, di dalam lautan, dan di dalam sungai, itulah semuanya yang boleh kamu makan.
10 Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik di dalam lautan dan di dalam sungai, dari segala yang berkeriapan di dalam air dan dari segala makhluk hidup yang ada di dalam air, semuanya itu kejijikan bagimu.
11 Sesungguhnya haruslah semuanya itu kejijikan bagimu; dagingnya janganlah kamu makan, dan bangkainya haruslah kamu jijikkan.
12 Segala yang tidak bersirip dan tidak bersisik di dalam air, adalah kejijikan bagimu.
13 Inilah yang harus kamu jijikkan dari burung-burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan: burung rajawali, ering janggut dan elang laut;
14 elang merah dan elang hitam menurut jenisnya;
15 setiap burung gagak menurut jenisnya;
16 burung unta, burung hantu, camar dan elang sikap menurut jenisnya;
17 burung pungguk, burung dendang air dan burung hantu besar;
18 burung hantu putih, burung undan, burung ering;
19 burung ranggung, bangau menurut jenisnya, meragai dan kelelawar.
20 Segala binatang yang merayap dan bersayap dan berjalan dengan keempat kakinya adalah kejijikan bagimu.
21 Tetapi inilah yang boleh kamu makan dari segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berjalan dengan keempat kakinya, yaitu yang mempunyai paha di sebelah atas kakinya untuk melompat di atas tanah.
22 Inilah yang boleh kamu makan dari antaranya: belalang-belalang menurut jenisnya, yaitu belalang-belalang gambar menurut jenisnya, belalang-belalang kunyit menurut jenisnya, dan belalang-belalang padi menurut jenisnya.
23 Selainnya segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berkaki empat adalah kejijikan bagimu.
24 Semua yang berikut akan menajiskan kamu -- setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam,
25 dan setiap orang yang ada membawa dari bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam --,
26 yakni segala binatang yang berkuku belah, tetapi tidak bersela panjang, dan yang tidak memamah biak; haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis.
27 Demikian juga segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Dan siapa yang membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu.
29 Inilah yang haram bagimu di antara segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi: tikus buta, tikus, dan katak menurut jenisnya
30 dan landak, biawak, dan bengkarung, siput dan bunglon.
31 Itulah semuanya yang haram bagimu di antara segala binatang yang mengeriap. Setiap orang yang kena kepada binatang-binatang itu sesudah binatang-binatang itu mati, menjadi najis sampai matahari terbenam.
32 Dan segala sesuatu menjadi najis, kalau seekor yang mati dari binatang-binatang itu jatuh ke atasnya: perkakas kayu apa saja atau pakaian atau kulit atau karung, setiap barang yang dipergunakan untuk sesuatu apa pun, haruslah dimasukkan ke dalam air dan menjadi najis sampai matahari terbenam, kemudian menjadi tahir pula.
33 Kalau seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke dalam sesuatu belanga tanah, maka segala yang ada di dalamnya menjadi najis dan belanga itu harus kamu pecahkan.
34 Dalam hal itu segala makanan yang boleh dimakan, kalau kena air dari belanga itu, menjadi najis, dan segala minuman yang boleh diminum dalam belanga seperti itu, menjadi najis.
35 Kalau bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas sesuatu benda, itu menjadi najis; pembakaran roti dan anglo haruslah diremukkan, karena semuanya itu najis dan haruslah najis juga bagimu;
36 tetapi mata air atau sumur yang memuat air, tetap tahir, sedangkan siapa yang kena kepada bangkai binatang-binatang itu menjadi najis.
37 Apabila bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas benih apa pun yang akan ditaburkan, maka benih itu tetap tahir.
38 Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke atasnya jatuh bangkai seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih itu bagimu.
39 Apabila mati salah seekor binatang yang menjadi makanan bagimu, maka siapa yang kena kepada bangkainya menjadi najis sampai matahari terbenam.
40 Dan siapa yang makan dari bangkainya itu, haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam; demikian juga siapa yang membawa bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
41 Segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, adalah kejijikan, janganlah dimakan.
42 Segala yang merayap dengan perutnya dan segala yang berjalan dengan keempat kakinya, atau segala yang berkaki banyak, semua yang termasuk binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, janganlah kamu makan, karena semuanya itu adalah kejijikan. 43 Janganlah kamu membuat dirimu jijik oleh setiap binatang yang merayap dan berkeriapan dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sehingga kamu menjadi najis karenanya.
44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi.
45 Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.
46 Itulah hukum tentang binatang berkaki empat, burung-burung dan segala makhluk hidup yang bergerak di dalam air dan segala makhluk yang mengeriap di atas bumi,
47 yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan."
Komentar:
Kalau dipikir-pikir, apa benar ada binatang yang haram, ada yang halal? Hukum ini dibuat hanya untuk membedakan antara yang najis (bangsa2 lain) dan yang tahir (bangsa Israel). Itu saja maksudnya. Benar ngak? Hukum ini sudah tak berlaku lagi oleh Yesus. Markus 7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
Kota Yerusalem (Sion) menjadi arah kiblat ibadah orang YAHUDI.
Ibadah ini ditiru oleh Muslim dengan mengganti arah kiblat dari Yerusalem ke kota Mekkah dan bangunan kabah sebagai Bait Allah palsu pengganti Bait Allah yang dibangun Salomo. Hukum Taurat diganti dengan Hukum Syariah. Makanan Haram diringkas menjadi babi saja. Agama Islam sebenarnya merupakan gambaran Juruselamat yang sudah lewat, yakni Isa Almasih yang disinggung-singgung di Al Qur’an.
Kesimpulan:
Semula ajaran TUHAN, tetapi Iblis membuat versi PALSU…!!!
I Tawarikh 16:26
Sebab segala allah bangsa-bangsa (termasuk: laa ilaaha illallah) berhala, tetapi TUHAN(YHWH)lah yang menjadikan langit.
Korban Bakaran/Penyembelihan Hewan
Sebagai Penebusan Dosa
Imamat 4:
1 TUHAN berfirman kepada Musa:
2 "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seseorang tidak dengan sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal yang dilarang TUHAN dan ia memang melakukan salah satu dari padanya,
3 maka jikalau yang berbuat dosa itu imam yang diurapi, sehingga bangsanya turut bersalah, haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN karena dosa yang telah diperbuatnya itu, seekor lembu jantan muda yang tidak bercela sebagai korban penghapus dosa.
4 Ia harus membawa lembu itu ke pintu Kemah Pertemuan, ke hadapan TUHAN, lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala lembu itu, dan menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN.
5 Imam yang diurapi itu harus mengambil sebagian dari darah lembu itu, lalu membawanya ke dalam Kemah Pertemuan.
6 Imam harus mencelupkan jarinya ke dalam darah itu, dan memercikkan sedikit dari darah itu, tujuh kali di hadapan TUHAN, di depan tabir penyekat tempat kudus.
7 Kemudian imam itu harus membubuh sedikit dari darah itu pada tanduk-tanduk mezbah pembakaran ukupan dari wangi-wangian, yang ada di hadapan TUHAN di dalam Kemah Pertemuan, dan semua darah selebihnya harus dicurahkannya kepada bagian bawah mezbah korban bakaran yang di depan pintu Kemah Pertemuan.
8 Segala lemak lembu jantan korban penghapus dosa itu harus dikhususkannya dari lembu itu, yakni lemak yang menyelubungi isi perut dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu,
9 dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang ada pada pinggang, dan umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang itu,
10 sama seperti yang dikhususkan dari lembu korban keselamatan. Imam harus membakar semuanya di atas mezbah korban bakaran.
Komentar:
Pada zaman dahulu, seperti zaman Abraham korban bakaran/penyembelihan hewan dilakukan agar umat manusia bisa berhubungan dengan TUHAN. Pada zaman Musa, korban bakaran/penyembelihan hewan dilakukan salah satunya untuk ritual penebusan dosa umat manusia. Hukum ini dibuat agar manusia berinteraksi dengan Sang Pencipta dengan hewan korban (qurban) karena zaman dahulu belum ada Kitab Suci (ALKITAB). Hukum hewan korban juga merupakan gambaran masa depan tentang korban MAHASUCI yang akan datang, yakni Tuhan Yesus Kristus yang datang sebagai Anak Manusia. Namun, di zaman moderen sekarang, tinggal Muslim yang masih melakukan ritual idhul qurban (bukan bakaran)/penyembelihan hewan di kabah dan di mana-mana di seluruh negara2 Muslim. Sedangkan umat YAHUDI sudah tidak melakukan penyembelihan hewan lagi karena tempat yang kudus menurut peraturan TUHAN, yakni Kemah Pertemuan (di zaman Musa waktu di padang gurun) sudah tidak ada dan Bait Allah sudah hancur, belum sempat dibangun lagi.
Dupa ukupan, yakni hio (alat sembahyang orang Tionghoa) dan kemenyan asal mulanya adalah dari TUHAN, Allah Israel.
Keluaran 30:
34 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Ambillah wangi-wangian, yakni getah okum , kulit lokan dan getah rasamala, wangi-wangian itu serta kemenyan yang tulen, masing-masing sama banyaknya.
35 Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus.
36 Sebagian dari ukupan itu haruslah kaugiling sampai halus, dan sedikit dari padanya kauletakkanlah di hadapan tabut okum di dalam Kemah Pertemuan, di mana Aku akan bertemu dengan engkau; haruslah itu maha kudus bagimu.
37 Dan tentang ukupan yang harus kaubuat menurut campuran yang seperti itu juga janganlah kamu buat bagi kamu sendiri; itulah bagian untuk TUHAN, yang kudus bagimu
Imamat 26:30
Dan bukit-bukit pengorbananmu akan Kupunahkan, dan segala pedupaanmu akan Kulenyapkan. Aku akan melemparkan bangkai-bangkaimu ke atas bangkai-bangkai berhalamu dan hati-Ku akan muak melihat kamu.
Komentar:
Dupa (hio) yang digunakan untuk menyembah Tian Shen (Allah Yang Maha Esa) masih dianggap wajar, tapi sekarang telah disalahgunakan untuk melakukan ritual2 berhubungan dengan roh2 orang mati. Kalau kemenyan, jangan tanya deh, zaman sekarang kemenyan dipakai di dunia perdukunan dan dipakai juga sebagai persembahan kepada roh yang katanya “penunggu rumah”. Sebenarnya dupa (hio) dan kemenyan adalah gambaran persembahan masa depan yang lebih harum lagi, yakni doa dan puji-pujian kepada Tuhan Yesus Kristus
Binatang Haram dan Halal
Imamat 11:
1 Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada mereka:
2 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi:
3 setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan.
4 Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
5 Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
6 Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.
7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.
9 Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air: segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, di dalam lautan, dan di dalam sungai, itulah semuanya yang boleh kamu makan.
10 Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik di dalam lautan dan di dalam sungai, dari segala yang berkeriapan di dalam air dan dari segala makhluk hidup yang ada di dalam air, semuanya itu kejijikan bagimu.
11 Sesungguhnya haruslah semuanya itu kejijikan bagimu; dagingnya janganlah kamu makan, dan bangkainya haruslah kamu jijikkan.
12 Segala yang tidak bersirip dan tidak bersisik di dalam air, adalah kejijikan bagimu.
13 Inilah yang harus kamu jijikkan dari burung-burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan: burung rajawali, ering janggut dan elang laut;
14 elang merah dan elang hitam menurut jenisnya;
15 setiap burung gagak menurut jenisnya;
16 burung unta, burung hantu, camar dan elang sikap menurut jenisnya;
17 burung pungguk, burung dendang air dan burung hantu besar;
18 burung hantu putih, burung undan, burung ering;
19 burung ranggung, bangau menurut jenisnya, meragai dan kelelawar.
20 Segala binatang yang merayap dan bersayap dan berjalan dengan keempat kakinya adalah kejijikan bagimu.
21 Tetapi inilah yang boleh kamu makan dari segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berjalan dengan keempat kakinya, yaitu yang mempunyai paha di sebelah atas kakinya untuk melompat di atas tanah.
22 Inilah yang boleh kamu makan dari antaranya: belalang-belalang menurut jenisnya, yaitu belalang-belalang gambar menurut jenisnya, belalang-belalang kunyit menurut jenisnya, dan belalang-belalang padi menurut jenisnya.
23 Selainnya segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berkaki empat adalah kejijikan bagimu.
24 Semua yang berikut akan menajiskan kamu -- setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam,
25 dan setiap orang yang ada membawa dari bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam --,
26 yakni segala binatang yang berkuku belah, tetapi tidak bersela panjang, dan yang tidak memamah biak; haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis.
27 Demikian juga segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Dan siapa yang membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu.
29 Inilah yang haram bagimu di antara segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi: tikus buta, tikus, dan katak menurut jenisnya
30 dan landak, biawak, dan bengkarung, siput dan bunglon.
31 Itulah semuanya yang haram bagimu di antara segala binatang yang mengeriap. Setiap orang yang kena kepada binatang-binatang itu sesudah binatang-binatang itu mati, menjadi najis sampai matahari terbenam.
32 Dan segala sesuatu menjadi najis, kalau seekor yang mati dari binatang-binatang itu jatuh ke atasnya: perkakas kayu apa saja atau pakaian atau kulit atau karung, setiap barang yang dipergunakan untuk sesuatu apa pun, haruslah dimasukkan ke dalam air dan menjadi najis sampai matahari terbenam, kemudian menjadi tahir pula.
33 Kalau seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke dalam sesuatu belanga tanah, maka segala yang ada di dalamnya menjadi najis dan belanga itu harus kamu pecahkan.
34 Dalam hal itu segala makanan yang boleh dimakan, kalau kena air dari belanga itu, menjadi najis, dan segala minuman yang boleh diminum dalam belanga seperti itu, menjadi najis.
35 Kalau bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas sesuatu benda, itu menjadi najis; pembakaran roti dan anglo haruslah diremukkan, karena semuanya itu najis dan haruslah najis juga bagimu;
36 tetapi mata air atau sumur yang memuat air, tetap tahir, sedangkan siapa yang kena kepada bangkai binatang-binatang itu menjadi najis.
37 Apabila bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas benih apa pun yang akan ditaburkan, maka benih itu tetap tahir.
38 Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke atasnya jatuh bangkai seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih itu bagimu.
39 Apabila mati salah seekor binatang yang menjadi makanan bagimu, maka siapa yang kena kepada bangkainya menjadi najis sampai matahari terbenam.
40 Dan siapa yang makan dari bangkainya itu, haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam; demikian juga siapa yang membawa bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
41 Segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, adalah kejijikan, janganlah dimakan.
42 Segala yang merayap dengan perutnya dan segala yang berjalan dengan keempat kakinya, atau segala yang berkaki banyak, semua yang termasuk binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, janganlah kamu makan, karena semuanya itu adalah kejijikan. 43 Janganlah kamu membuat dirimu jijik oleh setiap binatang yang merayap dan berkeriapan dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sehingga kamu menjadi najis karenanya.
44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi.
45 Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.
46 Itulah hukum tentang binatang berkaki empat, burung-burung dan segala makhluk hidup yang bergerak di dalam air dan segala makhluk yang mengeriap di atas bumi,
47 yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan."
Komentar:
Kalau dipikir-pikir, apa benar ada binatang yang haram, ada yang halal? Hukum ini dibuat hanya untuk membedakan antara yang najis (bangsa2 lain) dan yang tahir (bangsa Israel). Itu saja maksudnya. Benar ngak? Hukum ini sudah tak berlaku lagi oleh Yesus. Markus 7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
Kota Yerusalem (Sion) menjadi arah kiblat ibadah orang YAHUDI.
Ibadah ini ditiru oleh Muslim dengan mengganti arah kiblat dari Yerusalem ke kota Mekkah dan bangunan kabah sebagai Bait Allah palsu pengganti Bait Allah yang dibangun Salomo. Hukum Taurat diganti dengan Hukum Syariah. Makanan Haram diringkas menjadi babi saja. Agama Islam sebenarnya merupakan gambaran Juruselamat yang sudah lewat, yakni Isa Almasih yang disinggung-singgung di Al Qur’an.
Kesimpulan:
Semula ajaran TUHAN, tetapi Iblis membuat versi PALSU…!!!
I Tawarikh 16:26
Sebab segala allah bangsa-bangsa (termasuk: laa ilaaha illallah) berhala, tetapi TUHAN(YHWH)lah yang menjadikan langit.
Tom Jerry- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7262
Registration date : 2010-09-21
Re: Wahai Muslim, ketahuilah….!!! Semula ajaran TUHAN, tetapi Iblis membuat versi PALSU…!!!
dah males jawab......
AlukarD- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 524
Reputation : -1
Points : 5485
Registration date : 2010-10-27
Re: Wahai Muslim, ketahuilah….!!! Semula ajaran TUHAN, tetapi Iblis membuat versi PALSU…!!!
YHWH adalah Tuhannya suku nomaden penyembah berhala
Asal-mula nama YHWH dan temuan Arkeologi
Dari persepektif Islam, akan muncul pertanyaan :” Kalau Al-Qur’an menyatakan nama tersebut adalah ‘Allah’ sedangkan alkitab menjelaskan nama YHWH, lalu darimana asalnya nama YHWH tersebut..??”. Indikasi tentang asal-mula nama ini bisa kita dapatkan pada temuan arkeologi berupa prasasti yang dibuat dijaman Fir’aun Amenhotep III :
Prasasti Amenhotep III
Diperkirakan prasasti tersebut dibuat tahun 1400 BC pada pemerintahan Fir’aun Amenhotep III. Fir’aun ini termasuk salah seorang raja Mesir dari generasi ke-18, yaitu suatu generasi raja-raja Mesir yang berhasil melakukan perluasan wilayah kekuasaan menyebar sampai ke wilayah Syria dan Palestina sehingga terbuka kemungkinan untuk berinteraksi dengan suku-suku nomaden yang mendiami wilayah tersebut. Orang Mesir menjuluki suku-suku nomaden tersebut dengan ‘Shahu’. Al-Qur’an dan alkitab mengindikasikan bahwa Shahu ini merupakan kelompok-kelompok penyembah berhala [QS 7] dan Keluaran 23:23-24. Prasasti tersebut mengidentifikasi salah satu Shahu yang berada diwilayah Palestina dengan sebutan ‘the land of the Shasu of Yahweh’. Terdapat beberapa analisa dari para arkeolog soal nama ini :
Now let us draw some conclusions regarding the Land of the Shasu of Yahweh. Since no geographical term that is anything like Yahweh has been identified, this suggests that the hieroglyphic phrase t3 sh3sw ya-h-wa should be translated as “the land of the nomads who worship the God Yahweh” rather than as “the land of the nomads who live in the area of Yahweh.” In addition, the fact that no geographical term anything like Yahweh has been identified also strengthens the likelihood that the words ya-h-wa in the Soleb and Amarah texts are indeed early mentions of the God of Israel. (Sekarang mari kita menarik beberapa kesimpulan tentang Tanah Shasu Yahweh. Karena tidak ada istilah geografis yang sesuatu seperti Yahweh telah diidentifikasi, hal ini menunjukkan bahwa frase sh3sw hiroglif ya t3-h-wa harus diterjemahkan sebagai "tanah suku nomaden yang menyembah TUHAN," daripada sebagai "tanah suku nomaden yang tinggal di daerah Yahweh. "Selain itu, fakta bahwa tidak adanya istilah geografis yang mengidentifikasikan Yahweh juga memperkuat kemungkinan bahwa kata-kata ya-h-wa dalam teks Soleb dan Amarah memang awal menyebutkan dari Allah Israel).
Para ahli tersebut berusaha untuk memunculkan istilah ‘Yahweh’ tersebut bukan merujuk kepada nama suatu tempat, tapi merupakan nama sesembahan dari suku nomaden tersebut.
Amnehotep III berkuasa tahun 1390 – 1352 BC, jauh sebelum masa pemerintahan Ramses II dan Meneptah, berkuasa tahun 1279 – 1203 BC, yang merupakan Fir’aun yang diindikasikan sebagai masa hidupnya nabi Musa dan peristiwa eksodus sesuai informasi alkitab.
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_raja_Mesir_kuno
Penyebutan nama tersebut memunculkan beberapa pertanyaan terkait dengan beberapa hipotesa tentang nama Yahweh dalam Perjanjian Lama :
1. Berdasarkan alkitab, nama Yahweh belum diperkenalkan sebelum peristiwa eksodus, lalu darimana suku nomaden penyembah berhala yang hidup di Palestina mengenal nama tersebut..??
2. Kalau dipakai hipotesa yang lain yang menyatakan bahwa nama tersebut sudah diperkenalkan namun tidak populer (karena manusia yang hidup telah terpisah dari Tuhan) , lalu mengapa justru nama Yahweh lebih populer dikenal dari suatu suku nomaden penyembah berhala dan bukan didapatkan dari orang-orang Israel yang hidup ditengah-tengah bangsa Mesir sebagai budak..??
Fakta-fakta tersebut memunculkan suatu kemungkinan bahwa nama Yahweh sebenarnya berasal dari nama berhala yang disembah oleh suatu Shasu diwilayah Palestina, lalu orang-orang Israel yang diselamatkan Musa menyeberang ke wilayah tersebut mengadopsi nama itu menjadi nama Tuhan. Apakah ini mungkin terjadi..??
Kedegilan Bangsa Israel
Kita harus terlebih dahulu mengungkapkan bagaimana sebenarnya perilaku kaum Israel pengikut nabi Musa ini. Alkitab menceritakan bahwa karakter mereka yang suka membangkang dan tidak tahu berterima-kasih, termasuk kecenderungan untuk menciptakan Tuhan selain Apa yang disembah oleh nabi Musa. Baru saja mereka diselamatkan dari bangsa Mesir dan menyeberang lautan, mereka mulai bertingkah banyak menuntut kepada Musa, bahkan ketika Musa tidak bersama mereka 40 hari karena sedang berada diatas bukti Sinai, mereka membuat patung sapi dari emas lalu menyembahnya, sehingga Musa sampai marah dan membanting loh-loh batu berisi hukum-hukum Taurat yang didapatnya dari Tuhan. Kerepotan Musa terhadap kelakuan kaumnya ini tercatat pada Kejadian 15 s/d 20 dan Kejadian 32. Sampai akhirnya Tuhan dan Musa sendiri menyatakan ‘prediksi’ tentang masa depan bangsa ini :
Ini kata Tuhan pada Ulangan 31:16-18
TUHAN berfirman kepada Musa: "Ketahuilah, engkau akan mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu dan bangsa ini akan bangkit dan berzinah dengan mengikuti allah asing yang ada di negeri, ke mana mereka akan masuk; mereka akan meninggalkan Aku dan mengingkari perjanjian-Ku yang Kuikat dengan mereka. Pada waktu itu murka-Ku akan bernyala-nyala terhadap mereka, Aku akan meninggalkan mereka dan menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, sehingga mereka termakan habis dan banyak kali ditimpa malapetaka serta kesusahan. Maka pada waktu itu mereka akan berkata: Bukankah malapetaka itu menimpa kita, oleh sebab Allah kita tidak ada di tengah-tengah kita? Tetapi Aku akan menyembunyikan wajah-Ku sama sekali pada waktu itu, karena segala kejahatan yang telah dilakukan mereka: yakni mereka telah berpaling kepada allah lain.
Asal-mula nama YHWH dan temuan Arkeologi
Dari persepektif Islam, akan muncul pertanyaan :” Kalau Al-Qur’an menyatakan nama tersebut adalah ‘Allah’ sedangkan alkitab menjelaskan nama YHWH, lalu darimana asalnya nama YHWH tersebut..??”. Indikasi tentang asal-mula nama ini bisa kita dapatkan pada temuan arkeologi berupa prasasti yang dibuat dijaman Fir’aun Amenhotep III :
Prasasti Amenhotep III
Diperkirakan prasasti tersebut dibuat tahun 1400 BC pada pemerintahan Fir’aun Amenhotep III. Fir’aun ini termasuk salah seorang raja Mesir dari generasi ke-18, yaitu suatu generasi raja-raja Mesir yang berhasil melakukan perluasan wilayah kekuasaan menyebar sampai ke wilayah Syria dan Palestina sehingga terbuka kemungkinan untuk berinteraksi dengan suku-suku nomaden yang mendiami wilayah tersebut. Orang Mesir menjuluki suku-suku nomaden tersebut dengan ‘Shahu’. Al-Qur’an dan alkitab mengindikasikan bahwa Shahu ini merupakan kelompok-kelompok penyembah berhala [QS 7] dan Keluaran 23:23-24. Prasasti tersebut mengidentifikasi salah satu Shahu yang berada diwilayah Palestina dengan sebutan ‘the land of the Shasu of Yahweh’. Terdapat beberapa analisa dari para arkeolog soal nama ini :
Now let us draw some conclusions regarding the Land of the Shasu of Yahweh. Since no geographical term that is anything like Yahweh has been identified, this suggests that the hieroglyphic phrase t3 sh3sw ya-h-wa should be translated as “the land of the nomads who worship the God Yahweh” rather than as “the land of the nomads who live in the area of Yahweh.” In addition, the fact that no geographical term anything like Yahweh has been identified also strengthens the likelihood that the words ya-h-wa in the Soleb and Amarah texts are indeed early mentions of the God of Israel. (Sekarang mari kita menarik beberapa kesimpulan tentang Tanah Shasu Yahweh. Karena tidak ada istilah geografis yang sesuatu seperti Yahweh telah diidentifikasi, hal ini menunjukkan bahwa frase sh3sw hiroglif ya t3-h-wa harus diterjemahkan sebagai "tanah suku nomaden yang menyembah TUHAN," daripada sebagai "tanah suku nomaden yang tinggal di daerah Yahweh. "Selain itu, fakta bahwa tidak adanya istilah geografis yang mengidentifikasikan Yahweh juga memperkuat kemungkinan bahwa kata-kata ya-h-wa dalam teks Soleb dan Amarah memang awal menyebutkan dari Allah Israel).
Para ahli tersebut berusaha untuk memunculkan istilah ‘Yahweh’ tersebut bukan merujuk kepada nama suatu tempat, tapi merupakan nama sesembahan dari suku nomaden tersebut.
Amnehotep III berkuasa tahun 1390 – 1352 BC, jauh sebelum masa pemerintahan Ramses II dan Meneptah, berkuasa tahun 1279 – 1203 BC, yang merupakan Fir’aun yang diindikasikan sebagai masa hidupnya nabi Musa dan peristiwa eksodus sesuai informasi alkitab.
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_raja_Mesir_kuno
Penyebutan nama tersebut memunculkan beberapa pertanyaan terkait dengan beberapa hipotesa tentang nama Yahweh dalam Perjanjian Lama :
1. Berdasarkan alkitab, nama Yahweh belum diperkenalkan sebelum peristiwa eksodus, lalu darimana suku nomaden penyembah berhala yang hidup di Palestina mengenal nama tersebut..??
2. Kalau dipakai hipotesa yang lain yang menyatakan bahwa nama tersebut sudah diperkenalkan namun tidak populer (karena manusia yang hidup telah terpisah dari Tuhan) , lalu mengapa justru nama Yahweh lebih populer dikenal dari suatu suku nomaden penyembah berhala dan bukan didapatkan dari orang-orang Israel yang hidup ditengah-tengah bangsa Mesir sebagai budak..??
Fakta-fakta tersebut memunculkan suatu kemungkinan bahwa nama Yahweh sebenarnya berasal dari nama berhala yang disembah oleh suatu Shasu diwilayah Palestina, lalu orang-orang Israel yang diselamatkan Musa menyeberang ke wilayah tersebut mengadopsi nama itu menjadi nama Tuhan. Apakah ini mungkin terjadi..??
Kedegilan Bangsa Israel
Kita harus terlebih dahulu mengungkapkan bagaimana sebenarnya perilaku kaum Israel pengikut nabi Musa ini. Alkitab menceritakan bahwa karakter mereka yang suka membangkang dan tidak tahu berterima-kasih, termasuk kecenderungan untuk menciptakan Tuhan selain Apa yang disembah oleh nabi Musa. Baru saja mereka diselamatkan dari bangsa Mesir dan menyeberang lautan, mereka mulai bertingkah banyak menuntut kepada Musa, bahkan ketika Musa tidak bersama mereka 40 hari karena sedang berada diatas bukti Sinai, mereka membuat patung sapi dari emas lalu menyembahnya, sehingga Musa sampai marah dan membanting loh-loh batu berisi hukum-hukum Taurat yang didapatnya dari Tuhan. Kerepotan Musa terhadap kelakuan kaumnya ini tercatat pada Kejadian 15 s/d 20 dan Kejadian 32. Sampai akhirnya Tuhan dan Musa sendiri menyatakan ‘prediksi’ tentang masa depan bangsa ini :
Ini kata Tuhan pada Ulangan 31:16-18
TUHAN berfirman kepada Musa: "Ketahuilah, engkau akan mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu dan bangsa ini akan bangkit dan berzinah dengan mengikuti allah asing yang ada di negeri, ke mana mereka akan masuk; mereka akan meninggalkan Aku dan mengingkari perjanjian-Ku yang Kuikat dengan mereka. Pada waktu itu murka-Ku akan bernyala-nyala terhadap mereka, Aku akan meninggalkan mereka dan menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, sehingga mereka termakan habis dan banyak kali ditimpa malapetaka serta kesusahan. Maka pada waktu itu mereka akan berkata: Bukankah malapetaka itu menimpa kita, oleh sebab Allah kita tidak ada di tengah-tengah kita? Tetapi Aku akan menyembunyikan wajah-Ku sama sekali pada waktu itu, karena segala kejahatan yang telah dilakukan mereka: yakni mereka telah berpaling kepada allah lain.
mencari petunjuk- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6436
Registration date : 2010-10-17
Similar topics
» Wahai Muslim, ketahuilah….!!! Sifat2 Berhala/Dewa/Iblis…!!!
» Yesus bukan Tuhan tetapi dia Firman Tuhan tetapi dia Tuhan bagi segala Bangsa ... ?
» Uji Pengetahuan Kristen
» Yesus bukan Tuhan tetapi dia Firman Tuhan tetapi dia Tuhan bagi segala Bangsa ... ?
» Uji Pengetahuan Kristen
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN