KISAH PEMUDA GUA KAHFI SBG BUKTI KENABIAN MUHAMMAD SAW

by agus Fri 14 Jan 2011, 11:47 pm

Cerita Gua Kahfi punya kaitan unik dengan Rasulullah Muhammad SAW pada awal perkembangan Islam. Orangorang Quraysh, sesuku dengannya, menjadikan cerita itu untuk mengetahui benar-tidaknya Muhammad SAW seorang rasul yang diutus Allah SWT.

Dikisahkan, orang-orang Quraysh merasa sangat terganggu dengan Muhammad SAW yang mulai menyebarkan agama baru dan dinyatakan sebagai rasul. Karena itu, mereka bermaksud berkonsultasi dengan para rabbi (pemuka agama Yahudi). Suku Quraysh mengirim dua utusan menemui para rabbi di Madinah, dengan alas an pengetahuan para rabbi yang luas tentang kitab-kitab suci dan nabi-nabi. Dua orang Quraysh itu menceritakan tentang Muhammad SAW.

Para rabbi kemudian meminta orang-orang Quraysh itu mengajukan kepada Muhammad SAW tiga pertanyaan. “Bila Muhammad menjawabnya, benarlah dia Rasul yang diutus Tuhan dan ikutilah dia. Bila tidak, berarti apa-apa yang dikatakannya tidak benar dan dalam hal ini apa yang akan kamu lakukan terhadapnya terserah kamu.

Tanyakan tentang sejumlah anak muda yang dulu lama menghilang dan apa ceritanya. Tanyakan tentang orang perkasa yang mencapai ujung timur dan barat bumi, dan tanyakan kepadanya tentang ruh.”

Muhammad SAW tak tahu tentang itu dan mengatakan beliau akan menjawab keesokan harinya, menunggu jawaban diungkapkan oleh malaikat Jibril. Selama 15 hari Muhammad SAW menunggu penuh harap jawabannya dan selama itu pula dia belum menjawab. Keraguan terhadap Muhammad SAW mulai muncul di kalangan penduduk Makkah. Kemudian, setelah 15 hari, turunlah jawabannya.

Jawabannya disampaikan kepada Rasulullah dalam satu surah lengkap bernama Surah al Kahf. Tentang penghuni Gua Kahfi disebutkan pada ayat 9 sampai 26. Cerita yang sebelumnya tidak beliau ketahui itu menegaskan bahwa Al Quran diturunkan oleh Allah SWT, berisi hanya sabda Allah SWT dan bukan kata-kata dari Rasululah Muhammad SAW.

Al Quran menyampaikan cerita persis seperti yang diketahui orang-orang Yahudi, dan jawaban pertanyaanpertanyaan itu (berapa orang pemuda dan berapa lama mereka menghilang) sama seperti informasi yang orangorang Yahudi miliki. Di dalam Al Quran disebutkan, Allah SWT lebih tahu berapa lamanya mereka tidur di gua. Al Quran juga tidak memberikan jawaban pasti berapa orang pemuda itu. Disebutkan, nanti ada orang yang akan mengatakan pemuda itu berjumlah tiga orang bersama seekor anjing, atau lima orang ditambah seekor anjing atau tujuh orang ditambah seekor anjing.

Orang orang Yahudi juga tidak tahu berapa orang pastinya pemuda di gua Kahfi, tiga, lima atau tujuh orang, dan tercengang ketika mengetahui bahwa Al Quran menyebut angka-angka yang mereka duga sebagai jumlah pemuda yang tertidur di Gua Kahfi.

Pemuda itu mengasingkan diri dari penguasa penyembah berhala yang represif dan tak suka mereka menganut agama Tauhid. Alih-alih menukar kembali kepercayaan mereka, para pemuda malah meninggalkan harta mereka dan pergi bersembunyi di gua.

Al Quran menyatakan, dengan kekuasaan Allah SWT pemuda-pemuda itu tertidur di dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun. Dalam periode itu, kalender yang digunakan masyarakat bertukar dari tahun matahari ke tahun bulan (qamariah). Seperti diketahui, tahun Masehi yang didasarkan pada rotasi matahari panjangnya 365 hari sedangkan tahun Hijriah yang menggunakan bulan sebagai dasar penghitungannya lebih pendek 11 hari.

Ketika pemuda-pemuda itu bangun, mereka tak tahu kalau sudah tertidur tiga abad dan mengira Cuma sehari atau setengah hari. Ketika salah satu dari mereka pergi membeli makanan, ketahuanlah uang yang mereka pakai sudah tidak laku lagi dan karenanya menarik perhatian penduduk.

Setelah ceritanya tersebar luas, para penghuni gua itu meninggal dunia. Populernya cerita penghuni gua Kahfi ini tak urung memunculkan banyak versi lokal. Ada versi Syria, Swedia, Norwegia, Denmark, Hongaria, dan versi Rusia. Ada versi Jerman yang menyebut “guanya berada di batu yang menjorok ke pantai di perbatasan barat Jerman dan tujuh pemuda itu berpakaian Romawi.”

Ada juga versi populer Kristen, yang menyebutkan Gua Kahfi berada di Ephesus, sekarang Selcuk, Turki, dan ditemukan bersama beberapa ratus makam dari abad kelima dan keenam ketika dilakukan ekskavasi terhadap puingpuing gereja di atasnya pada 1927. Berdasarkan versi Al Quran, gua yang dihuni tujuh pemuda selama tiga abad tersebut secara jelas di-identifikasi sebagai gua yang berada di pinggir kota Amman, Jordania.

Pengidentifikasian ini diperkirakan dilakukan pada abad kedelapan oleh orang-orang dari Kekhalifahan Bani Umayyah, yang membangun masjid di dekatnya, dan kemudian gua itu menjadi tempat ziarah.