Membuktikan Keaslian Al-quran dengan Logika Sederhana

Sekarang mari lakukan pada 5 anak lain yang beragama kristen. Dari 5 benua yang berbeda, lalu kita minta mereka membaca satu ayat saja dari Bible yang mereka punya. Maka kita akan mendengar kebisingan, karena masing-masing akan membaca ayat itu dengan cara berbeda-beda.

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Saya jadi ada ide...
Lomba Menghafal Alkitab bagi para Pendeta, Romo, Biarawati se Dunia...ato Tingkat Nasional dulu dah, Macam PON gitu...
Ada gak yang mo daftar yah?
:turban:

Gak_Mau_DiSembah wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Saya jadi ada ide...
Lomba Menghafal Alkitab bagi para Pendeta, Romo, Biarawati se Dunia...ato Tingkat Nasional dulu dah, Macam PON gitu...
Ada gak yang mo daftar yah?
:turban:

mereka menjawab: menghafal suatu alkitab itu adalah hal yg sia2, menghabiskan banyak waktu, dan tidak ada manfaatnya. yg lebih bermanfaat adalah bagaimana cara memahami dan menjalani isi alkitab itu sendiri. (alibi mereka)

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:

Gak_Mau_DiSembah wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Saya jadi ada ide...
Lomba Menghafal Alkitab bagi para Pendeta, Romo, Biarawati se Dunia...ato Tingkat Nasional dulu dah, Macam PON gitu...
Ada gak yang mo daftar yah?
:turban:

mereka menjawab: menghafal suatu alkitab itu adalah hal yg sia2, menghabiskan banyak waktu, dan tidak ada manfaatnya. yg lebih bermanfaat adalah bagaimana cara memahami dan menjalani isi alkitab itu sendiri. (alibi mereka)

Bagaimana mau memahami dan menjalani kalau kagak tau isinya...
Yang diinget dan dijalani paling cuman Kidung Agung, Yehezkiel...macam gitu lah...

Gak_Mau_DiSembah wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Saya jadi ada ide...
Lomba Menghafal Alkitab bagi para Pendeta, Romo, Biarawati se Dunia...ato Tingkat Nasional dulu dah, Macam PON gitu...
Ada gak yang mo daftar yah?
:turban:

mereka menjawab: menghafal suatu alkitab itu adalah hal yg sia2, menghabiskan banyak waktu, dan tidak ada manfaatnya. yg lebih bermanfaat adalah bagaimana cara memahami dan menjalani isi alkitab itu sendiri. (alibi mereka)

lihd wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:

Gak_Mau_DiSembah wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Saya jadi ada ide...
Lomba Menghafal Alkitab bagi para Pendeta, Romo, Biarawati se Dunia...ato Tingkat Nasional dulu dah, Macam PON gitu...
Ada gak yang mo daftar yah?
:turban:

mereka menjawab: menghafal suatu alkitab itu adalah hal yg sia2, menghabiskan banyak waktu, dan tidak ada manfaatnya. yg lebih bermanfaat adalah bagaimana cara memahami dan menjalani isi alkitab itu sendiri. (alibi mereka)

Bagaimana mau memahami dan menjalani kalau kagak tau isinya...
Yang diinget dan dijalani paling cuman Kidung Agung, Yehezkiel...macam gitu lah...

Jangan isi alkitab Bro... Away to far for their Brain hehehehe
Coba aja 10 lembar tanpa kesalahan... ada yg berani??????????????????????

Lah wong dalam salah satu debat Islam-Kristen seorang pendeta sarjana Teologi aja ditantang hafal 1 lembar aja (pas titik komanya) ga berani kok


Gimana mau hafal... lha dihafalin kok isinya kontradiksi semua??

Tom Jerry wrote:Kalian bukannya nyembah Tuhan, malah nyembah kitab suci ya...??? Yang bilang Qur'an itu the best ya cuma Muslim doank...!!!

Tiwul wrote:Mari kita ambil 5 orang anak usia 10-an tahun dari 5 benua yang berbeda. Dengan syarat, anak-anak itu sudah pernah belajar membaca Al-Quran. Syarat kedua, anak-anak itu tidak saling kenal. Lalu kepada mereka kita minta untuk membaca surat Al-Fatihah bersama-sama. Maka kita akan mendengarkan bacaan yang sama dari mereka. Panjang pendeknya huruf, idgham dan ikhfa’nya, serta makhrajnya, semua akan sama dan berpadu indah.
..............
Mantaf gan..,
mirif ame ngafal rumus mate matika ato ame archimedes ya gan....di mane mane di selruh bumi same ya gan?
ntu bearti Koran setaraf ya gan ame Ilmu nyang laen.
ente Lupa ya gan nape Wan Umar bin Khatab ngebakar Koran,
ente juge lupa ya gan,nape Sunny ame Syah kaga akur ntu juge ade hubungannye ame Koran nye nyang beda,nape ko beda gan ?
trus gimane pendapat ente ame pesan berantai gan?
sejauh mane ntu ke akuratannye gan...


:study: :study:

hamba tuhan wrote:Membuktikan Keaslian Al-quran dengan Logika Sederhana

Keaslian Al-Quran justru lebih mudah dipastikan secara logika ketimbang secara pemahanan alam ghaib. Dan logikanya sangat sederhana, karena cukup menerima fakta nyata.

Untuk memastikan keaslian Al-Quran yang ada di tangan kita, bahwa dia benar-benar Al-Quran yang turun kepada nabi Muhammad SAW 14 abad yang lampau, kita bisa melakukan serangkaian tes dan pengujian.

Mari kita ambil 5 orang anak usia 10-an tahun dari 5 benua yang berbeda. Dengan syarat, anak-anak itu sudah pernah belajar membaca Al-Quran. Syarat kedua, anak-anak itu tidak saling kenal. Lalu kepada mereka kita minta untuk membaca surat Al-Fatihah bersama-sama. Maka kita akan mendengarkan bacaan yang sama dari mereka. Panjang pendeknya huruf, idgham dan ikhfa’nya, serta makhrajnya, semua akan sama dan berpadu indah.

Sekarang mari lakukan pada 5 anak lain yang beragama kristen. Dari 5 benua yang berbeda, lalu kita minta mereka membaca satu ayat saja dari Bible yang mereka punya. Maka kita akan mendengar kebisingan, karena masing-masing akan membaca ayat itu dengan cara berbeda-beda.

Dan lakukan terus dengan 5 anak lagi, kali ini dengan agama lain, misalnya Hindu, Budha, Shinto. Konghucu dan seterusnya. Maka yang kita dengar hanya kebisingan saja. Sebab ternyata masing-masing anak itu membaca bacaan yang sama sekali berbeda.

Percobaan sederhana ini sudah dengan mudah membuktikan bahwa Al-Quran sampai hari ini tidak pernah mengalami pemalsuan. Bahkan panjang pendeknya tiap-tiap huruf tetap sama, meski yang membacanya anak dari benua Afrika, Eropa, Australia, Asia atau Amerika.

Sebab penyebaran Al-Quran bukan hanya lewat cetakan mushaf, melainkan lewat oral system. Atau talaqqi dari Nabi Muhammad SAW kepada para shahabat, lalu dari para shahabat kepada para tabi’in, terus ke para tabi’it tabi’in. Dan terus menerus bersambung sampai kepada kita hari ini.

Ternyata selama ini banyak umat Islam yang belum tahu, bahwa setiap qari’ (ahli baca quran) punya ijazah dari gurunya. Dan kalau diurutkan, akan terbentuk sebuah silsilah panjang yang akan berujung kepada Rasulullah SAW. Dan pola ini hanya ada di dalam dunia Islam, tidak akan kita temukan di agama lain.

Dan juga tidak banyak yang tahu, bahwa Al-Quran adalah satu-satunya buku di dunia ini yang dihafal luar kepala oleh ratusan juta umat manusia. Sementara Paus di Roma belum pernah kita dengar menghafal luar kepala Biblenya itu. Demikian juga, kita belum pernah mendengar ada pemuka agama apa pun di dunia ini yang pernah menghafal luar kepala kitab sucinya.

Yang menarik, tidak ada satu pun terjadi perbedaan bacaannya. Bila seorang imam shalat salah baca satu ayat Quran, maka semua makmum akan langsung meralat dan membetulkannya. Sehingga kita boleh bilang bahwa sebenarnya kita tidak perlu lagi dengan cetakan AL-Quran, karena sudah dihafal luar kepala oleh ratusan juta manusia.

Bahkan anak-anak usia 10 tahunan di berbagai belahan dunia Islam sudah menghafal 6000-an ayat luar kepala. Ini bukan ceria hayal, melainkan realita. Di negeri kita ada banyak pesantren yang juga mengajarkan hafal Quran.Di pesantren, anak kelas 1 SD ditergetkan menghafal 5 juz, kelas 2 10 juz, kelas 3 menghafal 15 juz, kelas 4 menghafal 20 juz, kelas 5 menghafal 25 juz dan kelas 6 menghafal 30 juz. Jadi begitu lulus SD (12 tahun) 30 juz Al-Quran sudah ada di dalam memori otak mereka.

Belum pernah ada sebuah kitab suci di dunia yang bisa dihafal oleh anak SD.

Bandot tua wrote:

hamba tuhan wrote:Membuktikan Keaslian Al-quran dengan Logika Sederhana

Keaslian Al-Quran justru lebih mudah dipastikan secara logika ketimbang secara pemahanan alam ghaib. Dan logikanya sangat sederhana, karena cukup menerima fakta nyata.

Untuk memastikan keaslian Al-Quran yang ada di tangan kita, bahwa dia benar-benar Al-Quran yang turun kepada nabi Muhammad SAW 14 abad yang lampau, kita bisa melakukan serangkaian tes dan pengujian.

Mari kita ambil 5 orang anak usia 10-an tahun dari 5 benua yang berbeda. Dengan syarat, anak-anak itu sudah pernah belajar membaca Al-Quran. Syarat kedua, anak-anak itu tidak saling kenal. Lalu kepada mereka kita minta untuk membaca surat Al-Fatihah bersama-sama. Maka kita akan mendengarkan bacaan yang sama dari mereka. Panjang pendeknya huruf, idgham dan ikhfa’nya, serta makhrajnya, semua akan sama dan berpadu indah.

Sekarang mari lakukan pada 5 anak lain yang beragama kristen. Dari 5 benua yang berbeda, lalu kita minta mereka membaca satu ayat saja dari Bible yang mereka punya. Maka kita akan mendengar kebisingan, karena masing-masing akan membaca ayat itu dengan cara berbeda-beda.

Dan lakukan terus dengan 5 anak lagi, kali ini dengan agama lain, misalnya Hindu, Budha, Shinto. Konghucu dan seterusnya. Maka yang kita dengar hanya kebisingan saja. Sebab ternyata masing-masing anak itu membaca bacaan yang sama sekali berbeda.

Percobaan sederhana ini sudah dengan mudah membuktikan bahwa Al-Quran sampai hari ini tidak pernah mengalami pemalsuan. Bahkan panjang pendeknya tiap-tiap huruf tetap sama, meski yang membacanya anak dari benua Afrika, Eropa, Australia, Asia atau Amerika.

Sebab penyebaran Al-Quran bukan hanya lewat cetakan mushaf, melainkan lewat oral system. Atau talaqqi dari Nabi Muhammad SAW kepada para shahabat, lalu dari para shahabat kepada para tabi’in, terus ke para tabi’it tabi’in. Dan terus menerus bersambung sampai kepada kita hari ini.

Ternyata selama ini banyak umat Islam yang belum tahu, bahwa setiap qari’ (ahli baca quran) punya ijazah dari gurunya. Dan kalau diurutkan, akan terbentuk sebuah silsilah panjang yang akan berujung kepada Rasulullah SAW. Dan pola ini hanya ada di dalam dunia Islam, tidak akan kita temukan di agama lain.

Dan juga tidak banyak yang tahu, bahwa Al-Quran adalah satu-satunya buku di dunia ini yang dihafal luar kepala oleh ratusan juta umat manusia. Sementara Paus di Roma belum pernah kita dengar menghafal luar kepala Biblenya itu. Demikian juga, kita belum pernah mendengar ada pemuka agama apa pun di dunia ini yang pernah menghafal luar kepala kitab sucinya.

Yang menarik, tidak ada satu pun terjadi perbedaan bacaannya. Bila seorang imam shalat salah baca satu ayat Quran, maka semua makmum akan langsung meralat dan membetulkannya. Sehingga kita boleh bilang bahwa sebenarnya kita tidak perlu lagi dengan cetakan AL-Quran, karena sudah dihafal luar kepala oleh ratusan juta manusia.

Bahkan anak-anak usia 10 tahunan di berbagai belahan dunia Islam sudah menghafal 6000-an ayat luar kepala. Ini bukan ceria hayal, melainkan realita. Di negeri kita ada banyak pesantren yang juga mengajarkan hafal Quran.Di pesantren, anak kelas 1 SD ditergetkan menghafal 5 juz, kelas 2 10 juz, kelas 3 menghafal 15 juz, kelas 4 menghafal 20 juz, kelas 5 menghafal 25 juz dan kelas 6 menghafal 30 juz. Jadi begitu lulus SD (12 tahun) 30 juz Al-Quran sudah ada di dalam memori otak mereka.

Belum pernah ada sebuah kitab suci di dunia yang bisa dihafal oleh anak SD.

logikanya mesir telah menambahkan vokal pada quran,yang aslinya adalah bahasa arab gundul..... anak hafal tapi nga ngeri artinya buat apa..yes no ..siapa sich yang nga bisa.....cicak aja klu ada yang mau mengajakan pasti bisa..........bangga kok pada ketololan....di antara cikarang -karawang ada suatu daerah yang sama sekali nga bisa baca tulis ...tapi baca curan jago ....ada lagu dangdut yang pake bahasa arab,,,sama mereka di pake buat doa di langgar,suro n masdjit.....