Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 77 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 77 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
PENGHORMATAN ALI KEPADA SEORANG KAKEK YAHUDI
2 posters
Page 1 of 1
PENGHORMATAN ALI KEPADA SEORANG KAKEK YAHUDI
Pagi itu Ali bin Abi Thalib r.a sudah menyelesaikan qiyamullailnya, tinggal witir saja yang belum ia tunaikan. Setelah berzikir dan memanjatkan doa maka sholat witirpun ia kerjakan dengan sesempurna mungkin. Udara Madinah pagi itu begitu sejuk dan menentramkan. Aroma kehidupan qurani sangat jelas nampak dibalik bilik tiap tiap rumah di Madinah. Lantunan merdu ayat ayat Al Qur’an terdengar sayup sayup dari rumah para Sahabat. Waktu subuh sudah merapat dan Ali bin Abi thalib r.a sudah bersiap siap melangkahkan kaki ke masjid. Beberapa Sahabat sudah ada yang mendahului dan sudah banyak pula yang berada dimasjid. Tibalah saatnya Bilal mengumandangkan azan ke seluruh pelosok kota Madinah. Suaranya yang keras dan merdu makin menambah ghairah kaum muslimin untuk segera berangkat ke masjid menunaikan shalat Subuh. Kecuali segolongan kaum munafik yang enggan dan memilih tidur dari pada sholat Subuh.
Belum jauh berjalan menuju masjid, ada seorang kakek tua renta Yahudi berjalan dengan sangat pelan sekali di depan Ali bin Abi Thalib. Mungkin kakek itu akan menuju pasar. Takut si kakek jatuh atau terperosok, Ali bin Abi Thalib pun berjalan perlahan juga mengiktuinya dari belakang. Dalam hati Ali ingin cepat sampai di masjid karena kumandang iqomat sudah terdengar tapi karena ia ingat pesan Rasulullah SAW untuk menghormati orang yang lebih tua apapun agamanya maka ia ikhlas terlambat sholat berjamaah.
Ali sebenarnya sudah pasrah ketinggalan shalat berjama’ah, tetapi alangkah gembiranya ketika memasuki masjid ia mendapati Rasulullah dan para sahabat masih dalam posisi ruku’ maka segera saja Ali bin Abi Thalib menyertai sholat subuh dan ia mendapat satu rakaat yang terakhir karena apabila makmum masbuq dan mendapatkan imam sedang ruku’ maka ia telah sempurna mendapat satu rakaat. Shalat subuh telah usai dan Ali bin Abi Thalib pulang kerumah seperti biasa.
Beberapa saat kemudian Sahabat Umar bin Khattab r.a bertanya kepada Rasulullah perihal ruku’ di rakaat kedua tadi yang berlangsung lama. “Wahai Rasulullah, mengapa hari ini shalat Subuhmu tidak seperti biasanya? Adakah sesuatu telah terjadi?”
Rasulullah balik bertanya, “Kenapa, ya Umar?”
Umar menjawab “Biasanya engkau ruku’ dalam rakaat yang kedua tidak sepanjang pagi ini. Tapi tadi itu engkau rukuk lama sekali. Adakah wahyu telah turun ?”
Rasulullah menjawab, “Aku juga tidak tahu. Hanya tadi, pada saat aku sedang ruku’ dalam rakaat yang kedua, Malaikat Jibril tiba-tiba saja turun lalu menekan punggungku sehingga aku tidak dapat bangun iktidal. Dan itu berlangsung lama, seperti yang kau ketahui juga. Dan aku belum tahu kenapa Jibril melakukan itu kepadaku,. Jibril belum menceritakannya kepadaku.”
Dengan ijin Allah, beberapa waktu kemudian Malaikat Jibril pun turun. Ia berkata kepada Rasulullah saw, “Ya Muhammad Rasulullah, aku tadi diperintahkan oleh Allah untuk menekan punggungmu dalam rakaat yang kedua. Sengaja agar Ali mendapatkan kesempatan shalat berjamaah denganmu, karena Allah sangat suka kepadanya bahwa ia telah menjalani ajaran agamaNya secara bertanggung jawab. Ali menghormati seorang kakek tua Yahudi. Dari penghormatannya itu sampai ia terpaksa berjalan pelan sekali karena kakek itupun berjalan pelan pula. Jika punggungmu tidak kutekan tadi, pasti Ali akan terlambat dan tidak akan memperoleh kesempatan untuk mengerjakan shalat Subuh berjamaah denganmu hari ini.”
Belum jauh berjalan menuju masjid, ada seorang kakek tua renta Yahudi berjalan dengan sangat pelan sekali di depan Ali bin Abi Thalib. Mungkin kakek itu akan menuju pasar. Takut si kakek jatuh atau terperosok, Ali bin Abi Thalib pun berjalan perlahan juga mengiktuinya dari belakang. Dalam hati Ali ingin cepat sampai di masjid karena kumandang iqomat sudah terdengar tapi karena ia ingat pesan Rasulullah SAW untuk menghormati orang yang lebih tua apapun agamanya maka ia ikhlas terlambat sholat berjamaah.
Ali sebenarnya sudah pasrah ketinggalan shalat berjama’ah, tetapi alangkah gembiranya ketika memasuki masjid ia mendapati Rasulullah dan para sahabat masih dalam posisi ruku’ maka segera saja Ali bin Abi Thalib menyertai sholat subuh dan ia mendapat satu rakaat yang terakhir karena apabila makmum masbuq dan mendapatkan imam sedang ruku’ maka ia telah sempurna mendapat satu rakaat. Shalat subuh telah usai dan Ali bin Abi Thalib pulang kerumah seperti biasa.
Beberapa saat kemudian Sahabat Umar bin Khattab r.a bertanya kepada Rasulullah perihal ruku’ di rakaat kedua tadi yang berlangsung lama. “Wahai Rasulullah, mengapa hari ini shalat Subuhmu tidak seperti biasanya? Adakah sesuatu telah terjadi?”
Rasulullah balik bertanya, “Kenapa, ya Umar?”
Umar menjawab “Biasanya engkau ruku’ dalam rakaat yang kedua tidak sepanjang pagi ini. Tapi tadi itu engkau rukuk lama sekali. Adakah wahyu telah turun ?”
Rasulullah menjawab, “Aku juga tidak tahu. Hanya tadi, pada saat aku sedang ruku’ dalam rakaat yang kedua, Malaikat Jibril tiba-tiba saja turun lalu menekan punggungku sehingga aku tidak dapat bangun iktidal. Dan itu berlangsung lama, seperti yang kau ketahui juga. Dan aku belum tahu kenapa Jibril melakukan itu kepadaku,. Jibril belum menceritakannya kepadaku.”
Dengan ijin Allah, beberapa waktu kemudian Malaikat Jibril pun turun. Ia berkata kepada Rasulullah saw, “Ya Muhammad Rasulullah, aku tadi diperintahkan oleh Allah untuk menekan punggungmu dalam rakaat yang kedua. Sengaja agar Ali mendapatkan kesempatan shalat berjamaah denganmu, karena Allah sangat suka kepadanya bahwa ia telah menjalani ajaran agamaNya secara bertanggung jawab. Ali menghormati seorang kakek tua Yahudi. Dari penghormatannya itu sampai ia terpaksa berjalan pelan sekali karena kakek itupun berjalan pelan pula. Jika punggungmu tidak kutekan tadi, pasti Ali akan terlambat dan tidak akan memperoleh kesempatan untuk mengerjakan shalat Subuh berjamaah denganmu hari ini.”
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14642
Registration date : 2010-04-16
Re: PENGHORMATAN ALI KEPADA SEORANG KAKEK YAHUDI
agus wrote:Pagi itu Ali bin Abi Thalib r.a sudah menyelesaikan qiyamullailnya, tinggal witir saja yang belum ia tunaikan. Setelah berzikir dan memanjatkan doa maka sholat witirpun ia kerjakan dengan sesempurna mungkin. Udara Madinah pagi itu begitu sejuk dan menentramkan. Aroma kehidupan qurani sangat jelas nampak dibalik bilik tiap tiap rumah di Madinah. Lantunan merdu ayat ayat Al Qur’an terdengar sayup sayup dari rumah para Sahabat. Waktu subuh sudah merapat dan Ali bin Abi thalib r.a sudah bersiap siap melangkahkan kaki ke masjid. Beberapa Sahabat sudah ada yang mendahului dan sudah banyak pula yang berada dimasjid. Tibalah saatnya Bilal mengumandangkan azan ke seluruh pelosok kota Madinah. Suaranya yang keras dan merdu makin menambah ghairah kaum muslimin untuk segera berangkat ke masjid menunaikan shalat Subuh. Kecuali segolongan kaum munafik yang enggan dan memilih tidur dari pada sholat Subuh.
Belum jauh berjalan menuju masjid, ada seorang kakek tua renta Yahudi berjalan dengan sangat pelan sekali di depan Ali bin Abi Thalib. Mungkin kakek itu akan menuju pasar. Takut si kakek jatuh atau terperosok, Ali bin Abi Thalib pun berjalan perlahan juga mengiktuinya dari belakang. Dalam hati Ali ingin cepat sampai di masjid karena kumandang iqomat sudah terdengar tapi karena ia ingat pesan Rasulullah SAW untuk menghormati orang yang lebih tua apapun agamanya maka ia ikhlas terlambat sholat berjamaah.
Ali sebenarnya sudah pasrah ketinggalan shalat berjama’ah, tetapi alangkah gembiranya ketika memasuki masjid ia mendapati Rasulullah dan para sahabat masih dalam posisi ruku’ maka segera saja Ali bin Abi Thalib menyertai sholat subuh dan ia mendapat satu rakaat yang terakhir karena apabila makmum masbuq dan mendapatkan imam sedang ruku’ maka ia telah sempurna mendapat satu rakaat. Shalat subuh telah usai dan Ali bin Abi Thalib pulang kerumah seperti biasa.
Beberapa saat kemudian Sahabat Umar bin Khattab r.a bertanya kepada Rasulullah perihal ruku’ di rakaat kedua tadi yang berlangsung lama. “Wahai Rasulullah, mengapa hari ini shalat Subuhmu tidak seperti biasanya? Adakah sesuatu telah terjadi?”
Rasulullah balik bertanya, “Kenapa, ya Umar?”
Umar menjawab “Biasanya engkau ruku’ dalam rakaat yang kedua tidak sepanjang pagi ini. Tapi tadi itu engkau rukuk lama sekali. Adakah wahyu telah turun ?”
Rasulullah menjawab, “Aku juga tidak tahu. Hanya tadi, pada saat aku sedang ruku’ dalam rakaat yang kedua, Malaikat Jibril tiba-tiba saja turun lalu menekan punggungku sehingga aku tidak dapat bangun iktidal. Dan itu berlangsung lama, seperti yang kau ketahui juga. Dan aku belum tahu kenapa Jibril melakukan itu kepadaku,. Jibril belum menceritakannya kepadaku.”
Dengan ijin Allah, beberapa waktu kemudian Malaikat Jibril pun turun. Ia berkata kepada Rasulullah saw, “Ya Muhammad Rasulullah, aku tadi diperintahkan oleh Allah untuk menekan punggungmu dalam rakaat yang kedua. Sengaja agar Ali mendapatkan kesempatan shalat berjamaah denganmu, karena Allah sangat suka kepadanya bahwa ia telah menjalani ajaran agamaNya secara bertanggung jawab. Ali menghormati seorang kakek tua Yahudi. Dari penghormatannya itu sampai ia terpaksa berjalan pelan sekali karena kakek itupun berjalan pelan pula. Jika punggungmu tidak kutekan tadi, pasti Ali akan terlambat dan tidak akan memperoleh kesempatan untuk mengerjakan shalat Subuh berjamaah denganmu hari ini.”
seperti biasa,hoaxx kaya gini, sumbernya kagak jelass
kermit katak lucu- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3551
Job/hobbies : memuji muji islam
Reputation : 11
Points : 9507
Registration date : 2011-06-17
Re: PENGHORMATAN ALI KEPADA SEORANG KAKEK YAHUDI
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah s.a.w. mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah s.a.w. menyuap makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah s.a.w melakukannya hingga menjelang Nabi Muhammad s.a.w. wafat. Setelah kewafatan Rasulullah s.a.w. tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah itu?", tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah s.a.w. selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.
Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "Aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah s.a.w. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah itu?", tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah s.a.w. selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.
Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "Aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah s.a.w. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14642
Registration date : 2010-04-16
Similar topics
» Salah kaprah kesucian Yerusalem versi eslam
» Apakah orang Yahudi selamat karena sebagai orang pilihan Allah? Apakah orang Yahudi harus percaya kepada Yesus Kristus untuk diselamatkan?
» QS 14:4 Kami tidak mengutus seorang rasulpun melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya dia menerangkan kepada mereka.
» Apakah orang Yahudi selamat karena sebagai orang pilihan Allah? Apakah orang Yahudi harus percaya kepada Yesus Kristus untuk diselamatkan?
» QS 14:4 Kami tidak mengutus seorang rasulpun melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya dia menerangkan kepada mereka.
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN