Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu.

by Akal Budi Islam Sun 11 Dec 2011, 4:58 am

Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

by Gerabah Sun 11 Dec 2011, 9:22 am

Akal Budi Islam wrote:

Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya[/size]
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu

Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

Hadits itu menurut ulama ahli tafsir adalah menjelaskan tentang QS An-Najm 31-32

Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga).(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.

(kalimat yg di bold dan garis bawah) artinya Allah memberi balasan (upah) kepada orang2 yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji sedangkan kesalahan-kesalahan kecilnya tidak diperhitungkan oleh Allah. Nah, kesalahan-kesalahan kecil itu diantaranya adalah tentang zinah mata, pendengaran. dan itu mesti terjadi oleh seseorang didalam mereka berinteraksi dengan sesama manusia (wanita dan laki-laki). itulah yang disebut dalam Hadits itu TAKDIR (kemestian atau keniscayaan). Mata memandang wanita, telinga mendengar suara lembut wanita dan ucapan yang itu adalah dosa kecil adapun klimaksnya sebagai DOSA BESAR adalah terjadinya PERZINAHAN. Begitulah maksud Hadit tersebut, bisa dipahami ??

by Akal Budi Islam Sun 11 Dec 2011, 5:07 pm

Gerabah wrote:
Akal Budi Islam wrote:

Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya[/size]
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu

Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

Hadits itu menurut ulama ahli tafsir adalah menjelaskan tentang QS An-Najm 31-32

Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga).(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.

(kalimat yg di bold dan garis bawah) artinya Allah memberi balasan (upah) kepada orang2 yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji sedangkan kesalahan-kesalahan kecilnya tidak diperhitungkan oleh Allah. Nah, kesalahan-kesalahan kecil itu diantaranya adalah tentang zinah mata, pendengaran. dan itu mesti terjadi oleh seseorang didalam mereka berinteraksi dengan sesama manusia (wanita dan laki-laki). itulah yang disebut dalam Hadits itu TAKDIR (kemestian atau keniscayaan). Mata memandang wanita, telinga mendengar suara lembut wanita dan ucapan yang itu adalah dosa kecil adapun klimaksnya sebagai DOSA BESAR adalah terjadinya PERZINAHAN. Begitulah maksud Hadit tersebut, bisa dipahami ??

Allah menentukan manusia menjadi pezinah, tetapi kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah itu. Emangnya, siapa sih kemaluan itu sehingga ia bisa2nya menyangkal Allah SWT?. Bukankah hanya Allah saja yang dapat menyangkal perkataanNya? Kecuali si kemaluan itu adalah Allah SWT, baru masuk akal bukan?

by bayo_lubis Sun 11 Dec 2011, 7:27 pm

@Akal Bulus:
Zina jgn artikan hanya 'berhubungan badan'. Baca tuh!
Siapa bilang kemaluan saja yg mampu menyangkal?
Benar nilai bahasa Kristener 5. Gitu aja ga ngerti.
(bersambung)

by bayo_lubis Sun 11 Dec 2011, 7:35 pm

@Akal Bulus:
Jelasnya:
Anda naksir anjing.
-Bila Anda ga mampu menahan kemaluan, terjadilah ZINA SEBENARNYA (hubungan badan) antara Anda dan anjing itu
-Bila Anda dpt menahannya, zina ga akan terjadi.
-Siapa bilang kemaluan menyangkal Tuhan?

by answering-ff Sun 11 Dec 2011, 8:16 pm

Akal Budi Islam wrote:
Gerabah wrote:
Akal Budi Islam wrote:

Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya[/size]
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu

Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

Hadits itu menurut ulama ahli tafsir adalah menjelaskan tentang QS An-Najm 31-32

Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga).(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.

(kalimat yg di bold dan garis bawah) artinya Allah memberi balasan (upah) kepada orang2 yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji sedangkan kesalahan-kesalahan kecilnya tidak diperhitungkan oleh Allah. Nah, kesalahan-kesalahan kecil itu diantaranya adalah tentang zinah mata, pendengaran. dan itu mesti terjadi oleh seseorang didalam mereka berinteraksi dengan sesama manusia (wanita dan laki-laki). itulah yang disebut dalam Hadits itu TAKDIR (kemestian atau keniscayaan). Mata memandang wanita, telinga mendengar suara lembut wanita dan ucapan yang itu adalah dosa kecil adapun klimaksnya sebagai DOSA BESAR adalah terjadinya PERZINAHAN. Begitulah maksud Hadit tersebut, bisa dipahami ??

Allah menentukan manusia menjadi pezinah, tetapi kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah itu. Emangnya, siapa sih kemaluan itu sehingga ia bisa2nya menyangkal Allah SWT?. Bukankah hanya Allah saja yang dapat menyangkal perkataanNya? Kecuali si kemaluan itu adalah Allah SWT, baru masuk akal bukan?

INI ADALAH BAHASA QURAN DAN HADIS....KADANG MENGGUNAKAN BAHASA BERGAYA SYAIR.... "MENYANGKAL" ITU BUKAN BERARTI KEMALUANNYA BERBICARA SENDIRI SEPERTI MANUSIA....TAPI SEBAGAI BUKTI/JUDGE "TERJADINYA" DOZA ZINA.... SEJAK SAAT ITULAH UKURAN/KADAR/LEGITIMASI SESEORANG TELAH BERDOSA BESAR DITETAPKAN!...

AH ..SUDAHLAH..PAYAH...OTAK LOE DARI KEMAREN! Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 414775

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 414775

by Akal Budi Islam Sun 11 Dec 2011, 9:10 pm

bayo_lubis wrote:@Akal Bulus:
Jelasnya:
Anda naksir anjing.
-Bila Anda ga mampu menahan kemaluan, terjadilah ZINA SEBENARNYA (hubungan badan) antara Anda dan anjing itu
-Bila Anda dpt menahannya, zina ga akan terjadi.
-Siapa bilang kemaluan menyangkal Tuhan?

Siapa bilang kemaluan menyangkal Tuhan? Tu......mulut nabi besar yang suka bocor, ngawur aja dia. Bacalah perkataan nabimu itu. Kita cuman mengutip doank kok. Selama ini kalian belum baca soalnya. Nah, ketika disodorkan pada kalian....hahaha....astaqfirullah........mulut nabi kog kayak gitu. Sama seperti kalian, kami juga merasa seperti itu. hehehe

by Akal Budi Islam Sun 11 Dec 2011, 9:14 pm

bayo_lubis wrote:@Akal Bulus:
Jelasnya:
Anda naksir anjing.
-Bila Anda ga mampu menahan kemaluan, terjadilah ZINA SEBENARNYA (hubungan badan) antara Anda dan anjing itu
-Bila Anda dpt menahannya, zina ga akan terjadi.
-Siapa bilang kemaluan menyangkal Tuhan?

Anda jangan melebihi nabi muhammad, mulut loe bisa2 dia gampar. Muhammad gak bilang gitu.

by Akal Budi Islam Sun 11 Dec 2011, 9:32 pm

answering-ff wrote:
Akal Budi Islam wrote:
Gerabah wrote:
Akal Budi Islam wrote:

Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya[/size]
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu

Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

Hadits itu menurut ulama ahli tafsir adalah menjelaskan tentang QS An-Najm 31-32

Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga).(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.

(kalimat yg di bold dan garis bawah) artinya Allah memberi balasan (upah) kepada orang2 yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji sedangkan kesalahan-kesalahan kecilnya tidak diperhitungkan oleh Allah. Nah, kesalahan-kesalahan kecil itu diantaranya adalah tentang zinah mata, pendengaran. dan itu mesti terjadi oleh seseorang didalam mereka berinteraksi dengan sesama manusia (wanita dan laki-laki). itulah yang disebut dalam Hadits itu TAKDIR (kemestian atau keniscayaan). Mata memandang wanita, telinga mendengar suara lembut wanita dan ucapan yang itu adalah dosa kecil adapun klimaksnya sebagai DOSA BESAR adalah terjadinya PERZINAHAN. Begitulah maksud Hadit tersebut, bisa dipahami ??

Allah menentukan manusia menjadi pezinah, tetapi kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah itu. Emangnya, siapa sih kemaluan itu sehingga ia bisa2nya menyangkal Allah SWT?. Bukankah hanya Allah saja yang dapat menyangkal perkataanNya? Kecuali si kemaluan itu adalah Allah SWT, baru masuk akal bukan?

INI ADALAH BAHASA QURAN DAN HADIS....KADANG MENGGUNAKAN BAHASA BERGAYA SYAIR.... "MENYANGKAL" ITU BUKAN BERARTI KEMALUANNYA BERBICARA SENDIRI SEPERTI MANUSIA....TAPI SEBAGAI BUKTI/JUDGE "TERJADINYA" DOZA ZINA.... SEJAK SAAT ITULAH UKURAN/KADAR/LEGITIMASI SESEORANG TELAH BERDOSA BESAR DITETAPKAN!...

AH ..SUDAHLAH..PAYAH...OTAK LOE DARI KEMAREN!

Kami mengerti mengapa anda sedemikian frustrasi karena anda tidak mampu memberi jawaban secara tepat. Jawaban anda hanya sekenanya saja. Mengapa demikian, karena anda suka menafsirkan sendiri lalu menyodorkannya ke publik. Apakah kamu punya waktu untuk mengecek referensi atas jawabanmu? Agaknya tidak. Ingat anda tidak boleh sesukanya mempreteli kata2 nabi, bisa2 dia menggampar mulutmu.

by bayo_lubis Mon 12 Dec 2011, 3:20 am

@Akal Bulus:
Mana kata dlm hadits yg Anda artikan dg menyangkal Allah?

by Akal Budi Islam Mon 12 Dec 2011, 5:55 am

bayo_lubis wrote:@Akal Bulus:
Mana kata dlm hadits yg Anda artikan dg menyangkal Allah?

Sobat lubis....kamu udah baca baik2 topik ini??? Jika belum, maka saya mengerti mengapa kamu mengajukan pertanyaan itu.

by Akal Budi Islam Mon 12 Dec 2011, 6:52 am

Gerabah wrote:
Akal Budi Islam wrote:

Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya[/size]
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu

Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

Hadits itu menurut ulama ahli tafsir adalah menjelaskan tentang QS An-Najm 31-32

Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga).(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.

(kalimat yg di bold dan garis bawah) artinya Allah memberi balasan (upah) kepada orang2 yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji sedangkan kesalahan-kesalahan kecilnya tidak diperhitungkan oleh Allah. Nah, kesalahan-kesalahan kecil itu diantaranya adalah tentang zinah mata, pendengaran. dan itu mesti terjadi oleh seseorang didalam mereka berinteraksi dengan sesama manusia (wanita dan laki-laki). itulah yang disebut dalam Hadits itu TAKDIR (kemestian atau keniscayaan). Mata memandang wanita, telinga mendengar suara lembut wanita dan ucapan yang itu adalah dosa kecil adapun klimaksnya sebagai DOSA BESAR adalah terjadinya PERZINAHAN. Begitulah maksud Hadit tersebut, bisa dipahami ??

Menurut hadis di atas, Allah menetapkan manusia menjadi pezinah, tetapi anda Nah, kesalahan-kesalahan kecil itu diantaranya adalah tentang zinah mata, pendengaran. dan itu mesti terjadi OLEH SESEORANG didalam mereka berinteraksi dengan sesama manusia (wanita dan laki-laki). Selanjutnya anda menulis...."ITULAH yang disebut dalam Hadits itu TAKDIR"...Jadi, menurut Anda, manusia yang menentukan dirinya menjadi PEZINAH dan manusia sendiri yang menetapkan TAKDIR-nya? Saya heran apakah anda mengerti apa itu TAKDIR? Lalu apa maksud hadis ketika berkata Alat Kelamin membenarkan atau menyangkal zinah yg memang sudah ditetapkan Allah???

Mengenai teks alquran yang kamu kutip, sama sekali tidak nyambung dengan perkataan nabi. Akal sehat anda bisa melihatnya secara jernih. JUSTERU SANGAT KONTRADIKTIF. Allah sudah menetapkan manusia menjadi pezina, bagaimana mungkin manusia dapat mengubah situasinya.? Dia sudah ditetapkan Allah menjadi pezinah!!. Adakah seorang manusia bisa mengubah keputusan Allah itu? Bagaimana pula bisa dipahami pernyataan Allah ini bahwa orang yang menjauhi dosa besar diampuni, padahal Dia sendiri yang menetapkan seseorang untuk berbuat dosa besar. janggal bukan?

Minat membaca Alquran dan Hadis menjadi berkurang karena ternyata begitu banyak hal yang gak bisa dinalar, sementara muslim terus berkoar bahwa Islam agama yang logis.

by musicman Mon 12 Dec 2011, 5:36 pm

Akal Budi Islam wrote:
Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

(لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ، وَلاَ يُزِيْدُ فِى الْعُمْرِ إِلاَّ الْبِرُّ) -الترمذي-

Tak ada yang dapat menolak takdir selain doa, dan tak ada yang dapat memperpanjang umur selain kebajikan.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2139. ).

takdir bisa dihindari oleh doa

dan suka tidak suka..memang semua anggota badan kita menjadi saksi dalam penghakiman..termasuk kemaluan kita.

yg dimaksud "kemaluan menyangkal ketetapan Allah"..apabila takdir kita menjadi penzina BATAL krn doa dan segala kebajikan kita

by Akal Budi Islam Mon 12 Dec 2011, 6:37 pm

musicman wrote:
Akal Budi Islam wrote:
Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

(لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ، وَلاَ يُزِيْدُ فِى الْعُمْرِ إِلاَّ الْبِرُّ) -الترمذي-

Tak ada yang dapat menolak takdir selain doa, dan tak ada yang dapat memperpanjang umur selain kebajikan.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2139. ).

takdir bisa dihindari oleh doa

dan suka tidak suka..memang semua anggota badan kita menjadi saksi dalam penghakiman..termasuk kemaluan kita.

yg dimaksud "kemaluan menyangkal ketetapan Allah"..apabila takdir kita menjadi penzina BATAL krn doa dan segala kebajikan kita

Terimakasih atas jawaban cerdas anda. Bisakah anda menerangkan kepada kami bahwa kedua teks itu tidaklah kontradiktif. Saya rumuskan masalahnya supaya lebih jelas. Jelas bukan masalah kalian, tetapi kami sebagai pembaca luar. Di hadis yang kami kutip, tidak ada yang bisa mengubah ketetapan Allah, tetapi di hadis yang anda kutip, ketetapan Allah dapat diubah dengan doa. Selanjutnya, perkataan kedua hadis ini, memang tidak bertentangan dengan Alquran? Tepatnya, teks Alquran mana yang mengatakan bahwa Takdir bisa dibatalkan dengan doa? Jika tidak ada pertentangan, maka kiranya anda bisa menjelaskan kepada kami juga, apa sebenarnya maksud dari "percaya pada takdir?"

by musicman Mon 12 Dec 2011, 9:47 pm

Akal Budi Islam wrote:
musicman wrote:
Akal Budi Islam wrote:
Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

(لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ، وَلاَ يُزِيْدُ فِى الْعُمْرِ إِلاَّ الْبِرُّ) -الترمذي-

Tak ada yang dapat menolak takdir selain doa, dan tak ada yang dapat memperpanjang umur selain kebajikan.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2139. ).

takdir bisa dihindari oleh doa

dan suka tidak suka..memang semua anggota badan kita menjadi saksi dalam penghakiman..termasuk kemaluan kita.

yg dimaksud "kemaluan menyangkal ketetapan Allah"..apabila takdir kita menjadi penzina BATAL krn doa dan segala kebajikan kita

Terimakasih atas jawaban cerdas anda. Bisakah anda menerangkan kepada kami bahwa kedua teks itu tidaklah kontradiktif. Saya rumuskan masalahnya supaya lebih jelas. Jelas bukan masalah kalian, tetapi kami sebagai pembaca luar. Di hadis yang kami kutip, tidak ada yang bisa mengubah ketetapan Allah, tetapi di hadis yang anda kutip, ketetapan Allah dapat diubah dengan doa.

Trims bung ABI aka Duladi..
Sebetulnya sudah saya perkirakan bahwa tanggapan anda ngga jauh2 dr berbelok ke “pertentangan”.
Sekilas YA...seperti pertentangan,

tp bagaimana anda bisa anda menyebut hal tsb adalahpertentangan dan bukan melengkapi?

Pertanyaan saya simple saja:
APAKAH BAHWA DOA DAPAT MERUBAH TAKDIR BUKAN KETETAPAN ALLAH ?

Ingat..suatu yg disebut Kontradiksi adalah argumen logika yang dimulai dengan suatu asumsi, lalu dari asumsi tersebut diturunkan suatu hasil yang absurd, tidak masuk akal.

Krn anda menganggap sebagai Kontradiksi...silahken jelaskan dengan Standart Logika yg saya sebut diatas...

Selanjutnya, perkataan kedua hadis ini, memang tidak bertentangan dengan Alquran? Tepatnya, teks Alquran mana yang mengatakan bahwa Takdir bisa dibatalkan dengan doa? Jika tidak ada pertentangan, maka kiranya anda bisa menjelaskan kepada kami juga, apa sebenarnya maksud dari "percaya pada takdir?"

Bung ABI aka Duladi..
Sepertinya ayat yg anda minta cukup simple..dan saya yakin seyakin-yakinnya anda tau..
Satu dulu...ayat yg berbunyi:

anda setuju kl Allah tidak merubah nasib siapapun.. kl orang itu tidak ingin merubah takdirnya?
Dan itu termasuk ikhtiar dan Doa..
Silahken..

by Akal Budi Islam Tue 13 Dec 2011, 12:03 am

musicman wrote:
Akal Budi Islam wrote:
musicman wrote:
Akal Budi Islam wrote:
Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

(لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ، وَلاَ يُزِيْدُ فِى الْعُمْرِ إِلاَّ الْبِرُّ) -الترمذي-

Tak ada yang dapat menolak takdir selain doa, dan tak ada yang dapat memperpanjang umur selain kebajikan.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2139. ).

takdir bisa dihindari oleh doa

dan suka tidak suka..memang semua anggota badan kita menjadi saksi dalam penghakiman..termasuk kemaluan kita.

yg dimaksud "kemaluan menyangkal ketetapan Allah"..apabila takdir kita menjadi penzina BATAL krn doa dan segala kebajikan kita

Terimakasih atas jawaban cerdas anda. Bisakah anda menerangkan kepada kami bahwa kedua teks itu tidaklah kontradiktif. Saya rumuskan masalahnya supaya lebih jelas. Jelas bukan masalah kalian, tetapi kami sebagai pembaca luar. Di hadis yang kami kutip, tidak ada yang bisa mengubah ketetapan Allah, tetapi di hadis yang anda kutip, ketetapan Allah dapat diubah dengan doa.

Trims bung ABI aka Duladi..
Sebetulnya sudah saya perkirakan bahwa tanggapan anda ngga jauh2 dr berbelok ke “pertentangan”.
Sekilas YA...seperti pertentangan,

tp bagaimana anda bisa anda menyebut hal tsb adalahpertentangan dan bukan melengkapi?

Pertanyaan saya simple saja:
APAKAH BAHWA DOA DAPAT MERUBAH TAKDIR BUKAN KETETAPAN ALLAH ?

Ingat..suatu yg disebut Kontradiksi adalah argumen logika yang dimulai dengan suatu asumsi, lalu dari asumsi tersebut diturunkan suatu hasil yang absurd, tidak masuk akal.

Krn anda menganggap sebagai Kontradiksi...silahken jelaskan dengan Standart Logika yg saya sebut diatas...

Selanjutnya, perkataan kedua hadis ini, memang tidak bertentangan dengan Alquran? Tepatnya, teks Alquran mana yang mengatakan bahwa Takdir bisa dibatalkan dengan doa? Jika tidak ada pertentangan, maka kiranya anda bisa menjelaskan kepada kami juga, apa sebenarnya maksud dari "percaya pada takdir?"

Bung ABI aka Duladi..
Sepertinya ayat yg anda minta cukup simple..dan saya yakin seyakin-yakinnya anda tau..
Satu dulu...ayat yg berbunyi:

anda setuju kl Allah tidak merubah nasib siapapun.. kl orang itu tidak ingin merubah takdirnya?
Dan itu termasuk ikhtiar dan Doa..
Silahken..

Engkau yang kuharapkan akan memberikan penjelasan yang terang, ternyata sama saja dengan kawan2mu yang lainnya. Kamu buat definisi "pertentangan" menurut pendapatmu, lalu kamu minta kami untuk mengikuti definisimu. Engkau menulis

suatu yg disebut Kontradiksi adalah argumen logika yang dimulai dengan suatu asumsi, lalu dari asumsi tersebut diturunkan suatu hasil yang absurd, tidak masuk akal.

Kamu ternyata orang lugu ya. Entah dari mana kamu dapat rumusan "kontradiksi" seperti itu. Gak mungkin dunk seperti itu kalau berdiskusi. Kalau kamu tidak setuju dan terutama, bagaimana posisi muslim menyikap kedua hal, yang sekali lagi menurut kami pembaca luar, adalah bertentangan, maka kamu menjelaskannya. Atau memang anda bermaksud agar anda saja yang memahami Islam? Kami sertakan pertanyaan2, yang memang kerapkali tidak menemukan jawaban yang jujur dari muslim, malah berbelit2, dll. Atau memang kamu merasa tersudut dg pertanyaan2 kami? Sayang sekali kami tidak bermaksud demikian.
Engkau menulis:

Bung ABI aka Duladi..
Sepertinya ayat yg anda minta cukup simple..dan saya yakin seyakin-yakinnya anda tau..
Satu dulu...ayat yg berbunyi:

anda setuju kl Allah tidak merubah nasib siapapun.. kl orang itu tidak ingin merubah takdirnya?
Dan itu termasuk ikhtiar dan Doa..
Silahken.

Engkau bilang ayat yang kami minta cukup simple, tetapi engkau tidak mampu menunjukkan ayat yg simple itu. Engkau malah membuat ayat2an. Dengan begitu engkau membuat kami malah bertanya2, apa memang gak ada jawabannya? Apakah ini salah satu trik muslim untuk mengelak dari soal utama? Pertanyaan2 itu tidak wajar ditanyakan ke kami, tetapi konfirmasikan ke Alquran anda. Mengapa? Apa pun jawaban saya atas pertanyaanmu, tentu tidak akan mengubah jawaban atas pertanyaan2 yang telah kami ajukan kepadamu, sebab jawabannya haruslah dari Alquran, bukan?. Kecuali kalau kamu punya niat untuk mengabaikan seluruh tema yang kita bahas ini.

Maaf, kalau saya berpendapat bahwa pertanyaan2 yang kami ajukan memang tidak menemukan jawabannya, bahkan dari seorang seperti anda, yang kami duga cerdas. Kami hanya menerima darimu pertanyaan2 yang ujung2nya mau mengelabui pertanyaan2 kami.

by Gerabah Tue 13 Dec 2011, 10:43 am

Akal Budi Islam wrote:
Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya[/size]
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

[/justify]

Penjelasan :

Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzinah yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari.--> zinah yg dimaksud tdk dapat dihindari itu yang mana ? yaitu zinah kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan. Dalam kehidupan sehari-hari kemungkinan terkjadinya zinah mata, pendengaran dan pikiran pasti terjadi (keniscayaan- bhs hadits itu disebut TAKDIR)
Adapun kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan takdir (keniscayaan) tentang zinah penglihatan, ucapan dan pikiran artinya orang itu mengikuti hawa nafsunya (keinginan daging) atau tidak. Kalau dia mengikuti hawa nafsunya (terjadinya rangsangan kemaluan) artinya dia merealisaksikan dosa zinah dan sebaliknya kalau dia tidak mengikuti hawa nafsunya, dia segera mohon ampunan atas takdir (melihat,mendengar dan berpikir zinah) yang sengaja atau tidak sengaja dia lakukan. Begitu maksudnya.....!

by musicman Tue 13 Dec 2011, 10:56 am

Engkau yang kuharapkan akan memberikan penjelasan yang terang, ternyata sama saja dengan kawan2mu yang lainnya. Kamu buat definisi "pertentangan" menurut pendapatmu, lalu kamu minta kami untuk mengikuti definisimu.

BUng ABI aka Duladi...

saya heran dengan Pola pikir anda
andalah yg mengatakan Hadits tsb KOntradiksi, namun saat saya ajukan makna dr "kontradiksi" agar anda bisa membedakan dengan "Melengkapi"..anda malah menuduh saya memaksakan kehendak saya?

Bukan jawaban cerdas yg saya terima, tapi tuduhan yg Lucunya tanpa anda Ikuti dengan Perbandingan dr anda sendiri mengenai Makna dr kontradiksi yg benar yg menurut anda...

bagaimana bisa..anda menuduh berkontradiksi tp anda bingung dengan makna kontradiksi tsb?

silahkan jelaskan apa yg anda sebut kontradiksi..tentunya dengan Ilmu yg benar mengenai makna kontradiksi yg anda tuduhkan

Kamu ternyata orang lugu ya. Entah dari mana kamu dapat rumusan "kontradiksi" seperti itu. Gak mungkin dunk seperti itu kalau berdiskusi. Kalau kamu tidak setuju dan terutama, bagaimana posisi muslim menyikap kedua hal, yang sekali lagi menurut kami pembaca luar, adalah bertentangan, maka kamu menjelaskannya. Atau memang anda bermaksud agar anda saja yang memahami Islam? Kami sertakan pertanyaan2, yang memang kerapkali tidak menemukan jawaban yang jujur dari muslim, malah berbelit2, dll. Atau memang kamu merasa tersudut dg pertanyaan2 kami? Sayang sekali kami tidak bermaksud demikian

sekali lg lucunya anda..
anda malah mempertanyakan asal muasal makna kontradiksi yg saya bawa tanpa sanggup memberikan Makna versi anda lagi

bukankah saya sudah jelaskan bahwa hadits tsb bukan pertentangan tp melengkapi?
andalah yg memohon2 meminta jawaban saya yg berbelit pada saat saya memberikan jawaban yg sudah jelas...

bukankah "doa dapat merubah takdir" adalah ketetapan Allah juga?

Tugas sebagai penuduh adalah membuktikan tuduhannya benar..bukan saya yg harus membuktikan dimana kesalahan saya bukan?

jd silahkan banyak2 belajar mengenai arti kontradiksi..agar anda bisa membedakan antara kontradiksi dan melengkapi

Musicman wrote;
Bung ABI aka Duladi..
Sepertinya ayat yg anda minta cukup simple..dan saya yakin seyakin-yakinnya anda tau..
Satu dulu...ayat yg berbunyi:

anda setuju kl Allah tidak merubah nasib siapapun.. kl orang itu tidak ingin merubah takdirnya?
Dan itu termasuk ikhtiar dan Doa..
Silahken

akal budi islam wrote;
Engkau bilang ayat yang kami minta cukup simple, tetapi engkau tidak mampu menunjukkan ayat yg simple itu. Engkau malah membuat ayat2an. Dengan begitu engkau membuat kami malah bertanya2, apa memang gak ada jawabannya? Apakah ini salah satu trik muslim untuk mengelak dari soal utama? Pertanyaan2 itu tidak wajar ditanyakan ke kami, tetapi konfirmasikan ke Alquran anda. Mengapa? Apa pun jawaban saya atas pertanyaanmu, tentu tidak akan mengubah jawaban atas pertanyaan2 yang telah kami ajukan kepadamu, sebab jawabannya haruslah dari Alquran, bukan?. Kecuali kalau kamu punya niat untuk mengabaikan seluruh tema yang kita bahas ini.

Maaf, kalau saya berpendapat bahwa pertanyaan2 yang kami ajukan memang tidak menemukan jawabannya, bahkan dari seorang seperti anda, yang kami duga cerdas. Kami hanya menerima darimu pertanyaan2 yang ujung2nya mau mengelabui pertanyaan2 kami.

sebetulnya saya yakin anda tau ayat yg saya sebut diatas..
tp krn memang ada sedikit "celah" untuk membuat saya terkesan "tidak bertanggung jawab"... Razz

saya beri ayatnya

Qs 11:13
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

kembali ke pertanyaan saya

anda setuju kl Allah tidak merubah nasib siapapun.. kl orang itu tidak ingin merubah takdirnya?
Dan itu termasuk ikhtiar dan Doa..
Silahken.

by kuku bima Tue 13 Dec 2011, 12:46 pm

Gerabah wrote:
Akal Budi Islam wrote:

Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya[/size]
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu

Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

Hadits itu menurut ulama ahli tafsir adalah menjelaskan tentang QS An-Najm 31-32

Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga).(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.......lalu untuk apa malaikat pencatat...allaoh kan maha tau......dongeng ya...??

(kalimat yg di bold dan garis bawah) artinya Allah memberi balasan (upah) kepada orang2 yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji sedangkan kesalahan-kesalahan kecilnya tidak diperhitungkan oleh Allah. Nah, kesalahan-kesalahan kecil itu diantaranya adalah tentang zinah mata, pendengaran. dan itu mesti terjadi oleh seseorang didalam mereka berinteraksi dengan sesama manusia (wanita dan laki-laki). itulah yang disebut dalam Hadits itu TAKDIR (kemestian atau keniscayaan). Mata memandang wanita, telinga mendengar suara lembut wanita dan ucapan yang itu adalah dosa kecil adapun klimaksnya sebagai DOSA BESAR adalah terjadinya PERZINAHAN. Begitulah maksud Hadit tersebut, bisa dipahami ??

lalau apa hubungannya zinah mata dengan kemaluan... ..lalau fungsi malaikat pencatat untuk apa.....jika seluruh organ tubuh memberi kesaksian.tentang apa yang perna dilakukan...

by musicman Tue 13 Dec 2011, 2:28 pm

kuku bima wrote:
Gerabah wrote:
Akal Budi Islam wrote:

Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya[/size]
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu

Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

Hadits itu menurut ulama ahli tafsir adalah menjelaskan tentang QS An-Najm 31-32

Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga).(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.......lalu untuk apa malaikat pencatat...allaoh kan maha tau......dongeng ya...??

(kalimat yg di bold dan garis bawah) artinya Allah memberi balasan (upah) kepada orang2 yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji sedangkan kesalahan-kesalahan kecilnya tidak diperhitungkan oleh Allah. Nah, kesalahan-kesalahan kecil itu diantaranya adalah tentang zinah mata, pendengaran. dan itu mesti terjadi oleh seseorang didalam mereka berinteraksi dengan sesama manusia (wanita dan laki-laki). itulah yang disebut dalam Hadits itu TAKDIR (kemestian atau keniscayaan). Mata memandang wanita, telinga mendengar suara lembut wanita dan ucapan yang itu adalah dosa kecil adapun klimaksnya sebagai DOSA BESAR adalah terjadinya PERZINAHAN. Begitulah maksud Hadit tersebut, bisa dipahami ??

lalau apa hubungannya zinah mata dengan kemaluan... ..lalau fungsi malaikat pencatat untuk apa.....jika seluruh organ tubuh memberi kesaksian.tentang apa yang perna dilakukan...

yahhhh......Cheerleaders masuk....

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 581260

by say no to jewish Tue 13 Dec 2011, 3:02 pm

Akal Budi Islam wrote:
Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

GUE BUKA HADIST TERSEBUT DAN ISINYA ADALAH :
Nabi saw. bersabda, Sesungguhnya Allah menentukan anak cucu Adam cenderung berzina. Hal itu sama sekali tidak bisa dihindari dan pasti terjadi. Zina kedua pasang mata terjadi lewat pandangan, zina lisan terjadi lewat ucapan, zina jiwa terjadi lewat harap dan keinginan mendapatkan sesuatu. Farj atau alat kelaminlah yang membenarkan atau yang mendustakan hal itu
http://hadith.al-islam.com/Loader.aspx?pageid=781&TOCID=933&BookID=692&PID=1526

"Nabi saw. bersabda, Sesungguhnya Allah menentukan anak cucu Adam cenderung berzina. Hal itu sama sekali tidak bisa dihindari dan pasti terjadi."
MAKSUD KALIMAT INI ADALAH MANUSIA DICIPTAKAN DENGAN HAWA NAFSU, DAN HAWA NAFSU ITU AKAN CENDERUNG MEMBAWA MANUSIA UNTUK TINDAKAN YANG TIDAK BAIK, DAN ZINA MEMANG AKIBAT DARI NAFSU YANG TIDAK BISA DIHINDARI

Zina kedua pasang mata terjadi lewat pandangan, zina lisan terjadi lewat ucapan, zina jiwa terjadi lewat harap dan keinginan mendapatkan sesuatu

TAPI , ZINA YANG DIMAKSUD BUKAN HANYA ZINA BESAR. MELAINKAN ZINA KECIL SEPERTI :
ZINA MATA , SEPERTI MEMANDANG LAWAN JENIS SECARA BERLEBIHAN
ZINA LISAN , SEPERTI MENGUCAP KATA-KATA KOTOR
ZINA JIWA, SEPERTI NGELAMUN JOROK DAN HASRAT LAINNYA

"Farj atau alat kelaminlah yang membenarkan atau yang mendustakan hal itu"

KALIMAT INI MENJELASKAN BAHWA MANUSIA (YANG BERIMAN) SESUNGGUHNYA DAPAT MELAWAN NAFSUNYA TERSEBUT

JADI ,
KESIMPULAN HADIS INI ADALAH
BAHWA MANUSIA DIBERIKAN NAFSU , DAN NAFSU TERSEBUT DAPAT MENYEBABKAN BANYAK HAL BURUK. TAPI, MANUSIA DAPAT MELAWAN NAFSUNYA TERSEBUT JIKA DIA BERIMAN

by Akal Budi Islam Tue 13 Dec 2011, 8:13 pm

say no to jewish wrote:
Akal Budi Islam wrote:
Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

GUE BUKA HADIST TERSEBUT DAN ISINYA ADALAH :
Nabi saw. bersabda, Sesungguhnya Allah menentukan anak cucu Adam cenderung berzina. Hal itu sama sekali tidak bisa dihindari dan pasti terjadi. Zina kedua pasang mata terjadi lewat pandangan, zina lisan terjadi lewat ucapan, zina jiwa terjadi lewat harap dan keinginan mendapatkan sesuatu. Farj atau alat kelaminlah yang membenarkan atau yang mendustakan hal itu
http://hadith.al-islam.com/Loader.aspx?pageid=781&TOCID=933&BookID=692&PID=1526

"Nabi saw. bersabda, Sesungguhnya Allah menentukan anak cucu Adam cenderung berzina. Hal itu sama sekali tidak bisa dihindari dan pasti terjadi."
MAKSUD KALIMAT INI ADALAH MANUSIA DICIPTAKAN DENGAN HAWA NAFSU, DAN HAWA NAFSU ITU AKAN CENDERUNG MEMBAWA MANUSIA UNTUK TINDAKAN YANG TIDAK BAIK, DAN ZINA MEMANG AKIBAT DARI NAFSU YANG TIDAK BISA DIHINDARI

Zina kedua pasang mata terjadi lewat pandangan, zina lisan terjadi lewat ucapan, zina jiwa terjadi lewat harap dan keinginan mendapatkan sesuatu

TAPI , ZINA YANG DIMAKSUD BUKAN HANYA ZINA BESAR. MELAINKAN ZINA KECIL SEPERTI :
ZINA MATA , SEPERTI MEMANDANG LAWAN JENIS SECARA BERLEBIHAN
ZINA LISAN , SEPERTI MENGUCAP KATA-KATA KOTOR
ZINA JIWA, SEPERTI NGELAMUN JOROK DAN HASRAT LAINNYA

"Farj atau alat kelaminlah yang membenarkan atau yang mendustakan hal itu"

KALIMAT INI MENJELASKAN BAHWA MANUSIA (YANG BERIMAN) SESUNGGUHNYA DAPAT MELAWAN NAFSUNYA TERSEBUT

JADI ,
KESIMPULAN HADIS INI ADALAH
BAHWA MANUSIA DIBERIKAN NAFSU , DAN NAFSU TERSEBUT DAPAT MENYEBABKAN BANYAK HAL BURUK. TAPI, MANUSIA DAPAT MELAWAN NAFSUNYA TERSEBUT JIKA DIA BERIMAN

Mas Say...maaf kalau saya tidak tertarik membahas argumentasimu. Engkau bisa menyimpulkan apa saja mengenai jawaban saya ini.

by kermit katak lucu Tue 13 Dec 2011, 8:19 pm

Akal Budi Islam wrote:
Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

=======================

thanks atas infonya bang ABI.....wahh kayaknya ilmunya banyak nihh....mantappppp

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 706181

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 706181

by Gerabah Tue 13 Dec 2011, 8:26 pm

kermit katak lucu wrote:

thanks atas infonya bang ABI.....wahh kayaknya ilmunya banyak nihh....mantappppp

apanya yang mantappp, lha wong mbuat TS aja GOBLOG.....!

by PENJAHAT KELAMIN A.K.A... Tue 13 Dec 2011, 9:27 pm

Gerabah wrote:
kermit katak lucu wrote:

thanks atas infonya bang ABI.....wahh kayaknya ilmunya banyak nihh....mantappppp

apanya yang mantappp, lha wong mbuat TS aja GOBLOG.....!

sanggah kalo sanggup
jangan merepet2 aja kayak emak2
Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 581260

by Akal Budi Islam Tue 13 Dec 2011, 10:16 pm

musicman wrote:
Engkau yang kuharapkan akan memberikan penjelasan yang terang, ternyata sama saja dengan kawan2mu yang lainnya. Kamu buat definisi "pertentangan" menurut pendapatmu, lalu kamu minta kami untuk mengikuti definisimu.
BUng ABI aka Duladi...

saya heran dengan Pola pikir anda
andalah yg mengatakan Hadits tsb KOntradiksi, namun saat saya ajukan makna dr "kontradiksi" agar anda bisa membedakan dengan "Melengkapi"..anda malah menuduh saya memaksakan kehendak saya?

Bukan jawaban cerdas yg saya terima, tapi tuduhan yg Lucunya tanpa anda Ikuti dengan Perbandingan dr anda sendiri mengenai Makna dr kontradiksi yg benar yg menurut anda...

bagaimana bisa..anda menuduh berkontradiksi tp anda bingung dengan makna kontradiksi tsb?

silahkan jelaskan apa yg anda sebut kontradiksi..tentunya dengan Ilmu yg benar mengenai makna kontradiksi yg anda tuduhkan

Kamu ternyata orang lugu ya. Entah dari mana kamu dapat rumusan "kontradiksi" seperti itu. Gak mungkin dunk seperti itu kalau berdiskusi. Kalau kamu tidak setuju dan terutama, bagaimana posisi muslim menyikap kedua hal, yang sekali lagi menurut kami pembaca luar, adalah bertentangan, maka kamu menjelaskannya. Atau memang anda bermaksud agar anda saja yang memahami Islam? Kami sertakan pertanyaan2, yang memang kerapkali tidak menemukan jawaban yang jujur dari muslim, malah berbelit2, dll. Atau memang kamu merasa tersudut dg pertanyaan2 kami? Sayang sekali kami tidak bermaksud demikian
sekali lg lucunya anda..
anda malah mempertanyakan asal muasal makna kontradiksi yg saya bawa tanpa sanggup memberikan Makna versi anda lagi

bukankah saya sudah jelaskan bahwa hadits tsb bukan pertentangan tp melengkapi?
andalah yg memohon2 meminta jawaban saya yg berbelit pada saat saya memberikan jawaban yg sudah jelas...

bukankah "doa dapat merubah takdir" adalah ketetapan Allah juga?

Tugas sebagai penuduh adalah membuktikan tuduhannya benar..bukan saya yg harus membuktikan dimana kesalahan saya bukan?

jd silahkan banyak2 belajar mengenai arti kontradiksi..agar anda bisa membedakan antara kontradiksi dan melengkapi
Musicman wrote;
Bung ABI aka Duladi..
Sepertinya ayat yg anda minta cukup simple..dan saya yakin seyakin-yakinnya anda tau..
Satu dulu...ayat yg berbunyi:

anda setuju kl Allah tidak merubah nasib siapapun.. kl orang itu tidak ingin merubah takdirnya?
Dan itu termasuk ikhtiar dan Doa..
Silahken

akal budi islam wrote;
Engkau bilang ayat yang kami minta cukup simple, tetapi engkau tidak mampu menunjukkan ayat yg simple itu. Engkau malah membuat ayat2an. Dengan begitu engkau membuat kami malah bertanya2, apa memang gak ada jawabannya? Apakah ini salah satu trik muslim untuk mengelak dari soal utama? Pertanyaan2 itu tidak wajar ditanyakan ke kami, tetapi konfirmasikan ke Alquran anda. Mengapa? Apa pun jawaban saya atas pertanyaanmu, tentu tidak akan mengubah jawaban atas pertanyaan2 yang telah kami ajukan kepadamu, sebab jawabannya haruslah dari Alquran, bukan?. Kecuali kalau kamu punya niat untuk mengabaikan seluruh tema yang kita bahas ini.

Maaf, kalau saya berpendapat bahwa pertanyaan2 yang kami ajukan memang tidak menemukan jawabannya, bahkan dari seorang seperti anda, yang kami duga cerdas. Kami hanya menerima darimu pertanyaan2 yang ujung2nya mau mengelabui pertanyaan2 kami.
sebetulnya saya yakin anda tau ayat yg saya sebut diatas..
tp krn memang ada sedikit "celah" untuk membuat saya terkesan "tidak bertanggung jawab"...

saya beri ayatnya

Qs 11:13
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

kembali ke pertanyaan saya

anda setuju kl Allah tidak merubah nasib siapapun.. kl orang itu tidak ingin merubah takdirnya?
Dan itu termasuk ikhtiar dan Doa..
Silahken.

Terimakasih atas penjelasan anda. Kami yakin bahwa anda benar cerdas. Seperti yang sudah kami kemukakan sebelumnya, apa yang kami utarakan adalah cara pandang orang luar.

Mengenai kontradiksi yakni pertentangan antara dua hal yg sangat berlawanan atau bertentangan (http://www.artikata.com/arti-336140-kontradiksi.html)

Dimanakah letak kontradiksi/pertentangannya?

Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. ....Yang Telah menentukan ...Pasti Dikerjakan/tidak dapat dihindari VS Yang Akan Membenarkan/mendustakan. Pasti berzinah/tidak dapat dihindari, tetapi kelamin yang membenarkan/mendustakannya. Apa yang kami pahami dengan kalimat seperti itu? Allah yang menetapkan manusia menjadi pezina/tidak dapat dhindari, baru akan terlaksana/atau kalau kelamin membenarkannya. Kalau kelamin mendustakan keputusan Allah, maka seseorang tidak akan menjadi pezinah. Atau kalau kelamin membenarkan keputusan Allah, maka seseorang menjadi pezinah.
Ayat yang anda kutip, menurut kami, tidak menyelesaikan perkataan nabi ini. Kita lihat,
Qs 11:13
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Saya berharap pikiran cerdas anda benar2 teruji.
Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yg ada pada mereka.
Lihat, di sini Allah hanya mengatakan tidak merubah keadaan suatu kaum, dan bukan MENGUBAH KEPUTUSAN YANG TELAH IA TETAPKAN. Kami pembaca luar bisa merasakan perbedaan kedua hal tersebut.

Selanjutnya, berikan kami bukti dimana ayat Alquran yang menegaskan bahwa:
pertama, kelamin dapat mengubah ketetapan Allah

Kedua, Allah dapat mengubah keputusan yang telah Ia sendiri tetapkan!! Hal itu dimaksudkan untuk mengkonfirmasi perkataan nabi berkaitan dengan topik ini, juga untuk meneguhkan jawaban2 anda.
Saya mulai merasa ngeri dgn penjelasan anda. Semudah itukah menempatkan perkataan Alquran pada apa yang kita kehendaki?
Mengenai pertanyaan mu:
"anda setuju kl Allah tidak merubah nasib siapapun.. kl orang itu tidak ingin merubah takdirnya?
Dan itu termasuk ikhtiar dan Doa.."
Kami hanya dapat menjawab begini (mungkin tidak memuaskan anda).
Apa yang anda tanyakan itu adalah berkaitan erat dengan iman anda. Jadi bagi kami, pertanyaan itu tidak relevan dgn jawaban2 kami, juga dengan apa yang saya percaya.

by Gerabah Wed 14 Dec 2011, 5:48 pm

SAYA KUTIP SEBAGIAN YANG PENTING (LETAK KERANCUAN PIKIRAN ANDA)

Akal Budi Islam wrote:

Dimanakah letak kontradiksi/pertentangannya?

Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. ....Yang Telah menentukan ...Pasti Dikerjakan/tidak dapat dihindari VS Yang Akan Membenarkan/mendustakan. Pasti berzinah/tidak dapat dihindari, tetapi kelamin yang membenarkan/mendustakannya. [/size]Apa yang kami pahami dengan kalimat seperti itu? Allah yang menetapkan manusia menjadi pezina/tidak dapat dhindari, baru akan terlaksana/atau kalau kelamin membenarkannya. Kalau kelamin mendustakan keputusan Allah, maka seseorang tidak akan menjadi pezinah. Atau kalau kelamin membenarkan keputusan Allah, maka seseorang menjadi pezinah.

kalimat Hadits itu kau potong tentang keterangan (yakni) Allah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Apa itu takdir zinah dimaksud ? lihat kalimat selanjutnya yakni tentang zinah mata, pendengaran dan pikiran ------> semuanya itu bisa dibuktikan kalau melakukan zinah tersebut yakni dengan rangsangan kelamin (kelamin mendustakan atau tidak). Kalau orang itu menghindar karena imannya maka dia terlepas dari zinah dimaksud. Bisa dipahami ...??

by Akal Budi Islam Wed 14 Dec 2011, 7:16 pm

Gerabah wrote:SAYA KUTIP SEBAGIAN YANG PENTING (LETAK KERANCUAN PIKIRAN ANDA)
Akal Budi Islam wrote:

Dimanakah letak kontradiksi/pertentangannya?

Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. ....Yang Telah menentukan ...Pasti Dikerjakan/tidak dapat dihindari VS Yang Akan Membenarkan/mendustakan. Pasti berzinah/tidak dapat dihindari, tetapi kelamin yang membenarkan/mendustakannya. [/size]Apa yang kami pahami dengan kalimat seperti itu? Allah yang menetapkan manusia menjadi pezina/tidak dapat dhindari, baru akan terlaksana/atau kalau kelamin membenarkannya. Kalau kelamin mendustakan keputusan Allah, maka seseorang tidak akan menjadi pezinah. Atau kalau kelamin membenarkan keputusan Allah, maka seseorang menjadi pezinah.
kalimat Hadits itu kau potong tentang keterangan (yakni) Allah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Apa itu takdir zinah dimaksud ? lihat kalimat selanjutnya yakni tentang zinah mata, pendengaran dan pikiran ------> semuanya itu bisa dibuktikan kalau melakukan zinah tersebut yakni dengan rangsangan kelamin (kelamin mendustakan atau tidak). Kalau orang itu menghindar karena imannya maka dia terlepas dari zinah dimaksud. Bisa dipahami ...??

Gerabah, saya percaya kamu orang baik. Maafkan saya kalau tidak lagi terkesan dengan jawaban2mu. Saya berpendapat, engkau tidak menjawab sungguh2 pertanyaan dan masalah2 yang kami hadapkan kepadamu. Engkau asal menjawab. Bacalah jawaban saya, lalu seilidiki, baru kemudian menjawab. Kalau kamu menjawab secara cerdas, masuk akal, kita semua akan setuju. Jangan asal membantah. Itu gak ada gunanya, baik buat kamu maupun buat saya, juga pembaca. Jawabanmu mengulang2 hal yang sudah saya jelaska.

by say no to jewish Wed 14 Dec 2011, 8:05 pm

Akal Budi Islam wrote:
say no to jewish wrote:
Akal Budi Islam wrote:
Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

GUE BUKA HADIST TERSEBUT DAN ISINYA ADALAH :
Nabi saw. bersabda, Sesungguhnya Allah menentukan anak cucu Adam cenderung berzina. Hal itu sama sekali tidak bisa dihindari dan pasti terjadi. Zina kedua pasang mata terjadi lewat pandangan, zina lisan terjadi lewat ucapan, zina jiwa terjadi lewat harap dan keinginan mendapatkan sesuatu. Farj atau alat kelaminlah yang membenarkan atau yang mendustakan hal itu
http://hadith.al-islam.com/Loader.aspx?pageid=781&TOCID=933&BookID=692&PID=1526

"Nabi saw. bersabda, Sesungguhnya Allah menentukan anak cucu Adam cenderung berzina. Hal itu sama sekali tidak bisa dihindari dan pasti terjadi."
MAKSUD KALIMAT INI ADALAH MANUSIA DICIPTAKAN DENGAN HAWA NAFSU, DAN HAWA NAFSU ITU AKAN CENDERUNG MEMBAWA MANUSIA UNTUK TINDAKAN YANG TIDAK BAIK, DAN ZINA MEMANG AKIBAT DARI NAFSU YANG TIDAK BISA DIHINDARI

Zina kedua pasang mata terjadi lewat pandangan, zina lisan terjadi lewat ucapan, zina jiwa terjadi lewat harap dan keinginan mendapatkan sesuatu

TAPI , ZINA YANG DIMAKSUD BUKAN HANYA ZINA BESAR. MELAINKAN ZINA KECIL SEPERTI :
ZINA MATA , SEPERTI MEMANDANG LAWAN JENIS SECARA BERLEBIHAN
ZINA LISAN , SEPERTI MENGUCAP KATA-KATA KOTOR
ZINA JIWA, SEPERTI NGELAMUN JOROK DAN HASRAT LAINNYA

"Farj atau alat kelaminlah yang membenarkan atau yang mendustakan hal itu"

KALIMAT INI MENJELASKAN BAHWA MANUSIA (YANG BERIMAN) SESUNGGUHNYA DAPAT MELAWAN NAFSUNYA TERSEBUT

JADI ,
KESIMPULAN HADIS INI ADALAH
BAHWA MANUSIA DIBERIKAN NAFSU , DAN NAFSU TERSEBUT DAPAT MENYEBABKAN BANYAK HAL BURUK. TAPI, MANUSIA DAPAT MELAWAN NAFSUNYA TERSEBUT JIKA DIA BERIMAN

Mas Say...maaf kalau saya tidak tertarik membahas argumentasimu. Engkau bisa menyimpulkan apa saja mengenai jawaban saya ini.

KENAPA???

by PENJAHAT KELAMIN A.K.A... Wed 14 Dec 2011, 8:20 pm

@say no to jewis
elo tanya kenapa
krna mgkn bg abi menilai elo gk layak untuk ditanggapi,,sadar diri aja

ABI wrote:Mas Say...maaf kalau saya tidak tertarik membahas argumentasimu. Engkau bisa menyimpulkan apa saja mengenai jawaban saya ini.

uda deh,,biarin bg gerabah dn bg abi aj yang diskusi disini

by musicman Wed 14 Dec 2011, 9:38 pm

Akal Budi Islam wrote:
musicman wrote:
Engkau yang kuharapkan akan memberikan penjelasan yang terang, ternyata sama saja dengan kawan2mu yang lainnya. Kamu buat definisi "pertentangan" menurut pendapatmu, lalu kamu minta kami untuk mengikuti definisimu.
BUng ABI aka Duladi...

saya heran dengan Pola pikir anda
andalah yg mengatakan Hadits tsb KOntradiksi, namun saat saya ajukan makna dr "kontradiksi" agar anda bisa membedakan dengan "Melengkapi"..anda malah menuduh saya memaksakan kehendak saya?

Bukan jawaban cerdas yg saya terima, tapi tuduhan yg Lucunya tanpa anda Ikuti dengan Perbandingan dr anda sendiri mengenai Makna dr kontradiksi yg benar yg menurut anda...

bagaimana bisa..anda menuduh berkontradiksi tp anda bingung dengan makna kontradiksi tsb?

silahkan jelaskan apa yg anda sebut kontradiksi..tentunya dengan Ilmu yg benar mengenai makna kontradiksi yg anda tuduhkan

Kamu ternyata orang lugu ya. Entah dari mana kamu dapat rumusan "kontradiksi" seperti itu. Gak mungkin dunk seperti itu kalau berdiskusi. Kalau kamu tidak setuju dan terutama, bagaimana posisi muslim menyikap kedua hal, yang sekali lagi menurut kami pembaca luar, adalah bertentangan, maka kamu menjelaskannya. Atau memang anda bermaksud agar anda saja yang memahami Islam? Kami sertakan pertanyaan2, yang memang kerapkali tidak menemukan jawaban yang jujur dari muslim, malah berbelit2, dll. Atau memang kamu merasa tersudut dg pertanyaan2 kami? Sayang sekali kami tidak bermaksud demikian
sekali lg lucunya anda..
anda malah mempertanyakan asal muasal makna kontradiksi yg saya bawa tanpa sanggup memberikan Makna versi anda lagi

bukankah saya sudah jelaskan bahwa hadits tsb bukan pertentangan tp melengkapi?
andalah yg memohon2 meminta jawaban saya yg berbelit pada saat saya memberikan jawaban yg sudah jelas...

bukankah "doa dapat merubah takdir" adalah ketetapan Allah juga?

Tugas sebagai penuduh adalah membuktikan tuduhannya benar..bukan saya yg harus membuktikan dimana kesalahan saya bukan?

jd silahkan banyak2 belajar mengenai arti kontradiksi..agar anda bisa membedakan antara kontradiksi dan melengkapi
Musicman wrote;
Bung ABI aka Duladi..
Sepertinya ayat yg anda minta cukup simple..dan saya yakin seyakin-yakinnya anda tau..
Satu dulu...ayat yg berbunyi:

anda setuju kl Allah tidak merubah nasib siapapun.. kl orang itu tidak ingin merubah takdirnya?
Dan itu termasuk ikhtiar dan Doa..
Silahken

akal budi islam wrote;
Engkau bilang ayat yang kami minta cukup simple, tetapi engkau tidak mampu menunjukkan ayat yg simple itu. Engkau malah membuat ayat2an. Dengan begitu engkau membuat kami malah bertanya2, apa memang gak ada jawabannya? Apakah ini salah satu trik muslim untuk mengelak dari soal utama? Pertanyaan2 itu tidak wajar ditanyakan ke kami, tetapi konfirmasikan ke Alquran anda. Mengapa? Apa pun jawaban saya atas pertanyaanmu, tentu tidak akan mengubah jawaban atas pertanyaan2 yang telah kami ajukan kepadamu, sebab jawabannya haruslah dari Alquran, bukan?. Kecuali kalau kamu punya niat untuk mengabaikan seluruh tema yang kita bahas ini.

Maaf, kalau saya berpendapat bahwa pertanyaan2 yang kami ajukan memang tidak menemukan jawabannya, bahkan dari seorang seperti anda, yang kami duga cerdas. Kami hanya menerima darimu pertanyaan2 yang ujung2nya mau mengelabui pertanyaan2 kami.
sebetulnya saya yakin anda tau ayat yg saya sebut diatas..
tp krn memang ada sedikit "celah" untuk membuat saya terkesan "tidak bertanggung jawab"...

saya beri ayatnya

Qs 11:13
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

kembali ke pertanyaan saya

anda setuju kl Allah tidak merubah nasib siapapun.. kl orang itu tidak ingin merubah takdirnya?
Dan itu termasuk ikhtiar dan Doa..
Silahken.

Terimakasih atas penjelasan anda. Kami yakin bahwa anda benar cerdas. Seperti yang sudah kami kemukakan sebelumnya, apa yang kami utarakan adalah cara pandang orang luar.

Mengenai kontradiksi yakni pertentangan antara dua hal yg sangat berlawanan atau bertentangan (http://www.artikata.com/arti-336140-kontradiksi.html)

Dimanakah letak kontradiksi/pertentangannya?

Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. ....Yang Telah menentukan ...Pasti Dikerjakan/tidak dapat dihindari VS Yang Akan Membenarkan/mendustakan. Pasti berzinah/tidak dapat dihindari, tetapi kelamin yang membenarkan/mendustakannya. Apa yang kami pahami dengan kalimat seperti itu? [/size]

Saya ikuti pemahaman kontradiksi via sumber anda.

Sedikit saya kutip
http://www.artikata.com/arti-336140-kontradiksi.html
1. pertentangan antara dua hal yg sangat berlawanan atau bertentangan

Nah,bung ABI aka duladi..saya yakin untuk menjelaskan apa yg dimaksud pertentangan tidak perlu saya jabarkan lagi..maknanya.
Bagis saya, Justru anda yg salah memposisikan kontradiksi yg sebenarnya.

Salah VS benar = Kontradiksi
Pergi VS Pulang = Kontradiksi

........VS...........= Kontradiksi

Silahkan bung ABI aka Duladi untuk mengisi Diatas,kontradiksi sesuai dengan variable2 yg ada dalam hadits yg anda bawa

Allah yang menetapkan manusia menjadi pezina/tidak dapat dhindari, baru akan terlaksana/atau kalau kelamin membenarkannya. Kalau kelamin mendustakan keputusan Allah, maka seseorang tidak akan menjadi pezinah. Atau kalau kelamin membenarkan keputusan Allah, maka seseorang menjadi pezinah.
Ayat yang anda kutip, menurut kami, tidak menyelesaikan perkataan nabi ini. Kita lihat,
Qs 11:13
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Saya berharap pikiran cerdas anda benar2 teruji.
Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yg ada pada mereka.
Lihat, di sini Allah hanya mengatakan tidak merubah keadaan suatu kaum, dan bukan MENGUBAH KEPUTUSAN YANG TELAH IA TETAPKAN. Kami pembaca luar bisa merasakan perbedaan kedua hal tersebut.

Anda mau berkata Keadaan suatu kaum bukan ketetapan Allah?saya kaget anda bicara seperti ini..

Gk perlu Muslim..saya yakin kristen, hindu, budha dsb yakin keadaan apapun di dunia itu adalah sunatullah!

Silahkan anda jelaskan dengan barometer apa anda klaim seperti ini..sampai anda rela “menanggalkan” Keimanan Standart dalam agama apapun bahkan agama anda sendiri dalam mengkritisi Islam?

Selanjutnya, berikan kami bukti dimana ayat Alquran yang menegaskan bahwa:
pertama, kelamin dapat mengubah ketetapan Allah

Kedua, Allah dapat mengubah keputusan yang telah Ia sendiri tetapkan!! Hal itu dimaksudkan untuk mengkonfirmasi perkataan nabi berkaitan dengan topik ini, juga untuk meneguhkan jawaban2 anda.
Saya mulai merasa ngeri dgn penjelasan anda. Semudah itukah menempatkan perkataan Alquran pada apa yang kita kehendaki?
Mengenai pertanyaan mu:
"anda setuju kl Allah tidak merubah nasib siapapun.. kl orang itu tidak ingin merubah takdirnya?
Dan itu termasuk ikhtiar dan Doa.."
Kami hanya dapat menjawab begini (mungkin tidak memuaskan anda).
Apa yang anda tanyakan itu adalah berkaitan erat dengan iman anda. Jadi bagi kami, pertanyaan itu tidak relevan dgn jawaban2 kami, juga dengan apa yang saya percaya.

Bung ABI aka duladi..

Untuk mencapi Zina dengan kemaluan memiliki Proses
Melihat, niat...lalu dibuktikan dengan terjadinya hubungan sex dengan kemaluan.
Dalam proses melihat inilah sebetulnya sebuah sunatullah yg tidak bisa tidak, selalu ditemukan bagi kita (saya dan anda seorang pria..omong kosong tidak pernah melihat aurat wanita dengan barometer aurat Islam) dan ini merupakan sunatullah Allah...Dan kemaluan kita lah yg nanti membuktikan..apa kita dapat menahan untuk tidak tergoda hubungan kelamin atau tidak. Itu lah makna hadits tsb yg sesungguhnya.
Bukan jawaban tertulis sebetulnya memang yg saya harapkan, tp lebih untuk membuka pandangan anda bahwa suatu ketetapan Allah bisa diubah oleh Doa hamba2nya.

by Akal Budi Islam Thu 15 Dec 2011, 12:33 am

Terimakasih mas atas penjelasannya. Sekali lagi, saya berterus terang bahwa saya sangat tertarik dengan argumen2 awal anda. Dan saya yakin demikianlah selanjutnya, sampai pada titik tertentu bahwa apa yg saya utarakan memang tidak berdasar. Kali ini, maaf, kami ragu dengan argumen2 anda.

Mulai dari kontradiksi.

Saya kutip lagi pendapatmu.

"Ingat..suatu yg disebut Kontradiksi adalah argumen logika yang dimulai dengan suatu asumsi, lalu dari asumsi tersebut diturunkan suatu hasil yang absurd, tidak masuk akal."

Saya sudah meragukan definisi ini, namun mas tidak memberikan sumber definisi ini. Lalu mas minta saya menjelaskan definisi kontradiksi. Saya berikan sumbernya. Setelah hal itu saya berikan, maka jawaban mas:

Nah,bung ABI aka duladi..saya yakin untuk menjelaskan apa yg dimaksud pertentangan tidak perlu saya jabarkan lagi..maknanya.
Bagis saya, Justru anda yg salah memposisikan kontradiksi yg sebenarnya.

Ini bukan jawaban cerdas. Kontradiksi yang sebenarnya itu seperti apa?

Mas lalu menyimpulkan, kalau bukan menuduh, bahwa kontradiksi yang saya maksud adalah ....

Salah VS benar = Kontradiksi
Pergi VS Pulang = Kontradiksi

Jawaban ini adalah pikiran mas sendiri yang sama sekali bukan makna kontradiksi. Mas mencoba memberi teka teki pada saya

........VS...........= Kontradiksi

Bukankah sudah saya uraikan, apa itu kontradiksi (dalam hadis), berikut alasan2nya.

Jika mas menyimpulkan bahwa kontradiksi yang saya maksud ....

Salah VS benar = Kontradiksi
Pergi VS Pulang = Kontradiksi

Maka saya bertanya atas kesimpulan mas.

Pertama, bagian manakah dari kedua hadis itu yang salah Vs benar lalu saya katakan kontradiksi?
Kedua, Pergi VS pulang= kontradiksi? Bagian mananyakah yang disebut "pergi" dan bagian mananya yang "pulang" dalam hadis, lalu saya katakan kontradiksi.??

Selanjutnya mas menulis:

Anda mau berkata Keadaan suatu kaum bukan ketetapan Allah?saya kaget anda bicara seperti ini..

Mas......saya tidak mengatakan begitu bukan??? Tetapi apa kata Alquran yang sudah engkau kutip berkaitan dengan hal itu? Coba renungkan!!

Qs 11:13
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Pandangan kami orang luar berkaitan dengan ayat ini adalah

Ketetapan Allah adalah bahwa Dia tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka (suatu kaum) merubah keadaan yang ada pada mereka sendiri. Logika sederhana kami, menangkap, jika demikian, maka ketetapan Allah adalah manusialah yang harus mengubah keeadaannya. Jadi, seperti sudah kami jelaskan sebelumnya, TEKAS ALQURAN INI TIDAK DAPAT DIPAKAI UNTUK MENGATAKAN BAHWA ALLAH MENGUBAH KETETAPAN YANG TELAH DIA BUAT SENDIRI.

Kesimpulan ini mengejutkan anda. Itu jelas. Sebab kami mengutarakan sesuatu yang sama sekali berbeda dgn pandangan Anda dan muslim pada umumnya. Kami paham.

Kami membuktikan bahwa apa yang kami katakan benar, nah tugas Anda adalah membuktikan bahwa apa yang kami katakan salah. Bukankah demikian? Seluruh argumentasi yang tidak berkaitan dengan itu, pantas disingkirkan.

Lalu akhirnya mas menulis sebagai berikut:

Untuk mencapi Zina dengan kemaluan memiliki Proses
Melihat, niat...lalu dibuktikan dengan terjadinya hubungan sex dengan kemaluan.
Dalam proses melihat inilah sebetulnya sebuah sunatullah yg tidak bisa tidak, selalu ditemukan bagi kita (saya dan anda seorang pria..omong kosong tidak pernah melihat aurat wanita dengan barometer aurat Islam) dan ini merupakan sunatullah Allah...Dan kemaluan kita lah yg nanti membuktikan..apa kita dapat menahan untuk tidak tergoda hubungan kelamin atau tidak. Itu lah makna hadits tsb yg sesungguhnya.
Bukan jawaban tertulis sebetulnya memang yg saya harapkan, tp lebih untuk membuka pandangan anda bahwa suatu ketetapan Allah bisa diubah oleh Doa hamba2nya.

Untuk jawaban anda, apakah betul Muhammad bermaksud demikian? Untuk Muhammad, apakah yang disampaikannya (hadis) adalah benar2 kehendak Allah? Jika tidak sesuai, tidak ada data, tanpa bermaksud mengejek, akal sehat kita akan berkata, Muhammad bohong.

Penjelasan mas ini tidak menyelesaikan masalah yang telah kami utarakan. Penjelasan mas hanya dapat dipahami sebagai refleksi, yang dengannya, mas menutup mata kecerdasan akal budi (tetapi iman yang berperan) atas kontradiksi yang terkandung baik dalam hadis yang sama, maupun ketika dikonfirmasi dengan Alquran.

Jika ini yang mau disampaikan kepada publik, maka kami mengerti bahwa apa yang selalu dikatakan oleh muslim bahwa Islam sangat masuk akal, Islam mengedepankan akal, ternyata muslim gagal membuktikannya.
[/size][/justify]

by Gerabah Thu 15 Dec 2011, 9:10 am

Akal Budi Islam wrote:
(susunan kalimatnya saya sempurnakan, biar jelas...!)

Dimanakah letak kontradiksi/pertentangannya?

Sesungguhnya Allah telah menentukan (TAKDIR) kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Tetapi kelamin kok bisa membenarkan atau mendustakan ? artinya kelamin meniadakan TAKDIR tsb. ?

(TAKDIR) Pasti Dikerjakan/tidak dapat dihindari VS kelamin yang membenarkan/mendustakannya.

Apa yang kami pahami dengan kalimat seperti itu ?

Makanya kalimat Hadits itu kau potong. APA YG DIMAKSUD TAKDIR (KEPASTIAN) ZINAH DIMAKSUD ? lihat kalimat selanjutnya yakni tentang zinah mata, pendengaran dan pikiran ------> KALIMAT INI YG ANDA POTONG (TDK KAU KUTIP) PDHAL KALIMAT INI MENERANGKAN MAKSUD TAKDIR ZINAH TSB. ITU TIDAK BISA DIHINDARI OLEH SETIAP MANUSIA DIDALAM BERINTERAKSI DENGAN SESAMA (WANITA & LAKI2)

Nah, maksud kelamin membenarkan atau mendustakan adalah :

- membenarkan : kalau dia terangsang (mengikuti hawa nafsunya)
- mendustakan : kalau dia tidak mengikuti hawa nafsunya (tdk terangsang)

ANDA SALAH MEMAHAMI MAKSUD TAKDIR ZINAH DIMAKSUD

Bisa dipahami ...??

by musicman Thu 15 Dec 2011, 10:36 am

Akal Budi Islam wrote:Terimakasih mas atas penjelasannya. Sekali lagi, saya berterus terang bahwa saya sangat tertarik dengan argumen2 awal anda. Dan saya yakin demikianlah selanjutnya, sampai pada titik tertentu bahwa apa yg saya utarakan memang tidak berdasar. Kali ini, maaf, kami ragu dengan argumen2 anda.

Mulai dari kontradiksi.

Saya kutip lagi pendapatmu.

"Ingat..suatu yg disebut Kontradiksi adalah argumen logika yang dimulai dengan suatu asumsi, lalu dari asumsi tersebut diturunkan suatu hasil yang absurd, tidak masuk akal."

Saya sudah meragukan definisi ini, namun mas tidak memberikan sumber definisi ini. Lalu mas minta saya menjelaskan definisi kontradiksi. Saya berikan sumbernya. Setelah hal itu saya berikan, maka jawaban mas:

Nah,bung ABI aka duladi..saya yakin untuk menjelaskan apa yg dimaksud pertentangan tidak perlu saya jabarkan lagi..maknanya.
Bagis saya, Justru anda yg salah memposisikan kontradiksi yg sebenarnya.

Ini bukan jawaban cerdas. Kontradiksi yang sebenarnya itu seperti apa?

saya sudah mengikuti dengan berjalan dengan sumber anda..

saya heran..bukankah anda yg memohon-mohon agar saya mengikuti cara pandang orang luar yg diwakili oleh anda..dan saat saya mengikuti sumber anda...anda masih menolak saja?

jelaskan kepada saya..kita mau berpijak dengan sumber saya atau sumber anda (cara pandang orang luar)?

Mas lalu menyimpulkan, kalau bukan menuduh, bahwa kontradiksi yang saya maksud adalah ....

Salah VS benar = Kontradiksi
Pergi VS Pulang = Kontradiksi

Jawaban ini adalah pikiran mas sendiri yang sama sekali bukan makna kontradiksi. Mas mencoba memberi teka teki pada saya

........VS...........= Kontradiksi

lho...sudah jelas bukan arti dr kontradiksi dalam sumber anda?
kl memang kolom2 saya diatas adalah salah menurut anda..
jelaskan kepada saya apakah pergi dan pulang....salah dan benar bukanlah kontradiksi..

Jd silahkan anda Isi...krn jelas semua contoh saya adalah KATA YG BERTENTANGAN

silahken

Bukankah sudah saya uraikan, apa itu kontradiksi (dalam hadis), berikut alasan2nya.

Jika mas menyimpulkan bahwa kontradiksi yang saya maksud ....

Salah VS benar = Kontradiksi
Pergi VS Pulang = Kontradiksi

Maka saya bertanya atas kesimpulan mas.

Pertama, bagian manakah dari kedua hadis itu yang salah Vs benar lalu saya katakan kontradiksi?
Kedua, Pergi VS pulang= kontradiksi? Bagian mananyakah yang disebut "pergi" dan bagian mananya yang "pulang" dalam hadis, lalu saya katakan kontradiksi.??

lucu..
bukankah "kontradiksi"yg menjadi ajang pengkritisan anda di thread ini?lalu bagaimana bisa saya yg harus membuktikan dimana kontradiksinya?
Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 581260

bukankah sudah saya katakan..

Nalar dan logika seperti apa kl tertuduh yg harus membuktikan dimana kesalahannya?

Selanjutnya mas menulis:

Anda mau berkata Keadaan suatu kaum bukan ketetapan Allah?saya kaget anda bicara seperti ini..

Mas......saya tidak mengatakan begitu bukan??? Tetapi apa kata Alquran yang sudah engkau kutip berkaitan dengan hal itu? Coba renungkan!!

Qs 11:13
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Pandangan kami orang luar berkaitan dengan ayat ini adalah

Ketetapan Allah adalah bahwa Dia tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka (suatu kaum) merubah keadaan yang ada pada mereka sendiri. Logika sederhana kami, menangkap, jika demikian, maka ketetapan Allah adalah manusialah yang harus mengubah keeadaannya. Jadi, seperti sudah kami jelaskan sebelumnya, TEKAS ALQURAN INI TIDAK DAPAT DIPAKAI UNTUK MENGATAKAN BAHWA ALLAH MENGUBAH KETETAPAN YANG TELAH DIA BUAT SENDIRI.

Kesimpulan ini mengejutkan anda. Itu jelas. Sebab kami mengutarakan sesuatu yang sama sekali berbeda dgn pandangan Anda dan muslim pada umumnya. Kami paham.

Kami membuktikan bahwa apa yang kami katakan benar, nah tugas Anda adalah membuktikan bahwa apa yang kami katakan salah. Bukankah demikian? Seluruh argumentasi yang tidak berkaitan dengan itu, pantas disingkirkan.

Lalu akhirnya mas menulis sebagai berikut:

Untuk mencapi Zina dengan kemaluan memiliki Proses
Melihat, niat...lalu dibuktikan dengan terjadinya hubungan sex dengan kemaluan.
Dalam proses melihat inilah sebetulnya sebuah sunatullah yg tidak bisa tidak, selalu ditemukan bagi kita (saya dan anda seorang pria..omong kosong tidak pernah melihat aurat wanita dengan barometer aurat Islam) dan ini merupakan sunatullah Allah...Dan kemaluan kita lah yg nanti membuktikan..apa kita dapat menahan untuk tidak tergoda hubungan kelamin atau tidak. Itu lah makna hadits tsb yg sesungguhnya.
Bukan jawaban tertulis sebetulnya memang yg saya harapkan, tp lebih untuk membuka pandangan anda bahwa suatu ketetapan Allah bisa diubah oleh Doa hamba2nya.

Untuk jawaban anda, apakah betul Muhammad bermaksud demikian? Untuk Muhammad, apakah yang disampaikannya (hadis) adalah benar2 kehendak Allah? Jika tidak sesuai, tidak ada data, tanpa bermaksud mengejek, akal sehat kita akan berkata, Muhammad bohong.

Penjelasan mas ini tidak menyelesaikan masalah yang telah kami utarakan. Penjelasan mas hanya dapat dipahami sebagai refleksi, yang dengannya, mas menutup mata kecerdasan akal budi (tetapi iman yang berperan) atas kontradiksi yang terkandung baik dalam hadis yang sama, maupun ketika dikonfirmasi dengan Alquran.

Jika ini yang mau disampaikan kepada publik, maka kami mengerti bahwa apa yang selalu dikatakan oleh muslim bahwa Islam sangat masuk akal, Islam mengedepankan akal, ternyata muslim gagal membuktikannya.

bung Abi aka Duladi...

anda berulang2 menulis "pandangan orang luar"...tp saat saya jelaskan dengan pandangan orang luar melalui sumber anda...anda menolak.

saat saya menulis pandangan Islam bahwa ayat tsb melengkapi..anda malah memposisikan diri untuk memandang sebagai orang luar yg tidak mau tau dengan pandangan ISlam

dari gaya anda saja sudah kelihatan..kl anda sudah mulai bimbang untuk berdiskusi di thread ini

by lihd Thu 15 Dec 2011, 10:53 am

Akal Budi Islam wrote:
Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

Berpikir simpel aja deh...
Kemaluan yang menyangkal Allah.... saya rasa ga ada masalah tuh....

Membenarkan bila memang terjadi perzinahan, karena zinah besar (seks) tentunya dari penetrasi alat kelamin bukan?!

Menentang, bila zina yg dilakukan hanyalah zina kecil semacam mata, lisan dll. Ingat jelas kemaluan menentang lah... kan tidak ada hubungan kemaluan vs kemaluan disitu??

Masak sih Bung Akal Budi (eh emang benar yah sampean Duladi?? :D) bikin TS simpel gini kok dibuat seperti gasing??

by Akal Budi Islam Thu 15 Dec 2011, 9:28 pm

saya sudah mengikuti dengan berjalan dengan sumber anda..

saya heran..bukankah anda yg memohon-mohon agar saya mengikuti cara pandang orang luar yg diwakili oleh anda..dan saat saya mengikuti sumber anda...anda masih menolak saja?

jelaskan kepada saya..kita mau berpijak dengan sumber saya atau sumber anda (cara pandang orang luar)?

Benarkah anda telah mengikuti cara pandang orang luar, yang menurut anda diwakili oleh saya...?

Salah satu bukti bahwa mas telah mengikuti pemahaman "kontradiksi "orang luar dengan memberi kesimpulan:

"Pergi Vs Pulang....."
"Salah Vs Benar......
.....Vs.......=Kontradiksi.

Jika benar telah mengikuti cara pandang orang luar, maka harus juga dikaitkan dengan persoalan awal kami. Kami melihat dan mengkritisinya. Kami yakin mas telah melihat jawaban kami.

Kini mas masih berkeyakinan mengikuti pandangan orang luar dan minta penjelasan

"Pergi Vs Pulang....."
"Salah Vs Benar......
.....Vs.......=Kontradiksi.

Pergi VS Pulang=Kontradiksi

Menurut kami, yang adalah orang luar, ini BUKAN KONTRADIKSI, TETAPI DUA HAL YANG BERBEDA. DUA HAL YANG BERBEDA TIDAK BERARTI BERTENTANGAN. Yang manakah yang bertentangan?
Pergi bertentangan dengan Tidak pergi. Tidak pergi tidak sama dengan pulang bukan? Nah, inikah yang mas maksud, "saat saya mengikuti sumber anda...?" Haruskah kami menrima cara pikir seperti itu sebagai yang benar?. Apakah mas mau supaya kami menyederhanakan begitu saja persoalan yang telah kami kemukakan? Kecuali kalau mas mau mengatakan bahwa sebenarnya persoalan di hadis itu hanya dua hal yang berbeda tetapi kalian melihatnya sebagai bertentangan. Jika itu maksudnya, maka kami telah menyanggahnya.

Mengenai

Benar Vs Salah

Masuk akal, bukan? Tetapi artinya apa? Mas menangkap kontradiksi yang kami kemukakan adalah SALAH VS BENAR. Jika tidak seperti itu, lalu untuk apa ditulis? Kami tidak sedang memberi pelajaran mengenai kontradiksi. Tetapi mengenai perkataan nabi yang saling bertentangan.

Apakah kami sudah menjatuhkan penilaian benar, atau salah? Kami telah membaca semua jawaban kami, kami katakan tidak. Jika mas menyimpulkan bahwa kami telah memberi penilai bahwa hadis nabi benar, atau salah, itu hanya semata2 kesimpulan mas.

Teka-teki

.........Vs..........=Kontradiksi

Yang kami katakan adalah hadis nabi BERTENTANGAN, bukan Teka-teki. Mengapa mas buat teka teki lagi buat kami? Untuk melebarkan masalah? Atau karena belum membaca tulisan kami???

Dimanakah letak kontradiksi/pertentangannya?

Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. ....Yang Telah menentukan ...Pasti Dikerjakan/tidak dapat dihindari VS Yang Akan Membenarkan/mendustakan. Pasti berzinah/tidak dapat dihindari, tetapi kelamin yang membenarkan/mendustakannya. Apa yang kami pahami dengan kalimat seperti itu? Allah yang menetapkan manusia menjadi pezina/tidak dapat dhindari, baru akan terlaksana/atau kalau kelamin membenarkannya. Kalau kelamin mendustakan keputusan Allah, maka seseorang tidak akan menjadi pezinah. Atau kalau kelamin membenarkan keputusan Allah, maka seseorang menjadi pezinah.
Ayat yang anda kutip, menurut kami, tidak menyelesaikan perkataan nabi ini. Kita lihat,
Qs 11:13
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Saya berharap pikiran cerdas anda benar2 teruji.
Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yg ada pada mereka.
Lihat, di sini Allah hanya mengatakan tidak merubah keadaan suatu kaum, dan bukan MENGUBAH KEPUTUSAN YANG TELAH IA TETAPKAN. Kami pembaca luar bisa merasakan perbedaan kedua hal tersebut.

[quote]Kami mengajukan pertanyaan:
Selanjutnya, berikan kami bukti dimana ayat Alquran yang menegaskan bahwa:
pertama, kelamin dapat mengubah ketetapan Allah
Kedua, Allah dapat mengubah keputusan yang telah Ia sendiri tetapkan!! Hal itu dimaksudkan untuk mengkonfirmasi perkataan nabi berkaitan dengan topik ini, juga untuk meneguhkan jawaban2 anda.[/code]

Pertanyaan2 kunci ini, tidak dijawab sama sekali. Mas paling kuat meminta penjelasan dari saya dan mengklaim telah mengikuti saya. Belum lagi sumber definisi kontradksi yang mas maksudkan sebelumnya. Namun kami mengerti mengapa tidak dijawab.

Rasanya saya perlu menulis ulang persoalan awal dalam tulisan ini.

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

Kemudian mas berkata???

bung Abi aka Duladi...
anda berulang2 menulis "pandangan orang luar"...tp saat saya jelaskan dengan pandangan orang luar melalui sumber anda...anda menolak.
saat saya menulis pandangan Islam bahwa ayat tsb melengkapi..anda malah memposisikan diri untuk memandang sebagai orang luar yg tidak mau tau dengan pandangan ISlam

dari gaya anda saja sudah kelihatan..kl anda sudah mulai bimbang untuk berdiskusi di thread ini
musicman
SILVER MEMBERS

Mas lagi2 mengklaim bahwa pandangan mas adalah pandangan Islam, benarkah??? Atau hanya pandangan mas sendiri. Posisi saya jelas orang luar. Kemudian menuduh saya TIDAK MAU MENERIMA PANDANGAN ISLAM.
Kalau pandangan Islam seperti yang mas utarakan, ya jelaslah.
Kemudian mas menulis....

dari gaya anda saja sudah kelihatan..kl anda sudah mulai bimbang untuk berdiskusi di thread ini

Apa yang mas katakan tepat. Saya bimbang sekarang, apakah sedang berdiskusi dengan seorang muslim yang memiliki pengetahuan Islam yang benar atau tidak??? Tadinya saya berpikir, ya, muslim yg berpengetahuan Islam yang benar. Tetapi kini ragu dan bimbang.

Mas....selalu mereka-reka bahwa saya adalah Duladi...? Kiranya itu bukan khas jiwa seorang muslim cerdas, bukan? Apakah mas memiliki beban psikologis dgn nama itu? Bukankah Akal Budi Islam adalah identitas saya??? Mas adalah Musicam, napa harus saya tambah lagi dgn yg lainnya??

by Akal Budi Islam Thu 15 Dec 2011, 9:50 pm

lihd wrote:
Akal Budi Islam wrote:
Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 3: Ketentuan nasib manusia terhadap zina dan lainnya
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 4801 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

Berpikir simpel aja deh...
Kemaluan yang menyangkal Allah.... saya rasa ga ada masalah tuh....

Membenarkan bila memang terjadi perzinahan, karena zinah besar (seks) tentunya dari penetrasi alat kelamin bukan?!

Menentang, bila zina yg dilakukan hanyalah zina kecil semacam mata, lisan dll. Ingat jelas kemaluan menentang lah... kan tidak ada hubungan kemaluan vs kemaluan disitu??

Masak sih Bung Akal Budi (eh emang benar yah sampean Duladi?? :D) bikin TS simpel gini kok dibuat seperti gasing??

Saya bisa melihat kecerdasan dibalik argumentasimu. Bilang aja gitu sama kawan2mu yang lain. Kamu tanya tentang Kriten, aduh....maaf,ya. Tanya aja ke mereka.

Oy....aku bukan Duladi. Identitasku Akal Budi Islam.

by musicman Fri 16 Dec 2011, 1:24 pm

Akal Budi Islam wrote:
saya sudah mengikuti dengan berjalan dengan sumber anda..

saya heran..bukankah anda yg memohon-mohon agar saya mengikuti cara pandang orang luar yg diwakili oleh anda..dan saat saya mengikuti sumber anda...anda masih menolak saja?

jelaskan kepada saya..kita mau berpijak dengan sumber saya atau sumber anda (cara pandang orang luar)?

Benarkah anda telah mengikuti cara pandang orang luar, yang menurut anda diwakili oleh saya...?

Salah satu bukti bahwa mas telah mengikuti pemahaman "kontradiksi "orang luar dengan memberi kesimpulan:

"Pergi Vs Pulang....."
"Salah Vs Benar......
.....Vs.......=Kontradiksi.

Jika benar telah mengikuti cara pandang orang luar, maka harus juga dikaitkan dengan persoalan awal kami. Kami melihat dan mengkritisinya. Kami yakin mas telah melihat jawaban kami.

Kini mas masih berkeyakinan mengikuti pandangan orang luar dan minta penjelasan

"Pergi Vs Pulang....."
"Salah Vs Benar......
.....Vs.......=Kontradiksi.

Pergi VS Pulang=Kontradiksi

Menurut kami, yang adalah orang luar, ini BUKAN KONTRADIKSI, TETAPI DUA HAL YANG BERBEDA. DUA HAL YANG BERBEDA TIDAK BERARTI BERTENTANGAN. Yang manakah yang bertentangan?
Pergi bertentangan dengan Tidak pergi. Tidak pergi tidak sama dengan pulang bukan? Nah, inikah yang mas maksud, "saat saya mengikuti sumber anda...?"

Haruskah kami menrima cara pikir seperti itu sebagai yang benar?. Apakah mas mau supaya kami menyederhanakan begitu saja persoalan yang telah kami kemukakan? Kecuali kalau mas mau mengatakan bahwa sebenarnya persoalan di hadis itu hanya dua hal yang berbeda tetapi kalian melihatnya sebagai bertentangan. Jika itu maksudnya, maka kami telah menyanggahnya.

Masuk akal, bukan? Tetapi artinya apa? Mas menangkap kontradiksi yang kami kemukakan adalah SALAH VS BENAR. Jika tidak seperti itu, lalu untuk apa ditulis? Kami tidak sedang memberi pelajaran mengenai kontradiksi. Tetapi mengenai perkataan nabi yang saling bertentangan.

Apakah kami sudah menjatuhkan penilaian benar, atau salah? Kami telah membaca semua jawaban kami, kami katakan tidak. Jika mas menyimpulkan bahwa kami telah memberi penilai bahwa hadis nabi benar, atau salah, itu hanya semata2 kesimpulan mas.

Teka-teki

.........Vs..........=Kontradiksi

Yang kami katakan adalah hadis nabi BERTENTANGAN, bukan Teka-teki. Mengapa mas buat teka teki lagi buat kami? Untuk melebarkan masalah? Atau karena belum membaca tulisan kami???

Dimanakah letak kontradiksi/pertentangannya?

Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. ....Yang Telah menentukan ...Pasti Dikerjakan/tidak dapat dihindari VS Yang Akan Membenarkan/mendustakan. Pasti berzinah/tidak dapat dihindari, tetapi kelamin yang membenarkan/mendustakannya. Apa yang kami pahami dengan kalimat seperti itu? Allah yang menetapkan manusia menjadi pezina/tidak dapat dhindari, baru akan terlaksana/atau kalau kelamin membenarkannya. Kalau kelamin mendustakan keputusan Allah, maka seseorang tidak akan menjadi pezinah. Atau kalau kelamin membenarkan keputusan Allah, maka seseorang menjadi pezinah.
Ayat yang anda kutip, menurut kami, tidak menyelesaikan perkataan nabi ini. Kita lihat,
Qs 11:13
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Saya berharap pikiran cerdas anda benar2 teruji.
Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yg ada pada mereka.
Lihat, di sini Allah hanya mengatakan tidak merubah keadaan suatu kaum, dan bukan MENGUBAH KEPUTUSAN YANG TELAH IA TETAPKAN. Kami pembaca luar bisa merasakan perbedaan kedua hal tersebut.

Kami mengajukan pertanyaan:
Selanjutnya, berikan kami bukti dimana ayat Alquran yang menegaskan bahwa:
pertama, kelamin dapat mengubah ketetapan Allah
Kedua, Allah dapat mengubah keputusan yang telah Ia sendiri tetapkan!! Hal itu dimaksudkan untuk mengkonfirmasi perkataan nabi berkaitan dengan topik ini, juga untuk meneguhkan jawaban2 anda.[/code]

Pertanyaan2 kunci ini, tidak dijawab sama sekali. Mas paling kuat meminta penjelasan dari saya dan mengklaim telah mengikuti saya. Belum lagi sumber definisi kontradksi yang mas maksudkan sebelumnya. Namun kami mengerti mengapa tidak dijawab.

Rasanya saya perlu menulis ulang persoalan awal dalam tulisan ini.

Apa kesimpulan dari perkataan nabi agung ini??? Penting diingat, Allah menetukan manusia menjadi pezinah, atau bukan, tetapi alat kelamin, atau kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah SWT...

Kemudian mas berkata???

bung Abi aka Duladi...
anda berulang2 menulis "pandangan orang luar"...tp saat saya jelaskan dengan pandangan orang luar melalui sumber anda...anda menolak.
saat saya menulis pandangan Islam bahwa ayat tsb melengkapi..anda malah memposisikan diri untuk memandang sebagai orang luar yg tidak mau tau dengan pandangan ISlam

dari gaya anda saja sudah kelihatan..kl anda sudah mulai bimbang untuk berdiskusi di thread ini
musicman
SILVER MEMBERS

Mas lagi2 mengklaim bahwa pandangan mas adalah pandangan Islam, benarkah??? Atau hanya pandangan mas sendiri.

Posisi saya jelas orang luar. Kemudian menuduh saya TIDAK MAU MENERIMA PANDANGAN ISLAM.
Kalau pandangan Islam seperti yang mas utarakan, ya jelaslah.
Kemudian mas menulis....
dari gaya anda saja sudah kelihatan..kl anda sudah mulai bimbang untuk berdiskusi di thread ini

Apa yang mas katakan tepat. Saya bimbang sekarang, apakah sedang berdiskusi dengan seorang muslim yang memiliki pengetahuan Islam yang benar atau tidak??? Tadinya saya berpikir, ya, muslim yg berpengetahuan Islam yang benar. Tetapi kini ragu dan bimbang.

Mas....selalu mereka-reka bahwa saya adalah Duladi...? Kiranya itu bukan khas jiwa seorang muslim cerdas, bukan? Apakah mas memiliki beban psikologis dgn nama itu? Bukankah Akal Budi Islam adalah identitas saya??? Mas adalah Musicam, napa harus saya tambah lagi dgn yg lainnya??

kl bicara yah kira2 donk bung...drmana ilmunya kl kata2 saya diatas bukan pertentangan..tp perbedaan??

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 581260

saya benar2 tertawa melihat anda yg semakin lama semakin panik..bahkan sampai mendadak amnesia (atau pura2 amnesia?..tp sayangnya saya tidak bodoh..saya inget semua lho...)

saya ingatkan lagi sumber ref.anda
http://www.artikata.com/arti-336140-kontradiksi.html
1. pertentangan antara dua hal yg sangat berlawanan atau bertentangan

Justru kl anda bisa menyanggah ..anda dengan mudah mengisi kolom yg saya tulis...krn sesuai dengan ref anda sendiri...
dan lucunya...anda sendiri tidak mampu membedakan antara "bertentangan"dan "perbedaan"...

Perbedaan bukan selalu berarti pertentangan..tp pertentangan Pasti perbedaan...ngerti mas?

coba saya test....
Burger VS Tempe = Perbedaan atau pertentangan?
Gelap VS Panas = Perbedaan atau pertentangan?

Pergi VS Pulang = Perbedaan atau pertentangan?
salah VS benar = Perbedaan atau pertentangan?

Blm ngerti?
kl blm sanggup Nalar...nih saya buktikan kalau kolom yg saya tulis pada POST2 anda sebelumnya adalah "pertentangan" sesuai Sumber mu..

Thinker Toys Oleh Rochayah Machali, Micheal Michalko,Micheal Michalko hal.273.JPG

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 233

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 8m

kl kurang jelas..klik disini: http://www.image-share.com/ijpg-1135-8.html

Kolom yg saya tulis jelas menurut buku itu :Benar VS salah adalah suatu pertentangan alias kontradiksi..Bukan Perbedaan seperti klaim anda

[i]saya coba bawa anda ke masa2 SMA..(cuman anda yg tau lho..brp nilai pelajaran bahasa Indonesia anda sampai Bingung membedakan "perbedaan" dan "pertentangan"..)
Razz

Terampil Berargumentasi..SMU 3 J.S Kamdhi hal.133.JPG

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 258m

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 5m

kl kurang jelas..klik disini: http://www.image-share.com/ijpg-1135-13.html

Kolom yg saya tulis jelas menurut buku itu :Pulang VS Pergi adalah suatu pertentangan alias kontradiksi..Bukan Perbedaan seperti klaim anda

===================================================================

Nah...mengenai Hadits yg saya bawa lalu anda tuduh berkontradiksi (bertentangan) dengan Ayat Al quran itu..tentunya kl anda sudah Faham dengan mudah anda bantah dan anda isi Kolom yg saya buat..hingga jelas..dimana yg anda maksud dengan KOntradiksi.

saya ulang..

silahkan anda isi kontradiksi yg anda tuduhkan...antara hadits yg anda bawa..dan ayat al quran yg saya bawa.

Salah VS benar = Kontradiksi
Pergi VS Pulang = Kontradiksi

........VS...........= Kontradiksi

saya sudah menjelaskan sesuai ref.anda yg mengatakan bahwa kontradiksi berarti pertentangan..sudah selayaknya dan sewajarnya anda bisa mengisi kolom tsb.. Razz

silahken...[/size]

by musicman Fri 16 Dec 2011, 2:57 pm

Mas....selalu mereka-reka bahwa saya adalah Duladi...? Kiranya itu bukan khas jiwa seorang muslim cerdas, bukan? Apakah mas memiliki beban psikologis dgn nama itu? Bukankah Akal Budi Islam adalah identitas saya??? Mas adalah Musicam, napa harus saya tambah lagi dgn yg lainnya??

ok bung A.B.I...saya tidak panggil anda A.B.I aka Duladi lagi kl memang dirasa menggangu diskusi...

jgn sensi ah... Razz

by musicman Fri 16 Dec 2011, 9:50 pm

alooooo..???saya tau...anda Online...
dr jam 5-an sore...sampai udah mau jam 10 malam..udah 5 Jam masih BIngung mau jawab yah?

ya udah....deh....jangan kebawa mimpi santai aja...saya ngga kemana2 kok....
saya bobo dulu yah..kl malam saya bangun...kita "peluk2an "lagi bung duladi ....

ups sorry!!....bung A.B.I...

See yaaaa... Razz

by Akal Budi Islam Sat 17 Dec 2011, 12:55 am

Baca ulang aja posting kami sebelumnya.

Kami mengecek link yang mas berikan kepada kami.

Kami bisa mengutip kalimatnya sbb:.

Kita kritisi contoh berikut ini:

1. pulang X pergi
2. belajar X mengajar
3. membangun X menghancurkan.

Kata2 di atas adalah contoh kata/kalimat yang dikritisi, bukan contoh kata/kalimat pertentangan. Adalah bukti bahwa kalimat2 seperti itu tidak tepat sebagai pertentangan. Jika pulang X pergi sudah pasti pertentangan, mengapa dikritisi???

Yang harus mas kritisi ke kami adalah:

Pertama, apakah definisi kontradiksi yg kami berikah salah?

Kedua, apakah contoh yang kami berikan salah (contohnya mengenai pertentangan dlm hadis.). Bukankah begitu???[

Dengan itu, masalah hadis nabi selesai.

Mas berminat kasih TTS lagi, contoh lagi, terus mau mengetes kami lagi?? Terus kami benar lagi? Mas, posisi hadis tidak bisa benar/salah dengan sendirinya hanya karena kami benar dalam menjawab teka2 mas. Itulah sebabnya kami ragu dengan pengetahuan mas.??

Ingat pertanyaan2 kunci yg telah kami ajukan gak pernah dijawab.???

by musicman Sat 17 Dec 2011, 3:39 am

Akal Budi Islam wrote:
Baca ulang aja posting kami sebelumnya.

Kami mengecek link yang mas berikan kepada kami.

Kami bisa mengutip kalimatnya sbb:.

Kita kritisi contoh berikut ini:

1. pulang X pergi
2. belajar X mengajar
3. membangun X menghancurkan.

Kata2 di atas adalah contoh kata/kalimat yang dikritisi, bukan contoh kata/kalimat pertentangan. Adalah bukti bahwa kalimat2 seperti itu tidak tepat sebagai pertentangan. Jika pulang X pergi sudah pasti pertentangan, mengapa dikritisi???

WKWKWKWKWKWKWKWKWKWk...aduh mulessss.. Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 581260

baca yg lengkap...!

udah anda klik blm....kl itu adalah pertentangan???udah dkasih sumber jelas kayak gitu bilang pertentangan..malah dibilang Dikritisi?

lagian....

Yg Suruh kritisi itu kata2 diatas siapa??
Itu hanya bukti bahwa yg anda sebut PULANG VS PERGI adalah perbedaan itu NGAWUR...dan terbukti adalah PERTENTANGAN seperti dr sumber saya...

WKWKWKWKWKWKWKWKWKWK...aduuuuuh...kira2 donk.....plzzz..mas.....Anda ini Alay yah?kok berfikirnya bener2 ngga kayak manusia yg biasa membaca arah lawan diskusi yah?
Wkwkwkwkwkwkwk.......aduh langsung seger mata saya nih pagi2 jam stngh 4 pagi gini...ngga ngantuk lagi ketawa habis2an...

sumber itu menjelaskan bahwa itu pertentangan Om....plzzzz....sumber saya itu dibaca semua orang lho....di forum ini...tinggal di KLIK...dan keliatan deh...IQ anda yg bicara diatas itu level brp....sampe anda bilang bukan pertentangan...!

kl benar vs salah pertentangan bukan?
bener yah pertentangan?kok gk sanggah? Razz

Yang harus mas kritisi ke kami adalah:

Pertama, apakah definisi kontradiksi yg kami berikah salah?

Kedua, apakah contoh yang kami berikan salah (contohnya mengenai pertentangan dlm hadis.). Bukankah begitu???[

Dengan itu, masalah hadis nabi selesai.

Mas berminat kasih TTS lagi, contoh lagi, terus mau mengetes kami lagi?? Terus kami benar lagi? Mas, posisi hadis tidak bisa benar/salah dengan sendirinya hanya karena kami benar dalam menjawab teka2 mas. Itulah sebabnya kami ragu dengan pengetahuan mas.??

Ingat pertanyaan2 kunci yg telah kami ajukan gak pernah dijawab.???

Yahhhhh.....ampunnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn..NGAPAIN SAYA YG JAWABBB??

YAH HARUS JAWAB YAH ANDA SENDIRI...BENER APA NGGA MAKNA KONTRADIKSI YG ANDA BAWA!KAN SAYA IKUTI MAKAN KONTRADIKSI YG ANDA BAWA ....YAITU BERTENTANGAN....!!

Ngapain nanya ama saya bener atau salahnyaaaaaa sumber anda sendiri?
Wkwkwkwkwkwkwkwk..haduuuuuuhhhhh bunggggg....! Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 581260

Udah mulai keringetan yah tangannya?susah nafas yah....sesak ?wkwkwkwkwkwkwkwkwk.....sampe ngga sada bikin Bloon diri sendiri???
Minum gih....tp jgn minum Baygon yah.....!wkwkwkwkwkwkwkwkwk... Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 581260

Kan saya udah ikutin SUMBER ANDA SENDIRI....masak sekarang anda PUSING2 dan RAGU ...lalu bertanya kepada saya....APAKAH MAKNA KONTRADIKSI YG ANDA BAWA SALAH?????

LHA....kl NGGA YAKIN SUMBER ANDA....NGAPAIN BAWA KE THREAD ANDA?????????????????????

Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk..... Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 994211

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 994211

Krn saya ikuti sumber anda..makanya timbul post saya yg sesuai dengan makna kontradiksi yaitu pertentangan seperti sumber anda...saya ulang:

#############################################################

kl bicara yah kira2 donk bung...drmana ilmunya kl kata2 saya diatas bukan pertentangan..tp perbedaan??

saya benar2 tertawa melihat anda yg semakin lama semakin panik..bahkan sampai mendadak amnesia (atau pura2 amnesia?..tp sayangnya saya tidak bodoh..saya inget semua lho...)

saya ingatkan lagi sumber ref.anda
http://www.artikata.com/arti-336140-kontradiksi.html
1. pertentangan antara dua hal yg sangat berlawanan atau bertentangan

Justru kl anda bisa menyanggah ..anda dengan mudah mengisi kolom yg saya tulis...krn sesuai dengan ref anda sendiri...
dan lucunya...anda sendiri tidak mampu membedakan antara "bertentangan"dan "perbedaan"...

Perbedaan bukan selalu berarti pertentangan..tp pertentangan Pasti perbedaan...ngerti mas?

coba saya test....
Burger VS Tempe = Perbedaan atau pertentangan?
Gelap VS Panas = Perbedaan atau pertentangan?

Pergi VS Pulang = Perbedaan atau pertentangan?
salah VS benar = Perbedaan atau pertentangan?

Blm ngerti?
kl blm sanggup Nalar...nih saya buktikan kalau kolom yg saya tulis pada POST2 anda sebelumnya adalah "pertentangan" sesuai Sumber mu..

Thinker Toys Oleh Rochayah Machali, Micheal Michalko,Micheal Michalko hal.273.JPG

kl kurang jelas..klik disini: http://www.image-share.com/ijpg-1135-8.html

Kolom yg saya tulis jelas menurut buku itu :Benar VS salah adalah suatu pertentangan alias kontradiksi..Bukan Perbedaan seperti klaim anda

[i]saya coba bawa anda ke masa2 SMA..(cuman anda yg tau lho..brp nilai pelajaran bahasa Indonesia anda sampai Bingung membedakan "perbedaan" dan "pertentangan"..)

Terampil Berargumentasi..SMU 3 J.S Kamdhi hal.133.JPG

kl kurang jelas..klik disini: http://www.image-share.com/ijpg-1135-13.html

Kolom yg saya tulis jelas menurut buku itu :Pulang VS Pergi adalah suatu pertentangan alias kontradiksi..Bukan Perbedaan seperti klaim anda

===================================================================

Nah...mengenai Hadits yg saya bawa lalu anda tuduh berkontradiksi (bertentangan) dengan Ayat Al quran itu..tentunya kl anda sudah Faham dengan mudah anda bantah dan anda isi Kolom yg saya buat..hingga jelas..dimana yg anda maksud dengan KOntradiksi.

saya ulang..

silahkan anda isi kontradiksi yg anda tuduhkan...antara hadits yg anda bawa..dan ayat al quran yg saya bawa.

Salah VS benar = Kontradiksi
Pergi VS Pulang = Kontradiksi

........VS...........= Kontradiksi

saya sudah menjelaskan sesuai ref.anda yg mengatakan bahwa kontradiksi berarti pertentangan..sudah selayaknya dan sewajarnya anda bisa mengisi kolom tsb..

silahken...[/size]

#############################################################

woooookkkeehhhh.....NEXT!!!

GIMANA???
Udah nangkep apa masih nangkring di pohon Iqnya sekarang nihhh???? Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 649229

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 649229

Silahken isi yahhhhhh....diatas

MALU donk....masih harus disuapin...udah diajarin pake Buku pelajaran SMA kelas 3 masih ngga bisa “nangkep”???
Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 614250

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 614250

Masih Linglung dan ngga cukup Akal untuk membedakan antara “perbedaan” dan “berlawanan”?

******** Saya pergi ke Bogor dengan membawa sejumlah Oleh2
********Saya Pulang ke Jakarta dengan membawa sejumlah Oleh2.

Berkontradiksi / Berlawanan = ........VS............
Perbedaan=..........VS.............
COBA ISI....BISAK GAK???

NAHHH..menurut anda ...Hadist dan ayat alquran itu....yg mana Kontradiksi yg anda tuduhkan???.

hayooooooo..!!!!

Mau omong apapun...anda ngoceh dengen ZERO sumber...sedangkan saya THOUSAND sumber!
Kl model gaya suka2 tanpa sumber mah...di biro jodoh aja bung..jgn di debat dunia maya..etika dunia maya semua harus dipertanggung jawabkan dengan bukti2 dan sumber2nya agar tidak dikatakan “FITNAH” donk....

ayooooo nak...kerjakan!
Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 994211

by Akal Budi Islam Sat 17 Dec 2011, 7:50 am

Kami mengecek link yang mas berikan kepada kami.

Kami bisa mengutip kalimatnya sbb:.

Kita kritisi contoh berikut ini:

1. pulang X pergi
2. belajar X mengajar
3. membangun X menghancurkan.

Kata2 yang digarisbawahi dari sumber mas. Itu adalah contoh kata/kalimat yang-menurut sumber mas-perlu dikritisi, bukan contoh kata/kalimat pertentangan. Adalah bukti bahwa kalimat2 seperti itu tidak tepat sebagai pertentangan. Jika pulang X pergi sudah pasti bertentangan, mengapa dikritisi??? Menarik bahwa, link anda tidak kesimpulan seperti anda.

Apa pendapat mas atas ini? Seharusnya sumber mas menjawab pertanyaan kami itu bukan???

Yang bertentangan itu adalah Pulang VS Tidak Pulang . Apakah ini masuk akal? Kami katakan ya. Bagaimana menurut mas???

Gak elok kalau kami hanya disuruh ke sumber mas, oh ya..benar. Menurut sumber mas begini dan begitu. Ok.....setuju. Busyet dah....Dia harus lihat dan bantah argumen kami.

Bagi kami Pergi Tidak Bertentangan dengan Pulang, tetapi dua hal yang berbeda. Mengapa? Karena bagi kami pergi Vs Tidak pergi, maka jika Pergi Vs Pulang itu berarti Pulang sama dengan Tidak Pergi. Gak logis, tetapi dua hal yang berbeda. Bagaimana komentar mas?[/u]Terutama apa komentar sumber yang mas andalkan ini??? Contoh kecil: A vs-A adalah kontradiksi? Logis gak? Komentar anda?

Memangnya sumber mas itu gak bisa dikritik, tetapi semua yang dikatakannya benar?
Mas, jangankan link itu, bukankah kami sedang mengkritik Alquran dan Hadis???

Jadi, tidak otomatis bahwa jika menurut sumber anda PERGI vs Pulang adalah BERTENTANGAN, maka itulah yang logis. Logis apanya??? Mas paling banter mengatakan karena si A berkata begini...si B berkata begitu. Hore...!!! Musicam menang debat. !! Tetapi masuk akal gak yang mereka katakan???.

Dia harus bisa juga menjawab argumentasi pengkritiknya.

Bukankah mas merasa benar hanya karena dari sumber mas sendiri?
Mas memang mengandalkan ini dan itu dan bukan kecerdasan mas berpikir. Lalu dibaca banyak orang link itu, memangnya kenapa? Dia harus hadir juga ke sini untuk membaca argumen kami.

Sekadar berbagi mas, kebanyakan dari antara kita sepakat bahwa 1+1=2. Pertanyaan saya, logiskah itu? Saya katakan tidak logis. Yang logis adalah 1+1=1+1. Bukankah begitu??? Mungkin mas akan berkata seluruh buku matematika mengatakan 1+1=2, tetapi apakah yang saya katakan salah??? Dia mengatakan saya salah karena patokannya sendiri. Saya juga. Bukankah begitu mas???

Apakah orang menertawakan saya? Dia baca dulu dunk argumentasi saya.

Kami tetap mengajukan pertanyaan di bawah ini buat mas karena memang gak pernah dijawab.

Pertama, apakah definisi kontradiksi yg kami berikah salah? Apa yang anda mengerti dengan kontradiksi???

Kedua, apakah contoh kontradiksi yang kami berikan salah (contohnya mengenai pertentangan dlm hadis.). Mengapa?

Ketiga, apakah hal yang dikatakan oleh nabi memang itulah yang maksud oleh Allah?? Alquran ayat??

Keempat, apakah semua jawaban anda adalah pernyataan nabi sendiri? Hadis no??

Dengan itu, masalah hadis nabi selesai. Jika pertanyaan kunci ini tak ada jawabannya, masalah hadis tidak tuntas. Artinya, jawaban mas tidak benar. Mas berdusta!!! Pembohong, tidak layak sebagai seorang muslim sejati.

by musicman Mon 19 Dec 2011, 10:24 am

Akal Budi Islam wrote:
Kami mengecek link yang mas berikan kepada kami.

Kami bisa mengutip kalimatnya sbb:.

Kita kritisi contoh berikut ini:

1. pulang X pergi
2. belajar X mengajar
3. membangun X menghancurkan.

Kata2 yang digarisbawahi dari sumber mas. Itu adalah contoh kata/kalimat yang-menurut sumber mas-perlu dikritisi, bukan contoh kata/kalimat pertentangan. Adalah bukti bahwa kalimat2 seperti itu tidak tepat sebagai pertentangan. Jika pulang X pergi sudah pasti bertentangan, mengapa dikritisi??? Menarik bahwa, link anda tidak kesimpulan seperti anda.

Apa pendapat mas atas ini? Seharusnya sumber mas menjawab pertanyaan kami itu bukan???

Yang bertentangan itu adalah Pulang VS Tidak Pulang . Apakah ini masuk akal? Kami katakan ya. Bagaimana menurut mas???

Gak elok kalau kami hanya disuruh ke sumber mas, oh ya..benar. Menurut sumber mas begini dan begitu. Ok.....setuju. Busyet dah....Dia harus lihat dan bantah argumen kami.

duh2.....
sudah tertulis disitu "Pertentangan kebalikan"..
jelas yg dikritisi bukanlah membantah bahwa pulang vs pergi bukan pertentangan...tp masalah keterkaitan..

baca yg benar ah...copot nalar nangkring MU...

saya tanya...kl pulang VS pergi bukan kontradiksi menurut mu...

apa kontradiksi Pulang?

Bagi kami Pergi Tidak Bertentangan dengan Pulang, tetapi dua hal yang berbeda. Mengapa? Karena bagi kami pergi Vs Tidak pergi, maka jika Pergi Vs Pulang itu berarti Pulang sama dengan Tidak Pergi. Gak logis, tetapi dua hal yang berbeda. Bagaimana komentar mas?[/u]Terutama apa komentar sumber yang mas andalkan ini??? Contoh kecil: A vs-A adalah kontradiksi? Logis gak? Komentar anda?

bagaimana bisa hal tsb anda sebut perbedaan...kl anda sendiri tidak tau apa perbdeaan dan pertentangan?

sudah kah anda membuktikan disini? Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 614250

[quote]

[size=18]Musicman wrote:

kl bicara yah kira2 donk bung...drmana ilmunya kl kata2 saya diatas bukan pertentangan..tp perbedaan??

saya benar2 tertawa melihat anda yg semakin lama semakin panik..bahkan sampai mendadak amnesia (atau pura2 amnesia?..tp sayangnya saya tidak bodoh..saya inget semua lho...)

saya ingatkan lagi sumber ref.anda
http://www.artikata.com/arti-336140-kontradiksi.html
1. pertentangan antara dua hal yg sangat berlawanan atau bertentangan

Justru kl anda bisa menyanggah ..anda dengan mudah mengisi kolom yg saya tulis...krn sesuai dengan ref anda sendiri...
dan lucunya...anda sendiri tidak mampu membedakan antara "bertentangan"dan "perbedaan"...

Perbedaan bukan selalu berarti pertentangan..tp pertentangan Pasti perbedaan...ngerti mas?

coba saya test....
Burger VS Tempe = Perbedaan atau pertentangan?
Gelap VS Panas = Perbedaan atau pertentangan?

Pergi VS Pulang = Perbedaan atau pertentangan?
salah VS benar = Perbedaan atau pertentangan?

Blm ngerti?
kl blm sanggup Nalar...nih saya buktikan kalau kolom yg saya tulis pada POST2 anda sebelumnya adalah "pertentangan" sesuai Sumber mu..

Thinker Toys Oleh Rochayah Machali, Micheal Michalko,Micheal Michalko hal.273.JPG

kl kurang jelas..klik disini: http://www.image-share.com/ijpg-1135-8.html

Kolom yg saya tulis jelas menurut buku itu :Benar VS salah adalah suatu pertentangan alias kontradiksi..Bukan Perbedaan seperti klaim anda

[i]saya coba bawa anda ke masa2 SMA..(cuman anda yg tau lho..brp nilai pelajaran bahasa Indonesia anda sampai Bingung membedakan "perbedaan" dan "pertentangan"..)

Terampil Berargumentasi..SMU 3 J.S Kamdhi hal.133.JPG

kl kurang jelas..klik disini: http://www.image-share.com/ijpg-1135-13.html

Kolom yg saya tulis jelas menurut buku itu :Pulang VS Pergi adalah suatu pertentangan alias kontradiksi..Bukan Perbedaan seperti klaim anda

===================================================================

Nah...mengenai Hadits yg saya bawa lalu anda tuduh berkontradiksi (bertentangan) dengan Ayat Al quran itu..tentunya kl anda sudah Faham dengan mudah anda bantah dan anda isi Kolom yg saya buat..hingga jelas..dimana yg anda maksud dengan KOntradiksi.

saya ulang..

silahkan anda isi kontradiksi yg anda tuduhkan...antara hadits yg anda bawa..dan ayat al quran yg saya bawa.

Salah VS benar = Kontradiksi
Pergi VS Pulang = Kontradiksi

........VS...........= Kontradiksi

saya sudah menjelaskan sesuai ref.anda yg mengatakan bahwa kontradiksi berarti pertentangan..sudah selayaknya dan sewajarnya anda bisa mengisi kolom tsb..

silahken...[/size]

isi kl anda ngerti bedanya "perbedaan dan berlawanan"...

baru Jagoaaaaannnn...

Memangnya sumber mas itu gak bisa dikritik, tetapi semua yang dikatakannya benar?
Mas, jangankan link itu, bukankah kami sedang mengkritik Alquran dan Hadis???

nah...lucunya kan anda yg bingung kl sumber anda itu bener atau salah...sampai harus bertanya kepada saya..apakah sumber anda benar atau salah? Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 581260

wkwkwkwkwkwkwk....

kl ragu..kenapa anda bawa?
saya tanya ..sumber anda benar atau salah sih?

selamat bingung.... Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 581260

Jadi, tidak otomatis bahwa jika menurut sumber anda PERGI vs Pulang adalah BERTENTANGAN, maka itulah yang logis. Logis apanya??? Mas paling banter mengatakan karena si A berkata begini...si B berkata begitu. Hore...!!! Musicam menang debat. !! Tetapi masuk akal gak yang mereka katakan???.

yah jelas bertentangan....

saya ulang....

saya tunggu menurut sumber lain..kl pulang vs pergi bukan pertentangan..tp perbedaan..!

saya tunggu yah ..

Dia harus bisa juga menjawab argumentasi pengkritiknya.

Bukankah mas merasa benar hanya karena dari sumber mas sendiri?
Mas memang mengandalkan ini dan itu dan bukan kecerdasan mas berpikir. Lalu dibaca banyak orang link itu, memangnya kenapa? Dia harus hadir juga ke sini untuk membaca argumen kami.

Sekadar berbagi mas, kebanyakan dari antara kita sepakat bahwa 1+1=2. Pertanyaan saya, logiskah itu? Saya katakan tidak logis. Yang logis adalah 1+1=1+1. Bukankah begitu??? Mungkin mas akan berkata seluruh buku matematika mengatakan 1+1=2, tetapi apakah yang saya katakan salah??? Dia mengatakan saya salah karena patokannya sendiri. Saya juga. Bukankah begitu mas???

Apakah orang menertawakan saya? Dia baca dulu dunk argumentasi saya.

Kami tetap mengajukan pertanyaan di bawah ini buat mas karena memang gak pernah dijawab.

Pertama, apakah definisi kontradiksi yg kami berikah salah? Apa yang anda mengerti dengan kontradiksi???

Kedua, apakah contoh kontradiksi yang kami berikan salah (contohnya mengenai pertentangan dlm hadis.). Mengapa?

Ketiga, apakah hal yang dikatakan oleh nabi memang itulah yang maksud oleh Allah?? Alquran ayat??

Keempat, apakah semua jawaban anda adalah pernyataan nabi sendiri? Hadis no??

pertanyaannya..

sudahkah anda menjawab dan mengisi kolom tsb lbh dahulu?

masak ngeles dengan memberi pertanyaan lain...?
gk usah khawatir..saya netter yg tau etika...

saya akan tanggapi semua pertanyaanmu...tp tidak kl anda tidak perduli dengan pertanyaan saya..

Dengan itu, masalah hadis nabi selesai. Jika pertanyaan kunci ini tak ada jawabannya, masalah hadis tidak tuntas. Artinya, jawaban mas tidak benar. Mas berdusta!!! Pembohong, tidak layak sebagai seorang muslim sejati.
[/size]

buset!
main klaim selesai?

boleh donk..kl saya klaim..kolom yg saya beri BER POST2 tidak sanggup anda isi...tanda anda terjengkang?
ok?[/color][/color] Razz

by kudaputih Mon 19 Dec 2011, 11:35 am

WADOOOOHH... WADOOOHH...
CAPEK AKU NGIKUTI
mana pencerahannya..
uhuuuu...
muter2 truuuusss.....
pusiiiiiiiiiiing...... weleh..welehh..
ha ha haaaaaaaaaaaaaaa,,,,,,.....,,,,..... huuuh..
ha huuu huu.. penonton kecewaaaaa... aaa aaa..
Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 581260

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 581609

by musicman Mon 19 Dec 2011, 11:42 am

kudaputih wrote:WADOOOOHH... WADOOOHH...
CAPEK AKU NGIKUTI
mana pencerahannya..
uhuuuu...
muter2 truuuusss.....
pusiiiiiiiiiiing...... weleh..welehh..
ha ha haaaaaaaaaaaaaaa,,,,,,.....,,,,..... huuuh..
ha huuu huu.. penonton kecewaaaaa... aaa aaa..

yah jelas bukan mutar2 lagi...tp melintir... lol!

mau membicarakan kata arab tapi ngga mampu membantah dengan tata bahasa arab?

kl ngga bisa membenturkan makna Fitrah bahasa arab saya dengan sumber yg berkata bahwa makna fitrah dalam bahasa arab adalah Rambut kemaluan
..silahkan duduk manis di pojok...

by Akal Budi Islam Mon 19 Dec 2011, 5:59 pm

Mas Musicam...tadinya saya menaruh harapan besar padamu untuk menuntaskan pertanyaan2 kami. Tetapi ternyata engkau juga enggan menjawab. Lalu membelokan semuanya pada persoalanmu sendiri. Ya gak apa2. Kamu minta lagi sumber2 lain.?? Untuk apa? Untuk meneguhkan jawaban saya terhadapmu??? Mas,....soal kamu gak setuju dgn jawaban saya, itu bukan masalah.. Tetapi kamu menyuruh saya untuk mencari sumber2 lain lagi, maaf mas. Bagi saya itu tidak perlu. Kalau toh dgn itu, kamu juga gak nunjukin sumber definisi kontradiksi yg pernah mas kemukakan, juga tidak menjawab pertanyaan kunci yg telah saya kemukakan, ya gak masalah. Kan tidak semua pertanyaan harus dijawab mas. Bukankah begitu. Bahkan, saya tidak pernah khawatir sedikit pun apa kata pembaca/lawan bicara saya tentang jawaban saya. Justeru saya baru khawatir kalau saya sendiri tidak yakin benar atas apa yang saya utarakan. Mas kita memang beda dalam hal ini. Soal bagaimana orang menilai tulisan saya, ya itu urusan mereka. Mereka toh bebas untuk sepakat atau tidak dengan saya.

Kini kau mengajukan pertanyaan yang sama. Saya kutip ulang sanggahan saya terhadap apa yang mas tulis.

Kami mengecek link yang mas berikan kepada kami.

Kami bisa mengutip kalimatnya sbb:.

Kita kritisi contoh berikut ini:

1. pulang X pergi
2. belajar X mengajar
3. membangun X menghancurkan.

Kata2 yang digarisbawahi dari sumber mas. Itu adalah contoh kata/kalimat yang-menurut sumber mas-perlu dikritisi, bukan contoh kata/kalimat pertentangan. Adalah bukti bahwa kalimat2 seperti itu tidak tepat sebagai pertentangan. Jika pulang X pergi sudah pasti bertentangan, mengapa dikritisi??? Menarik bahwa, link anda tidak berkesimpulan seperti anda.

Apa pendapat mas atas ini? Seharusnya sumber mas menjawab pertanyaan kami itu bukan???

Yang bertentangan itu adalah Pulang VS Tidak Pulang . Apakah ini masuk akal? Kami katakan ya. Bagaimana menurut mas???

Gak elok kalau kami hanya disuruh ke sumber mas, oh ya..benar. Menurut sumber mas begini dan begitu. Ok.....setuju. Busyet dah....Dia harus lihat dan bantah argumen kami.

Bagi kami Pergi Tidak Bertentangan dengan Pulang, (yg bertentangan adalah: [u]Pergi Vs Tidak Pergi, silahkan masukkan ke TTSmu!) tetapi dua hal yang berbeda. Mengapa? Karena bagi kami pergi Vs Tidak pergi, maka jika Pergi Vs Pulang itu berarti Pulang sama dengan Tidak Pergi. Gak logis, tetapi dua hal yang berbeda. Bagaimana komentar mas?[size=24]Terutama apa komentar sumber yang mas andalkan ini??? Contoh kecil: A vs-A adalah kontradiksi? Logis gak? Komentar anda? (Harap bagian ini dibaca supaya gak ngulang2 bertanya)

Memangnya sumber mas itu gak bisa dikritik, tetapi semua yang dikatakannya benar?
Mas, jangankan link itu, bukankah kami sedang mengkritik Alquran dan Hadis???

Jadi, tidak otomatis bahwa jika menurut sumber anda PERGI vs Pulang adalah BERTENTANGAN, maka itulah yang logis. Logis apanya??? Mas paling banter mengatakan karena si A berkata begini...si B berkata begitu. Hore...!!! Musicam menang debat. !! Tetapi masuk akal gak yang mereka katakan???.

Dia harus bisa juga menjawab argumentasi pengkritiknya.

Bukankah mas merasa benar hanya karena dari sumber mas sendiri?
Mas memang mengandalkan ini dan itu dan bukan kecerdasan mas berpikir. Lalu dibaca banyak orang link itu, memangnya kenapa? Dia harus hadir juga ke sini untuk membaca argumen kami.

Sekadar berbagi mas, kebanyakan dari antara kita sepakat bahwa 1+1=2. Pertanyaan saya, logiskah itu? Saya katakan tidak logis. Yang logis adalah 1+1=1+1. Bukankah begitu??? Mungkin mas akan berkata seluruh buku matematika mengatakan 1+1=2, tetapi apakah yang saya katakan salah??? Dia mengatakan saya salah karena patokannya sendiri. Saya juga. Bukankah begitu mas???

Apakah orang menertawakan saya? Dia baca dulu dunk argumentasi saya.

Kami tetap mengajukan pertanyaan di bawah ini buat mas karena memang gak pernah dijawab.

Pertama, apakah definisi kontradiksi yg kami berikah salah? Apa yang anda mengerti dengan kontradiksi???

Kedua, apakah contoh kontradiksi yang kami berikan salah (contohnya mengenai pertentangan dlm hadis.). Mengapa?

Ketiga, apakah hal yang dikatakan oleh nabi memang itulah yang maksud oleh Allah?? Alquran ayat??

Keempat, apakah semua jawaban anda adalah pernyataan nabi sendiri? Hadis no??

Dengan itu, masalah hadis nabi selesai. Jika pertanyaan kunci ini tak ada jawabannya, masalah hadis tidak tuntas. Artinya, jawaban mas tidak benar. Mas berdusta!!! Pembohong, tidak layak sebagai seorang muslim sejati.

Dimana jawabanmu hai Musicam? Kamu lari ke Arab, cari di kamus, literatur Arab mengenai fitrah. Oh gitu....!! Apa pun yang dikatakan oleh literatur Arabmu, pertanyaan kami sama saja. Apakah muhammad bermaksud demikian??? Hadis no...???

Kau lelah...?? Itu deritamu mas? (maaf)

by forever_muslim Tue 20 Dec 2011, 1:30 am

abi wrote:
Allah menentukan manusia menjadi pezinah, tetapi kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah itu. Emangnya, siapa sih kemaluan itu sehingga ia bisa2nya menyangkal Allah SWT?. Bukankah hanya Allah saja yang dapat menyangkal perkataanNya? Kecuali si kemaluan itu adalah Allah SWT, baru masuk akal bukan?

masuk akal atau gak masuk akal tentu harus dilihat dari dalilnya pak abi, bukankah pak abi selalu meminta penjelasan yg sesuai dgn dalil baik dari Al-Qur'an maupun hadits.... nah jika kita lihat dari Al-Qur'an, penafsiran pak abi justru tertolak karena bertentangan dengan ayat berikut :
"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat." (Qs.42:11)...
jadi berdasarkan ayat tsb Allah SWT bersifat Mukhalafatuhu Lil Hawaditsi, artinya Allah SWT berlainan dengan sekalian makhluk ciptaan-Nya, mustahil Ia sama dengan makhluk yang Ia ciptakan.... kalau Allah SWT serupa dengan makhluk, maka Ia bukan Tuhan lagi, jadi Allah SWT tidak serupa dgn ciptaan-Nya dalam makna dan bentuk apapun, sehingga penafsiran pak abi diatas tidak sesuai dgn ayat ini.....

tapi pak abi jangan kecewa dulu, karena ternyata penafsiran pak abi cocok banget dgn sosok tuhan didalam alkitab seperti yg diterangkan oleh ayat berikut ini :
kejadian ...
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, bla bla bla.........................."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka...

karena gambaran manusia serupa dengan gambaran tuhan pada ayat dialkitab diatas, maka penafsiran pak abi bahwa sikemaluan tsb adalah kemaluan tuhan, yach sepertinya cocok dgn sosok tuhan pada ayat kej. 1:26-27, karena sosok tuhan segambar dan serupa dgn manusia..... wuih memang luar biasa pak abi ini, secara tak terduga penafsiran pak abi atas hadits diatas ternyata malah cocok dgn sosok tuhan pada alkitab.... Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 281761

Allah tetapkan manusia jadi pezinah, tapi kemaluan menyangkal ketetapan Allah SWT itu. 281761

by Akal Budi Islam Wed 21 Dec 2011, 3:05 am

forever_muslim wrote:
abi wrote:
Allah menentukan manusia menjadi pezinah, tetapi kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah itu. Emangnya, siapa sih kemaluan itu sehingga ia bisa2nya menyangkal Allah SWT?. Bukankah hanya Allah saja yang dapat menyangkal perkataanNya? Kecuali si kemaluan itu adalah Allah SWT, baru masuk akal bukan?
masuk akal atau gak masuk akal tentu harus dilihat dari dalilnya pak abi, bukankah pak abi selalu meminta penjelasan yg sesuai dgn dalil baik dari Al-Qur'an maupun hadits.... nah jika kita lihat dari Al-Qur'an, penafsiran pak abi justru tertolak karena bertentangan dengan ayat berikut :
"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat." (Qs.42:11)...
jadi berdasarkan ayat tsb Allah SWT bersifat Mukhalafatuhu Lil Hawaditsi, artinya Allah SWT berlainan dengan sekalian makhluk ciptaan-Nya, mustahil Ia sama dengan makhluk yang Ia ciptakan.... kalau Allah SWT serupa dengan makhluk, maka Ia bukan Tuhan lagi, jadi Allah SWT tidak serupa dgn ciptaan-Nya dalam makna dan bentuk apapun, sehingga penafsiran pak abi diatas tidak sesuai dgn ayat ini.....

tapi pak abi jangan kecewa dulu, karena ternyata penafsiran pak abi cocok banget dgn sosok tuhan didalam alkitab seperti yg diterangkan oleh ayat berikut ini :
kejadian ...
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, bla bla bla.........................."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka...

karena gambaran manusia serupa dengan gambaran tuhan pada ayat dialkitab diatas, maka penafsiran pak abi bahwa sikemaluan tsb adalah kemaluan tuhan, yach sepertinya cocok dgn sosok tuhan pada ayat kej. 1:26-27, karena sosok tuhan segambar dan serupa dgn manusia..... wuih memang luar biasa pak abi ini, secara tak terduga penafsiran pak abi atas hadits diatas ternyata malah cocok dgn sosok tuhan pada alkitab....

Ya...kamu ngutip kristen lagi, kek kawan2nmu yg lain. Pakaian muslim kotor, ya pakain muslimlah yang dicuci. Malu lho, kalau orang bilang ke kamu, "pakaian kamu itu kotor", terus kamu jawab, kan pakaian tetangga juga kotor. Jawabanmu tidak akan membersihkan pakaianmu bukan. Malah orang bilang, "orang ini sudah gak waras".

Kalau muslim kotor, kristen kotor, kan sama2 kotor. Kalau sama2 kotor, tidak otomatis muslim benar. Ya kan...

Maaf, saya gak terlalu tertarik dgn jawaban anda.

by Gerabah Wed 21 Dec 2011, 6:39 am

Akal Budi Islam wrote:
forever_muslim wrote:
abi wrote:
Allah menentukan manusia menjadi pezinah, tetapi kemaluan dapat menyangkal ketetapan Allah itu. Emangnya, siapa sih kemaluan itu sehingga ia bisa2nya menyangkal Allah SWT?. Bukankah hanya Allah saja yang dapat menyangkal perkataanNya? Kecuali si kemaluan itu adalah Allah SWT, baru masuk akal bukan?
masuk akal atau gak masuk akal tentu harus dilihat dari dalilnya pak abi, bukankah pak abi selalu meminta penjelasan yg sesuai dgn dalil baik dari Al-Qur'an maupun hadits.... nah jika kita lihat dari Al-Qur'an, penafsiran pak abi justru tertolak karena bertentangan dengan ayat berikut :
"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat." (Qs.42:11)...
jadi berdasarkan ayat tsb Allah SWT bersifat Mukhalafatuhu Lil Hawaditsi, artinya Allah SWT berlainan dengan sekalian makhluk ciptaan-Nya, mustahil Ia sama dengan makhluk yang Ia ciptakan.... kalau Allah SWT serupa dengan makhluk, maka Ia bukan Tuhan lagi, jadi Allah SWT tidak serupa dgn ciptaan-Nya dalam makna dan bentuk apapun, sehingga penafsiran pak abi diatas tidak sesuai dgn ayat ini.....

tapi pak abi jangan kecewa dulu, karena ternyata penafsiran pak abi cocok banget dgn sosok tuhan didalam alkitab seperti yg diterangkan oleh ayat berikut ini :
kejadian ...
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, bla bla bla.........................."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka...

karena gambaran manusia serupa dengan gambaran tuhan pada ayat dialkitab diatas, maka penafsiran pak abi bahwa sikemaluan tsb adalah kemaluan tuhan, yach sepertinya cocok dgn sosok tuhan pada ayat kej. 1:26-27, karena sosok tuhan segambar dan serupa dgn manusia..... wuih memang luar biasa pak abi ini, secara tak terduga penafsiran pak abi atas hadits diatas ternyata malah cocok dgn sosok tuhan pada alkitab....

Ya...kamu ngutip kristen lagi, kek kawan2nmu yg lain. Pakaian muslim kotor, ya pakain muslimlah yang dicuci. Malu lho, kalau orang bilang ke kamu, "pakaian kamu itu kotor", terus kamu jawab, kan pakaian tetangga juga kotor. Jawabanmu tidak akan membersihkan pakaianmu bukan. Malah orang bilang, "orang ini sudah gak waras".

Kalau muslim kotor, kristen kotor, kan sama2 kotor. Kalau sama2 kotor, tidak otomatis muslim benar. Ya kan...

Maaf, saya gak terlalu tertarik dgn jawaban anda.

Nah, ini kesombongan yang menjadi sifat setan terlihat. diskusi atau debat kalau sudah subyektif begini, jelas tidak akan menemukan kebenaran, justru kau makin tersesat....!

by Sponsored content

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN