MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
pendeta tilep uang gereja EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
pendeta tilep uang gereja EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
pendeta tilep uang gereja EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
pendeta tilep uang gereja EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
pendeta tilep uang gereja EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
pendeta tilep uang gereja EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
pendeta tilep uang gereja EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
pendeta tilep uang gereja EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
pendeta tilep uang gereja EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


pendeta tilep uang gereja Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 81 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 81 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


pendeta tilep uang gereja

4 posters

Go down

pendeta tilep uang gereja Empty pendeta tilep uang gereja

Post by stefanus Fri 19 Apr 2013, 9:41 am

Kerajaan bisnis keluarga Crouch membutuhkan dana supaya usaha mereka
tetap ada dan bergerak. Ini tidak selalu mudah, tapi mereka punya
caranya untuk menghimpun dana yang mereka butuhkan.

Sumbangan Melalui Ancaman

Masalah
uangnya diperburuk satu teknik menghimpun dana. Mereka menghadapi
persaingan yang ketat ketika mereka mencoba mengadakan kontak dengan
orang percaya yang sejati dan memengaruhinya supaya membuka dompetnya.

pendeta tilep uang gereja Hiasan%252520bagian%252520atas%252520tbn%25255B2%25255D
Logo TBN

Bagaimana caranya mempersuasi para penyumbang dana potensial itu? Dengan memakai ancaman atas nama Tuhan.

Cara
pertama bisa kita simak dari retorika favorit Paul Crouch, Sr. Dia
menyamakan jejaring televisinya, TBN, dengan Tuhan Allah sendiri! “Kalau
kamu sudah disembuhkan atau diselamatkan melalui TBN dan belum
menyumbang kepada stasiun ini, kamu merampok Allah dan akan kehilangan
ganjaranmu di sorga,” ancamnya dalam suatu tayangan TBN tahun 1997.

Apakah
ada contoh ancaman macam ini oleh Yesus atau rasul-rasul-Nya dalam
Alkitab? Tidak ada, bukan? Memaksa pemirsa atau hadirin memberikan
sumbangan dana melalui ancaman akan melanggar kehendak bebas mereka,
suatu ajaran Kristen yang sangat mendasar, untuk memberi atau tidak
memberi dengan sukacita.

Produksi Film Hasil Jiplakan Novel

Cara
lain bagi keluarga Crouch untuk menghimpun dana adalah dengan
memproduksi film-film Kristen komersial. Salah satu film bikinan TBN
yang sudah dijelaskan dalam suatu tulisan terdahulu adalah The Omega
Code. Kita sudah tahu film ini kurang laku.

Bukan itu saja.
Keluarga Crouch malah menghadapi tuntutan hukum tahun 1999 karena film
itu adalah hasil jiplakan suatu novel tentang akhir zaman. Novel itu pun
dibuat versi filmnya oleh perusahaan lain dan sukses secara komersial.
Pada tahun 1999, mereka dihantam oleh suatu perkara hukum sesudah
seorang wanita yang sakit parah menuduh mereka merenggut isi suatu
novelnya untuk film The Omega Code. Keluarga Crouch membantah melakukan
tindakan tidak pantas macam itu, tapi mereka akhirnya membayar sejumlah
uang yang tidak disebutkan jumlahnya kepada wanita itu.

Jelas,
produksi film tadi untuk menghimpun dana malah menghasilkan kerugian.
Jiplakan bukan suatu kebajikan Kristiani dan, karena itu, berkat Tuhan
yang diharapkan keluarga Crouch dikurangi.

Injil Kemakmuran di TBN Bermasalah

Aksi
menghimpun dana dari para pemirsa dan hadirin TBN tadi berasal dari
Injil Kemakmuran yang disiarkan melalui TBN. Tanpa malu-malunya, Paul
Crouch, Sr memohon dengan sangat kepada orang-orang miskin yang menonton
TBN untuk menyumbang kepada TBN. Padahal, jejaring televisi ini sudah
punya rata-rata 60 juta dolar AS setahun antara 1997 dan 2004.

Mengapa
orang-orang miskin itu menyumbang? Salah satu pendorong utama sumbangan
mereka adalah Injil Kemakmuran. Injil macam ini menjanjikan kepada
setiap orang Kristen yang percaya bahwa Allah akan mencurahkan
berkat-berkat jasmani kepada mereka kalau mereka berkorban demi
menyebarkan firman-Nya. Tema tentang ganjaran dan bahkan kekayaan karena
sumbangan pemirsa atau hadirin mendominasi pemrograman tayangan TBN.

“Ketika
Anda memberi kepada Allah,” kata Crouch, Sr dalam suatu acara khusus
meminta dana melalui TBN, “Anda hanya meminjamkan kepada Tuhan dan Dia
akan segera mengembalikannya.” Permintaan sumbangan itu tanpa siaran
iklan.

Apakah mereka yang sudah memberikan sumbangan karena
terdorong oleh Injil Kemakmuran itu memang mendapat ganjaran kekayaan
yang berlimpah-limpah dari Tuhan? Tidak, terutama mereka yang paling
miskin dan paling membutuhkan bantuan masyarakat.

Termasuk Thomas
D. Horne, seorang veteran AS yang cacat karena ikut bertempur dalam
Perang Vietnam. Pada tahun 1994, dia terhanyut oleh retorika
pendeta-pendeta TBN dan menyumbang sekitar 6.000 dolar AS (sekitar Rp 54
juta). Jumlah itu sebenarnya adalah kompensasi atau imbalan pemerintah
AS kepadanya sebagai seorang cacat karena perang yang melibatkannya.

Waktu
berlalu tapi Horne tidak menyaksikan ganjaran sorgawi yang dijanjikan
dari Injil Kemakmuran atas sumbangannya. Ke mana gerangan sumbangannya?
Dia akhirnya tahu jawaban atas pertanyaan tadi pada tahun 2003: TBN
sudah membeli sebuah rumah besar di Pantai Newport.

Dia tidak
setuju dengan pembelian itu. Alih-alih mengharapkan rezeki sorgawi yang
berlimpah-limpah dari sumbangannya karena percaya pada Injil Kemakmuran,
Thomas D. Horne, mantan serdadu AS yang cacat karena ikut bertempur di
Vietnam, malah “menjaring rezeki angin” alias tidak mendapat apa pun.
Dari sikap percaya pada Injil Kemakmuran para penginjil televisi TBN,
termasuk Paul Crouch, Sr, dia tidak lagi percaya pada ajaran itu dan
menyebut para penginjil tadi “orang-orang yang keji”. Kata Horne: “Saya
ingin uang yang saya peroleh dengan susah payah sebagai seorang cacat
yang saya kirimkan kepada orang-orang keji ini diganti.” Tapi dia belum
memperoleh jawaban mereka.

Injil Kemakmuran disebut juga Injil
“sebutkan dan kleim” dan Injil “kesehatan dan kekayaan”. Dalam hal
pertama, seorang pendoa menyebutkan apa pun yang dia inginkan Allah
kabulkan dan selanjutnya mengkleim pengabulan Allah atas doanya. Dalam
hal kedua, pendoa bisa memohon kesehatan dan kekayaan kepada Tuhan dan
Tuhan akan mengabulkan doa mereka.

Ayat alkitabiah yang mendasari
doktrin ini ada dalam Kitab Maleakhi (Perjanjian Lama) 3:10. “… ujilah
Aku, firman TUHAN, semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu
tingkap-tingkap di langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan.”

Tokoh-tokoh penginjil Amerika Serikat yang
mendukung dan mengembangkan doktrin tentang Injil Kemakmuran mencakup
E.W. Kenyon dan Kenneth Hagin. Kebanyakan penginjil televisi masa kini
mengajarkan versi tertentu dari kepercayaan tadi. Mereka mencakup Dr.
Paul Crouch, Sr.

pendeta tilep uang gereja E.w.kenyon%25255B4%25255D
E.W. Kenyon

Kebanyakan
ahli teologia Kristen mengatakan Injil Kemakmuran punya masalah
teologis. Injil ini paling baik adalah suatu kesalahan ajaran Kristen
dan paling buruk adalah suatu permainan menipu. Yesus dan
murid-murid-Nya, kata para ahli itu, malah meninggalkan harta miliknya
agar menghayati suatu kehidupan yang kaya secara rohani. Keteladanan
Yesus dan murid-murid-Nya jelas tidak berdasarkan Injil Kemakmuran yang
tidak mereka ajarkan dan praktekkan.

pendeta tilep uang gereja Kenneth_Hagin%25255B4%25255D
Kenneth Hagin

Selain
itu, janji akan mujizat keuangan punya kelemahan-kelemahan lain.
Doktrin tentang Injil Kemakmuran tidak saja mengalihkan orang percaya
dari asas-asas inti ajaran Kristen. Doktrin itu juga bisa menimbulkan
bahaya yang nyata.

Ole E. Anthony, pendiri Yayasan Trinitas di
Dallas (AS), suatu lembaga pemerhati penginjil televisi, menjelaskan
bahaya yang nyata itu. Dia mengatakan dia kenal orang-orang yang sudah
memberikan tabungannya kepada pengkhotbah-pengkhotbah TBN. Para
penyumbang itu berharap akan menerima rejeki nomplok tapi rejeki itu
ternyata tidak sekalipun tiba. Siapa para penyumbang itu? Kebanyakan
adalah mereka yang paling miskin dan paling membutuhkan bantuan sosial.

“Orang-orang
di TBN menjalani gaya hidup orang kaya-raya di atas punggung mereka
yang paling miskin dan paling membutuhkan pertolongan dalam masyarakat
kita,” kata Anthony. Apa akibatnya bagi mereka? Krisis iman. Dia
menjelaskan, “Orang kehilangan imannya pada Allah karena mereka percaya
mereka tidak layak sesudah mereka tidak menerima berkat atas
keuangannya.”

TBN Menyebarkan Ajaran-Ajaran Lain yang Bermasalah

Ajaran-ajaran Kristen lain yang disebarkan TBN bermasalah juga. Beberapa di antaranya diringkaskan:

Paul Crouch, Sr anti doktrin Kristen. Dia tidak ingin terlibat
dengan doktrin Kristen, dengan teologia standar yang sudah dikembangkan
selama berabad-abad. Dengan kata lain, dia ingin menafsirkan Alkitab
tanpa terikat pada dogma Kristen.
Penafsiran alkitabiah Paul
Crouch, Sr bisa menyesatkan. Terhadap para pengkiritiknya, dia
mengatakan dalam tayangan TBN, Praise the Lord, 7 Juli 1986: “SAYA
SEORANG ALLAH YANG KECIL. Saya seorang Allah yang kecil.” Yakin bahwa
apa yang dia katakan sesuai Alkitab, dia berseru pada para
pengkritiknya: “Enyahlah!” Yang dia katakan menyesatkan karena tidak
ada dalam Alkitab.
Para pengkirik TBN mengatakan media elektronik
ini sudah menjadi suatu sarana pengajaran bagi kebanyakan gereja. Tapi
TBN punya kelemahan: ia bukan jangkauan penginjilan bagi mereka yang
belum diselamatkan.
TBN menyiarkan banyak ajaran yang berlawanan
dengan firman Allah di Alkitab. Dua contoh. Benny Hinn menubuatkan pada
tahun 1991 bahwa orang Kristen akan raib dalam waktu dua tahun. Tahun
1993 datang dan berlalu tanpa raibnya orang Kristen. Pendeta John J.
Hinkle dari Gereja Kristus di Los Angeles mengatakan di TBN dia mendapat
wahyu dia diperintahkan Tuhan untuk menghancurkan kejahatan dari dunia
pada tanggal 9 Juni 1994. Tanggal itu datang dan berlalu tapi kejahatan
tetap ada. TBN tidak minta maaf kepada pemirsa tentang kegagalan nubuat
dan wahyu itu.

Anda tahu sekarang TBN bisa menjadi suatu medium
elektronik yang menyesatkan firman Allah kepada jutaan pemirsanya di
seluruh dunia. Injil yang disiarkannya bisa berbahaya bagi mereka yang
lemah imannya.

Reaksi TBN terhadap Berbagai Kritik

Seperti
yang sudah disinggung dalam suatu tulisan sebelumnya, kerajaan bisnis
keluarga Crouch tidak luput dari berbagai kritik. Kritik-kritik itu
sudah menjangkau banyak perkara hukum. Pembelaan Paul Crouch, Sr dan TBN
terhadap kritik-kritik itu tidak selalu santun, ramah.

“Masuk nerakalah kamu”

Ini
mencakup tanggapannya atas kritik terhadap TBN tahun 1990-an. Berbagai
organisasi Kristen saingan TBN mengatakan TBN menyebarkan hujatan
kepada Tuhan. Pembelaan Paul Crouch, Sr mengejutkan: dia berdoa
“menyatakan kematian kepada” pengkritik jejaring televisinya. “Allah,
kami menyatakan kematian kepada apa pun atau siapa pun yang akan
mengangkat tangan melawan jejaring ini dan pelayanan ini yang adalah
milik-Mu, Allah,” pinta Paul Crouch, Sr kepada Tuhannya pada tahun 1997.


pendeta tilep uang gereja Paul%252520jan%252520crouch%25255B2%25255D
Paul Crouch, Sr dan isterinya, Jan Crouch

Beberapa
tahun sebelumnya, dia bereaksi bahkan lebih berapi-api terhadap para
pengkritik yang dia cap “para pemburu bidah” dalam suatu siaran TBN
tahun 1991. “Masuk nerakalah kamu!” katanya dengan nada tinggi.
“Berhentilah menghalangi jembatan-jembatan Allah, kalau tidak, Allah
akan menembak kamu – kalau saya tidak menembakmu”!

Anda yang
sudah tahu berbagai penyesatan ajaran Kristen melalui TBN, termasuk
dugaan hubungan seksual Crouch dengan seorang lelaki, bisa
terheran-heran dengan pembelaan yang keras dan kasar yang mencari
pembenaran ilahi Crouch atas TBN. TBN milik Allah? TBN jembatan-jembatan
Allah? Mengapa TBN milik Allah, TBN jembatan-jembatan Allah menjadi
sarana mengungkapkan kemarahan dan kebencian Crouch pada para
pengkritiknya sambil mengabaikan kasih kepada sesama dan penguasaan
diri? Mengapa TBN menyiarkan Injil yang menyesatkan yang bersumber pada
Allah yang benar? Ada kontradiksi antara kata dan perbuatan Crouch
melalui TBN.

“Pengkritik barangkali cemburu”

Mereka yang
membela Paul Crouch, Sr dan TBN mengatakan para pengkritiknya barangkali
cemburu atas kesuksesan dan kekayaannya. Barangkali begitu, tapi
orang-orang Protestan dari denominasi lain jarang mengucapkan kata-kata
kasar terhadap Billy Graham, penginjil kenamaan itu, dan
pertemuan-pertemuan penginjilannya untuk jangka waktu yang lama.

Sebenarnya,
itu bukan masalah cemburu. Itu semuanya tentang masalah gaya. Paul
Crouch, Sr sebenarnya bisa lebih sederhana, tapi dia memilih menjadi
lebih mengkilap.

Berkat dan kesederhanaan hidup adalah alkitabiah
– kecuali Injil Kemakmuran. Selama berabad-abad, orang-orang Kristen
membaca tentang berkat bagi mereka yang hatinya lembut dan tentang
kesederhanaan hidup Yesus. Tapi para penginjil tentang kemakmuran,
seperti Paul Crouch, Sr, sudah memutar-balikkan itu semuanya.

Dia
meremehkan tradisi Kristen. Sebagai akibatnya, timbul antipati terhadap
TBN. Antipati ini ditunjukkan terhadap, misalnya, permohonan sumbangan
uang melalui TBN. Mereka mengira Allah berkenan pada jumlah yang
diperoleh suatu lembaga pelayanan. Tapi mereka mengabaikan suatu misi
yang lebih penting: berapa banyak orang yang diselamatkan.

Mereka yang “anti-pentakostal”

John
Casoria, pengacara TBN, pun ikut membela jejaring televisi ini terhadap
kritik lain. Dia mengatakan mereka yang menyerang TBN “anti-pentostal”
dan punya aturannya sendiri yang mereka ingin orang lain ikut. Salah
satu aturan itu, katanya, menghendaki TBN berada di ambang kemiskinan.

Casoria
menentang kehendak ini. “Kami tidak percaya kemiskinan adalah cara
Allah mengharapkan lembaga-lembaga penginjilan bekerja,” katanya. “Kami
punya pengeluaran yang besar. Kwitansi listrik kami mencapai jutaan
dolar.”

Ambruknya Proyek Rumah Sakit TBN di Haiti

Menurut
harian Los Angeles Times (6 Februari 2008), suatu proyek bangunan rumah
sakit anak-anak bernilai multijuta dolar AS yang melibatkan seorang
pendeta Haiti dan TBN sudah ambruk. Kedua pihak saling menuduh, dan
meninggalkan suatu rumah sakit yang setengah jadi. Sebuah lubang raksasa
berbentuk salib tampak di salah satu dinding rumah sakit yang baru
separuhnya dibangun.

Pembangunan itu yang sudah menghabiskan 2.5
juta dolar AS berhenti sekitar tahun 2006. Menurut rencana awal,
pembangunan itu akan berbentuk rumah sakit anak-anak pertama di kawasan
kumuh yang dihuni sekitar 500.000 orang di Haiti. Akan tetapi, proyeknya
tidak diteruskan karena kemitraan antara Uskup Agung Joel Jeune dari
Gereja Karismatik Haiti dan Jan Crouch, wakil pendiri TBN, berubah
menjadi tidak enak.

Jeune mengkleim Jan Crouch meledak dalam
amarah karena suatu isu seksual yang tidak senonoh. Jan mengatakan pada
Jeune beberapa orang pemuda Haiti yang sudah disewa untuk menjaga tempat
bangunan itu melaporkan padanya bahwa seorang misionaris TBN sudah
melakukan rayuan-rayuan homoseksual.

Tapi para eksekutif TBN
membantah. Menurut mereka, perselisihan itu terjadi ketika mereka
mengkonfrontasi Jeune karena dia dicurigai sudah menyedot sebagian
donasi TBN bagi proyek pembangunan itu.

Pengacara TBN, John
Casoria, seorang keponakan Paul Crouch, Sr, membantah laporan Jeune
tentang perilaku seksual tak terpuji itu. Itu “benar-benar bohong.”
Sebaliknya, Jeune mengatakan kleim-kleim TBN tentang penyalahgunaan
dana-dana itu tidak berdasar.

Tidak diketahui apakah proyek
pembangunan setengah jadi itu kemudian diteruskan atau tidak. Yang jelas
tuduh-menuduh dan perselisihan tadi menyingkapkan masalah-masalah lain
yang dihadapi TBN.

TBN Diminta Tenggang Rasa dengan Tetangga

Suatu
laporan tanggal 27 Maret 2003 mengatakan pejabat-penjabat pemerintah
Costa Meca, Kalifornia, meminta TBN – berlokasi di situ –
mempertimbangkan keluhan-keluhan penduduk di sekitarnya. Kesibukan TBN
menimbulkan kebisingan kendaraan bermotor yang lalu-lalang di Costa
Meca, bahkan pada malam hari ketika penduduk kota itu menginginkan
ketenangan. Akibatnya, timbul suatu percekcokan antara sejumlah kecil
penduduk Cosa Meca dan TBN. Kota itu mempertimbangkan permintaan TBN
melakukan rekaman di luar pada tanah atau bangunan miliknya. Aktivitas
ini ikut menimbulkan kebisingan yang mengganggu penghuni kota itu. Para
pejabat mengabulkan permintaan itu dengan syarat TBN mematuhi dua belas
butir pembatasan aktivitias rekaman itu. Syarat-syarat tadi berdasarkan
kehendak baik demi menenangkan hati tetangga TBN di Costa Meca. Pendek
kata, TBN diminta penghuni kota itu untuk menunjukkan tenggang rasa.

TBN
yang dikleim adalah milik Allah, jembatan-jembatan Allah, malah tidak
menampakkan kualitasnya sebagai sarana penginjilan. Seharusnya, TBN
menunjukkan tenggang rasa itu berdasarkan ajaran Kristen tentang kasih
kepada sesama manusia, kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. TBN
mengabaikan ajaran ini dan menimbulkan masalah hubungan sosial tadi.

Waspadalah terhadap TBN

Pertama
kali menonton siaran TBN dari AS, saya terpukau oleh
program-programnya. Para pengkhotbahnya sangat bersemangat dan membuat
hadirin bersemangat juga. Ada demonstrasi yang menakjubkan dari
kesembuhan ilahi, pergelaran musik yang mengesankan, dan acara-acara
lain yang tidak kalah menariknya.

Lama-kelamaan, barulah saya
menyadari masalah-masalah teologis yang disiarkan. Sebagian sudah
dijelaskan dalam dua tulisan berturut-turut. Bagian lain menjadi
pengetahuan pribadi, yang saya bagikan kepada pemirsa lain di Jakarta
dan di tempat lain dengan peringatan supaya berhati-hati menonton TBN.

Apa
yang memukau, menakjubkan, mempesona belum tentu benar. Ia bisa
menyesatkan. TBN bisa memukau, menakjubkan, mempesona tapi ia tidak
selalu benar. Injil yang diberitakan tidak seluruhnya sesuai Alkitab.
Jadi, waspadalah terhadap penyesatan firman Allah melalui TBN.

http://kristenskeptis.blogspot.com/2011/10/xxxviii-mempertanyakan-kerajaan-bisnis.html

Anda yang menonton siaran televisi internasional yang mencakup Trinity
Broadcasting Network (TBN) program internasional pastilah mengenal Dr.
Paul Franklin Crouch, Sr (lahir 1934) dan Jan Crouch (lahir 1938),
isterinya. Bersama kedua putera mereka, Paul Crouch, Jr dan Matthew
Crouch, mereka mengelola TBN, suatu jaringan televisi Kristen
(Pentakosta) terbesar sedunia, dan bisnis terkait lainnya. Tapi kerajaan
bisnis penginjilan mereka tidak luput dari berbagai sorotan kritis.

Sorotan
kritis ini akan dimuat dua kali berturut-turut. Bagian pertama
menyoroti kehidupan pribadi dan bisnis keluarga Crouch. Bagian kedua
akan membahas beberapa masalah terkait pembangunan sebuah rumah sakit
anak-anak di Haiti, keributan yang mengganggu ketenteraman lingkungan
tetangga di sekitar kantor pusat TBN, dan doktrin menyesatkan yang
mendasari dan disiarkan TBN.

Siapa dan Apa Paul Crouch, Sr

Paul
Crouch lahir di St. Joseph, Missouri (Amerika Serikat), tahun 1934
sebagai putera seorang misionaris Pentakosta. Ketika masih seorang anak,
dia tertarik pada radio amatir dan mengatakan dia akan memakai
teknologi siaran itu untuk “mengirimkan Injil ke seluruh dunia.” Dia
kemudian tamat dari Sekolah Tinggi Teologia dan Lembaga Alkitab Pusat di
Springfield, Missouri, tahun 1955. Dia mendapat suatu gelar kesarjanaan
dalam bidang teologia Kristen Pentakosta pada usia 21 tahun.

pendeta tilep uang gereja Pauljancrouch2
Paul F. Crouch, Sr dan isterinya, Jan Crouch

Atas
berbagai jasanya, dia menerima tiga gelar doktor kehormatan. Pertama,
Doktor Kesusastraan (D.Litt) dari Sekolah Tinggi Teologia Pasca Sarjana
Kalifornia di Glendak, Kalifornia, pada tahun 1981. Kedua, Doktor
Teologia dari Sekolah Tinggi Teologia Kristen Amerika di Anaheim,
Kalifornia, tahun 1983. Ketiga, Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Oral
Roberts, Tulsa, Oklahoma, tahun 1985. Jelas, ada pengakuan ilmiah akan
kepakaran Paul Crouch, Sr dalam bidang kesusastraan, teologia Kristen,
dan ilmu hukum.

Paul Crouch menikah dengan Janice Bethany –
kemudian menjadi Jan Crouch – di Missouri tahun 1957. Mereka dikaruniai
dua orang anak laki-laki: Paul Crouch, Jr (lahir 1959) dan Matthew
Crouch (lahir 1961). Kedua puteranya punya posisi penting di TBN, sering
muncul juga di TBN.

Sejarah TBN

Bersama isterinya, Paul
Crouch, Sr mendirikan Trinity Broadcasting Network tahun 1974. Beberapa
tahun kemudian, TBN yang dipimpin pasangan suami-isteri Crouch
berkembang menjadi jejaring televisi Kristen terbesar di AS. Selain itu,
mereka menjadi pemilik kelompok stasiun siaran televisi ketiga terbesar
di AS, dengan saluran televisi tenar AS lainnya, yaitu, CBS, Fox, dan
NBC pada urutan keempat, kelima, dan keenam. Masa kini, TBN adalah
siaran televisi religius terbesar sedunia.


Enlarge this image
pendeta tilep uang gereja Kantor%20pusat%20tbn%5B4%5D
Kantor pusat TBN Internasional

TBN
ditonton di seluruh dunia melalui 70 satelit, lebih dari 18.000 cabang
televisi, dan siaran televisi yang memakai kabel. Selain itu, TBN
ditonton di internet di seluruh dunia. TBN juga disalurkan melalui 287
stasiun satelit keliling dunia pada lebih dari 75 negara, tempat
pemograman siarannya diterjemahkan ke dalam lebih dari 11 bahasa.

Di
AS, liputan TBN berkembang melalui kesepakatan dengan operator-operator
televisi kabel nasional. TBN di negara itu ditonton melalui
sub-kontraktor televisi kabel dan satelit; selain itu, TBN bergabung
dengan perusahaan-perusahaan televisi kabel dan satelit terkemuka
seperti Comcast, Cox, TimeWarner, Verizon, FTOS, DirecTV, AT&T, Dish
Network, dan Charter.

Pasangan Crouch mengembangkan
operasi-operasi luar negeri untuk jejaring televisi yang berafiliasi
dengan TBN. Jejaring itu mencakup Smile of a Child (suatu saluran
televisi untuk anak-anak), JCTV (suatu jejaring televisi untuk pemuda),
Saluran Gereja, TBN Enlace USA (suatu jejaring televisi dalam bahasa
Spanyol), TV Nejat TBN (suatu saluran televisi dalam bahasa Persia), dan
TBN HD, jejaring terbaru TBN.

Anugerah dan Penghargaan

Dr.
Paul Crouch, Sr dan TBN sudah menjadi penerima banyak anugerah dan
tanda penghargaan dari pemimpin lokal dan nasional di AS. Ini mencakup
anugerah Golden Angel untuk Prestasi Istimewa dalam Organisasi Media dan
Cap Persetujuan Hiburan Dewan Televisi Orang Tua yang diberikan untuk
TBN dan Smile of a Child. Anugerah itu diberikan karena TBN memproduksi
dan memajukan pemrograman yang positif untuk keluarga. Dr. Crouch
sendiri diangkat oleh Presiden AS Ronald Reagan sebagai seorang anggota
Proyek Inisiatif Sektor Swasta. Pada bulan Mei 2009, PBB secara resmi
menganjurkan pemberian status konsultatif khusus pada Yayasan Smile of a
Child dalam Proyek Koalisi Dewan Masyarakat bagi Demokrasi.

Berbagai Kritik dan Kontroversi

Kerajaan
bisnis siaran televisi Kristen dan usaha-usaha terkait lainnya dari
Paul Crouch, Sr dan isterinya memang sukses secara luar biasa. Akan
tetapi, kesuksesan tersebut tidak luput dari berbagai kritik dan
kontroversi.

Skandal seks

Skandal seks yang diduga keras
adalah homoseksualitas antara Paul Crouch, Sr dan salah seorang karyawan
pria, Enoch Lonnie Ford, sudah dijelaskan secara ringkas dalam suatu
tulisan dalam blog ini. Dalam bab ini, info lain yang terkait
diringkaskan.

Skandal itu mula-mula terbongkar melalui cerita
Lonnie Ford. Selama delapan tahun, TBN berhasil mencegah cerita Ford
diketahui umum. Tapi Los Angeles Times akhirnya melaporkan dugaan
skandal seks yang dilakukan Paul Crouch, Sr sehingga diketahui umum.

Sementara
itu, Benny Hinn menyoroti kemaksiatan homoseksualitas di AS. Dalam
suatu siaran TBN, dia – tampaknya mengabaikan dugaan homoseksualitas
yang dilakukan Crouch – mengatakan, “Allah akan menghancurkan komunitas
homoseksual di Amerika . . . dengan api.”

Kalau Crouch memang
terlibat homoseksualitas dengan Lonnie, entah apa perasaan mereka berdua
seandainya mereka mendengarkan kata-kata lugas Benny Hinn tadi.
Ternyata kemudian, sikap keras anti homoseksualitas Benny Hinn diduga
berubah menjadi skandal seks lain yang melibatkan Hinn juga. Seperti
yang sudah dijelaskan dalam suatu tulisan terdahulu, Hinn sendiri
diisukan terlibat sodomi dengan seorang penginjil lelaki dari Uganda.

Tentang
dugaan homoseksualitas yang dilakukan Paul Crouch, Sr, Matthew Crouch,
putera bungsu pasangan Crouch, dilaporkan mengatakan, “Saya sangat
terpukul. Saya dihadapkan dengan kenyataan bahwa ayahku seorang
homoseksual.” Tapi laporan tentang pernyataan ini kemudian dibantah
Matthew.

Lalu, bagaimana TBN memandang Lonnie Ford? Dia diperikan
sebagai seorang lelaki yang mengalami gangguan jiwa dan ketagihan obat
bius. Apa yang dia katakan tentang Crouch, Sr tidak benar. Dr. Crouch
dijadikan sasaran kleim yang curang, palsu, dan memalukan dari Ford dan
Los Angeles Times. “Pelayanan seumur hidup Dr. Crouch adalah mewartakan
Injil Yesus Kristus ke seluruh dunia,” bela David Middlebrook, seorang
pengacara TBN.

Meskipun ada pembelaan pengacara tadi, TBN sepakat
melakukan penyelesaiaan perkara di luar kantor pengadilan dengan Enoch
Lonnie Ford. Dia dibayar $425.000, uang tutup mulut.

Alasan
pembayaran uang tutup mulut itu? Lebih murah dibanding upaya untuk
menghentikan “kleim-kleim palsu itu.” Dr. Crouch terpaksa sepakat dengan
pembayaran itu karena dia ingin “penuduh itu pergi dan membiarkan baik
dia maupun TBN sendirian selama-lamanya.”

Bagi mereka yang masih
skeptis, alasan tadi belum meyakinkan. Bagaimana kalau kleim Lonnie
memang benar, tapi dia dipaksa tutup mulut dengan sejumlah uang? Hanya
kebebasan untuk membeberkan perkara itu di pengadilan yang bisa
memberikan keputusan yang transparan dan adil tentang kasus
homoseksualitas yang diduga keras dilakukan Paul Crouch, Sr.

pendeta tilep uang gereja Hiasan%20bagian%20atas%20tbn%5B2%5D
Hiasan bagian atas logo TBN

Kalau
Crouch memang melakukan skandal seks itu tapi berupaya melakukan
pembenaran diri dengan melemparkan kesalahan pada Lonnie, kita menangkap
suatu pertentangan antara dosa homoseksualitas di satu pihak dan
penampilan hidup yang pura-pura suci di pihak lain. Kemunafikan macam
ini dan semua kemunafikan lain bukanlah kebajikan alkitabiah.
Kemunafikan menunjukkan kebohongan karena kata berlawanan dengan
perbuatan, sementara kebenaran alkitabiah menghendaki kesatuan antara
kata dan perbuatan orang Kristen. Kalau Crouch membantah homoseksualitas
yang memang dia lakukan, dia tidak saja membohongi dirinya sendiri tapi
juga Allah dan kita.

Kemewahan hidup keluarga Crouch

Paul
Crouch, Sr dan isterinya sering menggambarkan dirinya sebagai
orang-orang sederhana. Sebagai orang-orang sederhana, mereka mengatakan
melakukan pekerjaan Tuhan dan memberi dari dirinya sendiri. Dengan
memberi contoh ini, mereka berharap para pemirsa TBN akan memberi juga,
dengan mengirimkan sumbangan-sumbangan dana.

Sumbangan-sumbangan
itu membentuk jumlah uang yang besar yang diterima TBN, seperti yang
bisa dijelaskan untuk tahun 1997 sampai dengan tahun 2004. Antara 1997
dan 2004, TBN punya surplus rata-rata sebesar $60 juta setahun. Jadi,
jumlah total surplus TBN selama tujuh tahun berturut-turut (1997-2004)
sebesar sekitar $420 juta. Tahun 2002, keuntungan bersih TBN sebesar
$583 juta. Tahun 2003, TBN memperoleh penghasilan lebih dari $184.3
juta. Sesudah dikurangi pengeluaran, dana yang tersisa $71.1 juta yang
tidak dibelanjakan. Selain itu, ada sekurang-kurangnya $311.6 juta yang
diinvestasi dalam sekuritas. Keuntungan TBN untuk tahun 2004 sebesar
$188 juta.

Dana hasil sumbangan itu berasal dari mana? Dua
pertiga uang sumbangan itu berasal dari para pemirsa TBN. Mereka yang
berpenghasilan lebih rendah di kawasan pedesaan Amerika bagian Selatan
termasuk penyumbang paling setia TBN. Sebanyak 70% penyumbang TBN
memberikan kurang dari $50 per orang.

Secara khusus,
pemberian-pemberian kecil itu menanggung suatu gaya hidup yang mewah
dari keluarga Crouch. Gaya hidup yang bagi kebanyakan pendukung
finansial lembaga penginjilan Crouch hanya ada dalam impiannya.

Penghasilan keluarga Crouch

Dari
kelebihan uang sumbangan yang diperoleh TBN, gaji tiga dari empat
anggota keluarga Crouch dibayar. Gaji Paul Crouch sebagai presiden TBN
sebesar $408.562 sementara isterinya, wakil presiden TBN, memperoleh
$361.000 dolar. Gaji ini, menurut tanggapan pengacara TBN, John Casoria,
terhadap kritik tentang kemewahan hidup keluarga Crouch, dibayar
pertama kali tahun 2006 sesudah pasangan suami-isteri itu bekerja
sebagai abdi-abdi Allah untuk TBN selama puluhan tahun. Laporan lain
menyatakan penghasilan pasangan itu naik dari tahun 1997 menjadi lebih
dari 64 persen tahun 1998. Penghasilan Paul Crouch, Sr meningkat dari
$159.500 (1997) menjadi $262.915 (1998). Kenaikan gaji Jan Crouch lebih
dari separuh: dari $159.500 (1997) menjadi $321.375 (1998). Sementara
itu, Paul Crouch, Jr, wakil presiden administrasi TBN, memperoleh
$90.800 setahun. Dan Matthew Crouch? Dia kecipratan rezeki puluhan juta
dolar AS untuk bisnis dan kehidupan pribadinya. (Kehidupan pribadi dan
bisnis kedua anak pasangan Crouch akan dijelaskan sebentar.)

Kemewahan kantor keluarga Crouch

Paul
Crouch, Sr, isterinya, dan kedua putera mereka mengawasi TBN. Kantor
pusat TBN di Costa Meca, Pantai Newport di wilayah Orange, Kalifornia.
Ada 400 karyawan yang bekerja di kantor pusat itu. Kemewahan, privilese,
dan kemegahan khusus untuk keluarga Crouch bisa Anda amati melalui
siaran TBN dan di kantor pusatnya.

Kostum dan perangkat studio
untuk siaran TBN menyolok dan megah. Motif siaran stasiun itu sangat
besar, motif yang diilhami lambang kerajaan Inggris yaitu suatu kepala
singa ditambah kuda bertanduk satu. Kepada motif ini ditambahkan seekor
burung merpati religius.

Kemewahan kantor pribadi suami-isteri
Crouch, Sr di kantor pusat TBN pun tampak menyolok. Kantor itu memakai
seluruh lantai paling atas dari kantor pusat TBN. Luasnya 2.438 meter
persegi dan mencakup sebuah bar, sauna, ruang senam, bagian-bagian yang
terbuat dari kayu hasil kerajinan tangan, dan perabot beludru dengan
banyak hiasannya. Publik dan pers tidak diterima di kantor pribadi itu.

Kemewahan hidup pasangan Crouch, Sr

Suami-isteri
Crouch, Sr membeli sebuah rumah seharga 5 juta dolar AS di Pantai
Newport. Menurut penjelasan mereka, rumah itu milik gereja; mereka tidak
akan tinggal lama di situ. Tapi mereka mengatakan kemudian pembelian
rumah itu suatu bukti tentang ganjaran Allah pada mereka karena
pekerjaannya yang baik.

Di samping itu, keluarga Crouch boleh
memakai tiga puluh rumah milik TBN. Izin pemakaian ini mencakup dua
rumah besar di Pantai Newport, sebuah rumah peristirahatan dekat Danau
Arrowhead, dan sebuah peternakan di Texas.

Masih ada lagi
beberapa penanda gaya hidup mewah keluarga Crouch. Mereka terbang
keliling dunia dengan pesawat terbang milik TBN seharga $7.2 juta,
yaitu, sebuah Canadair Turbojet untuk 19 penumpang. Di jalan, mereka
mengendarai mobil-mobil mewah. Mereka memanfaatkan kartu-kartu kredit
TBN untuk menikmati makanan dan membeli perabot yang mahal.

Kehidupan pribadi dan bisnis Paul Crouch, Jr

Sebagai
wakil presiden administrasi TBN, Paul Crouch, Jr menerima berbagai
anugerah di bidang siaran televisi. Itu mencakup Anugerah Telly, Golden
Halo, dan Silver Angel. Dia juga menulis banyak artikel untuk majalah
lokal dan nasional di AS.

pendeta tilep uang gereja Paul_Crouch_Jr2
Paul Crouch, Jr

Sebagai
seorang ahli industri media, dia sudah mengembangkan, mendirikan, dan
mengelola bisnis media di AS dan di luar negeri. Bisnis media ini
khususnya dalam bidang televisi, televisi kabel, produksi, dan media
yang tengah muncul.

Ketika berusia 20 tahun pada tahun 1980, Paul
meninggalkan TBN untuk mencoba usahanya sendiri. Dia mencoba
memproduksi dan menyutradarai berbagai program televisi Kristen, seperti
“Church in the Home.”

Tahun 1983, dia membentuk “PJ Video”,
suatu perusahaan produksi video. Perusahaan ini memproduksi dan
menyediakan peralatan video, awak, dan layanan purna-produksi untuk
komersial, program televisi, infokomersial, dan video perusahaan. Dua
tahun kemudian, Paul Jr mendirikan dan mengoperasikan perusahaan
produksi purna-layanan “The Edit Bay.”
Tahun 1990, dia dan Joey
Sekulow mendirikan Sistem Siaran Sunlight. Ini suatu jejaring stasiun
televisi Kristen yang berafiliasi dengan TBN.

Sesudah menjual PJ
Video tahun 1998, Paul Jr kembali ke TBN sebagai Wakil Presiden
Produksi. Dia bekerja sama dengan adiknya, Matthew, sebagai Direktur
Fotografi unit kedua pada film berdurasi panjang TBN, “The Omega Code.”

Di
waktu senggangnya, dia santai dengan naik sepeda motor Harley Davidson
sepanjang pantai Kalifornia. Minatnya yang lain mencakup perkemahan,
gerak jalan, berolahraga ski, komputer, fotografi, dan videografi.

Kehidupan pribadi dan bisnis Matthew Crouch

Matthew
dan isterinya, Laurie, punya sebuah rumah besar dan mewah di Hollywood.
Mereka punya delapan kendaraan bermotor, termasuk sebuah mobil merek
Bentley Armage seharga 240.000 dolar AS. Untuk bersenang-senang, Matthew
berburu hewan-hewan besar, dengan sebuah busur dan anak panah, di
Alaska.
Kawan dan lawan Matthew memandang kepribadiannya secara
berbeda-beda. Menurut mereka, dia karismatik, angkuh, menawan, kejam,
visioner, tamak, dan impulsif. Selain itu, dia lebih dekat kepada
ibunya dan tampaknya ingin keluar dari bayang-bayang ayahnya.

Dia
dan isterinya menjalankan suatu bisnis film melalui perusahaannya,
Gener8Xion Entertainment. Perusahaan ini memproduksi dan memasarkan
empat film: “One Night with the King”, “The Omega Code”, “Carman: The
Champion”, dan “Megiddo.” Meskipun film pertama cukup populer pada
putaran perdana di bioskop-bioskop di AS, keempat film itu tidak
mendatangkan keuntungan finansial.

pendeta tilep uang gereja Matthew%20crouch%5B2%5D
Matthew Crouch dan Laurie, isterinya

Biaya
pembuatan tiga film, termasuk “One Night”, produksi Matthew sebesar
$32 juta. Biaya ini berasal dari uang sumbangan bebas pajak yang
diterima TBN dari pemirsanya. Selain itu, $16 juta diberikan TBN pada
suatu lembaga pelayanan yang mendanai “One Night.”

“One Night
With the King” adalah sebuah film berdasarkan kisah Alkitab Perjanjian
Lama tentang Ester. Dia seorang wanita Yahudi yang menyelamatkan
bangsanya dari kepunahan pada zaman Persia kuno. Matthew menjadi
produsen film ini.

Film ini mulai diputar di bioskop-bioskop AS
tanggal 13 Oktober 2006. Ia menduduki urutan kesembilan pada akhir pekan
pertama dan menghasilkan keuntungan 4.3 juta dolar AS. Tapi sesudah
diputar selama beberapa pekan, film itu turun ke posisi keempat belas,
dengan keuntungan sebesar 2.2 juta dolar AS. Film ini gagal menjadi
suatu box-office, suatu film dengan popularitas yang biasa-biasa di
antara para penontonnya.

“The Omega Code” , suatu thriller (suatu
film yang punya alur cerita yang menggairahkan yang melibatkan
kejahatan, misteri, atau spionase) apokaliptik produksi tahun 1999,
malah menghadapi perkara hukum tahun 2000. Matthew dan perusahaannya
digugat sebesar $40 juta oleh Sylvia Fleener, seorang penulis novel.
Sylvia menuduh Matthew melakukan penjiplakan novelnya tentang akhir
zaman berjudl The Omega Syndrome; novelnya menjadi populer dan bahkan
muncul dalam suatu versi film. Sesudah usul terdakwa dalam perkara untuk
pengadilan sumir gagal, kasus penjiplakan novel itu diselesaikan di
luar gedung pengadilan untuk sejumlah uang yang tidak diumumkan.

Meskipun
mengalami kerugian, Matthew tidak sekalipun akan jatuh miskin. Dia
tetap mengandalkan TBN yang kaya akan uang milik orang tuanya. Kalau dia
membutuhkan uang untuk memasarkan film-filmnya, dia tinggal memintanya
pada orang tuanya dan TBN akan diberi wewenang untuk memenuhi permohonan
Matthew.

Cara berbisnis Matthew melalui Gener8Xion
Entertainment menunjukkan banyak penyimpangan dari perusahaan-perusahaan
serupa di Hollywood. Misalnya, sementara perusahaan-perusahaan film
lainnya di Hollywood menghimpun dana melalui usaha sendiri, perusahaan
Matthew malah bergantung pada kekayaan orang tuanya. Menanggapi
penyimpangan bisnis ini, beberapa veteran industri hiburan yang bekerja
sama dengan Matthew Crouch mengatakan dia bisa dikucilkan dari bisnis
hiburan di Hollywood seandainya dia tidak punya hubungan dengan TBN.

Sifat
impulsif Matthew sudah mendorongnya mengambil jalan pintas yang
mengarah pada keputusan-keputusan yang berisiko. Tanpa pertimbangan yang
matang dan hati-hati, dia, misalnya, melibatkan seorang mantan aktor
film dewasa sebagai seorang pemeran utama. Sementara itu, naskah filmnya
digarap seorang penulis yang tidak berpengalaman; penulis itu kemudian
ditahan polisi dan dihukum karena mengajak seorang anak melakukan
hubungan seksual.

Matthew tidak bersedia diwawancarai tentang
cerita tadi. Tapi dalam acara siaran TBN “Praise the Lord” September
2006, dia – sambil duduk di samping isterinya – mengatakan kepada
pemirsa, “Kami lahir” untuk membuat “One Night With the King.” Lalu,
secara pongah dia mengatakan, “Kami ditakdirkan untuk mencapai
kebesaran.” Suatu pernyataan yang, berdasarkan kepribadian dan sejarah
bisnisnya, terlalu berlebihan.

Pada tahun 2001, Matthew
mengedarkan “Carman: The Champion.” Ini suatu kisah tinju bersuasana
spiritual. Biaya produksinya 4 juta dolar AS, berasal dari
sumbangan-sumbangan untuk TBN. Pemasukan dari film itu sesudah diputar
di bioskop-bioskop sebesar 2 juta dolar AS. Ini jelas suatu film yang
merugikan bisnisnya.

Harapan Matthew dan TBN pada film “Megiddo”,
diperkirakan bisa lebih populer. Untuk memproduksi dan mengedarkannya,
TBN memberi Matthew biaya sebesar 16 juta dolar AS, tapi biaya itu
kemudian membengkak menjadi 22 juta dolar AS. Timbulllah suatu tekanan
anggaran.

Dengan tekanan anggaran seperti itu, Matthew seharusnya
melakukan tindakan penghematan. Tapi secara mengejutkan, dia membeli
dua mobil baru dalam waktu tiga hari (sesudah mendapat dana pembuatan
film itu) sementara film “Megiddo” tengah dibuat. Yang satu adalah
sebuah mobil merek Porsche berwarna biru untuk dirinya; yang lain,
sebuah mobil merek Bentley, untuk isterinya.

“Megiddo” lalu
diedarkan tapi tidak begitu laku karena menghasilkan 6 juta dolar AS.
Mengapa kurang laku? Para pejabat TBN mengatakan film itu diedarkan
segera sesudah serangan teroris terhadap WTC 11 September 2001. Berita
tentang serangan itu menjadi berita utama yang menyedot perhatian orang.
Sekali lagi, bisnis Matthew rugi.

Di luar masalah waktu
peredaran yang kurang tepat dari film itu, para komentator film itu
tidak terkesan. Dengan keras, mereka mencela film itu sebagai kocak
secara tidak disengaja. Terbitan The Hollywood Reporter menyebutnya
sebuah film yang terlalu lucu untuk “ditanggapi secara serius".”

Perusahaan
Matthew dan isterinya berskala kecil dan tengah berjuang untuk menjadi
sukses. Tapi perusahaan itu mengalami kerugian mendekati 3.7 dolar AS
tahun 2005. Tidak ada jaminan Gener8Xion Entertainment akan memperoleh
modal tambahan untuk operasi-operasinya di masa depan.

http://kristenskeptis.blogspot.com/2011/03/xxxvii-mempertanyakan-kerajaan-bisnis.html

stefanus
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 16
Reputation : 0
Points : 4256
Registration date : 2012-10-13

Back to top Go down

pendeta tilep uang gereja Empty Re: pendeta tilep uang gereja

Post by gusti_bara Fri 19 Apr 2013, 12:56 pm

Gereja itu ibarat bisnis MLM....korban makan korban
gusti_bara
gusti_bara
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1550
Location : samping yesus
Job/hobbies : yang penting seneng
Humor : pantaskah saya menjadi anak yesus?
Reputation : -11
Points : 7463
Registration date : 2010-04-29

Back to top Go down

pendeta tilep uang gereja Empty Re: pendeta tilep uang gereja

Post by jimatkalimasada Fri 19 Apr 2013, 3:09 pm



apa semua gereja begitu?

jimatkalimasada
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 4627
Reputation : 5
Points : 8974
Registration date : 2012-06-07

Back to top Go down

pendeta tilep uang gereja Empty Re: pendeta tilep uang gereja

Post by paulus si pendusta Fri 19 Apr 2013, 7:21 pm

mirip banget sama acara tipi lokal,,tempelkanlah tangan ada di layar kaca televisi anda dan rasakanlah..rasakanlah pretttttttttttt pendeta tilep uang gereja 581260

paulus si pendusta
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 80
Reputation : 0
Points : 4290
Registration date : 2012-10-21

Back to top Go down

pendeta tilep uang gereja Empty Re: pendeta tilep uang gereja

Post by jimatkalimasada Tue 23 Apr 2013, 8:36 am


percaya ya lakukan, gakpercaya ya tinggalkan
selesai

jimatkalimasada
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 4627
Reputation : 5
Points : 8974
Registration date : 2012-06-07

Back to top Go down

pendeta tilep uang gereja Empty Re: pendeta tilep uang gereja

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum