MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Muhammad: Allah sebenarnya Muslim EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Muhammad: Allah sebenarnya Muslim EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Muhammad: Allah sebenarnya Muslim EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Muhammad: Allah sebenarnya Muslim EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Muhammad: Allah sebenarnya Muslim EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Muhammad: Allah sebenarnya Muslim EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Muhammad: Allah sebenarnya Muslim EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Muhammad: Allah sebenarnya Muslim EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Muhammad: Allah sebenarnya Muslim EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Muhammad: Allah sebenarnya Muslim Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 82 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 82 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Muhammad: Allah sebenarnya Muslim

Go down

Muhammad: Allah sebenarnya Muslim Empty Muhammad: Allah sebenarnya Muslim

Post by momet_saw Sat 03 Jan 2009, 1:08 pm

Muhammad: Allah sebenarnya Muslim
By Mohammad Asghar

Sejak saya mulai membaca Quran, 20 tahun yg lalu, saya mencoba mencari identitas sebenarnya Allah yg mewahyukan isi Quran kpd Muhammad. Pertanyaan ini timbul di benak saya karena Allah terus merujuk kpd dirinya sbg Saya, IA dan Kami dlm Quran.

Saya ketemu Surat Az-Zumar, atau the Crowds saat saya menulis ttg Tafsir ttg Quran. Dari isi ayat itu, saya memutuskan bahwa Allahnya Muslim tidak lain adalah Muhamad sendiri.

39: Sura Az-Zumar, atau the Crowds

Ini Surat periode Mekah, namun ada yg menganggap bahwa ayat2 53 & 54 diwahyukan di Medinah. Keseluruhan Surat mencakup 75 ayat.

Surat Az-Zumar, “The Crowds” or “The Troops” mendapatkan namanya dari sebuah “kata aneh” [lihat Mohammed Marmaduke Pickthall dlm 'The Meaning of the Glorious Koran'] yg timbul di ayat 71, dan lagi2 di ayat 73.

Surat ini dimulai dgn deklarasi Muhamad :

“Wahyu2 dalam buku ini diturunkan oleh Allah yg maha perkasa, maha bijaksana.” [39:1)

Ia melanjutkan dgn menekankan :

“Bukankah hak Allah utk menerima ketaatan yg tulus?” Tapi mereka yg mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami menyembah mereka karena supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka pertengkarkan padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang salah dan tidak berterima kasih. [39.3].

SPt kita ketahui, polytheis Quraish percaya kpd Allah, yg lambangnya disimpan di Ka’abah dlm bentuk patung. Mereka percaya bahwa Allah yg menciptakan langit dan bumi dan menjinakkan matahari dan bulan. [39:5] Karena mereka berpikir bahwa IA diluar jangkauan mereka, mereka perlu bantuan sejumlah dewa2 utk membawaNya dekat pada mereka. Itulah mengapa mereka berdoa kpd al-Lat, al-Manat dan al-Uzza – kemungkinan puteri2Nya – agar membawaNya lebih dekat kpd mereka.

Upaya polytheis Quraish utk meraih tuhan mereka sebenarnya tidak beda dari konsep Islm. Muslim harus mengikuti total apa yg dikatakan Muhamad dlm Quran agar menyelamatkan diri dari kesulitan di bumi. Hanya dgn mengikuti perintah2nya yg terkandung dlm Quran, mereka sanggup menghindari Api dan Neraka di dunia akhirat.

Dgn kata lain, Muslim bisa mendapatkan kenikmatan Allah, jika IA mahluk lain dari Muhamad sendiri dgn cara megnikuti perkataan dan kelakuan Muhamad. Ini mereka simpulkan dari Quran. Kesimpulkan ini membuat mereka menjadikan Muhamad sinonim dgn Allah. Inilah mengapa mereka utk sekian kali dlm hidup mereka mengulang2i bahwa ia rasul Allah agar mereka tetap sbg Muslim. Itulah mengapa mereka menyebut2 namanya, bersamaan dgn nama Allah, dlm doa2 mereka. Itulah mengapa mereka lebih menunjukkan kehormatan kpdnya ketimbang kepada Allah. Itulah mengapa mereka berduyun2 ke kuburannya di Medinah utk mendapatkan rahmatnya.

Muhamad tidak suka apa yg dikatakan kaum polytheis ttg apa yg mereka gunakan utk membawa Allah lebih dekat kpd mereka. Ia malah menggunakan ancaman keras terhdp mereka karena tidak sependapat dgnnya ttg bgm membawa Allah lebih dekat..

Utk memastikan agar kaum polytheis mengerti siapa Allah sebenarnya, Muhammad mengatakan kpd mereka:

[39.7] Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) mu dan Dia tidak meridai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada) mu.

Muhammad mengatakan bahwa ia tidak peduli jika mereka berterima kasih padanya atau tidak, tetapi jika mereka berterima kasih padanya, ia akan menerimanya. Dewa2 polytheis tidak dapat membantu diri sendiri, karena mereka sudah kesulitan menanggung beban mereka sendiri. Dgn pernyataan ini, ia menekankan kepercayaan abhwa para dewa memang memiliki nyawa dan bahwa mereka akan dihakimi oleh Allah dihari Kiamat..

Mengatakan kpd polytheis bahwa ia adalah yg pertama diantara mereka yg Muslim, [39:12] walau ia sendiri secara resmi belum memeluk Islam, dan bahwa ia hanya berbakti kdp Allah dgn sungguh2 (dan eksklusif), [39:14] Muhamad mengatakan kpd mereka:

“Maka sembahlah olehmu apa yang kamu ingini selain Dia.” Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang kehilangan jiwa mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat". Ah! Hal demikian tentu saja kerugian yg nyata. [39:15]

Muhamad menarik diri dari diskusi dgn berhala Mekah dgn mengatakan, ‘silahkan kalian puja apa yg kalian mau, bukan hanya kalian sendiri yg akan rugi, melainkan bangsa dan keturunan kalian pada hari Kiamat.’ Pernyataan ‘halus’ ini bukan tanda ‘halus’nya Muhamad. Ini pernyataan yg ia buat saat ia masih lemah dan dgn susah payah meyakinkan orang bahwa ia nabi kiriman Allah. Ia terpaksa ‘halus’ terhdp berhala karena setiap ancaman pada mereka pada tahap ini hanya akan merugikannya dan kaum berhala bisa membunuhnya saat itu juga.

Tetapi kalau pernyataan ini dibuat di Medinah, ceritanya lain lagi. Sejarah menunjukkan bahwa setelah kedatangannya di Medinah, tabiatnya berubah. Di Medinahlah ia membuktikan diri sbg diktator brutal, dgn kesadisan luar biasa dlm benaknya!

(Muslim Scholars' Letter to the Pope : Muhammad memulai menjarah karavan, hanya tujuh bulan setelah relokasinya ke Medinah yg mengakibatkan pembunuhan di Nakhla selama bulan suci. 20 bulan setelah kedatangannya sbg tamu di Medinah, ia melancarkan pertempuran berdarah di Badr dan pengusiran suku Bani Qainuqa, padahal ia hanya bisa mengumpulkan segelintir pengikut (300-400 orang), yg walau sedikit jumlahnya, namun amat sangat biadab & bahaya.
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=5530 )
….

Ia berubah dari “Pembawa damai dari Mekah” menjadi “Algojo dari Medinah.”

Dg meminta para 'pembantunya' agar menghindar dari kemarahannya [39:16], Muhammad mengatakan : "Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal [39:18].

Pernyataan ini datang dari orang yg mengatakan bahwa tidak ada satu orangpun yg bisa merusak isi Quran, karena IA telah memeliharanya dalam buku yg kokoh, yg IA jaga secara terus menerus. Pada waktu ia membuat pernyataan aneh tsb, ia belum sadar bahwa pastilah ada orang2 cerdas yg nanti bisa mengerti bagaimana tidak masuk akalnya pesan yg dibawa Quran ini. Baru beberapa waktu kemudian, ia menyadarinya, dan mencoba utk memperbaiki kesalahannya dg meminta orang2 utk mengikuti yg baik2 yg mereka temukan dalam Quran. Ia telah mengakui bahwa kata2 yg ia gunakan punya arti yg kurang baik.
Sebelum pengakuan ini dapat menenangkan musuhnya, Muhammad mengagetkan mereka dg menyatakan:

“Allah telah menyatakan (dari waktu ke waktu) pesan2 yg paling indah dalam bentuk sebuah buku, yg konsisten dg isinya, (tapi) mengulang2 (ajarannya dalam banyak aspek): gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya.[39:23]

Utk memastikan bahwa Muhammad memiliki otak sakit, saya tdk perlu menjelaskan lebih jauh dari ayat diatas. Buku yg ia sebutkan adalah buku yg sama yg IA susun sebelum penciptaan dunia, dan yg IA simpan agar umat manusia tidak merusaknya utk mencapai tujuan egois mereka sendiri. Taurat, yg juga disebut “The Law (Hukum)”, Alkitab, yg juga disebut “Injil” dan Quran adalah salinan yg sebenarnya.

Muhammad mengungkapkan, melalui beberapa orang terpilih, dan dari waktu ke waktu, isi dari Buku dari surga utk manusia di bumi. Salinan pertama adalah Zabur, datang ke Ibrahim, tapi buku itu sudah punah. Salinan kedua (Taurat) datang ke Musa. Salinan ketiga (Injil) datang pd Yesus Kristus, yg dipanggil Isa oleh Muhammad.

Setelah Yahudi (pengikut Musa) merusak dan menambah2kan Taurat dg perkataan mereka sendiri, Muhammad mengirim Injil pada Yesus Kristus utk membenarkan apa yg dibuat salah dalam Taurat. Tapi ketika para pengikut Kristus melakukan hal yg sama pada Injil, ia mengirim Quran langsung kpd dirinya sendiri, isinya mengulang apa yg ia sebutkan dalam tiga salinan sebelumnya shg menjadi Quran. Salinan keempat yg disebut Quran inilah dianggap terpelihara dgn isi yg asli, karena tidak ada seorangpun yg bisa merusak pesan2nya.

Quran yg belum dirusak dan dicampur2 menyerukan agar Muslim “berperang dan membunuh para Kafir dimanapun mereka berada” dan utk “menangkap mereka, mengepung mereka dan sergap mereka dg strategi perang apapun,” [9:5] karena mereka diduga telah melanggar perjanjian mereka dg Muhammad. Juga perlu bagi Muhammad agar tidak berteman dgn atau menganggap 'awlia' (wali) orang Yahudi dan Kristen, karena mereka cuma berteman satu sama lain.

Meskipun isinya kebencian dan pengrusakan melulu, Muhammad ngotot bahwa Quran membawa pesan terindah bagi umat manusia. Jika apa yg saya kutip dari Quran adalah pesan indah, maka tidak ada lagi ayat yg tersisa yg bisa disebut jelek dan keji. Ini berarti bahwa pembunuhan masal Yahudi dan pengusiran mereka dari Medinah oleh Muhammad
termasuk kategori 'indah' !

Muhammad mengaku bahwa ia adalah nabi bagi seluruh umat manusia [4:79] dan dalam kapasitas ini, ia mendapatkan Quran yg hanya diberikan lewat dirinya agar seluruh umat manusia dapat mengambil pelajaran dari “pesan2 terindah”nya. Mengenai bahasa yg digunakan Quran, ia bilang:
[39:28] (Ialah) Al Qur'an dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) agar supaya mereka terlindungi dari setan.“

Sementara ayat 42:7 berisi, "Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada umulqura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka. "

Membaca 39:28 dgn 42:7, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam pikiran Muhammad, “seluruh umat manusia” [114:1 vs 114:6] dibumi itu hanya terdiri dari orang2 yg tinggal di Mekah dan kota2 sekelilingnya, dan mereka yg bicara bahasa Arab. Itulah kenapa ia menyampaikan Quran dalam bahasa mereka agar mereka semua bisa mengerti dan dibimbing oleh pesan2nya tanpa kesulitan.

Pandangan Muhammad thd dunia dan populasinya memang sangat sempit. Juga ilusinya utk membimbing 'semua penduduk dunia' kesebuah jalan, yg menurutnya, benar, benar adalah hasil2 khayalan yg dideritanya sejak lama. Kenyataanya adalah:

- Dalam perbandingan dg total populasi dunia di abad 7, populasi semenanjung Arab mestinya sangat sangat tak berarti. Yg dimaksudkan dgn “Kota2 besar dan sekitarnya” dlm ayat 42:7 pastilah seluruh semenanjung Arab.

- Semenanjung Arab yg ada diwaktu Muhammad kini sudah tidak ada lagi dan telah dibagi menjadi 7 negara merdeka: Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, United Arab Emirates dan Yaman. Total jumlah dari penduduk aslinya saat ini adalah 52 juta. Semuanya berbahasa Arab.

- Jika populasi dunia pd 2006 mencapai 6.5 Miliar, maka persentasi dari orang yg berbahasa Arab dari semenanjung Arab yg telah terbagi2 adalah sekitar 8 %.

- Berdasarkan statistik singkat tsb, dapat disimpulkan bahwa Muhammad menyatakan Quran dlm bahasa Arab bagi ke-8 % penduduk dunia. Tapi jika saya menyertakan mereka yg berbahasa Arab dari negara Timur
Tengah lainnya dan lalu ke seluruh negara di semenanjung Arab, maka total persentase dari mereka yg bisa baca dan mengerti Quran adalah sekitar 17 s/d 20 persen dari populasi dunia.

- Artinya, lebih dari 80 persen penduduk dunia tidak dapat mengambil manfaat dari Quran yg berbahasa Arab, kecuali, tentu saja, mereka mulai belajar dan menjadi jago dalam bahasa Arabnya Quran.

Dgn tiadanya manfaat Quran bagi sebagian besar umat manusia, bahkan orang gilapun tidak bisa mengklaim bahwa dia adalah nabi bagi 'seluruh umat manusia dibumi.' Jika Muhammad tidak gila, lalu kenapa, dan dalam kondisi bagaimana ia membuat pernyataan yg begitu penting?

Menurut saya, Muhammad tidak punya rencana besar bagi dirinya maupun semenanjung Arab waktu ia memulai karirnya sbg 'nabi', kecuali hanya ingin mengambil alih pemeliharaan Ka’abah dan memaksa komunitas orang kaya Mekah agar membagi kemakmuran mereka dgnnya. Dg kata lain, Mekah adalah fokus utamanya dan dunianya. Ini terbukti dari beberapa ayat dalam Quran.

Tapi fokus dan dunianya berubah setelah ia sampai ke Medinah. Karena kepindahannya dari Mekah mengakibatkannya kehilangan harta, karavan para Kafirpun dijadikan sasaran kemarahannya utk menutup kerugian2nya. Suksesnya di Badr adalah batu loncatannya yg pertama, yg membuatnya lebih berani. Hal itu juga memberinya banyak pengikut yg mau melakukan apa saja untuknya.
momet_saw
momet_saw
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 144
Reputation : 0
Points : 5623
Registration date : 2009-01-03

Back to top Go down

Muhammad: Allah sebenarnya Muslim Empty Re: Muhammad: Allah sebenarnya Muslim

Post by momet_saw Sat 03 Jan 2009, 1:08 pm

Suksesnya mengalahkan Yahudi Medinah memberinya dorongan besar
utk tidak saja mencapai kekuasaan dan kekayaan, tapi juga utk melebarkan sayapnya. Utk membenarkan serangan2nya kewilayah2 yg dekat dg perbatasan Medinah, ia mulai mengangkat dirinya menjadi 'nabi bagi seluruh umat manusia,' sebuah pengangkatan yg mengharuskannya merubah gaya hidup orang2 yg tanahnya ingin ia taklukan, baik lewat
tipuan maupun kekerasan.

Kata “umat manusia”, oleh karena itu mempunyai jangkauan dan dampak terbatas utk Muhammad. Ia menggunakannya utk merujuk pada orang2 sekitarnya maupun pada orang2 yg akan ia taklukan, atau pada orang2 yg punya masalah dgnya, spt yg bisa dibaca dari ayat 114:6.
Kata “Nas” atau “umat manusia” tidak diartikannya, sebgm layaknya kita mengartikannya sekarang.

Pernyataannya yg tegas bahwa ia telah menurunkan Quran dalam bahasa Arab adalah petunjuk yg saya pakai utk menarik kesimpulan saya.

Sambil mengancam musuh2nya, yg kebanyakan kaum berhala, dgn hukuman api neraka, Muhammad juga menawarkan perdamaian dg menjanjikan “utk berpaling dari mereka bahkan jika mereka berkelakuan burukpun” [39:35] jika saja mereka tunduk pada ucapan2nya.

Daripada menerima tawarannya, kaum berhala “menakut2i”nya dg kemarahan Allah mereka [39:36]. Tapi Allah mereka ternyata kurang hebat (baca: tidak sebengis) dari Allahnya Muhammad.

Setelah yakin akhul yakin akan kemampuan dan kekuatannya utk melawan semua musuhnya, ia mengatakan :
“… “ O para pengikutku! Lakukan apa yg kamu bisa: saya akan melakukan (bagianku): tapi segera kalian akan tahu – siapa yg akan mendapat siksa yg memalukan dan lagi dijatuhkan hukuman yg kekal. [39:39-40]

Ramalan dia terbukti: semua musuhnya harus meninggalkan agama nenek moyang mereka dan membungkuk dihadapannya dg penyerahan total. Ini adalah penyiksaan hina yg telah diramalkan Muhammad bagi mereka; ia benar-benar menimpa kemalangan pd mereka, dan korbannya membayar harga yg mahal karena menakut2i dia dg kemarahan Allah mereka yg, kelihatannya, terbukti tidak berdaya dan tidak efektif dihadapan kekuatan Muhammad dan manipulasinya.

Utk membuktikan besarnya kekuasaannya dia, Muhammad mengatakan kpd musuh2nya: [39.42] Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.

Bukan hanya Muhammad punya kuasa utk menjatuhkan kematian pada manusia, tapi dia juga yg punya hak eksklusif utk menentukan siapa, pada hari kiamat nanti, yg akan menjadi perantara mereka dihadapan Allah yg lebih tinggi dari dirinya. Sehubungan dgn ini, ia bilang pada para pendengarnya:
“Apa! Mereka memakai perantara selain Allah? Katakanlah: “Bahkan jika mereka tidak punya kuasa atau kepintaran sekalipun?” Katakanlah: “Hanya kepunyaan Allah (hak utk mengabulkan) perantara: Baginya yg memiliki kerajaan langit dan bumi: kepadanya lah kamu akan dikembalikan.” [39:43-44]

Saya sampai pd titik dimana saya menemukan Muhammad menuduh musuhnya memakai perantara lain selain Allah, meskipun “mereka (para perantara itu) tidak punya kuasa dan akal.” Artinya hanya Allah punya kuasa dan akal utk bertindak sebagai perantara, karena ini memang hak eksklusif Allah.

Siapakah yg akan dijadikan perantara oleh Allah kalau bukan Muhammad
sendiri? Kita perlu menyelidiki masalah ini utk mengerti dampak pernyataan Muhammad ini. Ini juga menolong kita utk menunjukkan dasar2 tuduhan saya bahwa Allah tidak lain dari Muhammad itu sendiri.

Intersesi/Keperantaraan dgn sang Maha kuasa di akhirat nanti adalah kepercayaan kaum berhala dan Muhammad tumbuh dg kepercayaan ini dlm benaknya. Kaum berhala Mekah percaya bahwa Allah ini melindungi mereka, juga mereka yg pergi ke kuilnya dan meminta perlindungannya. Muhammad tidak punya masalah dg Allah ini; masalahnya ada pada simbolnya atau patung yg ada dalam Ka’abah utk membawaNYA dekat pada mereka. Padahal Muhamad percaya bahwa ia pengabdi setia Allah kaum berhala itu, yg mengirimnya kpd kaum berhala Mekah utk membawa mereka ke jalan Allah yg benar.

Patung Allah nampak di mata Muhammad seperti bentuk manusia, tapi tanpa mata, kuping, hidung, mulut, tangan, kaki dll. Dibenaknya, gambaran Allah tanpa kaki tangan adalah sebuah penghinaan. Tapi waktu menyebarkan gagasannya ttg Allah yg 'asli' dg semua kaki dan tangan, ia menghadapi masalah besar karena ia sendiri belum pernah bertemu DIA secara langsung, dan hal ini mempersulitnya menggambarkan bentukNYA ketika diminta oleh musuh2nya. Utk mengatasi masalah ini, ia mengubah Allahnya Mekah sbg 'tak berbentuk'. Ini memudahkannya berbicara bebas mengenai DIA tanpa harus menjelaskan jenis kelamin atau penampilanNYA.

Tapi sambil melakukan itu, Muhammad juga membuang semua dewa2 kaum berhala yg mereka sembah dg harapan ia bisa menjadi perantara mereka dg Allah. Ini membuat marah kaum berhala. Ia mencoba meredakan kemarahan mereka dg berkata bahwa perantaraan ini tidak menguntungkan orang Yahudi, maka tidak akan menguntungkan mereka juga [39:32 & 44], dan kemudian ia memberi petunjuk bahwa ialah yg akan menjadi perantara mereka.

Kaum berhala menolak argumen ini. Ia mencoba membujuk mereka dg mengatakan bahwa tidak seorangpun bisa menjadi perantara Allah tanpa ijinNya, [2:255] dan bahwa percuma saja punya perantara tanpa tahu apakah perantara itu benar2 bisa menghadapNya. Utk membuktikannya,
ia mengatakan, "mereka yg melayani tahta (NYA) dan sekeliling (NYA) . . . akan mendapat pengampunannya utk mereka yg percaya. . .”, [40.7].

Kaum berhala tetap tidak tergoyahkan.

Karena Muhammad tidak bisa tenang sebelum berhasil membawa kaum berhala kefihaknya, ia mengenalkan mereka pada Ar-Rahman, dewa dari kaum Yaman, yg diperaya sbg penyayang dan pengampun. Hal ini juga menghindarkan keharusan mempunyai perantara utk mendapat kesenanganNya. Waktu kaum berhala bertanya apa atau siapa Ar-Rahman itu, [25:60] ia menjadi bingung. Dalam kebingungannya, ia mengurung Ar-Rahman di kota Mekah, dan mengatakan “utkku, aku telah diperintahkan utk melayani tuhannya kota ini, Dia yg telah menyucikan dan semua adalah kepunyaannya.. .”[27.91]

Kaum berhala tetap saja tidak puas.

Karena tidak menemukan cara utk memuaskan kaum berhala, Muhammad menunjuk tuhannya Mekah sebagai perantara Allah [6:70], tuhan tertinggi yg ia percaya telah menyuruhnya melayani tuhan dari Mekah itu.

Mengenai peran perantara yg akan dimainkan tuhannya mekah di hari kiamat, Muhammad bilang;
“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, dan Dia bersemayam di atas tahta (kekuasaan): kamu tidak punya yg lain lagi selain daripada-Nya, utk melindungi atau menjadi perantara (utkmu): apakah kamu tidak memperhatikan?” [32.4]

Karena tuhannya Mekah tunduk kepada Allah yg lebih tinggi, yg pertama bersumpah pd yg terakhir dg maksud utk membuat manusia mengerti bagaimana berkuasanya Dia. Ini yg Muhammad katakan dalam [16:63] : Demi Allah, Kita (juga) telah mengirim (nabi kita) ke umat-umat sebelum kamu, tapi setan membuat, (kearah yg buruk), perbuatan mereka keliatannya menarik, Ia juga menjadi pelindung mereka hari itu, tapi mereka akan mendapat hukuman yg sangat menyakitkan.”

Adalah kepada Allah yg maha tinggi, tuhannya Mekah bersumpah, karena ia tidak bisa bersumpah atas dirinya sendiri utk membuat pernyataannya berbobot dan dipercaya. Adalah Allah yg maha tinggi yg akan paling menentukan takdir Muslim, dg perantaraan Muhammad dan tuhannya mekah sekalipun.

Kaum berhala tidak menerima omong kosong ini kecuali saat mereka dipaksa utk memeluk agama ini utk menyelamatkan nyawa mereka.

Melalui komentar saya utk ayat 39:53 dibawah, saya akan menjelaskan dasar2 mengapa saya mengatakan bahwa Allah tidak lain dari Muhammad sendiri.

Fakta bahwa Muhammad tidak menggunakan kekerasan terhadap kaum berhala Mekah adalah karena ia belum kuat dan ia menunda hukuman bagi mereka dikemudian hari yg bisa disimpulkan dari pernyataan2nya yg ditulis di Quran :
[39:45] Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati!”

Pernyataan Muhammad diatas juga menerangkan secara jelas bahwa kaum berhala tidak melakukan kekerasan fisik terhdpnya waktu ia berkhotbah mengenai Allah yg esa; malahan, mereka jijik dan ngeri dg ucapan2nya. Melihat mimik dan ekspresi fisik kaum berhala, Muhammad berkata:
[39.46] Katakanlah: "ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui barang gaib dan yang nyata, Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya".

Dg menunda hukuman bagi mereka dikemudian hari dan juga menunjukan pd mereka bahwa jikapun mereka memiliki semua harta benda dibumi yg mereka tawarkan “sebagai tebusan utk hukuman yg pedih” [39:53 dan 54], mereka toh akan menjadi subjek dari kelakuan salah mereka.
[39:53] Katakanlah: "O hamba2ku yang telah melanggar jiwa2mu, janganlah kamu berputus asa utk pengampunan Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [39.54] Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).

Muhammad menegur semua manusia dalam kapasitasnya sbg Allah, dia menyebut “O hamba2ku” bukan “O hamba2 Allah”, seakan semua manusia adalah pelayannya. [2.186] Kecuali terbukti bahwa kata “O hamba2ku” adalah hasil dari keseleo lidah, teguran dari Muhammad ini
membuktikan bahwa Allah tidak lain dari Muhammad sendiri. Dalam kapasitasnya sbg Allah, ia meminta semua manusia agar memujanya utk mendapat pengampunan pada hari terakhir/kiamat.

Maulana Abul Ala Maududi adalah satu dari segelintir muslim yg bisa mengerti arti sebenarnya dan dampak mengejutkan dari kata “O hamba2ku.” Pengertian inilah yg membuatnya mencoba menyelamatkan Quran, atau, Islam, dari kematian yg pasti:

“Beberapa komentator telah memberi tafsir yg aneh pd kata2 ini. Mereka bilang bahwa Allah itu sendiri yg memerintahkan nabi agung utk menegur manusia sebagai “My servants (Hambaku)”, oleh karena itu semua manusia adalah hamba dari nabi agung. Tafsir ini bukanlah tafsir, tapi pembelokan yg jelek dari arti Quran dan juga merusak kalimat Allah. Jika tafsir ini benar, hal ini akan membuat palsu dan meniadakan seluruh isi Quran. Dalam Quran, dari awal hingga akhir, menegaskan konsep bahwa manusia adalah hamba Allah saja, dan semua pesannya berputar pada maksud bahwa mereka harus menyembah hanya pada Allah saja. Sang Nabi sendiri adalah hamba Allah. Allah mengirim dia bukan sebagai Rabb (penolong, pemelihara) tapi sebagai pembawa pesan maka dia sendiri harus melayani Dia dan mengajar orang lain agar melayani Dia saja. Setelah semua itu, bagaimana orang yg berpikiran sehat percaya bahwa sang nabi mungkin suatu hari berdiri didepan Sukur kafir Quraish di Mekah dan membuat pernyataan mendadak: “Kalian kenyataannya adalah budak dari Muhammad dan bukan budak dari al-Uzzah dan ash-Shams” (kita minta pertolongan Allah utk ini).” Tafhimul Quran; vol. 4, p. 379.

Setelah keterangan panjang lebar diatas, Maududi tetap lupa utk menjelaskan mengapa Muhammad atau Allah menggunakan kata2 “O my Servants” diatas itu. Kegagalannya disebabkan oleh salah satu dari fakta2 dibawah ini:

- Dia sendiri tidak percaya bahwa Allah bisa membuat kesalahan itu, dan/atau,
- Muhammad itu sendiri adalah Allah dan, sebagai manusia biasa, ia bisa saja membuat kesalahan dalam ucapan dan tindakannya.

Menerima salah satu dari dua skenario ini akan menghancurkan agamanya Maududi. Oleh karena itu, ia mencoba membela Quran dg menuduh penafsir lain sbg salah menafsirkan ayat 39:53. Tapi jika komentator saja bisa salah tafsir, lalu tafsir mana dong yg betul?
momet_saw
momet_saw
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 144
Reputation : 0
Points : 5623
Registration date : 2009-01-03

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum