Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 100 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 100 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Asal Usul Hukum Rajam dalam Islam
4 posters
Page 1 of 1
Asal Usul Hukum Rajam dalam Islam
Hukum masyarakat Arab Badui terhadap zinah adalah hukum cambuk dan pengasingan selama setahun. Karena Islam berkembang dari pemikiran dan kepercayaan Arab Badui, Muhammad pun mencopas hukuman ini seperti yang dinyatakannya dalam Qur'an:
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allâh, jika kamu beriman kepada Allâh, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. [100]
Muhammad mengatakan (mengaku) bahwa malaikat pembawa wahyu yang menyampaikan hukum ini padanya.
[100] Qur'an, Sura 24 (An Nur), ayat 2.
Sedangkan mengenai hukuman rajam, Muhammad pertama kali menyaksikan hukuman rajam ini saat perajaman dilaksanakan terhadap wanita Yahudi yang berzinah. [101] Dia tercengang melihat hukuman rajam ini dan pergi ke sekolah Yahudi untuk menanyakan hal ini. Abdullah bin Salam, Yahudi yang lalu jadi Muslim, menemani Muhammad. Orang² Yahudi tidak mau menjelaskan hukum rajam itu padanya, karena mereka tahu tujuan Muhammad adalah mengutip semua rincian hukum ini dalam Qur'annya dan lalu mengakuinya sebagai wahyu dari malaikat. Karena itulah, para Yahudi menyatakan bahwa mereka mengikat para pezinah, menjemurnya di bawah terik matahari, dan memukuli mereka. Mereka berkata tidak ada hukum rajam dalam Taurat.
[101] Sahih Al Bukhari, tafsir Qur'an, perkataan nomer 4556.
Abdullah bin Salam menantang mereka dengan menghardik, "Pendusta!" Muhammad mulai memohon jawaban dari kaum Yahudi tentang hukum rajam, "Aku mohon kalian, demi nama Tuhan, yang memberi Taurat pada Musa, aku memohon kalian dalam nama-Nya yang menyelamatkan bani Israel dari hukuman Firaun dengan membelah laut, menyediakan awan sebagai penaung, dan menurunkan Manna dan burung puyuh." [102] (Tuh Muhammad pinter juga ilmu Perjanjian Lamanya). Muhammad terus memohon sampai akhirnya salah seorang dari kaum Yahudi membacakan Taurat baginya tapi sambil menutupi keterangan hukum rajam dengan tangannya. Dia membaca bagian atas dan bawah tangannya, sambil melewati keterangan tentang hukum rajam. [103]
[102] Ibn Kathir, hal. 619-620.
[103] Sahih Al Bukhari, tafsir Qur'an, perkataan nomer 4556.
Abdullah bin Salam merenggut tangan orang Yahudi itu sambil berkata, "Apa yang kau sembunyikan?" Orang Yahudi itu menjawab, "Hukum rajam." Sejak saat itu, Muhammad tahu bahwa hukuman bagi pezinah dalam Yudaisme adalah hukum rajam, tapi dia tidak tahu aturan rincinya, sehingga Muslim harus mencontek terlebih dahulu pada Taurat untuk bisa melakukannya. Muhammad berkata dalam Qur'annya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allâh, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allâh dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allâh, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. [104]
[104] Qur'an, Sura 5 (Al-Maidah), ayat 44.
Lebih jauh lagi, Muhammad mengatakan: "Keputusanku dan penghakimanku berdasarkan apa yang tertulis dalam Taurat." [105] Karena penolakan dari pihak kaum Yahudi, maka Muhammad tidak mencantumkan hukum rajam itu dalam Qur'an. Tapi dia menerapkan hukum rajam yang brutal dan keji ini dan menghalalkannya dalam Islam. [106] Para ulama Islam jaman sekarang kebingungan tentang penghalalan hukum ini, karena tiada aturannya dalam Qur'an.
[105] Asbabb Al Nuzzul, Al Neassbory, hal. 197.
[106] Sahih Al Bukhari, Al Muharben, perkataan nomer 6830.
Kebencian Muhammad pada wanita dan diskriminasi yang diterapkannya pada wanita bahkan juga tampak jelas dalam aturan rajam bagi pezinah. Pezinah pria harus berdiri di tengah lapangan dikitari para Muslim yang akan merajamnya. Jika batu pertama tidak berakibat fatal, maka pria ini bisa melarikan diri. Hukumannya lalu dianggap sudah selesai dan kenyataan dia mampu menyelamatkan diri dianggap sebagai kehendak Allâh untuk menyelamatkannya. Sebaliknya, pezinah wanita harus ditanam di lubang besar di tengah lapangan dan dikubur sampai batas bahunya, sambil dikitari Muslim yang merajamnya. Dengan demikian wanita itu tidak bisa melarikan diri, dan dengan demikian Muhammad bisa yakin bahwa wanita itu pasti mati.
Muhammad mengaku bahwa malaikat pembawa wahyu sering mengunjunginya beberapa kali sehari untuk memberitahunya tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya, seperti siasat untuk membunuhnya, terutama yang direncanakan oleh kaum Yahudi, seperti suku Bani Nadir.
Jika memang benar begitu, mengapa Muhammad harus mengemis-ngemis minta jawaban dari kaum Yahudi tentang aturan hukum rajam? Mengapa kita harus baca Taurat untuk bisa menerapkan aturan rajam ini? Dan kenapa Allâh mengirim Muhammad dan Qur'annya jika kita harus mengikuti Taurat?
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allâh, jika kamu beriman kepada Allâh, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. [100]
Muhammad mengatakan (mengaku) bahwa malaikat pembawa wahyu yang menyampaikan hukum ini padanya.
[100] Qur'an, Sura 24 (An Nur), ayat 2.
Sedangkan mengenai hukuman rajam, Muhammad pertama kali menyaksikan hukuman rajam ini saat perajaman dilaksanakan terhadap wanita Yahudi yang berzinah. [101] Dia tercengang melihat hukuman rajam ini dan pergi ke sekolah Yahudi untuk menanyakan hal ini. Abdullah bin Salam, Yahudi yang lalu jadi Muslim, menemani Muhammad. Orang² Yahudi tidak mau menjelaskan hukum rajam itu padanya, karena mereka tahu tujuan Muhammad adalah mengutip semua rincian hukum ini dalam Qur'annya dan lalu mengakuinya sebagai wahyu dari malaikat. Karena itulah, para Yahudi menyatakan bahwa mereka mengikat para pezinah, menjemurnya di bawah terik matahari, dan memukuli mereka. Mereka berkata tidak ada hukum rajam dalam Taurat.
[101] Sahih Al Bukhari, tafsir Qur'an, perkataan nomer 4556.
Abdullah bin Salam menantang mereka dengan menghardik, "Pendusta!" Muhammad mulai memohon jawaban dari kaum Yahudi tentang hukum rajam, "Aku mohon kalian, demi nama Tuhan, yang memberi Taurat pada Musa, aku memohon kalian dalam nama-Nya yang menyelamatkan bani Israel dari hukuman Firaun dengan membelah laut, menyediakan awan sebagai penaung, dan menurunkan Manna dan burung puyuh." [102] (Tuh Muhammad pinter juga ilmu Perjanjian Lamanya). Muhammad terus memohon sampai akhirnya salah seorang dari kaum Yahudi membacakan Taurat baginya tapi sambil menutupi keterangan hukum rajam dengan tangannya. Dia membaca bagian atas dan bawah tangannya, sambil melewati keterangan tentang hukum rajam. [103]
[102] Ibn Kathir, hal. 619-620.
[103] Sahih Al Bukhari, tafsir Qur'an, perkataan nomer 4556.
Abdullah bin Salam merenggut tangan orang Yahudi itu sambil berkata, "Apa yang kau sembunyikan?" Orang Yahudi itu menjawab, "Hukum rajam." Sejak saat itu, Muhammad tahu bahwa hukuman bagi pezinah dalam Yudaisme adalah hukum rajam, tapi dia tidak tahu aturan rincinya, sehingga Muslim harus mencontek terlebih dahulu pada Taurat untuk bisa melakukannya. Muhammad berkata dalam Qur'annya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allâh, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allâh dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allâh, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. [104]
[104] Qur'an, Sura 5 (Al-Maidah), ayat 44.
Lebih jauh lagi, Muhammad mengatakan: "Keputusanku dan penghakimanku berdasarkan apa yang tertulis dalam Taurat." [105] Karena penolakan dari pihak kaum Yahudi, maka Muhammad tidak mencantumkan hukum rajam itu dalam Qur'an. Tapi dia menerapkan hukum rajam yang brutal dan keji ini dan menghalalkannya dalam Islam. [106] Para ulama Islam jaman sekarang kebingungan tentang penghalalan hukum ini, karena tiada aturannya dalam Qur'an.
[105] Asbabb Al Nuzzul, Al Neassbory, hal. 197.
[106] Sahih Al Bukhari, Al Muharben, perkataan nomer 6830.
Kebencian Muhammad pada wanita dan diskriminasi yang diterapkannya pada wanita bahkan juga tampak jelas dalam aturan rajam bagi pezinah. Pezinah pria harus berdiri di tengah lapangan dikitari para Muslim yang akan merajamnya. Jika batu pertama tidak berakibat fatal, maka pria ini bisa melarikan diri. Hukumannya lalu dianggap sudah selesai dan kenyataan dia mampu menyelamatkan diri dianggap sebagai kehendak Allâh untuk menyelamatkannya. Sebaliknya, pezinah wanita harus ditanam di lubang besar di tengah lapangan dan dikubur sampai batas bahunya, sambil dikitari Muslim yang merajamnya. Dengan demikian wanita itu tidak bisa melarikan diri, dan dengan demikian Muhammad bisa yakin bahwa wanita itu pasti mati.
Muhammad mengaku bahwa malaikat pembawa wahyu sering mengunjunginya beberapa kali sehari untuk memberitahunya tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya, seperti siasat untuk membunuhnya, terutama yang direncanakan oleh kaum Yahudi, seperti suku Bani Nadir.
Jika memang benar begitu, mengapa Muhammad harus mengemis-ngemis minta jawaban dari kaum Yahudi tentang aturan hukum rajam? Mengapa kita harus baca Taurat untuk bisa menerapkan aturan rajam ini? Dan kenapa Allâh mengirim Muhammad dan Qur'annya jika kita harus mengikuti Taurat?
Tom Jerry- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7241
Registration date : 2010-09-21
Re: Asal Usul Hukum Rajam dalam Islam
Tom Jerry wrote:Hukum masyarakat Arab Badui terhadap zinah adalah hukum cambuk dan pengasingan selama setahun. Karena Islam berkembang dari pemikiran dan kepercayaan Arab Badui, Muhammad pun mencopas hukuman ini seperti yang dinyatakannya dalam Qur'an:
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allâh, jika kamu beriman kepada Allâh, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. [100]
Muhammad mengatakan (mengaku) bahwa malaikat pembawa wahyu yang menyampaikan hukum ini padanya.
[100] Qur'an, Sura 24 (An Nur), ayat 2.
Sedangkan mengenai hukuman rajam, Muhammad pertama kali menyaksikan hukuman rajam ini saat perajaman dilaksanakan terhadap wanita Yahudi yang berzinah. [101] Dia tercengang melihat hukuman rajam ini dan pergi ke sekolah Yahudi untuk menanyakan hal ini. Abdullah bin Salam, Yahudi yang lalu jadi Muslim, menemani Muhammad. Orang² Yahudi tidak mau menjelaskan hukum rajam itu padanya, karena mereka tahu tujuan Muhammad adalah mengutip semua rincian hukum ini dalam Qur'annya dan lalu mengakuinya sebagai wahyu dari malaikat. Karena itulah, para Yahudi menyatakan bahwa mereka mengikat para pezinah, menjemurnya di bawah terik matahari, dan memukuli mereka. Mereka berkata tidak ada hukum rajam dalam Taurat.
[101] Sahih Al Bukhari, tafsir Qur'an, perkataan nomer 4556.
Abdullah bin Salam menantang mereka dengan menghardik, "Pendusta!" Muhammad mulai memohon jawaban dari kaum Yahudi tentang hukum rajam, "Aku mohon kalian, demi nama Tuhan, yang memberi Taurat pada Musa, aku memohon kalian dalam nama-Nya yang menyelamatkan bani Israel dari hukuman Firaun dengan membelah laut, menyediakan awan sebagai penaung, dan menurunkan Manna dan burung puyuh." [102] (Tuh Muhammad pinter juga ilmu Perjanjian Lamanya). Muhammad terus memohon sampai akhirnya salah seorang dari kaum Yahudi membacakan Taurat baginya tapi sambil menutupi keterangan hukum rajam dengan tangannya. Dia membaca bagian atas dan bawah tangannya, sambil melewati keterangan tentang hukum rajam. [103]
[102] Ibn Kathir, hal. 619-620.
[103] Sahih Al Bukhari, tafsir Qur'an, perkataan nomer 4556.
Abdullah bin Salam merenggut tangan orang Yahudi itu sambil berkata, "Apa yang kau sembunyikan?" Orang Yahudi itu menjawab, "Hukum rajam." Sejak saat itu, Muhammad tahu bahwa hukuman bagi pezinah dalam Yudaisme adalah hukum rajam, tapi dia tidak tahu aturan rincinya, sehingga Muslim harus mencontek terlebih dahulu pada Taurat untuk bisa melakukannya. Muhammad berkata dalam Qur'annya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allâh, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allâh dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allâh, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. [104]
[104] Qur'an, Sura 5 (Al-Maidah), ayat 44.
Lebih jauh lagi, Muhammad mengatakan: "Keputusanku dan penghakimanku berdasarkan apa yang tertulis dalam Taurat." [105] Karena penolakan dari pihak kaum Yahudi, maka Muhammad tidak mencantumkan hukum rajam itu dalam Qur'an. Tapi dia menerapkan hukum rajam yang brutal dan keji ini dan menghalalkannya dalam Islam. [106] Para ulama Islam jaman sekarang kebingungan tentang penghalalan hukum ini, karena tiada aturannya dalam Qur'an.
[105] Asbabb Al Nuzzul, Al Neassbory, hal. 197.
[106] Sahih Al Bukhari, Al Muharben, perkataan nomer 6830.
Kebencian Muhammad pada wanita dan diskriminasi yang diterapkannya pada wanita bahkan juga tampak jelas dalam aturan rajam bagi pezinah. Pezinah pria harus berdiri di tengah lapangan dikitari para Muslim yang akan merajamnya. Jika batu pertama tidak berakibat fatal, maka pria ini bisa melarikan diri. Hukumannya lalu dianggap sudah selesai dan kenyataan dia mampu menyelamatkan diri dianggap sebagai kehendak Allâh untuk menyelamatkannya. Sebaliknya, pezinah wanita harus ditanam di lubang besar di tengah lapangan dan dikubur sampai batas bahunya, sambil dikitari Muslim yang merajamnya. Dengan demikian wanita itu tidak bisa melarikan diri, dan dengan demikian Muhammad bisa yakin bahwa wanita itu pasti mati.
Muhammad mengaku bahwa malaikat pembawa wahyu sering mengunjunginya beberapa kali sehari untuk memberitahunya tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya, seperti siasat untuk membunuhnya, terutama yang direncanakan oleh kaum Yahudi, seperti suku Bani Nadir.
Jika memang benar begitu, mengapa Muhammad harus mengemis-ngemis minta jawaban dari kaum Yahudi tentang aturan hukum rajam? Mengapa kita harus baca Taurat untuk bisa menerapkan aturan rajam ini? Dan kenapa Allâh mengirim Muhammad dan Qur'annya jika kita harus mengikuti Taurat?
thread baru trus dek tomtom..... males ditanggepin, ntar kabur lg dek tomtom
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15871
Registration date : 2010-09-20
Re: Asal Usul Hukum Rajam dalam Islam
hamba tuhan wrote:Tom Jerry wrote:Hukum masyarakat Arab Badui terhadap zinah adalah hukum cambuk dan pengasingan selama setahun. Karena Islam berkembang dari pemikiran dan kepercayaan Arab Badui, Muhammad pun mencopas hukuman ini seperti yang dinyatakannya dalam Qur'an:
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allâh, jika kamu beriman kepada Allâh, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. [100]
Muhammad mengatakan (mengaku) bahwa malaikat pembawa wahyu yang menyampaikan hukum ini padanya.
[100] Qur'an, Sura 24 (An Nur), ayat 2.
Sedangkan mengenai hukuman rajam, Muhammad pertama kali menyaksikan hukuman rajam ini saat perajaman dilaksanakan terhadap wanita Yahudi yang berzinah. [101] Dia tercengang melihat hukuman rajam ini dan pergi ke sekolah Yahudi untuk menanyakan hal ini. Abdullah bin Salam, Yahudi yang lalu jadi Muslim, menemani Muhammad. Orang² Yahudi tidak mau menjelaskan hukum rajam itu padanya, karena mereka tahu tujuan Muhammad adalah mengutip semua rincian hukum ini dalam Qur'annya dan lalu mengakuinya sebagai wahyu dari malaikat. Karena itulah, para Yahudi menyatakan bahwa mereka mengikat para pezinah, menjemurnya di bawah terik matahari, dan memukuli mereka. Mereka berkata tidak ada hukum rajam dalam Taurat.
[101] Sahih Al Bukhari, tafsir Qur'an, perkataan nomer 4556.
Abdullah bin Salam menantang mereka dengan menghardik, "Pendusta!" Muhammad mulai memohon jawaban dari kaum Yahudi tentang hukum rajam, "Aku mohon kalian, demi nama Tuhan, yang memberi Taurat pada Musa, aku memohon kalian dalam nama-Nya yang menyelamatkan bani Israel dari hukuman Firaun dengan membelah laut, menyediakan awan sebagai penaung, dan menurunkan Manna dan burung puyuh." [102] (Tuh Muhammad pinter juga ilmu Perjanjian Lamanya). Muhammad terus memohon sampai akhirnya salah seorang dari kaum Yahudi membacakan Taurat baginya tapi sambil menutupi keterangan hukum rajam dengan tangannya. Dia membaca bagian atas dan bawah tangannya, sambil melewati keterangan tentang hukum rajam. [103]
[102] Ibn Kathir, hal. 619-620.
[103] Sahih Al Bukhari, tafsir Qur'an, perkataan nomer 4556.
Abdullah bin Salam merenggut tangan orang Yahudi itu sambil berkata, "Apa yang kau sembunyikan?" Orang Yahudi itu menjawab, "Hukum rajam." Sejak saat itu, Muhammad tahu bahwa hukuman bagi pezinah dalam Yudaisme adalah hukum rajam, tapi dia tidak tahu aturan rincinya, sehingga Muslim harus mencontek terlebih dahulu pada Taurat untuk bisa melakukannya. Muhammad berkata dalam Qur'annya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allâh, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allâh dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allâh, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. [104]
[104] Qur'an, Sura 5 (Al-Maidah), ayat 44.
Lebih jauh lagi, Muhammad mengatakan: "Keputusanku dan penghakimanku berdasarkan apa yang tertulis dalam Taurat." [105] Karena penolakan dari pihak kaum Yahudi, maka Muhammad tidak mencantumkan hukum rajam itu dalam Qur'an. Tapi dia menerapkan hukum rajam yang brutal dan keji ini dan menghalalkannya dalam Islam. [106] Para ulama Islam jaman sekarang kebingungan tentang penghalalan hukum ini, karena tiada aturannya dalam Qur'an.
[105] Asbabb Al Nuzzul, Al Neassbory, hal. 197.
[106] Sahih Al Bukhari, Al Muharben, perkataan nomer 6830.
Kebencian Muhammad pada wanita dan diskriminasi yang diterapkannya pada wanita bahkan juga tampak jelas dalam aturan rajam bagi pezinah. Pezinah pria harus berdiri di tengah lapangan dikitari para Muslim yang akan merajamnya. Jika batu pertama tidak berakibat fatal, maka pria ini bisa melarikan diri. Hukumannya lalu dianggap sudah selesai dan kenyataan dia mampu menyelamatkan diri dianggap sebagai kehendak Allâh untuk menyelamatkannya. Sebaliknya, pezinah wanita harus ditanam di lubang besar di tengah lapangan dan dikubur sampai batas bahunya, sambil dikitari Muslim yang merajamnya. Dengan demikian wanita itu tidak bisa melarikan diri, dan dengan demikian Muhammad bisa yakin bahwa wanita itu pasti mati.
Muhammad mengaku bahwa malaikat pembawa wahyu sering mengunjunginya beberapa kali sehari untuk memberitahunya tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya, seperti siasat untuk membunuhnya, terutama yang direncanakan oleh kaum Yahudi, seperti suku Bani Nadir.
Jika memang benar begitu, mengapa Muhammad harus mengemis-ngemis minta jawaban dari kaum Yahudi tentang aturan hukum rajam? Mengapa kita harus baca Taurat untuk bisa menerapkan aturan rajam ini? Dan kenapa Allâh mengirim Muhammad dan Qur'annya jika kita harus mengikuti Taurat?
thread baru trus dek tomtom..... males ditanggepin, ntar kabur lg dek tomtom
Bersih-bersih dulu Lah.
Mas Tomm nyampah teruss
Theleb_boy- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 733
Location : Indonesia
Job/hobbies : Reading
Humor : Yhowsua Yang Malang
Reputation : 2
Points : 5773
Registration date : 2010-10-27
Re: Asal Usul Hukum Rajam dalam Islam
Gimana kalo kita gak usah tanggepin setiap thread baru si Tompel ini sampai dia bertanggung jawab atas pernyataan2 di thread sebelumnya...
Biar gak kucing-kucingan kayak Razia Tramtib ngejar bencong aja....
Biar gak kucing-kucingan kayak Razia Tramtib ngejar bencong aja....
DOMBA BERTARING SERIGALA- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2734
Reputation : -5
Points : 7962
Registration date : 2010-09-24
Re: Asal Usul Hukum Rajam dalam Islam
DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Gimana kalo kita gak usah tanggepin setiap thread baru si Tompel ini sampai dia bertanggung jawab atas pernyataan2 di thread sebelumnya...
Biar gak kucing-kucingan kayak Razia Tramtib ngejar bencong aja....
Setuju !!!!!!
Mas Tomm, treat dibawah ini gimana kelanjutanya ???
1. https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9314-kristen-vs-islam-mana-yang-mengajarkan-kekerasan
Sudah lama saya menunggu jawaban yang Pass Mantab dari Mas Tomm
Saya sisipkan Signature Shaggy biar Mas Tomm semangat
2 Timotius 1:7Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Tunjukin dong, kalau anda diberi Roh Kekuatan, bukan Roh yang Capeee Deeeeh
Theleb_boy- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 733
Location : Indonesia
Job/hobbies : Reading
Humor : Yhowsua Yang Malang
Reputation : 2
Points : 5773
Registration date : 2010-10-27
Similar topics
» hukum rajam islam biadab dalam gambar
» HALELUYA ARTINYA TERPUJILAH DEWA BULAN .. (bukan mau mendebat, cuma mau berbagi pengetahuaan saja)
» HUKUMAN RAJAM DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM PANDANGAN ISLAM
» HALELUYA ARTINYA TERPUJILAH DEWA BULAN .. (bukan mau mendebat, cuma mau berbagi pengetahuaan saja)
» HUKUMAN RAJAM DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM PANDANGAN ISLAM
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN