CUKUP 1 PERTANYAAN UNTUK ATHEIS

abu hanan wrote:

lonelyloner wrote:
Coba nih tantangan gua: TUHAN ALLAH BANGSAAAAT!! KATANYA MAHA KUASA? KENAPA MENGAKHIRI PERDEBATAN INI SAJA TIDAK BISAAA???? AYO TUNJUKKAN DIRI MU SECARA NYATA DAN TIDAK BISA DIBANTAH LAGIIII!! MANA SUARA MU??? GA ADA NIH? MAHA KUASA? MAHA IMPOTEN YAA??? MANA TUHAN ALLAH BANGSATT???

Nah, bisa dibilang gua memilih jadi atheis, karena gua lagi mencari tuhan. Tuhan yang sampai sekarang TIDAK MAU atau TIDAK BISA menampakkan dirinya. Tuhan yang bahkan membuatku takut saja tidak bisa.

ketikah anda memakih tuhan,mengapah tuhan diam sajah?Bisukah/tulikah?

terhadap yang andah lakukan sebenarnyah andah beradah dilokasih PILIHAN.

tuhan tidak akan menampakkan dirinyah meskih dia mahah kuasah.
sisih misterih yang belum(tidak) mau andah pahamih.
andah menginginkan tuhan di alam nyata?
jawaban adah di kresten dan hindu.

break dulu....

agus wrote:
4. Pengetahuan keilmua, meskipun sangat tepat tidaklah berarti bahwa hal ini merupakan keharusan, universal maupun tanpa persyaratan tertentu. Pengetahuan keilmuan hanyalah pengetahuan yang mungkin dan secara bertahap dan tetap harus terus menerus berubah. Karena keilmuan mengakui bahwa dia tidak mampu untuk menyediakan pengetahuan yang pasti dan lengkap, kita mempunyai cukup alasan untuk berpaling kepada metode-metode yang lain, dalam mengisi pengetahuan yang tidak terjangkau oleh kegiatan [/color]keilmuan.[/size]

Gravelord wrote:Keberadaan Alam Semesta
Dalam usaha mereka untuk membuktikan keberadaan Tuhan, orang terkadang berkata, “Alam semesta ini tidak terjadi begitu saja, seseorang pastilah menciptakan alam semesta ini, maka haruslah ada yang kita sebut Tuhan Sang Pencipta.” Argumen ini memiliki kesalahan yang sangat besar. Ketika hari mulai hujan, kita tidak pernah bertanya, “Siapa yang membuat hujan ini?” karena kita tahu bahwa hujan ini tidak dikarenakan oleh seseorang, akan tetapi hujan ini dikarenakan oleh sesuatu -fenomena alam seperti panas, penguapan, pengendapan dalam bentuk awan, dsb. Ketika kita melihat batu yang halus di sungai, kita tidak bertanya, “Siapakah yang memoles batu-batu itu?” karena kita tahu bahwa permukaan batu yang halus itu tidak dikarenakan oleh seseorang, akan tetapi dikarenakan oleh sesuatu – kejadian-kejadian alam seperti gesekan pasir dan air.
Semua kejadian-kejadian alam (hujan, batu halus) ini terjadi oleh suatu atau beberapa sebab, tapi sebab itu bukanlah sebuah makhluk. Sama halnya dengan alam semesta ini – tidak diciptakan oleh Tuhan, tapi oleh fenomena alam seperti gravitasi, kelembaman, pembelahan bintang, dsb.
Yang berikutnya, kita juga harus menanyakan, apakah alam semesta ini dirancang secara sempurna? Kita harus menanyakan ini karena kalau Tuhan yang Maha Sempurna yang merancang dan menciptakan alam semesta ini, maka alam semesta ini juga harus sempurna. Marilah kita teliti secara seksama fenomena benda tak hidup. Hujan memberikan kita air murni untuk diminum, akan tetapi terkadang hujan yang terlalu deras menimbulkan banjir dan menyebabkan orang kehilangan nyawa, rumah, dan mata-pencaharian. Terkadang malahan tidak hujan sama sekali sehingga jutaan orang meninggal karena kemarau dan kelaparan yang berkepanjangan. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Gunung-gunung menjulang ke angkasa yang indah sedap dipandang mata. Akan tetapi tanah longsor dan gunung meletus yang terjadi dari abad ke abad telah menimbulkan banyak kerugian dan kematian. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Hembusan angin yang sejuk memang menyenangkan, akan tetapi badai dan topan telah seringkali menyebabkan kehancuran dan hilangnya banyak nyawa. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Hal-hal di atas dan malapetaka alam membuktikan secara nyata bahwa fenomena benda tak hidup tidak mencerminkan kesempurnaan rancangan alam semesta sehingga mereka tidak diciptakan oleh satu Tuhan yang sempurna.
Sekarang marilah kita lihat fenomena benda hidup untuk membuktikan apakah mereka juga mencerminkan rancangan yang sempurna. Sekilas pandangan yang dangkal memperlihatkan bahwa alam kelihatan indah dan penuh harmoni; semua makhluk hidup berkecukupan dan masing-masing mempunyai tugas di dunia ini. Akan tetapi, semua ilmuwan biologi menyatakan dan membenarkan bahwa alam ini sangatlah kejam. Untuk bertahan hidup, makhluk hidup yang satu harus memakan makhluk hidup yang lain, dan harus berusaha untuk menghindarkan diri dari menjadi mangsa makhluk yang lain. Di alam ini, tidak ada secuilpun waktu untuk berbelas-kasihan, cinta kasih ataupun pengampunan. Kalau Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang merancang semua ini, mengapa Ia menciptakan rancangan yang demikian kejamnya? Dunia binatang bukanlah satu-satunya rancangan yang tidak sempurna dari sudut pandang etis. Makhluk hidup juga tidak sempurna karena seringkali terjadi kesalahan yang tak masuk akal. Setiap tahun jutaan bayi dilahirkan dengan cacat mental dan atau anggota tubuh, atau meninggal dalam kandungan, atau bahkan meninggal di saat baru saja dilahirkan. Mengapa Tuhan yang Sempurna mau menciptakan hal-hal buruk itu?

Frontline Defender wrote:

Gravelord wrote:Keberadaan Alam Semesta
Dalam usaha mereka untuk membuktikan keberadaan Tuhan, orang terkadang berkata, “Alam semesta ini tidak terjadi begitu saja, seseorang pastilah menciptakan alam semesta ini, maka haruslah ada yang kita sebut Tuhan Sang Pencipta.” Argumen ini memiliki kesalahan yang sangat besar. Ketika hari mulai hujan, kita tidak pernah bertanya, “Siapa yang membuat hujan ini?” karena kita tahu bahwa hujan ini tidak dikarenakan oleh seseorang, akan tetapi hujan ini dikarenakan oleh sesuatu -fenomena alam seperti panas, penguapan, pengendapan dalam bentuk awan, dsb. Ketika kita melihat batu yang halus di sungai, kita tidak bertanya, “Siapakah yang memoles batu-batu itu?” karena kita tahu bahwa permukaan batu yang halus itu tidak dikarenakan oleh seseorang, akan tetapi dikarenakan oleh sesuatu – kejadian-kejadian alam seperti gesekan pasir dan air.
Semua kejadian-kejadian alam (hujan, batu halus) ini terjadi oleh suatu atau beberapa sebab, tapi sebab itu bukanlah sebuah makhluk. Sama halnya dengan alam semesta ini – tidak diciptakan oleh Tuhan, tapi oleh fenomena alam seperti gravitasi, kelembaman, pembelahan bintang, dsb.
Yang berikutnya, kita juga harus menanyakan, apakah alam semesta ini dirancang secara sempurna? Kita harus menanyakan ini karena kalau Tuhan yang Maha Sempurna yang merancang dan menciptakan alam semesta ini, maka alam semesta ini juga harus sempurna. Marilah kita teliti secara seksama fenomena benda tak hidup. Hujan memberikan kita air murni untuk diminum, akan tetapi terkadang hujan yang terlalu deras menimbulkan banjir dan menyebabkan orang kehilangan nyawa, rumah, dan mata-pencaharian. Terkadang malahan tidak hujan sama sekali sehingga jutaan orang meninggal karena kemarau dan kelaparan yang berkepanjangan. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Gunung-gunung menjulang ke angkasa yang indah sedap dipandang mata. Akan tetapi tanah longsor dan gunung meletus yang terjadi dari abad ke abad telah menimbulkan banyak kerugian dan kematian. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Hembusan angin yang sejuk memang menyenangkan, akan tetapi badai dan topan telah seringkali menyebabkan kehancuran dan hilangnya banyak nyawa. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Hal-hal di atas dan malapetaka alam membuktikan secara nyata bahwa fenomena benda tak hidup tidak mencerminkan kesempurnaan rancangan alam semesta sehingga mereka tidak diciptakan oleh satu Tuhan yang sempurna.
Sekarang marilah kita lihat fenomena benda hidup untuk membuktikan apakah mereka juga mencerminkan rancangan yang sempurna. Sekilas pandangan yang dangkal memperlihatkan bahwa alam kelihatan indah dan penuh harmoni; semua makhluk hidup berkecukupan dan masing-masing mempunyai tugas di dunia ini. Akan tetapi, semua ilmuwan biologi menyatakan dan membenarkan bahwa alam ini sangatlah kejam. Untuk bertahan hidup, makhluk hidup yang satu harus memakan makhluk hidup yang lain, dan harus berusaha untuk menghindarkan diri dari menjadi mangsa makhluk yang lain. Di alam ini, tidak ada secuilpun waktu untuk berbelas-kasihan, cinta kasih ataupun pengampunan. Kalau Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang merancang semua ini, mengapa Ia menciptakan rancangan yang demikian kejamnya? Dunia binatang bukanlah satu-satunya rancangan yang tidak sempurna dari sudut pandang etis. Makhluk hidup juga tidak sempurna karena seringkali terjadi kesalahan yang tak masuk akal. Setiap tahun jutaan bayi dilahirkan dengan cacat mental dan atau anggota tubuh, atau meninggal dalam kandungan, atau bahkan meninggal di saat baru saja dilahirkan. Mengapa Tuhan yang Sempurna mau menciptakan hal-hal buruk itu?

benarkah manusia normal lebih sempurna daripada manusia cacat mental? (tetangga saya yang idiot/down syndrome, perasaan kok lebih rajin & tulus daripada saya?)

Gravelord wrote:Keberadaan Alam Semesta
Dalam usaha mereka untuk membuktikan keberadaan Tuhan, orang terkadang berkata, “Alam semesta ini tidak terjadi begitu saja, seseorang pastilah menciptakan alam semesta ini, maka haruslah ada yang kita sebut Tuhan Sang Pencipta.” Argumen ini memiliki kesalahan yang sangat besar. Ketika hari mulai hujan, kita tidak pernah bertanya, “Siapa yang membuat hujan ini?” karena kita tahu bahwa hujan ini tidak dikarenakan oleh seseorang, akan tetapi hujan ini dikarenakan oleh sesuatu -fenomena alam seperti panas, penguapan, pengendapan dalam bentuk awan, dsb. Ketika kita melihat batu yang halus di sungai, kita tidak bertanya, “Siapakah yang memoles batu-batu itu?” karena kita tahu bahwa permukaan batu yang halus itu tidak dikarenakan oleh seseorang, akan tetapi dikarenakan oleh sesuatu – kejadian-kejadian alam seperti gesekan pasir dan air.
Semua kejadian-kejadian alam (hujan, batu halus) ini terjadi oleh suatu atau beberapa sebab, tapi sebab itu bukanlah sebuah makhluk. Sama halnya dengan alam semesta ini – tidak diciptakan oleh Tuhan, tapi oleh fenomena alam seperti gravitasi, kelembaman, pembelahan bintang, dsb.
Yang berikutnya, kita juga harus menanyakan, apakah alam semesta ini dirancang secara sempurna? Kita harus menanyakan ini karena kalau Tuhan yang Maha Sempurna yang merancang dan menciptakan alam semesta ini, maka alam semesta ini juga harus sempurna. Marilah kita teliti secara seksama fenomena benda tak hidup. Hujan memberikan kita air murni untuk diminum, akan tetapi terkadang hujan yang terlalu deras menimbulkan banjir dan menyebabkan orang kehilangan nyawa, rumah, dan mata-pencaharian. Terkadang malahan tidak hujan sama sekali sehingga jutaan orang meninggal karena kemarau dan kelaparan yang berkepanjangan. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Gunung-gunung menjulang ke angkasa yang indah sedap dipandang mata. Akan tetapi tanah longsor dan gunung meletus yang terjadi dari abad ke abad telah menimbulkan banyak kerugian dan kematian. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Hembusan angin yang sejuk memang menyenangkan, akan tetapi badai dan topan telah seringkali menyebabkan kehancuran dan hilangnya banyak nyawa. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Hal-hal di atas dan malapetaka alam membuktikan secara nyata bahwa fenomena benda tak hidup tidak mencerminkan kesempurnaan rancangan alam semesta sehingga mereka tidak diciptakan oleh satu Tuhan yang sempurna.
Sekarang marilah kita lihat fenomena benda hidup untuk membuktikan apakah mereka juga mencerminkan rancangan yang sempurna. Sekilas pandangan yang dangkal memperlihatkan bahwa alam kelihatan indah dan penuh harmoni; semua makhluk hidup berkecukupan dan masing-masing mempunyai tugas di dunia ini. Akan tetapi, semua ilmuwan biologi menyatakan dan membenarkan bahwa alam ini sangatlah kejam. Untuk bertahan hidup, makhluk hidup yang satu harus memakan makhluk hidup yang lain, dan harus berusaha untuk menghindarkan diri dari menjadi mangsa makhluk yang lain. Di alam ini, tidak ada secuilpun waktu untuk berbelas-kasihan, cinta kasih ataupun pengampunan. Kalau Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang merancang semua ini, mengapa Ia menciptakan rancangan yang demikian kejamnya? Dunia binatang bukanlah satu-satunya rancangan yang tidak sempurna dari sudut pandang etis. Makhluk hidup juga tidak sempurna karena seringkali terjadi kesalahan yang tak masuk akal. Setiap tahun jutaan bayi dilahirkan dengan cacat mental dan atau anggota tubuh, atau meninggal dalam kandungan, atau bahkan meninggal di saat baru saja dilahirkan. Mengapa Tuhan yang Sempurna mau menciptakan hal-hal buruk itu?

Gravelord wrote:Keberadaan Alam Semesta
Dalam usaha mereka untuk membuktikan keberadaan Tuhan, orang terkadang berkata, “Alam semesta ini tidak terjadi begitu saja, seseorang pastilah menciptakan alam semesta ini, maka haruslah ada yang kita sebut Tuhan Sang Pencipta.” Argumen ini memiliki kesalahan yang sangat besar. Ketika hari mulai hujan, kita tidak pernah bertanya, “Siapa yang membuat hujan ini?” karena kita tahu bahwa hujan ini tidak dikarenakan oleh seseorang, akan tetapi hujan ini dikarenakan oleh sesuatu -fenomena alam seperti panas, penguapan, pengendapan dalam bentuk awan, dsb. Ketika kita melihat batu yang halus di sungai, kita tidak bertanya, “Siapakah yang memoles batu-batu itu?” karena kita tahu bahwa permukaan batu yang halus itu tidak dikarenakan oleh seseorang, akan tetapi dikarenakan oleh sesuatu – kejadian-kejadian alam seperti gesekan pasir dan air.
Semua kejadian-kejadian alam (hujan, batu halus) ini terjadi oleh suatu atau beberapa sebab, tapi sebab itu bukanlah sebuah makhluk. Sama halnya dengan alam semesta ini – tidak diciptakan oleh Tuhan, tapi oleh fenomena alam seperti gravitasi, kelembaman, pembelahan bintang, dsb.
Yang berikutnya, kita juga harus menanyakan, apakah alam semesta ini dirancang secara sempurna? Kita harus menanyakan ini karena kalau Tuhan yang Maha Sempurna yang merancang dan menciptakan alam semesta ini, maka alam semesta ini juga harus sempurna. Marilah kita teliti secara seksama fenomena benda tak hidup. Hujan memberikan kita air murni untuk diminum, akan tetapi terkadang hujan yang terlalu deras menimbulkan banjir dan menyebabkan orang kehilangan nyawa, rumah, dan mata-pencaharian. Terkadang malahan tidak hujan sama sekali sehingga jutaan orang meninggal karena kemarau dan kelaparan yang berkepanjangan. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Gunung-gunung menjulang ke angkasa yang indah sedap dipandang mata. Akan tetapi tanah longsor dan gunung meletus yang terjadi dari abad ke abad telah menimbulkan banyak kerugian dan kematian. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Hembusan angin yang sejuk memang menyenangkan, akan tetapi badai dan topan telah seringkali menyebabkan kehancuran dan hilangnya banyak nyawa. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Hal-hal di atas dan malapetaka alam membuktikan secara nyata bahwa fenomena benda tak hidup tidak mencerminkan kesempurnaan rancangan alam semesta sehingga mereka tidak diciptakan oleh satu Tuhan yang sempurna.
Sekarang marilah kita lihat fenomena benda hidup untuk membuktikan apakah mereka juga mencerminkan rancangan yang sempurna. Sekilas pandangan yang dangkal memperlihatkan bahwa alam kelihatan indah dan penuh harmoni; semua makhluk hidup berkecukupan dan masing-masing mempunyai tugas di dunia ini. Akan tetapi, semua ilmuwan biologi menyatakan dan membenarkan bahwa alam ini sangatlah kejam. Untuk bertahan hidup, makhluk hidup yang satu harus memakan makhluk hidup yang lain, dan harus berusaha untuk menghindarkan diri dari menjadi mangsa makhluk yang lain. Di alam ini, tidak ada secuilpun waktu untuk berbelas-kasihan, cinta kasih ataupun pengampunan. Kalau Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang merancang semua ini, mengapa Ia menciptakan rancangan yang demikian kejamnya? Dunia binatang bukanlah satu-satunya rancangan yang tidak sempurna dari sudut pandang etis. Makhluk hidup juga tidak sempurna karena seringkali terjadi kesalahan yang tak masuk akal. Setiap tahun jutaan bayi dilahirkan dengan cacat mental dan atau anggota tubuh, atau meninggal dalam kandungan, atau bahkan meninggal di saat baru saja dilahirkan. Mengapa Tuhan yang Sempurna mau menciptakan hal-hal buruk itu?

lonelyloner wrote:

agus wrote:
4. Pengetahuan keilmua, meskipun sangat tepat tidaklah berarti bahwa hal ini merupakan keharusan, universal maupun tanpa persyaratan tertentu. Pengetahuan keilmuan hanyalah pengetahuan yang mungkin dan secara bertahap dan tetap harus terus menerus berubah. Karena keilmuan mengakui bahwa dia tidak mampu untuk menyediakan pengetahuan yang pasti dan lengkap, kita mempunyai cukup alasan untuk berpaling kepada metode-metode yang lain, dalam mengisi pengetahuan yang tidak terjangkau oleh kegiatan [/color]keilmuan.[/size]

Betul sekali. Biar gimana pun, ilmu pengetahuan itu terbatas. Ada hal hal yang masih misterius dari jangkauan ilmu pasti.

Makanya gua lebih suka bilang, gua gak tahu, dari pada berasumsi bahwa "kata muhammad" (quran) atau "kata orang orang yahudi jaman dulu" (bibel) adalah kebenaran 100%. Mungkin ada benarnya, mungkin tidak.
Tapi menganggap bahwa quran/bibel benar hanya karena science gagal, itu tidak bisa gua terima juga.

Mungkin dalam hati gua tahu tuhan memang ada.
Tapi yang gua rasa sih, tuhan itu tidak seperti yang digambarkan di quran atau bibel.

Pada akhirnya, yang bisa mengakhiri dilemma ini hanyalah tuhan sendiri. Tuhan yang kalo dia memang mau, dia bisa saja mengakhiri perdebatan ini (karena dia diasumsikan maha kuasa). Sayang, dia tidak mau, atau tidak bisa. Atau memang sudah keputusan dia lah bahwa gua harus jadi atheis, haha.

NAh, selama tuhan TIDAK mengakhiri perdebatan ini, selama itu pula saya lebih suka jadi orang bingung tapi jujur dari pada jadi orang yang gak tahu tapi sok tahu (karena diyakinkan iman pada agama).

Ketawain gua sesuka lo orang aja kalo emang gua pantas diketawain, toh gua gak berharap apa apa dari kalian.

edit::
gua frustrasi ^^.
Jadi gua baca ini deh... "Why atheism versus theism debates are so frustrating."
http://www.infidels.org/kiosk/article50.html

lonelyloner wrote:

agus wrote:
4. Pengetahuan keilmua, meskipun sangat tepat tidaklah berarti bahwa hal ini merupakan keharusan, universal maupun tanpa persyaratan tertentu. Pengetahuan keilmuan hanyalah pengetahuan yang mungkin dan secara bertahap dan tetap harus terus menerus berubah. Karena keilmuan mengakui bahwa dia tidak mampu untuk menyediakan pengetahuan yang pasti dan lengkap, kita mempunyai cukup alasan untuk berpaling kepada metode-metode yang lain, dalam mengisi pengetahuan yang tidak terjangkau oleh kegiatan [/color]keilmuan.[/size]

Betul sekali. Biar gimana pun, ilmu pengetahuan itu terbatas. Ada hal hal yang masih misterius dari jangkauan ilmu pasti.

lonelyloner wrote:
Makanya gua lebih suka bilang, gua gak tahu, dari pada berasumsi bahwa "kata muhammad" (quran) atau "kata orang orang yahudi jaman dulu" (bibel) adalah kebenaran 100%. Mungkin ada benarnya, mungkin tidak.
Tapi menganggap bahwa quran/bibel benar hanya karena science gagal, itu tidak bisa gua terima juga.

lonelyloner wrote:
Mungkin dalam hati gua tahu tuhan memang ada.

lonelyloner wrote:
Tapi yang gua rasa sih, tuhan itu tidak seperti yang digambarkan di quran atau bibel.

lonelyloner wrote:
Pada akhirnya, yang bisa mengakhiri dilemma ini hanyalah tuhan sendiri. Tuhan yang kalo dia memang mau, dia bisa saja mengakhiri perdebatan ini (karena dia diasumsikan maha kuasa). Sayang, dia tidak mau, atau tidak bisa. Atau memang sudah keputusan dia lah bahwa gua harus jadi atheis, haha.

NAh, selama tuhan TIDAK mengakhiri perdebatan ini, selama itu pula saya lebih suka jadi orang bingung tapi jujur dari pada jadi orang yang gak tahu tapi sok tahu (karena diyakinkan iman pada agama).

lonelyloner wrote:
Ketawain gua sesuka lo orang aja kalo emang gua pantas diketawain, toh gua gak berharap apa apa dari kalian.

lonelyloner wrote:
edit::
gua frustrasi ^^.
Jadi gua baca ini deh... "Why atheism versus theism debates are so frustrating."
http://www.infidels.org/kiosk/article50.html

lonelyloner wrote:

yang berserah diri wrote:DARIMANA ASAL MATERI YANG MEMBENTUK ALAM SEMESTA?

gua atheis.

Jawaban pertanyaan itu adalah... : Tidak tahu. Jujur, tidak tahu.

Tapi ada yang namanya 'hukum kekekalan energi, yaitu energi dan materi tidak bisa diciptakan dan juga tidak bisa dimusnahkan, yang ada cuma satu berubah ke bentuk lain dan sebaliknya'. Sementara ini hukum ini belum terbantahkan, sejauh yang gua tahu.

Belum ada pembuktian secara pasti tentang dari mana materi dan energi berasal (maksudnya, dari tidak ada menjadi ada). Jadi jawaban yang paling jujur dan paling tidak munafik dan paling tidak sok tahu adalah... tidak tahu.

Paling tidak jawaban ini masih lebih baik, dari pada klaim orang yang mengatakan bahwa materi itu asalnya dari tuhan, tetapi tidak mampu membuktikannya dengan menunjukkan kejadian itu. ( yaitu: silahkan minta tuhan untuk datang ke laboratorium dan langsung menunjukkan tindakannya menciptakan materi, dari tidak ada menjadi ada ).

Science bergantung pada proses yang bisa diulang, dan makanya bisa dibuktikan.
Selama mahluk bernama tuhan ini (kalau pun memang ada), tidak bisa menunjukkan proses penciptaan yang bisa diulangi atau dibuktikan, selama itu pula klaim penciptaan oleh tuhan ini TIDAK AKAN BISA diterima.

Kembali ke jawaban awal: tidak tahu.
Tapi ini jawaban yang jujur, dibanding klaim klaim kosong para agamis yang tidak berdasarkan bukti yg solid.

lonelyloner wrote:

agus wrote:
4. Pengetahuan keilmua, meskipun sangat tepat tidaklah berarti bahwa hal ini merupakan keharusan, universal maupun tanpa persyaratan tertentu. Pengetahuan keilmuan hanyalah pengetahuan yang mungkin dan secara bertahap dan tetap harus terus menerus berubah. Karena keilmuan mengakui bahwa dia tidak mampu untuk menyediakan pengetahuan yang pasti dan lengkap, kita mempunyai cukup alasan untuk berpaling kepada metode-metode yang lain, dalam mengisi pengetahuan yang tidak terjangkau oleh kegiatan [/color]keilmuan.[/size]

Betul sekali. Biar gimana pun, ilmu pengetahuan itu terbatas. Ada hal hal yang masih misterius dari jangkauan ilmu pasti.

Makanya gua lebih suka bilang, gua gak tahu, dari pada berasumsi bahwa "kata muhammad" (quran) atau "kata orang orang yahudi jaman dulu" (bibel) adalah kebenaran 100%. Mungkin ada benarnya, mungkin tidak.
Tapi menganggap bahwa quran/bibel benar hanya karena science gagal, itu tidak bisa gua terima juga.

Mungkin dalam hati gua tahu tuhan memang ada.
Tapi yang gua rasa sih, tuhan itu tidak seperti yang digambarkan di quran atau bibel.

Pada akhirnya, yang bisa mengakhiri dilemma ini hanyalah tuhan sendiri. Tuhan yang kalo dia memang mau, dia bisa saja mengakhiri perdebatan ini (karena dia diasumsikan maha kuasa). Sayang, dia tidak mau, atau tidak bisa. Atau memang sudah keputusan dia lah bahwa gua harus jadi atheis, haha.

NAh, selama tuhan TIDAK mengakhiri perdebatan ini, selama itu pula saya lebih suka jadi orang bingung tapi jujur dari pada jadi orang yang gak tahu tapi sok tahu (karena diyakinkan iman pada agama).

Ketawain gua sesuka lo orang aja kalo emang gua pantas diketawain, toh gua gak berharap apa apa dari kalian.

edit::
gua frustrasi ^^.
Jadi gua baca ini deh... "Why atheism versus theism debates are so frustrating."
http://www.infidels.org/kiosk/article50.html

yang berserah diri wrote:
anda begitu yakin segala sesuatu melalui proses
pikiran anda juga terlalu pendek dan anda begitu sombong
jika anda sangat percaya pada ilmu pengetahuan pastinya anda sangat percaya adanya hukum kausalitas (sebab akibat), yakni segala sesuatu pasti memiliki sebab dan akibat, awal dan akhir
di tambah lagi adanya hukum kekekalan energi, dan energi itu pasti ada sumbernya
jika anda memang atheis sejati dan anda bersikeras tidak ada yg namanya tuhan, anda harus bisa membuktikan dong, jangan hanya bermodal sombong
ditambah lagi anda menjawab TIDAK TAU, jadi anda meyakini sesuatu yg anda tidak tau

saya sebagai orang beragama juga tentu memandang ilmu pengetahuan tapi tidak mengesampingkan agama, justru saya sebagai orang beragama dan berpendidikan menjadi sangat beriman dan percaya kepada adanya tuhan,
MENGAPA?BUKANKAH ANDA TIDAK PERNAH MELIHAT TUHAN
saya yakin anda akan bertanya seperti diatas
tapi mari kita lihat postingan anda diatas
hukum kekekalan energi, energi dan materi tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan
saya sebagai orang yg berpendidikan juga akan kebingungan, lalu muncul pertanyaan darimana asalnya energi? sebab akan sangat bertentangan dengan hukum kausalitas jika sesuatu di dunia ini tidak memiliki proses, maka dari itu siapa lagi kalau bukan MAHA PENCIPTA yg menciptakan energi tersebut, dengan mempercayai adanya SANG PENCIPTA, maka tidaklah mungkin teori kekekalan energi menjadi bertentangan dengan ilmu pengetahuan

lonelyloner wrote:

yang berserah diri wrote:
anda begitu yakin segala sesuatu melalui proses
pikiran anda juga terlalu pendek dan anda begitu sombong
jika anda sangat percaya pada ilmu pengetahuan pastinya anda sangat percaya adanya hukum kausalitas (sebab akibat), yakni segala sesuatu pasti memiliki sebab dan akibat, awal dan akhir
di tambah lagi adanya hukum kekekalan energi, dan energi itu pasti ada sumbernya
jika anda memang atheis sejati dan anda bersikeras tidak ada yg namanya tuhan, anda harus bisa membuktikan dong, jangan hanya bermodal sombong
ditambah lagi anda menjawab TIDAK TAU, jadi anda meyakini sesuatu yg anda tidak tau

saya sebagai orang beragama juga tentu memandang ilmu pengetahuan tapi tidak mengesampingkan agama, justru saya sebagai orang beragama dan berpendidikan menjadi sangat beriman dan percaya kepada adanya tuhan,
MENGAPA?BUKANKAH ANDA TIDAK PERNAH MELIHAT TUHAN
saya yakin anda akan bertanya seperti diatas
tapi mari kita lihat postingan anda diatas
hukum kekekalan energi, energi dan materi tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan
saya sebagai orang yg berpendidikan juga akan kebingungan, lalu muncul pertanyaan darimana asalnya energi? sebab akan sangat bertentangan dengan hukum kausalitas jika sesuatu di dunia ini tidak memiliki proses, maka dari itu siapa lagi kalau bukan MAHA PENCIPTA yg menciptakan energi tersebut, dengan mempercayai adanya SANG PENCIPTA, maka tidaklah mungkin teori kekekalan energi menjadi bertentangan dengan ilmu pengetahuan

Pertama, saya tidak sombong. Dengan rendah hati dan penuh kejujuran saya mengatakan bahwa saya tidak bisa dengan yakin mengatakan bahwa materi itu diciptakan, dan tidak bisa mengatakan bahwa materi itu tidak pernah diciptakan.
Hukum causalitas itu berlaku untuk segala sesuatu YANG BISA diobservasi sebab dan akibatnya. Nah, apakah proses penciptaan itu bisa kita amati kembali? Apakah ada peninggalan dari proses penciptaan itu yang menjelaskan bagaimana terjadinya? Apakah proses itu bisa kita ulangi?
Jawabannya adalah TIDAK. Mungkin lebih tepat dikatakan... belum, belum bisa.

Nah, tapi anda sudah dengan yakin se yakin yakinnya memutuskan bahwa tuhan lah penyebab semuanya. Tanpa bukti. Tapi yakin se yakin yakinnya.
Siapa di sini yang sombong dan berpikiran pendek? Anda sendiri.

Inilah sebabnya kenapa diskusi kayak gini ga pernah ke mana mana.
Denger! Orang bisa punya teori, orang bisa berlogika. Tapi pada akhirnya, yang menyelesaikan semua perdebatan dan menyingkirkan keraguan tanpa bisa dibantah lagi adalaaaaah.... EVIDENCE, bukti!!

Nah, di mana salah saya hanya karena saya tidak mempercayai kalo ga ada bukti?

Gua bukannya beriman pada fakta "Gua ga tau". Gua TAHU bahwa gua memang tidak tahu!
Elo? Apakah elo tahu bahwa elo memang tahu? Atau elo cuma berpikir bahwa elo tahu?

Perdebatan macam ini udah ada dari jaman socrates. Socrates juga menilai bahwa kebanyakan orang sebenernya ga tau apa apa, tapi berpikir mereka tahu.

yang berserah diri wrote:
Perdebatan macam ini udah ada dari jaman socrates. Socrates juga menilai bahwa kebanyakan orang sebenernya ga tau apa apa, tapi berpikir mereka tahu.
iya, persis sekali seperti anda, anda berkata tidak tau tetapi anda bersikeras tidak ada tuhan,
anda meminta bukti, tapi anda tidak menggunakan akal anda
menjawab pertanyaan saya saja anda tidak bisa, dan anda tidak bisa memberikan penjelasan yg logis
perkataan anda diatas hanya mencerminkan kebingungan anda, dan sudah membuktikan anda mulai terpojok

yang berserah diri wrote:
Hukum causalitas itu berlaku untuk segala sesuatu YANG BISA diobservasi sebab dan akibatnya
YANG BISA diobservasi, dapatkah anda menunjukkan apa saja yg bisa diobservasi secara objektif?
sebetulnya apakah hal tersebut memang tidak bisa di observasi atau KITA YANG TERBATAS, SEHINGGA TIDAK BISA KITA MENGOBSERVASIKAN HAL TERSEBUT

gunakan akal anda

lonelyloner wrote:
Apa yang salah dari statemen ini? Atau kah sebenarnya penciptaan materi oleh tuhan itu bisa anda demonstrasikan lagi? Silakan tunjukkan saya caranya supaya saya bisa memperagakannya sendiri. Bisa gak?

lonelyloner wrote:
---

Ini argumen gua, coba baca baik baik dan pahami:

Mungkin ada tuhan, tetapi sayangnya tidak cukup bukti bukti yang ada sekarang untuk menunjukkan adanya tuhan.
Jadi kesimpulan sementara ini adalah tidak ada tuhan.

Nah, apa yang masih salah dari ini? Tolong koreksi saya.

Awank wrote:
nah...kalo yang ini sich...bisa dibenarkan karena masih dalam proses 'pencarian' kebenaran tentang adanya tuhan...mesti sampe mati pun gak akan dapet-dapet kesimpulan finalnya...hahahahaha...hanya dapet kesimpulan sementara doang tadi....

lonelyloner wrote:

yang berserah diri wrote:
Perdebatan macam ini udah ada dari jaman socrates. Socrates juga menilai bahwa kebanyakan orang sebenernya ga tau apa apa, tapi berpikir mereka tahu.
iya, persis sekali seperti anda, anda berkata tidak tau tetapi anda bersikeras tidak ada tuhan,
anda meminta bukti, tapi anda tidak menggunakan akal anda
menjawab pertanyaan saya saja anda tidak bisa, dan anda tidak bisa memberikan penjelasan yg logis
perkataan anda diatas hanya mencerminkan kebingungan anda, dan sudah membuktikan anda mulai terpojok

Sekarang saya tambah bingung: anda melihat saya merasa terpojok, padahal saya tidak merasakan hal yang sama. Saya sama sekali tidak merasa terpojok. Apakah kita sedang berkelahi sekarang? Kenapa saya tidak merasa terpojok sama sekali?

Anda bilang saya tidak menjawab pertanyaan anda? Pertanyaan apa? Apa pertanyaan anda tadi, mungkin saya melewatkannya?

Gunakan akal? Nah ini saya menggunakan akal:
Gak ada evidence, so did it happen, or not?

lonelyloner wrote:

yang berserah diri wrote:
Hukum causalitas itu berlaku untuk segala sesuatu YANG BISA diobservasi sebab dan akibatnya
YANG BISA diobservasi, dapatkah anda menunjukkan apa saja yg bisa diobservasi secara objektif?
sebetulnya apakah hal tersebut memang tidak bisa di observasi atau KITA YANG TERBATAS, SEHINGGA TIDAK BISA KITA MENGOBSERVASIKAN HAL TERSEBUT

gunakan akal anda

Baik, apa yang bisa diobservasi secara objektif?

contoh:

sebab: gaya gravitasi yang beraksi pada benda yang tidak tertopang.
akibat: benda tersebut jatuh bebas.

sebab: zat kimia yg mudah teroksidasi bereaksi dengan oksigen.
akibat: reaksi pembakaran.

Nah... zat yang bernama tuhan itu sampai sekarang gak bisa diobservasi.
Cerita tentang tuhan menciptakan segalanya sampai sekarang tidak bisa disimulasikan lagi.

Apa yang salah dari statemen ini? Atau kah sebenarnya penciptaan materi oleh tuhan itu bisa anda demonstrasikan lagi? Silakan tunjukkan saya caranya supaya saya bisa memperagakannya sendiri. Bisa gak?

---

Ini argumen gua, coba baca baik baik dan pahami:

Mungkin ada tuhan, tetapi sayangnya tidak cukup bukti bukti yang ada sekarang untuk menunjukkan adanya tuhan.
Jadi kesimpulan sementara ini adalah tidak ada tuhan.

Nah, apa yang masih salah dari ini? Tolong koreksi saya.

lonelyloner wrote:

Awank wrote:
nah...kalo yang ini sich...bisa dibenarkan karena masih dalam proses 'pencarian' kebenaran tentang adanya tuhan...mesti sampe mati pun gak akan dapet-dapet kesimpulan finalnya...hahahahaha...hanya dapet kesimpulan sementara doang tadi....

Nah itulah gua.

Elo gimana? Bisa ketawain gua berarti elo lebih jago dong?

Jadi, apakah elo sudah menemukan tuhan?
Sediakan bukti nya.

Evidence bahwa figur maha kuasa maha perkasa maha mengetahui bernama tuhan itu ada...

Dan evidence bahwa tuhan itu adalah tuhan yang kau percayai (dalam hal ini mungkin aulloh ya?)

Silakan.

lonelyloner wrote:

Awank wrote:
nah...kalo yang ini sich...bisa dibenarkan karena masih dalam proses 'pencarian' kebenaran tentang adanya tuhan...mesti sampe mati pun gak akan dapet-dapet kesimpulan finalnya...hahahahaha...hanya dapet kesimpulan sementara doang tadi....

Nah itulah gua.

Elo gimana? Bisa ketawain gua berarti elo lebih jago dong?

Jadi, apakah elo sudah menemukan tuhan?
Sediakan bukti nya.

Evidence bahwa figur maha kuasa maha perkasa maha mengetahui bernama tuhan itu ada...

Dan evidence bahwa tuhan itu adalah tuhan yang kau percayai (dalam hal ini mungkin aulloh ya?)

Silakan.

-science bukan gagal, cuma jalannya lebih leimotz banged deh...justru pada saat science yang telah matang atau tiba pada kebenaran yang sulit atau tidak bisa dibantahkan, itu adalah 'kecenderungan' menuju kepada hakikat-Nya lebih baik lagi...
-akan menjadi 'ketidakadilan Tuhan' yang (katanya) Maha Adil, bila umat manusia di peradaban kuno (low tech) tidak memiliki kesempatan yang sama dalam 'mengenal-Nya' dengan metodologi tertentu (yang menjadi fair) dibandingkan dengan umat manusia di peradaban2 yang lebih maju kemudian...,, bahkan disini bisa jadi 'paradoks', semakin maju peradaban manusia, semakin 'jauh' mereka/ia dalam 'mengenal-Nya yang hakiki'....dalam waktu yang sama ada juga yang dengan 'bantuan high tech' ia/mereka menjadikan 'lebih dekat' atau 'lebih baik' dalam mengenal-Nya, jadi semua tergantung kepada 'petunjuk' dan memaknai 'petunjuk' itu bagi masing2, dimanapun, pada masa apapun ia/mereka hidup...

yang berserah diri wrote:DARIMANA ASAL MATERI YANG MEMBENTUK ALAM SEMESTA?

TukangTipu a.k.a. Yesus wrote:

yang berserah diri wrote:DARIMANA ASAL MATERI YANG MEMBENTUK ALAM SEMESTA?

Dari SEMEDI di pagi hari MasBroo...

ahyak..ahyak..ahyak..

Tuhan wrote:lah situ kan punya tuhanm tanya tuhan aja la

klo menuruti teori, alam semesta tercipta dari debu debu yg mengalami proses evolusi selama milyaran tahun

kalo gak ada alam semseta mau dimana tinggal tuhan ?
emang tuhan apa yg nyiptain alam semseta, atau sebalik nya alam semesta yg nyiptain tuhan

agus wrote:

TukangTipu a.k.a. Yesus wrote:

yang berserah diri wrote:DARIMANA ASAL MATERI YANG MEMBENTUK ALAM SEMESTA?

Dari SEMEDI di pagi hari MasBroo...

ahyak..ahyak..ahyak..

Semedinya orag atheis paling-paling cuma sebatas minum kopi dan baca koran pagi .....

Tuhan™ wrote:lah situ kan punya tuhanm tanya tuhan aja la

klo menuruti teori, alam semesta tercipta dari debu debu yg mengalami proses evolusi selama milyaran tahun

kalo gak ada alam semseta mau dimana tinggal tuhan ?
emang tuhan apa yg nyiptain alam semseta, atau sebalik nya alam semesta yg nyiptain tuhan

agus wrote:

-science bukan gagal, cuma jalannya lebih leimotz banged deh...justru pada saat science yang telah matang atau tiba pada kebenaran yang sulit atau tidak bisa dibantahkan, itu adalah 'kecenderungan' menuju kepada hakikat-Nya lebih baik lagi...
-akan menjadi 'ketidakadilan Tuhan' yang (katanya) Maha Adil, bila umat manusia di peradaban kuno (low tech) tidak memiliki kesempatan yang sama dalam 'mengenal-Nya' dengan metodologi tertentu (yang menjadi fair) dibandingkan dengan umat manusia di peradaban2 yang lebih maju kemudian...,, bahkan disini bisa jadi 'paradoks', semakin maju peradaban manusia, semakin 'jauh' mereka/ia dalam 'mengenal-Nya yang hakiki'....dalam waktu yang sama ada juga yang dengan 'bantuan high tech' ia/mereka menjadikan 'lebih dekat' atau 'lebih baik' dalam mengenal-Nya, jadi semua tergantung kepada 'petunjuk' dan memaknai 'petunjuk' itu bagi masing2, dimanapun, pada masa apapun ia/mereka hidup...

abu hanan wrote:@parah pencarih tuhan
https://isyfatihah.wordpress.com/2011/09/27/siapakah-pencipta-tuhan/

semogah dapat membantuh andah dalam "pencarian"..
sesungguhnya Allah akan memberi petunjuk bagi yang mau mencariNya.
dan sesungguhnya Allah akan menyesatkan bagi yang akan menolakNya.

Gravelord wrote:Keberadaan Alam Semesta
Dalam usaha mereka untuk membuktikan keberadaan Tuhan, orang terkadang berkata, “Alam semesta ini tidak terjadi begitu saja, seseorang pastilah menciptakan alam semesta ini, maka haruslah ada yang kita sebut Tuhan Sang Pencipta.” Argumen ini memiliki kesalahan yang sangat besar. Ketika hari mulai hujan, kita tidak pernah bertanya, “Siapa yang membuat hujan ini?” karena kita tahu bahwa hujan ini tidak dikarenakan oleh seseorang, akan tetapi hujan ini dikarenakan oleh sesuatu -fenomena alam seperti panas, penguapan, pengendapan dalam bentuk awan, dsb. Ketika kita melihat batu yang halus di sungai, kita tidak bertanya, “Siapakah yang memoles batu-batu itu?” karena kita tahu bahwa permukaan batu yang halus itu tidak dikarenakan oleh seseorang, akan tetapi dikarenakan oleh sesuatu – kejadian-kejadian alam seperti gesekan pasir dan air.
Semua kejadian-kejadian alam (hujan, batu halus) ini terjadi oleh suatu atau beberapa sebab, tapi sebab itu bukanlah sebuah makhluk. Sama halnya dengan alam semesta ini – tidak diciptakan oleh Tuhan, tapi oleh fenomena alam seperti gravitasi, kelembaman, pembelahan bintang, dsb.
Yang berikutnya, kita juga harus menanyakan, apakah alam semesta ini dirancang secara sempurna? Kita harus menanyakan ini karena kalau Tuhan yang Maha Sempurna yang merancang dan menciptakan alam semesta ini, maka alam semesta ini juga harus sempurna. Marilah kita teliti secara seksama fenomena benda tak hidup. Hujan memberikan kita air murni untuk diminum, akan tetapi terkadang hujan yang terlalu deras menimbulkan banjir dan menyebabkan orang kehilangan nyawa, rumah, dan mata-pencaharian. Terkadang malahan tidak hujan sama sekali sehingga jutaan orang meninggal karena kemarau dan kelaparan yang berkepanjangan. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Gunung-gunung menjulang ke angkasa yang indah sedap dipandang mata. Akan tetapi tanah longsor dan gunung meletus yang terjadi dari abad ke abad telah menimbulkan banyak kerugian dan kematian. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Hembusan angin yang sejuk memang menyenangkan, akan tetapi badai dan topan telah seringkali menyebabkan kehancuran dan hilangnya banyak nyawa. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Hal-hal di atas dan malapetaka alam membuktikan secara nyata bahwa fenomena benda tak hidup tidak mencerminkan kesempurnaan rancangan alam semesta sehingga mereka tidak diciptakan oleh satu Tuhan yang sempurna.
Sekarang marilah kita lihat fenomena benda hidup untuk membuktikan apakah mereka juga mencerminkan rancangan yang sempurna. Sekilas pandangan yang dangkal memperlihatkan bahwa alam kelihatan indah dan penuh harmoni; semua makhluk hidup berkecukupan dan masing-masing mempunyai tugas di dunia ini. Akan tetapi, semua ilmuwan biologi menyatakan dan membenarkan bahwa alam ini sangatlah kejam. Untuk bertahan hidup, makhluk hidup yang satu harus memakan makhluk hidup yang lain, dan harus berusaha untuk menghindarkan diri dari menjadi mangsa makhluk yang lain. Di alam ini, tidak ada secuilpun waktu untuk berbelas-kasihan, cinta kasih ataupun pengampunan. Kalau Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang merancang semua ini, mengapa Ia menciptakan rancangan yang demikian kejamnya? Dunia binatang bukanlah satu-satunya rancangan yang tidak sempurna dari sudut pandang etis. Makhluk hidup juga tidak sempurna karena seringkali terjadi kesalahan yang tak masuk akal. Setiap tahun jutaan bayi dilahirkan dengan cacat mental dan atau anggota tubuh, atau meninggal dalam kandungan, atau bahkan meninggal di saat baru saja dilahirkan. Mengapa Tuhan yang Sempurna mau menciptakan hal-hal buruk itu?

agus wrote:

abu hanan wrote:

lonelyloner wrote:
Coba nih tantangan gua: TUHAN ALLAH BANGSAAAAT!! KATANYA MAHA KUASA? KENAPA MENGAKHIRI PERDEBATAN INI SAJA TIDAK BISAAA???? AYO TUNJUKKAN DIRI MU SECARA NYATA DAN TIDAK BISA DIBANTAH LAGIIII!! MANA SUARA MU??? GA ADA NIH? MAHA KUASA? MAHA IMPOTEN YAA??? MANA TUHAN ALLAH BANGSATT???

Nah, bisa dibilang gua memilih jadi atheis, karena gua lagi mencari tuhan. Tuhan yang sampai sekarang TIDAK MAU atau TIDAK BISA menampakkan dirinya. Tuhan yang bahkan membuatku takut saja tidak bisa.

ketikah anda memakih tuhan,mengapah tuhan diam sajah?Bisukah/tulikah?

terhadap yang andah lakukan sebenarnyah andah beradah dilokasih PILIHAN.

tuhan tidak akan menampakkan dirinyah meskih dia mahah kuasah.
sisih misterih yang belum(tidak) mau andah pahamih.
andah menginginkan tuhan di alam nyata?
jawaban adah di kresten dan hindu.

break dulu....

Atheis pingin tahu, atheis tambah tidak tahu .....



BANG ISLAM BELUM LAHIR ,TAPI TEMPAT IBADAH PAGAN QURAISE MENYEBUT TEMPT IBDAH MEREKA MASJID..SAMA DENGAN ISLAM PIE TO MAS.....Diantara peristiwa penting yang berkenaan dengan batu ini adalah yang terjadi pada tahun 16 sebelum Hijrah (606 M) yaitu ketika suku Quraisy melakukan pemugaran Ka’bah. Pada saat itu hampir saja terjadi pertumpahan darah yang hebat karena sudah lima hari lima malam mereka dalam situasi gawat, karena keempat kabilah dalam suku Quraisy itu terus bersitegang ngotot pada pendapat dan kehendak masing-masing siapa yang mengangkat dan meletakkan kembali batu ini ketempat semula karena pemugaran Ka’bah sudah selesai.

Akhirnya muncul usul dari Abu Umayyah bin Mughirah Al-Mukhzumi yang mengatakan
”Alangkah baiknya kalau keputusan ini kita serahkan kepada orang yang pertama kali masuk masjid pada hari ini.”

kejora991 wrote:
salam kenal bung gravelord:
kita satu pemikiran (saya seorang buddhist)

kalo saya lihat disini Teman2 pada sibuk mencari Tuhan
ada yang sebenarnya sudah menemukan, tetapi sayang dia tidak mengenalinya...ada yang dengan mudahnya menyebut Tuhan itu ada, tapi tidak dapat membuktikan dimana Tuhan itu, di bilang di atas/tapi diatas mana? ....Surga?

kita balik ke pertanyaan awal
- materi berasal dari mana?

ada yang bilang materi berasal dari Tuhan
namun ketika ditanya Tuhan dari mana? mereka akan bilang berdasarkan "kitab".... Tuhan tidak diciptakan, tidak dilahirkan, tidak dapat binasa karena Tuhan itu mencipta bukan yang dicipta

ada yang bilang materi berasal dari Energi, lalu akan ditanya energi itu berasal dari mana? mereka akan bilang berdasarkan Sains, yaitu energi itu Abadi tidak dapat dimusnahkan, tidak dapat diciptakan....tetapi bertransform dari bentuk yang satu kebentuk yang lain...

apakah teman2 semua menyadari? bahwa selama ini kalian mendebatkan sesuatu yang pada dasarnya adalah sama
yang satu berpendapat materi berasal dari Tuhan sebagai sebab asal sedang yang satu berpendapat materi berasal dari energi sebagai sebab asal.....


cuma sekarang melahirkan pertanyaan baru...dimanakah Tuhan itu? hahaha....

sebaiknya kita jangan terjebak bahwa Tuhan dan Alam itu berbeda tempat..

Sebenarnya
dapat di kategorikan
Alam Semesta terdiri dari 2 unsur : - material dan inmaterial
material yang berupa materi, yaitu mengandung air,api, tanah, angin, dan logam
in material - itu yang tidak terlihat...ada yang menyebutnya sebagai roh, nyawa, jiwa..

-materi ada karena inmateri, begitu pula sebaliknya..tidak dapat dipisahkan, kesemua tercakup dalam sebuah hukum alam yang Tunggal...

kalau ditinjau dari dari sifat2nya maka:
berarti Tuhan itu adalah Alam semesta itu sendiri sebagai satu kesatuan hukum kausal sebab akibat aksi reaksi(makrokosmos), boleh percaya dan tidak..

Tuhan menciptakan manusia, binatang, tumbuhan:
Alam semesta (makrokosmos)juga menciptakan itu..
Tuhan maha tahu
Alam semesta (makrokosmos)juga demikian,buktinya siapa yang bisa berbohong atau sembunyi dari alam semesta? tidak ada
kekuatan Tuhan tiada batasnya
Alam semesta (makrokosmos)juga demikian, buktinya siapa yang dapat mengukur kekuatan alam...
manusia percaya Tuhan dari kitab suci....apa yang kalian sadari itu hanya kulit luarnya dibandingkan infinity nya Tuhan itu sendiri
manusia dalam sains mengenal materi dan energi...tentu juga masih hanya kulit luarnya dibandingkan infinity nya macrocosmos itu sendiri....
Tuhan maha "sempurna" sehingga mampu menghadirkan rumus2 rancangan alam yang "sempurna"...
Makrokosmos pun menghadirkan rumus2 rancangan alam yang "sempurna"

hal ini yang menjadikan bahwa manusia itu adalah sangat-kecil jika dibandingkan dengan kebesaran "Tuhan"atau makrokosmos itu sendiri
untuk itu manusia beragama, mencari keselamatan didunia ini, dari agama kita diajarkan, bagaimana mensyukuri, harus selaras dengan irama alam semesta agar selamat dari petaka...

sementara ini adalah gambaran awal dari saya tentang Tuhan dan alam semesta itu sendiri...terimakasih...

yang berserah diri wrote:

kejora991 wrote:
salam kenal bung gravelord:
kita satu pemikiran (saya seorang buddhist)

kalo saya lihat disini Teman2 pada sibuk mencari Tuhan
ada yang sebenarnya sudah menemukan, tetapi sayang dia tidak mengenalinya...ada yang dengan mudahnya menyebut Tuhan itu ada, tapi tidak dapat membuktikan dimana Tuhan itu, di bilang di atas/tapi diatas mana? ....Surga?

kita balik ke pertanyaan awal
- materi berasal dari mana?

ada yang bilang materi berasal dari Tuhan
namun ketika ditanya Tuhan dari mana? mereka akan bilang berdasarkan "kitab".... Tuhan tidak diciptakan, tidak dilahirkan, tidak dapat binasa karena Tuhan itu mencipta bukan yang dicipta

ada yang bilang materi berasal dari Energi, lalu akan ditanya energi itu berasal dari mana? mereka akan bilang berdasarkan Sains, yaitu energi itu Abadi tidak dapat dimusnahkan, tidak dapat diciptakan....tetapi bertransform dari bentuk yang satu kebentuk yang lain...

apakah teman2 semua menyadari? bahwa selama ini kalian mendebatkan sesuatu yang pada dasarnya adalah sama
yang satu berpendapat materi berasal dari Tuhan sebagai sebab asal sedang yang satu berpendapat materi berasal dari energi sebagai sebab asal.....


cuma sekarang melahirkan pertanyaan baru...dimanakah Tuhan itu? hahaha....

sebaiknya kita jangan terjebak bahwa Tuhan dan Alam itu berbeda tempat..

Sebenarnya
dapat di kategorikan
Alam Semesta terdiri dari 2 unsur : - material dan inmaterial
material yang berupa materi, yaitu mengandung air,api, tanah, angin, dan logam
in material - itu yang tidak terlihat...ada yang menyebutnya sebagai roh, nyawa, jiwa..

-materi ada karena inmateri, begitu pula sebaliknya..tidak dapat dipisahkan, kesemua tercakup dalam sebuah hukum alam yang Tunggal...

kalau ditinjau dari dari sifat2nya maka:
berarti Tuhan itu adalah Alam semesta itu sendiri sebagai satu kesatuan hukum kausal sebab akibat aksi reaksi(makrokosmos), boleh percaya dan tidak..

Tuhan menciptakan manusia, binatang, tumbuhan:
Alam semesta (makrokosmos)juga menciptakan itu..
Tuhan maha tahu
Alam semesta (makrokosmos)juga demikian,buktinya siapa yang bisa berbohong atau sembunyi dari alam semesta? tidak ada
kekuatan Tuhan tiada batasnya
Alam semesta (makrokosmos)juga demikian, buktinya siapa yang dapat mengukur kekuatan alam...
manusia percaya Tuhan dari kitab suci....apa yang kalian sadari itu hanya kulit luarnya dibandingkan infinity nya Tuhan itu sendiri
manusia dalam sains mengenal materi dan energi...tentu juga masih hanya kulit luarnya dibandingkan infinity nya macrocosmos itu sendiri....
Tuhan maha "sempurna" sehingga mampu menghadirkan rumus2 rancangan alam yang "sempurna"...
Makrokosmos pun menghadirkan rumus2 rancangan alam yang "sempurna"

hal ini yang menjadikan bahwa manusia itu adalah sangat-kecil jika dibandingkan dengan kebesaran "Tuhan"atau makrokosmos itu sendiri
untuk itu manusia beragama, mencari keselamatan didunia ini, dari agama kita diajarkan, bagaimana mensyukuri, harus selaras dengan irama alam semesta agar selamat dari petaka...

sementara ini adalah gambaran awal dari saya tentang Tuhan dan alam semesta itu sendiri...terimakasih...

maaf bung, ane kurang setuju
apakah anda mengatakan tuhan adalah makrokosmos?

kejora991 wrote:

yang berserah diri wrote:

kejora991 wrote:
salam kenal bung gravelord:
kita satu pemikiran (saya seorang buddhist)

kalo saya lihat disini Teman2 pada sibuk mencari Tuhan
ada yang sebenarnya sudah menemukan, tetapi sayang dia tidak mengenalinya...ada yang dengan mudahnya menyebut Tuhan itu ada, tapi tidak dapat membuktikan dimana Tuhan itu, di bilang di atas/tapi diatas mana? ....Surga?

kita balik ke pertanyaan awal
- materi berasal dari mana?

ada yang bilang materi berasal dari Tuhan
namun ketika ditanya Tuhan dari mana? mereka akan bilang berdasarkan "kitab".... Tuhan tidak diciptakan, tidak dilahirkan, tidak dapat binasa karena Tuhan itu mencipta bukan yang dicipta

ada yang bilang materi berasal dari Energi, lalu akan ditanya energi itu berasal dari mana? mereka akan bilang berdasarkan Sains, yaitu energi itu Abadi tidak dapat dimusnahkan, tidak dapat diciptakan....tetapi bertransform dari bentuk yang satu kebentuk yang lain...

apakah teman2 semua menyadari? bahwa selama ini kalian mendebatkan sesuatu yang pada dasarnya adalah sama
yang satu berpendapat materi berasal dari Tuhan sebagai sebab asal sedang yang satu berpendapat materi berasal dari energi sebagai sebab asal.....


cuma sekarang melahirkan pertanyaan baru...dimanakah Tuhan itu? hahaha....

sebaiknya kita jangan terjebak bahwa Tuhan dan Alam itu berbeda tempat..

Sebenarnya
dapat di kategorikan
Alam Semesta terdiri dari 2 unsur : - material dan inmaterial
material yang berupa materi, yaitu mengandung air,api, tanah, angin, dan logam
in material - itu yang tidak terlihat...ada yang menyebutnya sebagai roh, nyawa, jiwa..

-materi ada karena inmateri, begitu pula sebaliknya..tidak dapat dipisahkan, kesemua tercakup dalam sebuah hukum alam yang Tunggal...

kalau ditinjau dari dari sifat2nya maka:
berarti Tuhan itu adalah Alam semesta itu sendiri sebagai satu kesatuan hukum kausal sebab akibat aksi reaksi(makrokosmos), boleh percaya dan tidak..

Tuhan menciptakan manusia, binatang, tumbuhan:
Alam semesta (makrokosmos)juga menciptakan itu..
Tuhan maha tahu
Alam semesta (makrokosmos)juga demikian,buktinya siapa yang bisa berbohong atau sembunyi dari alam semesta? tidak ada
kekuatan Tuhan tiada batasnya
Alam semesta (makrokosmos)juga demikian, buktinya siapa yang dapat mengukur kekuatan alam...
manusia percaya Tuhan dari kitab suci....apa yang kalian sadari itu hanya kulit luarnya dibandingkan infinity nya Tuhan itu sendiri
manusia dalam sains mengenal materi dan energi...tentu juga masih hanya kulit luarnya dibandingkan infinity nya macrocosmos itu sendiri....
Tuhan maha "sempurna" sehingga mampu menghadirkan rumus2 rancangan alam yang "sempurna"...
Makrokosmos pun menghadirkan rumus2 rancangan alam yang "sempurna"

hal ini yang menjadikan bahwa manusia itu adalah sangat-kecil jika dibandingkan dengan kebesaran "Tuhan"atau makrokosmos itu sendiri
untuk itu manusia beragama, mencari keselamatan didunia ini, dari agama kita diajarkan, bagaimana mensyukuri, harus selaras dengan irama alam semesta agar selamat dari petaka...

sementara ini adalah gambaran awal dari saya tentang Tuhan dan alam semesta itu sendiri...terimakasih...

maaf bung, ane kurang setuju
apakah anda mengatakan tuhan adalah makrokosmos?

kejora991 wrote:

kejora991 wrote:

yang berserah diri wrote:

kejora991 wrote:
salam kenal bung gravelord:
kita satu pemikiran (saya seorang buddhist)

kalo saya lihat disini Teman2 pada sibuk mencari Tuhan
ada yang sebenarnya sudah menemukan, tetapi sayang dia tidak mengenalinya...ada yang dengan mudahnya menyebut Tuhan itu ada, tapi tidak dapat membuktikan dimana Tuhan itu, di bilang di atas/tapi diatas mana? ....Surga?

kita balik ke pertanyaan awal
- materi berasal dari mana?

ada yang bilang materi berasal dari Tuhan
namun ketika ditanya Tuhan dari mana? mereka akan bilang berdasarkan "kitab".... Tuhan tidak diciptakan, tidak dilahirkan, tidak dapat binasa karena Tuhan itu mencipta bukan yang dicipta

ada yang bilang materi berasal dari Energi, lalu akan ditanya energi itu berasal dari mana? mereka akan bilang berdasarkan Sains, yaitu energi itu Abadi tidak dapat dimusnahkan, tidak dapat diciptakan....tetapi bertransform dari bentuk yang satu kebentuk yang lain...

apakah teman2 semua menyadari? bahwa selama ini kalian mendebatkan sesuatu yang pada dasarnya adalah sama
yang satu berpendapat materi berasal dari Tuhan sebagai sebab asal sedang yang satu berpendapat materi berasal dari energi sebagai sebab asal.....


cuma sekarang melahirkan pertanyaan baru...dimanakah Tuhan itu? hahaha....

sebaiknya kita jangan terjebak bahwa Tuhan dan Alam itu berbeda tempat..

Sebenarnya
dapat di kategorikan
Alam Semesta terdiri dari 2 unsur : - material dan inmaterial
material yang berupa materi, yaitu mengandung air,api, tanah, angin, dan logam
in material - itu yang tidak terlihat...ada yang menyebutnya sebagai roh, nyawa, jiwa..

-materi ada karena inmateri, begitu pula sebaliknya..tidak dapat dipisahkan, kesemua tercakup dalam sebuah hukum alam yang Tunggal...

kalau ditinjau dari dari sifat2nya maka:
berarti Tuhan itu adalah Alam semesta itu sendiri sebagai satu kesatuan hukum kausal sebab akibat aksi reaksi(makrokosmos), boleh percaya dan tidak..

Tuhan menciptakan manusia, binatang, tumbuhan:
Alam semesta (makrokosmos)juga menciptakan itu..
Tuhan maha tahu
Alam semesta (makrokosmos)juga demikian,buktinya siapa yang bisa berbohong atau sembunyi dari alam semesta? tidak ada
kekuatan Tuhan tiada batasnya
Alam semesta (makrokosmos)juga demikian, buktinya siapa yang dapat mengukur kekuatan alam...
manusia percaya Tuhan dari kitab suci....apa yang kalian sadari itu hanya kulit luarnya dibandingkan infinity nya Tuhan itu sendiri
manusia dalam sains mengenal materi dan energi...tentu juga masih hanya kulit luarnya dibandingkan infinity nya macrocosmos itu sendiri....
Tuhan maha "sempurna" sehingga mampu menghadirkan rumus2 rancangan alam yang "sempurna"...
Makrokosmos pun menghadirkan rumus2 rancangan alam yang "sempurna"

hal ini yang menjadikan bahwa manusia itu adalah sangat-kecil jika dibandingkan dengan kebesaran "Tuhan"atau makrokosmos itu sendiri
untuk itu manusia beragama, mencari keselamatan didunia ini, dari agama kita diajarkan, bagaimana mensyukuri, harus selaras dengan irama alam semesta agar selamat dari petaka...

sementara ini adalah gambaran awal dari saya tentang Tuhan dan alam semesta itu sendiri...terimakasih...

maaf bung, ane kurang setuju
apakah anda mengatakan tuhan adalah makrokosmos?

yah anda benar sekali...

yang berserah diri wrote:
berarti kalo makrokosmos itu hancur,
makan tuhan juga hancur
ckckckck, sangat rancu

say no to jewish wrote:maaf yaah anda salah

tuhan orang Islam tuh ga di bumi


lagian

kalo benda sekecil markosmos itu hanyalah kuasa kecil bagi Allah SWT

karena itu adalah ciptaaNya

kejora991 wrote:

say no to jewish wrote:maaf yaah anda salah

tuhan orang Islam tuh ga di bumi


lagian

kalo benda sekecil markosmos itu hanyalah kuasa kecil bagi Allah SWT

karena itu adalah ciptaaNya

maaf anda salah mengira? saya tidak menyebutkan makrokosmos itu bumi. bumi itu adalah salah satu ciptaan dari makrokosmos itu sendiri....makrokosmos adalah jagad raya.dengan kesatuan sistemnya, kesatuan sistem hukum yang menjadikan bumi-matahari-galaksi-dan benda2 langit yang menghiasi jagad itu sendiri. itulah wujud Tuhan sebenarnya...anda menilai jagad semesta itu kecil?...apakah anda dapat menentukan batas jagad raya? sama halnya dengan anda tidak dapat menentukan batas kekuatan Tuhan karena tak terhingga besarnya?....
kalau anda mengira Tuhan Islam tidak ada di Bumi...itu terserah anda...
dengan demikian anda mengecilkan Tuhan anda sendiri (karena menganggap sebagai sesuatu berada di...)...sedangkan makrokosmos itu ada dimana2...dijagad manapun anda sembunyi tak mungkin lepas dari makrokosmos itu sendiri

say no to jewish wrote:mudah mudahan lu ngerti maksud cerita ini :


Seorang muslim datang ke tempat tukang cukur untuk merapikan rambutnya.
lalu si tukang cukur yang atheis bertanya : "kamu percaya ga akan adanya tuhan?"

lalu Muslim menjawab : "percaya"

atheis : apa buktinya?

kemudian muslim menjawab : saya mau tanya kamu dulu nih , boleh ga?

atheis : tanya apa ?

muslim : kamu percaya ga adanya tukang cukur?

atheis : (sambil binging dengan pertanyaan orang muslim) tentu laaah, saya sendiri tukang cukur

muslim: (sambil menunjuk orang gila yang sedang berdiri di depan tempat pangkas rambut tersebut) kamu liat orang gila yang rambutnya gondrong dan berantakan itu?

atheis : iya, lalu apa hubungannya dengan pertanyaan kamu?

muslim : kalau saja dia datang pada tukang cukur, rambutnya akan rapi. tapi sayangnya dia gila sehingga dia tidak mengenal tukang cukur










biar kalian lebih faham saya jelasin niiih


seseorang tidak akan mengenal Allah SWT jika dia tidak datang atau mencariNya sendiri, seperti halnya orang gila yang tidak tau tukang cukur

orang atheis diibaratkan orang gila karena sebenarnya awalnya mereka berakal namun mereka stress karena kehidupan dunia. orang atheis terus bertanya tentang Allah SWT namun mereka tigak pernah datang pada Allah SWT, padahal jika dia datang kepada Allah SWT dia akan merasakan begitu banyak kekuasaan Allah SWT.

say no to jewish wrote:

Tuhan kami Maha Besar
dan Tuhan kami Maha Kekal
Dia tidak akan pernah mati,

say no to jewish wrote:nah ini nihhh

kalian bilang tuhan kalian makrokosmos yaah?

pantaskah makrokosmos dianggap tuhan?


makrokosmos ini pada waktunya akan hancur lebur

sebab
salah satunya adalah orbit pluto yang tidak beraturan yang akan menggakibatkan tabrakan antar planet sehinnga akan mengacaukan keseimbangan alam semesta dah menghancurkan makrokosmos ini

kejora991 wrote:

yang berserah diri wrote:
berarti kalo makrokosmos itu hancur,
makan tuhan juga hancur
ckckckck, sangat rancu

makrokosmos tidak akan hancur, dia kekal, tiada awal dan akhir...kiamat bumi bukan hancurnya makrokosmos...hancur bumi, akan ada "bumi" yang lain...sama saja anda mempertanyakan apakah Tuhan anda akan hancur? jawabanya tidak

agus wrote:

abu hanan wrote:

lonelyloner wrote:
Coba nih tantangan gua: TUHAN ALLAH BANGSAAAAT!! KATANYA MAHA KUASA? KENAPA MENGAKHIRI PERDEBATAN INI SAJA TIDAK BISAAA???? AYO TUNJUKKAN DIRI MU SECARA NYATA DAN TIDAK BISA DIBANTAH LAGIIII!! MANA SUARA MU??? GA ADA NIH? MAHA KUASA? MAHA IMPOTEN YAA??? MANA TUHAN ALLAH BANGSATT???

Nah, bisa dibilang gua memilih jadi atheis, karena gua lagi mencari tuhan. Tuhan yang sampai sekarang TIDAK MAU atau TIDAK BISA menampakkan dirinya. Tuhan yang bahkan membuatku takut saja tidak bisa.

ketikah anda memakih tuhan,mengapah tuhan diam sajah?Bisukah/tulikah?

terhadap yang andah lakukan sebenarnyah andah beradah dilokasih PILIHAN.

tuhan tidak akan menampakkan dirinyah meskih dia mahah kuasah.
sisih misterih yang belum(tidak) mau andah pahamih.
andah menginginkan tuhan di alam nyata?
jawaban adah di kresten dan hindu.

break dulu....

Atheis pingin tahu, atheis tambah tidak tahu .....

agus wrote:

abu hanan wrote:

lonelyloner wrote:
Coba nih tantangan gua: TUHAN ALLAH BANGSAAAAT!! KATANYA MAHA KUASA? KENAPA MENGAKHIRI PERDEBATAN INI SAJA TIDAK BISAAA???? AYO TUNJUKKAN DIRI MU SECARA NYATA DAN TIDAK BISA DIBANTAH LAGIIII!! MANA SUARA MU??? GA ADA NIH? MAHA KUASA? MAHA IMPOTEN YAA??? MANA TUHAN ALLAH BANGSATT???

Nah, bisa dibilang gua memilih jadi atheis, karena gua lagi mencari tuhan. Tuhan yang sampai sekarang TIDAK MAU atau TIDAK BISA menampakkan dirinya. Tuhan yang bahkan membuatku takut saja tidak bisa.

ketikah anda memakih tuhan,mengapah tuhan diam sajah?Bisukah/tulikah?

terhadap yang andah lakukan sebenarnyah andah beradah dilokasih PILIHAN.

tuhan tidak akan menampakkan dirinyah meskih dia mahah kuasah.
sisih misterih yang belum(tidak) mau andah pahamih.
andah menginginkan tuhan di alam nyata?
jawaban adah di kresten dan hindu.

break dulu....

Atheis pingin tahu, atheis tambah tidak tahu .....

yang berserah diri wrote:

kejora991 wrote:

yang berserah diri wrote:
berarti kalo makrokosmos itu hancur,
makan tuhan juga hancur
ckckckck, sangat rancu

makrokosmos tidak akan hancur, dia kekal, tiada awal dan akhir...kiamat bumi bukan hancurnya makrokosmos...hancur bumi, akan ada "bumi" yang lain...sama saja anda mempertanyakan apakah Tuhan anda akan hancur? jawabanya tidak

ohh anda tau darimana makrokosmos kekal?
dan tau darimana hanya bumi yg hancur?
segala sesuatu yg ada di alam semesta ini masih memiliki awal dan akhir dan masuk dalam hukum fisika, mari kita lihat realitanya, di alam semesta ini sangat banyak ledakan bintang yg mengakibatkan sistem tata surya di sekitar bintang tersebut hancur
dan banyak pula lubang hitam (black hole) yang menghisap segalanya, bahkan cahaya

berarti anda tidak mengikuti ilmu pengetahuan modern, dengan demikian, teori anda mengenai ketuhanan SALAH
memang saya setuju dengan anda bahwa tuhan pasti tiada awal dan akhir, tetapi jika tuhan dikatakan makrokosmos, saya tidak setuju, bagaimana mungkin tuhan berada dalam ciptaannya sendiri, yakni alam semesta, dengan demikian pun tuhan menjadi tidak maha besar karena ada yg menyaingi besarnya,, dan juga makrokosmos masih dalam bentuk materi, kalau begitu siapa yg menciptakan materi lain sementara makrokosmos adalah suatu materi

kejora991 wrote:

yang berserah diri wrote:

kejora991 wrote:

yang berserah diri wrote:
berarti kalo makrokosmos itu hancur,
makan tuhan juga hancur
ckckckck, sangat rancu

makrokosmos tidak akan hancur, dia kekal, tiada awal dan akhir...kiamat bumi bukan hancurnya makrokosmos...hancur bumi, akan ada "bumi" yang lain...sama saja anda mempertanyakan apakah Tuhan anda akan hancur? jawabanya tidak

ohh anda tau darimana makrokosmos kekal?
dan tau darimana hanya bumi yg hancur?
segala sesuatu yg ada di alam semesta ini masih memiliki awal dan akhir dan masuk dalam hukum fisika, mari kita lihat realitanya, di alam semesta ini sangat banyak ledakan bintang yg mengakibatkan sistem tata surya di sekitar bintang tersebut hancur
dan banyak pula lubang hitam (black hole) yang menghisap segalanya, bahkan cahaya

berarti anda tidak mengikuti ilmu pengetahuan modern, dengan demikian, teori anda mengenai ketuhanan SALAH
memang saya setuju dengan anda bahwa tuhan pasti tiada awal dan akhir, tetapi jika tuhan dikatakan makrokosmos, saya tidak setuju, bagaimana mungkin tuhan berada dalam ciptaannya sendiri, yakni alam semesta, dengan demikian pun tuhan menjadi tidak maha besar karena ada yg menyaingi besarnya,, dan juga makrokosmos masih dalam bentuk materi, kalau begitu siapa yg menciptakan materi lain sementara makrokosmos adalah suatu materi

dari tulisan diatas, anda tidak mengerti makrokosmos itu sendiri bung hahahahha....
lalu anda tahu dari mana Tuhan anda demikian....hehehehe....
lubang hitam, itu bagian dari makrokosmos itu sendiri bung....

kalau anda bilang ada awal dan akhir, sains sendiri tidak bisa membuktikan kapan awal jagad dan akhir jagad
dan kitab anda juga tidak menjelaskan kapan awal jagad dan kapan akhir jagad....kiamat yang dipahami...adalah akhir dari kehidupan bumi...bukan seluruh jagad...
mengapa saya bilang jagad raya itu kekal abadi....
1 setiap benda terkecil apapun pasti membentuk kurva tertutup
2 bentuk pelanit, benda langit..bulat...bukan garis...
bentuk bulat atau kurva tertutup itu disimpulkan tiada awal dan akhir....

....contoh yang anda sebutkan, hanyalah kejadian alami dari jagad itu sendiri...seperti halnya pada manusia, ada sel mati pada kulit dan berganti
saya jelaskan pengertian makro cosmos itu, adalah kesatuan dari materi jagad raya dan hukum materi jagad itu
sendiri...., jadi kalau hanya jagad raya saja berarti cuma materi....tetapi makrokosmos disini adalah kesatuan antara materi dan hukum sebab akibat......tak ada materi tanpa hukum sebab akibat...sebaliknya hukum sebab akibat tak akan berlaku tanpa materi....nah Tuhan disini adalah materi dan hukum sebab akibat itu....

"bagaimana mungkin tuhan berada dalam ciptaannya sendiri, yakni alam semesta, dengan demikian pun tuhan menjadi tidak maha besar karena ada yg menyaingi besarnya"

siapa yang menandingi makrokosmos itu bung, saya tidak bilang Tuhan berada dialam ciptaanya sendiri....
tapi saya mengatakan jagad dan hukum sebagai unity, adalah ke-Tuhanan itu sendiri....sedangkan kita manusia dan mahluhk hidup lainya adalah mikrokosmosnya...
begini saja dah saya tantang anda , coba bandingkan:

apa yang dimampui Tuhan anda dan tidak dimampui jagad raya sebagai makrokosmos?

dan apa yang dimampui Jagad raya sebagai makrokosmos dan tidak dimampui Tuhan anda?
kalau anda bisa menunjukan itu silahkan sanggah saya